All Chapters of Ketika Istri Billionaire Pergi: Chapter 21 - Chapter 30

129 Chapters

21

Gabriel menoleh pada Ryan. “Saya akan memastikan nama Anda dan hotel ini akan selalu direkomendasikan pada teman dan kolegaku. Pelayanan dari Anda sangat memuaskan.”Gabriel berbicara dalam bahasa Prancis. Saat hendak menerjemahkannya, dia berbisik pada Lisa, “Biasanya aku dan Dimitry akan berselisih paham dan berdebat panjang,” katanya lalu mengedipkan satu mata pada Lisa.Lisa tahu Gabriel bercanda. Dia tertawa kecil, tetapi Dimitry menatapnya curiga dan was-was. Akan tetapi, Lisa tetap mengatakan pada Dimitry apa yang dibisikan Gabriel.“Oh, kamu hendak mengajakku berkelahi, Gariel?” ucap Dimitry menimpali candaan Gabriel.Ryan tampaknya bingung, Lisa pun menerjemahkan apa yang sedang mereka perdebatkan. Kemudian mereka langsung berpamitan dan Ryan langsung menawarkan pada Lisa untuk diantar pulang.Mereka tak menyadari jika pegawai itu berhasil mengambil foto dengan sempurna dan dari sudut yang sangat jelas, lalu memberikannya pada Tina. Dia sangat antusias sekali. Apa lagi Tina m
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

22

“Jason, lepaskan! Kamu mabuk.”Lisa memohon, tetapi Jason semakin terpancing emosinya. Foto yang diberikan Tina terbayang, Lisa tampak ramah dan tersenyum dengan banyak pria. Jason tak menyukainya.Hatinya terbakar api cemburu, tetapi dia enggan mengakuinya. Dia semakin kuat mencengkram rahang Lisa. Jason tak peduli dengan air mata kesakitan Lisa.“Hanya aku yang berhak atas kamu! Mengerti!” Jason memekik keras.“Apa yang kamu mau dariku, Jason! Kamu sudah tak berhak atasku ... kita sudah sepakat berpisah,” balas Lisa terus mencoba melepaskan diri.Namun, kata-kata Lisa justru semakin membuat Jason murka. Sampai mati dia tak akan melepaskannya. Jason semakin terlihat mengerikan dengan amarahnya yang memuncak, tetapi Lisa terus berusaha melepaskan diri.“Diam dan tutup mulutmu, Jalang! Hanya aku yang berhak atas kamu, tak ada yang lain!” Jason berteriak sebagai tanda penegasan.Jason lantas mencium bibir Lisa secara brutal. Ia semakin tak peduli, Lisa yang kesulitan melawannya. Semakin
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

23

Setelah Jason meninggalkan motelnya, Lisa langsung bergegas bangkit. Dia berjalan seraya merayap ke dinding menuju kamar mandi. Selangkangnya terasa sakit dan linu.Lisa membilas tubuhnya, berharap rasa sakit dan pegal pada tubuhnya bisa menghilang. Air matanya sama banjirnya dengan air keran yang membasahi tubuhnya. Dia marah dan kecewa, tetapi tak bisa diungkapkan.“Aku benci kamu, Jason!” Lisa berteriak marah.Setelah dirasa lebih baik, Lisa segera bangkit. Dia tak bisa terus berlama-lama di kamar mandi dan meratapi nasibnya yang menyedihkan. Lisa harus bangkit.Rasa marah dan kecewa pada Jason memberinya kekuatan agar bisa kuat. Lisa langsung membersihkan sprei yang penuh dengan noda darah. Dia membilasnya, lalu mencucinya langsung.Tubuh Lisa benar-benar kelelahan. Dia baru selesai membersihkan semuanya setelah menjelang pagi. Biasanya Lisa selalu menyibukkan diri dengan pekerjaan rumah untuk menghilangkan rasa marah dan sakit hati.Seperti itulah yang dilakukannya saat masih tin
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

