Semua Bab Ketika Istri Billionaire Pergi: Bab 111 - Bab 120

129 Bab

111.

“Kamu sudah bangun?” Tina terkejut saat matanya baru saja terbuka dan mendapati Nania tersenyum. Bukan senyuman hangat, tetap mengejek. Seketika Tina langsung bangun.Namun, kepalanya terasa pusing. Dia mengerang kecil dan memegangi kepalanya. Tina masih perlu mengendalikan rasa paniknya. Sadar, keberadaan Nania di sana bukan untuk menghibur atau memberi semangat.“Tenang, Tina! Pelan-pelan saja, belum waktunya kamu untuk mati,” kata Nania mengejek.“Kenapa kamu ada di sini? Bukankah aku seharusnya ada di ruang operasi?” Tina bertanya bingung pada Nania. “Di mana ayahku?” Tina belum sepenuhnya sadar. Dia memang tak menjalani operasi seperti yang dikatakan Clark. Semu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

112.

“Semoga kamu menemukan kebahagiaan dan kenyamanan setelah menjadi relawan kemanusiaan di sana, Tina,” ucap Nania mengejek.Tina menatapnya kesal. Jenifer benar-benar membuatnya tak berkutik. Ayahnya yang diharapkan bisa menolong, justru masuk penjara karena ulah Nania.“Aku belum kalah!” Tina berkata dengan tatapan tajam.“Oh, aku tak peduli tanggapanmu, Tina.” Nania membalas acuh. “Yang terpenting, kamu harus sadar diri! Kamu sudah tak diterima di sini.”“Penggemarmu memang banyak di sana. Tapi, kamu harus tahu. Mereka mendoakan kesembuhanmu, kemudian mengantarkanmu ke neraka!” Nania menambahkan dengan sangat puas sekali.Sebelum pergi, ponselnya berdering. Senyum N
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

113.

“Sebelum mulutmu itu berkata tentang Raymond, hidupmu sudah hancur duluan, Tina!” Ryan menegaskan.Kemudian dia mendekat dan membisikkan sesuatu pada Tina. Seketika kedua bola mata Tina langsung melotot. Dia terkejut dan wajahnya berubah panik.Tentu saja Ryan tersenyum puas. “Kamu pikir punya hak untuk hidupmu, Tina? Kamu salah besar! Kau sudah tak punya kendali apa pun,” tegas Ryan.“Jadi, lebih baik dia dan tunggu saja kehancuranmu!” Ryan menambahkan dengan nada sinis. “Aku memang terkenal sebagai orang yang baik hati, tetapi aku bisa menjadi monster yang mengerikan jika kau usik!”“Tapi, kamu bilang akan membantuku jika aku memberikan ponsel Raymond. Aku hanya perlu menuruti perintah Jenifer menjadi relawan kemanusiaan dan kamu menyiapkan seseorang di sana agar aku bisa melarikan diri?” tanya Tina dengan wajah panik.Ryan tak segera menjawab. Dia tersenyum mengejek. “Ah, sepertinya kamu lupa lagi. Bukankah saat datang tadi, aku mengatakan kalau kita sudah tak terikat perjanjian ap
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

114.

“Tina!” Jason memanggil dengan nada sinis, menyembunyikan rasa kesal dan marah.Jason harus bisa menyembunyikan semua perasaan itu agar Tina tak terus menerus membujuknya. Itu adalah keahlian Tina, memancing emosinya. Yang dilakukan Jason hanya bersikap tenang dan acuh.“Kamu memanggilku kemari agar aku mendengar percakapanmu dengan Ryan dan aku sudah mendengar semuanya,” kata Jason santai. “Aku mendengar dan merasakan kalau kamu sedang panik dan ketakutan. Lalu Ryan? Dia punya banyak power. Jadi, untuk apa aku mengkhawatirkan Ryan,” tambahnya.“Tidak, Jason! Kamu tak tahu seberapa liciknya Ryan. Kamu harus bertindak dan tak bisa diam saja,” seru Tina terus mencoba mempengaruhi keyakinan Jason.Sebisa mungkin, Jason tak goyah. Dia lebih memahami semua tindakan Ryan. Yakin semua yang dilakukan Ryan demi kebaikan Lisa dan Sean.“Cukup, Tina! Aku muak dengan semua ocehanmu,” balas Jason menunjukkan wajah tak tertarik. “Aku mendengar jelas dari ucapan Ryan kalau hidupmu sudah hancur. Nikm
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

115.

Namun Tina tak bisa bebas keluar dari rumah sakit. Tentunya sadar, dia selalu diawasi. Ryan dan Jenifer adalah orang yang paling menyebalkan dalam hidupnya saat ini.Lalu, Nania menambah kesulitan dalam hidupnya. Tina baru saja bersyukur, ayahnya menunjukan kepeduliannya dan Nania justru menghancurkan semuanya. Dia bahkan datang hanya untuk mengejek.“Wanita tua menyebalkan itu pun sangat menyayangi cucunya. Begitu juga dengan Jason dan Lisa, pasti sangat mencintai anak itu. Lalu Ryan? Demi mendapatkan perhatian Lisa, dia menyayangi anak itu, padahal tahu kalau dia adalah anaknya Jason.” Tina berkata seraya tersenyum licik. “Jadi, aku hanya perlu menyingkirkan anak itu dan mereka semua pasti akan terluka, hancur bersamaan.”Tina merasa itu adalah ide yang paling pas. “Sekarang aku harus mencari cara agar bisa terbebas dari para pengawal di luar sana,” gumamnya.Kemudian Tina mendekat pada pintu, melihat dari lubang kecil di pintu. Dia memeriksa seberapa banyak penjaga di luar ruang ra
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

116.

