All Chapters of Transmigrasi Sang Kritikus Seni Menyelamatkan Dunia: Chapter 41 - Chapter 50

87 Chapters

Bab 41: Antara Ketakutan dan Kepercayaan

Di ruang tamu yang mulai sunyi setelah keramaian tadi, Teo memilih berdiri tegak, menatap Jake dengan pandangan tajam. Raut wajahnya tidak menyembunyikan rasa tidak setuju yang berkecamuk dalam pikirannya."Pelaku harus tetap diproses hukum," katanya dengan nada tegas. "Aku tidak akan berhenti sampai tahu siapa yang benar-benar melakukan ini."Jake menghela napas, berusaha menunjukkan sikap santai meski sorot matanya menyiratkan ketegangan."Teo, untuk apa kau sbuang-buang waktu? Julia sudah kembali dengan selamat,” bantah Jake yang justru menimbulkan kesan aneh bagi semua orang di sana.”Itu yang penting, ‘kan?""Justru karena Julia sudah balik, aku harus lebih serius. Aku tidak bisa membiarkan pelaku bebas begitu saja," balas Teo, suaranya semakin mengeras.Perkataan Teo seperti duri tajam yang menusuk ego Jake, membuat pria itu tampak sedikit gelisah meski berusaha menutupinya."Tapi..." Jake mencoba menyela, tetapi kata-katanya tergantung di udara.Tidak ada argumen yang cukup kuat
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 42: Awal dari Pencarian Kebenaran

Selagi Teo menunggu dokter kepercayaannya datang ke rumah, ia pergi ke meja kerjanya untuk mengambil berkas-berkas penyelidikan. Teo harus mengamati beberapa hal untuk menangkap Jake dengan bukti yang akurat.Ketika dirinya tenggelam dalam kesibukan meneliti dokumen, Kinan menelepon.“Tuan, kurasa kita harus mengambil tindakan yang ekstrem. Jake Arthur dan komplotannya akan mengelak dari tuduhan dengan berbagai cara.”“Kau benar, Kinan,” sahut Teo dengan suara lemah. “Aku akan meluangkan lebih banyak waktu untuk menyelidiki bukti agar kita bisa menangkap Jake. Aku masih yakin bahwa Jake pelakunya.”“Aku juga yakin, Tuan. Namun, bisakah kita melakukannya?” Suara Kinan terdengar ragu dan Teo paham hal itu. “Jake punya latar belakang yang kuat. Selain itu, apakah manajer Tuan akan memperbolehkan Tuan menyelidiki kasus ini.”Pertanyaan Kinan membuat Teo terperanjat. Ia baru ingat harus menghadapi Samuel agar dapat menyelidiki kasus ini dengan lebih dalam. Samuel, manajernya yang ketat dan
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 43: Bukti Kuat untuk Menangkap Jake

Teo terpaksa meninggalkan Julia bersama Dokter Riza, ia sudah membuat janji dengan Kinan dan Detektif Aarav untuk menyelidiki bukti di TKP palsu. Jika benar sidik jari yang ia ambil di TKP itu adalah milik Jake, Teo punya alasan kuat untuk menggeledah rumah Jake.“Aku yakin itu sidik jari Jake Arthur. Aku sudah membobol pangkalan data polisi,” kata Nick yang meneleponnya untuk memberi konfirmasi.“Aku harus memberi tahu Detektif Aarav dan memulai penyelidikan resmi,” sahut Teo yang kini bergegas menuju kantor polisi.Teo tiba di kantor polisi dengan langkah tergesa, membawa bukti yang telah dikemas rapi dalam tas hitam. Kinan dan Aarav sudah menunggunya di ruang pertemuan kecil di lantai dua, bersama seorang petugas forensik yang Aarav rekomendasikan untuk mendukung analisis lanjutan.“Apa kita sudah punya sesuatu yang konkret?” tanya Aarav tanpa basa-basi, memandangi Teo dengan tatapan tajamnya yang khas.“Nick sudah mengonfirmasi. Sidik jari yang aku ambil dari TKP palsu cocok denga
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 44: Jejak di Bandara dan Penangkapan Jake