24

“Saya berani bersumpah, Tuan Alex. Apa kamu pernah mendengar aku membohongi pasien? Aku sudah bekerja di rumah sakit sejak mendiang kakekmu masih hidup dan kamu masih anak-anak. Jadi tidak mungkin aku salah.”Alex terdiam. Dia termenung lama. Wajahnya menjadi bingung dan tentu saja dia tahu kalau Dokter Rocky akan berkata dengan benar.Namun, dia tak bisa mengabaikan tentang Tina. Dia sudah lama percaya jika yang menolongnya dulu adalah Tina. Mungkin dia harus menyelidikinya untuk memastikan siapa yang berbohong.“Apa yang terjadi dengan wanita itu, Dokter? Kenapa dia menemuimu?” tanya Alex mencoba kembali fokus pada tujuannya, mencari tahu tentang Lisa.Dokter Rocky menghela napas panjang. Ini bukanlah berita baik. Kemudian dia tersenyum Alex lalu menjawab. “Wanita itu tidak dalam keadaan baik-baik saja. Saat kecil dia mengalami kecelakaan yang membuat pendengarannya rusak, ternyata bukan hanya itu saja,”Alex terus memperhatikan penjelasan Dokter Rocky. Dia tahu dokter itu belum sel
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

25

Jason terbangun dengan sakit kepala yang tak tertahankan. Sepulang dari tempatnya Lisa, dia dirundung perasaan bersalah. Sadar sudah membuat Lisa kecewa.Pasti Lisa semakin membencinya. Jason terbakar emosi dan termakan hasutan Tina. Semalaman dia menangis menyesali perbuatannya merenggut kesucian Lisa secara paksa.Terbayang jelas wajah kesakitan Lisa. Dia merasa seperti orang egois dan paling kejam. Bagaimana harus menatap Lisa dan meminta maaf.“Lisa pasti sangat membenciku dan tak akan pernah memaafkanku.”Air mata penyesalan Jason menetes. Sakit kepala yang begitu keras, pengaruh alkohol dan tak bisa tidur, masih bisa ditahan. Namun, perasaan marah pada dirinya sendiri lebih mendominasi.Jason memaksa dirinya untuk bangkit dan bergegas menuju kamar mandi di ruangan kerjanya. Setelah Lisa pergi dari villa, ruangan kerjanya menjadi kamar sekaligus tempat tinggal. Dia tak suka villa-nya menjadi sunyi dan semua kenangan tentang Lisa akan muncul, menambah perasaan bersalah.Setidaknya
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

26

“Apakah itu penting?” tanya Olivia seraya meletakan sendok dan garpu. Olivia menatap serius dan penuh tanya. Jason mengangguk, tetapi wajahnya mencoba untuk santai. Dia tak ingin menunjukkan pada kedua orang tuanya, jika kini dirinya sudah peduli pada Lisa. “Baiklah jika kamu memang penasaran. Aku akan menceritakannya,” kata Olivia.Jason tersenyum tipis. Akan tetapi jauh di dalam hatinya, dia menyiapkan diri agar tak terkejut. Olivia menoleh pada suaminya, meminta persetujuan dari Christian.“Tidak apa-apa. Ceritakan saja semuanya, jangan ditutupi! Mungkin Jason merasa terhina karena kamu memilih wanita cacat itu,” kata Christian tanpa rasa bersalah.Tubuh Jason terasa memanas, kedua orang tuanya sama sekali tak pernah menghargai Lisa. Namun, dia tetap mencoba tenang dan menatap wajah ibunya. “Kamu ingat acara amal bersama anak-anak panti asuhan yang diadakan di salah satu pantai, lima tahun lalu?” tanya Oliver langsung. “Tentu saja. Di acara itu aku hampir mati karena tenggelam,”
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

27

Lisa menyeka air matanya, menunjukan keberanian dan rasa sakit yang selama ini ditahannya. Nania mengalihkan pandangannya dari Lisa. Dia seolah enggan melihat rasa sakit pada putrinya atau memang tak mau peduli.“Kamu masih berpikir kalau aku penyebab kecelakaan itu? Itukan yang selalu kamu tuduhkan padaku, Bu?” tanya Lisa menahan rasa sesak dalam dadanya.Nania hanya berdehem tak jelas. “Jangan mencoba mengalihkan pembicaraan! Aku datang ke sini untuk memberi peringatan padamu, jangan membuat masalah dan membuat malu nama baik keluarga.”“Kalau begitu dengarkan penjelasanku! Setelah itu kamu akan tahu siapa yang salah,” jawab Lisa memekik.“Kamu! Berani sekali meninggikan suaramu padaku,”“Kenapa? Ibu pikir akan terus berdiam diri diperlakukan tidak adil?”Lisa berkata dengan tatapan marah. Sepertinya ini adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkan semua rasa sakit hatinya. Entah Nania akan mendengarnya atau tidak.“Ibu menginginkan aku untuk mati, benar?” tanya Lisa mencibir. “Tenan
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