“Ada apa, Clark?” Nania bertanya dengan wajah cemas.Dia sedang bersama Clark dan membahas rencana untuk melindungi Lisa. Wajah Clark berubah cemas dan menatap berat pada Nania. “Tina berhasil kabur dari para penjaga.”“Apa? Bagaimana bisa?” tanya Nania terkejut.“Kita tak bisa menganggap remeh wanita licik itu. Tapi, aku yakin dia belum pergi jauh,” jawabnya mencoba menenangkan.Namun, Nania semakin cemas. Dia tahu sekali seberapa bahayanya Tina, apalagi dirinya sudah memprovokasi saat mengunjungi di rumah sakit. “Pasti dia akan mencelakai Lisa. Apa yang harus kulakukan, Clark?” Suara Nania panik dan ketakutan. Clark menggenggam kedua lengan Nania, mencoba men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

117.

Jason memenuhi janjinya menemui Tina dan melakukan jumpa pers. Aula gedung yang disiapkan Tina sudah dipenuhi wartawan. Senyuman Tina semakin lebar, merasa hidupnya akan lebih baik.“Aku harap kamu tak melakukan hal bodoh, Jason! Jika kamu tak menurut padaku, di acara jumpa pers ini, aku akan mengatakan kalau Ryan dan aku adalah seorang pembunuh.” Tina menegaskan agar Jason tak melakukan kesalahan. Kemudian Tina menatap Jason penuh selidik. “Kamu tak menghubungi siapa pun tentang rencanaku, bukan?” tanyanya memastikan.Jason tersenyum tipis dan sinis. “Apa kamu melihat ada orang yang mencurigakan di aula ini?” jawabnya.Tina mengangguk. Walaupun ada rasa cemas, tetapi dia sudah terlalu jauh melangkah. Jason pasti benar-benar tund
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

118.

“Kamu tahu, Ryan? Saat kamu dan Tina berbincang di rumah sakit ... aku ada di sana dan mendengar semuanya.” Jason berkata dengan nada tenang, seolah dia sedang berbincang santai dengan teman baiknya. “Jika saja aku seorang yang serakah ... mungkin aku akan menggunakan hal itu untuk menyerangmu, merebut Lisa dan Sean darimu,” tambahnya.“Tapi, aku tak melakukannya dan tak akan, Ryan.” Jason menambahkan."Sebab itu adalah rencana Tina. Sengaja membuat aku dan kamu berperang. Lalu, dia memanfaatkan itu untuk melarikan diri." kata Jason meyakinan.Yang dilakukannya mencoba memastikan agar Ryan percaya dan tak meragukannya. Jason sudah sangat percaya dan yakin jika Ryan pasti bisa membahagiakan Lisa dengan Sean. Dia hanya memastikan Ryan tak salah jalan dan kembali seperti dulu. 
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

119.

Tina yang berada di ruang interogasi, terus menyangkal semua tuduhan yang diajukan. Dia bahkan terus bersikap angkuh dan arogan. Semua tuduhan dan bukti yang ditunjukan terus dibantahnya.“Panggilkan aku pengacara! Aku berhak mendapatkan pengacara, bukan?” Tina menegaskan.Polisi yang bertugas mengintrogasinya hanya bisa menghela napas kasar dan kesal. Ucapan Tina memang benar, dia berhak mendapatkan pengacara untuk mendampingi. Hingga, seorang rekan polisi itu memberitahu jika seorang pengacara datang untuk membela Tina.“Kalian lihat itu? Aku hanya akan berbicara dengan pengacaraku!” kata Tina merasa puas.“Baiklah. Aku akan memberikan waktu agar kamu berbicara dengan pengacaramu,” ucap polisi itu lalu bergegas bangkit.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya

120.

“Tiba-tiba saja aku merasa takut kalau kamu merasa terpaksa menerimaku, Lisa. Tapi, aku benar-benar tulus padamu dan aku juga menyayangi Sean seperti anakku sendiri.” Ryan berkata seraya menatap lekat pada kedua mata Lisa, berharap dia melihat kejujurannya.“Ryan!” Suara Lisa lemah seolah meyakinkan Ryan dengan sungguh-sungguh.Air mata Ryan tiba-tiba menetes. Lisa pun segera menghapusnya. Dia sudah bertekad untuk tidak meragukan Ryan dan menerimanya.“Dengarkan aku, Ryan! Aku tak tahu apa yang membuatmu tiba-tiba berpikir seperti ini. Aku melihat bagaimana kamu begitu peduli padaku dan menjagaku sepenuh hati. Jadi, aku tak punya alasan merasa terpaksa menerimamu,” jawab Lisa mayakinkan. “Aku menghargai semua perjuanganmu selama ini dan aku tak pernah ragu tentang itu. Aku sudah membuka hatiku untukmu ... apalagi yang kamu ragukan dariku?” tambahnya.“Tapi, di hatimu masih ada Jason. Benarkan?” Tiba-tiba saja Ryan berkata tanpa menyadarinya.Seketika Lisa langsung terdiam. Tubuhnya se
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status