Malam itu, bandara Eldorisia penuh dengan kesibukan khasnya. Aarav, Teo, dan tim polisi berpakaian hitam menyebar di sekitar terminal keberangkatan, menyisir area untuk mencari Jake dan Lylia. Informasi dari daftar penerbangan yang ditemukan di rumah Jake membawa mereka ke sini, dan mereka tahu ini mungkin kesempatan terakhir untuk menangkap Jake sebelum ia menghilang.“Target terlihat,” ujar salah satu polisi lewat earphone. “Perempuan, mengenakan gaun merah. Di dekat pintu keberangkatan internasional.”Teo dan Aarav bergerak cepat ke arah yang dimaksud. Di sana, mereka melihat Lylia yang tampak gelisah, memegang tiket penerbangan. Namun, Jake tidak ada di sekitarnya.“Dia hanya umpan,” Aarav berbisik sambil memberi isyarat kepada tim untuk bergerak.Lylia mencoba melarikan diri saat menyadari keberadaan mereka, tetapi dengan cepat polisi menangkapnya. Ia berteriak histeris, memprotes bahwa ia tidak tahu apa-apa, namun Aarav tetap tenang.“Bawa dia ke ruang interogasi,” perintah Aara
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 45: Sidang dan Pelarian Jake

Dalam sesi interogasi yang tegang, Aarav duduk tenang di kursinya, matanya menatap tajam ke Lylia, yang duduk di hadapannya dengan tangan terikat. Suasana ruang interogasi yang penuh tekanan tak memengaruhi ketenangan Aarav. Dia tahu persis bagaimana cara untuk memanipulasi situasi ini, bagaimana menekan Lylia agar mengakui apa yang dia inginkan tanpa terlihat memaksa."Kenapa kamu tidak ingin mengatakan yang sebenarnya, Lylia?" ujar Aarav dengan nada lembut, tetapi ada sesuatu yang dingin dalam suaranya. "Aku tahu kamu tahu lebih banyak daripada yang kamu katakan. Jadi, apa yang akan kamu pilih, berbohong lebih lama atau memberitahuku siapa yang benar-benar merencanakan penculikan Julia?"Lylia menatapnya dengan kebingungan yang semakin dalam. Aarav memahami kebingungannya. Dia tahu bahwa kunci untuk membuka mulut Lylia ada pada perasaan sakit hati dan pengkhianatan yang ia alami. Aarav dengan cerdik menggali celah dalam pertahanan emosional Lylia, memilih kata-kata yang tepat untuk
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 46: Pelarian Kedua dan Peran Baru Teo

Kegelapan malam menyelimuti penjara di Eldorisia, hanya diterangi lampu redup yang sesekali berkedip di lorong-lorong sempitnya. Jake bersandar di dinding sel, jari-jarinya mengetuk-ngetuk lantai dengan ritme yang tidak sabar. Di seberangnya, Lylia duduk tenang, matanya memandang lurus ke arah pintu besi, tetapi pikirannya jelas berada di tempat lain.Mereka berhasil saling bertemu meski ditempatkan di sel yang berbeda. Jake tertawa keras di dalam hatinya yang kacau karena Teo yang gila itu pasti tidak tahu seberapa berkuasa dirinya. Jake bukan pria sembarangan. Ia yakin sebentar lagi akan bebas berkat koneksinya di dunia hiburan, jaringan narkoba, dan tentu saja klub malam Solar Eclipse.“Apa tidak masalah kita ada di sini?” tanya Lylia saat sipir wanita yang mengantarnya pergi bersama sipir laki-laki yang tampak mengenak Jake.“Sipir itu dikirim oleh salah satu koneksiku di klub,” jawab Jake santai yang sekarang menyulut sebatang rokok pemberian sipir itu.Tak hanya sebatang saja, i
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 47: Kasus yang Diselidiki Profesor Agasa

Pagi itu, Teo duduk di ruang kerjanya yang penuh dengan tumpukan dokumen dan laporan. Meski tampak tenang, pikirannya tengah berpacu dengan kecepatan yang luar biasa. Ia tahu bahwa masalah dengan Jake dan Lylia belum berakhir, dan sepertinya semuanya semakin rumit. Tidak hanya soal pelarian mereka, tetapi juga ancaman yang datang dari arah yang tak terduga. Saat suasana sunyi menyelimuti ruangan, pintu terbuka pelan, dan Nick masuk dengan langkah mantap, mengenakan pakaian hitam yang selalu terlihat rapi.“Bagaimana suasana di Fidoria, Nick?” sapa Teo.Nick Rayson baru saja tiba di bandara pagi ini, tapi pria yang wajahnya muram itu langsung bergegas menemui Teo. Tentu saja hal ini membuat Teo cemas. Mungkin ada sesuatu di sana yang membuat Nick ingin segera menemuinya.Teo mengangkat kepalanya, mengisyaratkan Nick untuk duduk di hadapannya. "Ada apa, Nick?" tanyanya, suara penuh perhatian.Nick meletakkan map cokelat tebal di atas meja Teo. Wajahnya terlihat semakin serius ketika ia
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Bab 48: Solar Eclipse dan Penyelidikan Nick

