All Chapters of Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin: Chapter 121 - Chapter 130

224 Chapters

121. Tidak Ada Jatah Malam Ini!

“Demi siapa coba?” Brandon balas berbisik.“Demi putranya yang tidak suka keramaian.”“Salah! Demi menantu cantiknya yang pengen nonton teater. Mana ada mereka perhatian padaku. Sejak tadi kamu terus yang dipuji, kan?”Oh ternyata, meskipun acuh pada orang tuanya, Brandon tetap ingin diperhatikan. Kelly jadi ingat dulu saat mereka tinggal di mansion dan Kelly merawat luka di tangan Brandon. Lelaki itu tetap datar namun sikapnya mulai melunak.Lampu ruangan telah diredupkan. Pertunjukan akan dimulai. Kelly mengamati panggung sambil menggenggam tangan Brandon.Alur cerita dimulai dengan seorang wanita cantik namun kumal mencuri bunga-bunga di sebuah taman milik lelaki misterius. Lelaki itu marah namun tidak mau menunjukkan wajahnya karena merasa malu memiliki wajah yang tidak tampan. Ia mengikuti si wanita yang ternyata menjual bunga-bunga ke pasar agar bisa makan.Setiap hari Rabu, lelaki itu selalu mengintip dari kamarnya untuk melihat sang wanita mengambil bunga-bunga. Hingga akhirny
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

122. Penjara Mewah

Sejak Kelly benar-benar ngambek, Brandon jadi lebih hati-hati. Meski ekspresinya tetap datar, ia mulai berusaha mengucapkan satu dua kata pada oranng tuanya.Seperti pagi ini saat sarapan bersama, Brandon mengucapkan terima kasih saat Mommy Florence memberinya salad sayuran segar dan telor rebus. Mommy Florence dan Daddy Donald sampai saling melirik mendengar ucapan putra mereka.“Syukurlah besok kalian masih di sini. Mommy dan Daddy mau mengajak kalian ke satu tempat sebelum kalian menlanjutkan perjalanan.” Mommy Florence lalu berkata pada Brandon dan Kelly.“Lho, bukannya Mommy dan Daddy juga bekerja di akhir minggu?” Kelly bertanya karena tau kedua mertuanya tidak pernah libur.“Sebenarnya akhir minggu kami bisa libur bergantian dengan ilmuwan lain, tetapi karena tidak ada yang dikerjakan di rumah, jadi kami memilih tetap bekerja.” Daddy Donald menjelaskan.Kelly mengangguk-angguk dengan ekspresi senang. Untung saja ia bisa merayu Brandon untuk berangkat malam hari ke kota tujuan m
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

123. Membuat Kenangan

Brandon menoleh dan menatap wajah Kelly. Meski sangat pelan, namun ia masih bisa mendengar apa yang baru saja diucapkan sang istri."Maksudmu seperti Mommy Flo dan Daddy Don?"Kelly mengangguk. "Boleh sih jadi ilmuwan, tapi jangan yang pekerjaannya non stop seperti Mommy Flo dan Daddy Don."Brandon terkekeh. "Lalu, kamu mau anak-anak kita jadi apa?""Apa saja selain ilmuwan, pembalap, model, dokter, apalagi, ya? Kelly tampak berpikir keras.Brandon menggeleng. Ia bertanya kenapa Kelly menyebutkan profesi di atas sebagai pekerjaan yang ia tolak untuk anak-anak mereka."Yaa karena resiko pekerjaannya."Brandon tidak menanggapi lagi. Ia tau Kelly pernah berprofesi sebagai pengusaha, model dan pembalap hanya untuk membantu keluarganya. Hingga saat ini pun, Kelly masih bingung profesi apa yang ingin ia geluti."Tidak perlu kita pikirkan sekarang. Aku pribadi saat ini hanya ingin menikmati setiap moment denganmu." Brandon mengusak kepala Kelly."Iya, aku setuju."Mereka kembali ke rumah din
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

124. Kamu Pemenangnya

“Selimut ini hangat sekali.” Kelly berbaring di dada Brandon.Keduanya tanpa busana dan mengobrol setelah bercumbu. Brandon menghela napas panjang dan mengusap lembut punggung sang istri.“Selimut ini dari bahan kasmir. Tentu saja hangat.”“Hah? Kasmir?”Brandon mengangguk. “Di musim dingin, keluarga Richmont akan mengeluarkan selimut dan perlengkapan pakaian berbahan kasmir.”“Aku juga punya selendang kasmir. Tapi selimut? Kalian menggunakan selimut kasmir?” Kelly tergelak.Untuk syal saja, harganya bsa berjuta-juta. Bagaimana selimut yang sangat lebar ini. Kelly yang berasal dari keluarga bilioner saja tak habis pikir dengan gaya hidup keluarga Richmont.“Memangnya kenapa? Kenapa kamu terdengar kaget?”“Tidak, sih. Aku tau keluargamu banyak uang. Hanya selimut kasmir saja mungkin tidak akan membuat kalian bangkrut.”“Memang tidak. Grandpa Albert memiliki peternakan kambing kasmir yang digunakan untuk pembuatan bahan. Jadi, tentu saja kami tidak akan bangkrut.”Kelly mendongak menata
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