28

Hati Nania sudah mati untuk Lisa. Dia sama sekali tak merasa bersalah sudah membuat anak perempuannya menangis. Setelah Lisa keluar dari mobilnya dia langsung meninggalkannya dan menoleh.“Dia pikir aku tak akan tega mengeluarkannya dari daftar keluarga? Kita lihat saja apa yang akan terjadi denganmu? Apa kamu bisa hidup tanpa nama keluarga Anderson?” ujar Nania kesal.Pendingin udara dalam mobilnya tak mampu mendinginkan suasana panas hatinya dan dadanya terasa sesak. Nania menurunkan kaca mobil sampingnya, membiarkan udara musim semi masuk. Dengan begitu dia bisa menghirup oksigen untuk melegakan dadanya.Sejujurnya ada satu perasaan yang mengganggunya. Nania melihat isi tas Lisa yang tumpah karena ulahnya. Botol obat berukuran sedang dan isinya sangat penuh sekali.Nania ingat sekali setelah kecelakaan 10 tahun lalu saat dokter tak mampu membuat Lisa agar tak tuli. Dokter mengatakan operasi itu hanya untuk membantu agar organ lain tak ikut rusak akibat kecelakaannya, tetapi tidak b
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

29

“Tentu, Clark! Aku akan menghubungimu nanti,” ucap Nania diakhiri senyuman tipis, menutupi rasa panik dan cemasnya.Clark tersenyum puas dengan jawaban Nania. Sementara hati Tina terbakar. Dia tak suka ada yang peduli dengan Lisa.“Ngomong-ngomong, sedang apa kamu di sini?” tanya Clark semakin membuat Nania semakinpanik.Tangan Nania langsung membalikkan map di atas meja. Clark tak boleh melihatnya. Dia berpikir cepat mencari alasan yang tepat agar Clark tak curiga.“A-aku ….” Nania gagap seraya mengedarkan pandangannya, hingga dia menoleh pada Tina dan seolah menemukan alasannya.“Aku mengantar Tina. Dia seorang model dan ada janji produser dengan seorang di sini,” jawab Nania seraya menunjuk putri sambungnya.Tina terbelalak. Namun, Nania memberi isyarat agar dia tetap diam dan tak melakukan apa pun. Clark terlihat bingung dengan jawaban Nania.Dia bahkan mengedarkan pandangannya ke sekeliling. “Seorang model bertemu produser di kawasan ini?” tanyanya terdengar ragu.Tentu saja, sia
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

30

Nania benar-benar pulang. Dia tak peduli dengan Tina yang kesal karena Lisa tak jadi dikeluarkan dari daftar keluarga. Bahkan Nania terus fokus pada ponselnya.“Kenapa nomornya tidak aktif?” keluh Nania setelah beberapa kali tak bisa menghubungi Lisa. “Apa dia memblokir nomorku?” “Apa-apaan ini? Dia berani memblokir nomor ibunya?” Nania terus mengoceh kesal.Tina tak bisa lagi menahan dirinya. Dia pun bertanya. “Apa yang terjadi, Bu? Kenapa kamu terlihat panik dan ketakutan? Kamu juga membatalkan semua rencana. Setidaknya berikan penjelasan agar aku tidak bingung!” Nania pun langsung menoleh dengan tatapan marah. Dia sedang kesal karena tak bisa menghubungi Lisa, tetapi Tina memasang wajah protes. “Apa kamu tidak bisa diam dulu, hah?”Tentu saja Tina tersentak. Ini sudah kesekian kalinya Nania membentaknya. Dia semakin kesal.“Kenapa kamu meluapkan kemarahanmu padaku, Mom? Aku hanya bertanya baik-baik agar aku tak kebingungan. Kamu merubah rencana secara tiba-tiba,” kata Tina tak ma
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
PREV
123456
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status