Suasana malam di kota Eldorisia selalu penuh dengan keramaian, tetapi kali ini ada sesuatu yang berbeda. Nick berdiri di depan pintu klub Solar Eclipse, mengenakan jas hitam rapat dan topi yang menutupi sebagian wajahnya. Udara malam terasa dingin menusuk, tapi bukan itu yang membuat tubuhnya tegang. Malam ini, ia akan menyusup ke dalam klub sebagai bagian dari penyelidikan yang telah ia rencanakan matang-matang. Klub ini, yang dulunya hanya tempat hiburan elit, kini menjadi sorotan utama setelah muncul bukti keterlibatan dalam jaringan penyelundupan narkoba internasional.Nick menarik napas panjang, lalu melangkah memasuki klub. Dari luar, klub itu tampak seperti tempat hiburan biasa—lampu neon yang berkilauan, musik elektronik yang memekakkan telinga, dan pengunjung yang tenggelam dalam hiruk-pikuk pesta. Namun, Nick tahu lebih baik. Di balik gemerlap ini, ada sesuatu yang gelap, sesuatu yang telah menjadikan klub ini target penyelidikannya selama berminggu-minggu.Setelah melewati
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Bab 49: Pertemuan dengan Profesor Agasa

Teo masih di Eldorisia ketika ia memutuskan langkah besar berikutnya: pergi ke negara Fidoria untuk menemui Profesor Agasa, seorang pakar yang telah lama terlibat dalam menyelidiki jaringan gelap Solar Eclipse. Bersama Nick, sahabat sekaligus rekannya dalam penyelidikan ini, Teo mengatur perjalanan rahasia mereka dengan sangat hati-hati.Dari saat mereka meninggalkan bandara Eldorisia, Nick sudah merasa ada yang tidak beres. "Tuan Teo," bisiknya saat mereka mengantri di imigrasi, "kau sadar, kan? Kita sedang diikuti."Teo menoleh sekilas, mencoba tetap tenang meski jantungnya mulai berdegup kencang. "Kau yakin? Siapa mereka?""Aku belum tahu, tapi pria berkemeja biru itu sudah kupantau sejak tadi. Dia juga naik pesawat yang sama dengan kita," jawab Nick, suaranya nyaris tak terdengar. "Dan di sana, wanita berambut pendek. Dia pura-pura sibuk dengan ponselnya, tapi langkahnya selalu mengikuti kita."Teo berusaha mempertahankan ketenangannya, meskipun kecurigaan Nick mulai mengganggunya
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Bab 50: Perlawanan dari Dalam

Teo duduk di depan laptopnya di kamar penginapan di Fidoria, menatap layar dengan mata yang lelah namun penuh tekad. Data dari flash drive yang diberikan Profesor Agasa membuka kebusukan yang selama ini tersembunyi di balik klub Solar Eclipse. Di layar itu, terlihat jejak digital transaksi ilegal, daftar nama anggota yang terlibat, dan detail keterlibatan mereka dalam jaringan narkoba.Nick, yang sedang mengunyah apel di sudut ruangan, melirik Teo yang tampak tenggelam dalam pikirannya. “Kelihatannya parah banget. Apa kau bahkan tidur sejak kita sampai di sini?”Teo menghela napas panjang dan menggeleng. “Tidak ada waktu untuk itu, Nick. Ini lebih buruk dari yang aku bayangkan. Lihat ini.” Ia memutar laptopnya ke arah Nick, menunjukkan nama-nama yang sudah ditandai.Nick berjalan mendekat dan membungkuk, membaca cepat data yang ada di layar. “Manajer keuangan? Aku tahu dia selalu licik, tapi aku tidak menyangka dia bisa seburuk ini.”Teo mengangguk pelan. “Dan ini bukan cuma dia. Liha
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status