125. Hanya Sangat Khawatir

Kelly menggeleng. Setelah menghabiskan satu mangkuk sup, ia kembali meringkuk di dalam pelukan Brandon. Tirai otomatis terbuka di depan mereka.“Kamu ingin melihat ini, Kelly?” Daddy Donald menunjuk ke jendela.Pemandangan luar biasa terpampang di depan mereka. Kelly kembali duduk tegak namun dengan punggung bersandar pada dada Brandon. Matanya menatap takjub pada jendela.“Baguss bangett.”Kristal-kristal es bergelantungan di cabang-cabang pohon. Mereka berkilauan ditimpa sinar matahari. Baik Kelly maupun Brandon tak mampu berkata-kata selain mengamati pemandangan tersebut.“Nanti menjelang jam sebelas, angin dingin biasanya sudah berhenti.” Mommy Florence berkata.“Saat itu lah kita bisa keluar menikmati suasana.” Daddy Donald menambahkan.“Bukan keluar saat angin dingin dengan hanya menggunakan piyama tipis.” Brandon berbisik di telinga Kelly yang langsung memberengut.Mommy Florence dan Daddy Brandon yang mendengar saling berpandangan dan tersenyum tipis.“Tak apa. Kelly belum tau
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

126. Kalau Sayang, Bilang Sayang

“Apa yang lebih hebat dariku? Kamu kenapa? Brandon datang dan mengamati tubuh istrinya.Pantas saja Daddy Donald tidak langsung membalas. Ternyata mereka sudah selesai berdiskusi dan Brandon mencari istrinya. Mommy Florence mendesah dalam hati.“Nggak papa. Tubuhku pegal sedikit.” Kelly mengaku.Tanpa bicara, Brandon menyelimuti seluruh tubuh Kelly. Lelaki berotot itu mengangkat tubuh istrinya keluar kamar tamu. Mommy Florence hanya tersenyum melihat prilaku Brandon.Brandon membawa sang istri ke kamar. Ia membaringkan Kelly, lalu mengambil minyak aromaterapi peppermint dari dalam koper.“Mana yang pegal?”Kelly berkata bagian bokong hingga kakinya terasa berat dan agak sakit. Brandon langsung memijat bagian yang disebutkan.“Ini pasti karena beberapa kali kamu terjatuh saat main ski tadi.” Brandon berucap sambil membalurkan tubuh Kelly dengan minyak aromaterapi.“Iya.”“Dan kamu semena-mena mengatakan bahwa Margo lebih hebat dariku?”“Maaf.” Kelly terkekeh. “Maksudku kan tentang pija
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

127. Kesempatan Langka

Mata Brandon menatap pada layar televisi di depan mereka. Perjalanan kali ini hanya sekitar dua jam. Kelly menghabiskan waktu dengan menonton drama romantis pilihannya.Meski mata mengamati drama di depannya, sebenarnya pikiran Brandon melayang pada apa yang diucapkan Kelly. Otaknya jadi bertanya-tanya apa ia mencintai dan menyayangi kedua orang tuanya?Brandon sendiri bahkan tidak memiliki jawaban atas pertanyaannya sendiri. Berbeda dengan Kelly yang mudah mengucapkan kata sayang dan cinta pada siapa pun yang dekat dengannya, Brandon sangat sulit mengungkapkan isi hatinya.Rekor kehidupan pribadinya hanya saat ia menyadari ia telah jatuh cinta pada Kelly. Bersedia berkorban dan merubah kebiasaannya hanya untuk wanita tersebut. Tapi, dengan yang lain... ia tetap Brandon yang dingin dan datar.“Babe,” panggil Brandon.Kelly mengalihkan pandangannya dari layar di depannya ke samping. Ia menatap sang suami. “Ya? Kenapa?”“Kenapa kamu sayang dan cinta pada orang tuamu?”Tau apa yang dimak
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

128. Wanita Kuat yang Rapuh

“Lain kali, kalau Kelly memaksa, jangan dituruti.” Daddy William berkata pada Brandon.Saat ini, Kelly dan Brandon sudah kembali dari libur bulan madu singkat mereka. Keduanya langsung pulang ke mansion William. Dengan antusias, Kelly bercerita tentang kejadian saat mereka akhirnya bisa melihat aurora besar.“Untungnya kalian pas masuk ke pondok sebelum beruang kutub itu datang.” Louis menggeleng mendengar cerita Kelly.Kelly malah terkekeh. “Iya. Saat sampai di pondok, aku teriak kencang karena beruang itu ada di depan jendela, seperti sedang ingin menerkam kami.”Mommy Keyna menggeleng dan langsung menasehati Kelly. Terkadang, Kelly memang tidak bisa meredam keinginannya karena sejak kecil selalu dimanja dan dituruti kemauannya. Tetapi, menurut Mommy Keyna sudah saatnya sekarang Kelly bisa meredam sendiri keinginan yang bisa membahayakan.“Sebenarnya cukup aman, Mom. Karena area pondok dijaga. Saat beruang itu datang juga diawasi beberapa penjaga.” Brandon menjelaskan.Baru lah sete
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

129. Angel Baby

“Terima kasih sudah berkorban untuk Daddy, Princess.”Daddy William dan Kelly berdiri berhadapan. Keduanya sedang dipersiapkan untuk masuk ke ruang operasi. Kelly menahan diri untuk tidak menangis.“Nanti dalam tubuh Daddy akan mengalir darahku.” Kelly bercanda dengan nada bangga.Wajah William memberengut. Tangannya mengusak sayang kepala sang putri tercinta. “Memang sejak kamu lahir, darah kita sama.”Kelly tergelak. Ia sangat berusaha untuk bercanda untuk membuat dirinya dan sang daddy tidak tegang.“Bagaimana perasaan Daddy?”“Hmm... Daddy pernah dioperasi sebelumnya. Jadi, pasrah saja.”Kepala Kelly mengangguk. “Sampai bertemu lagi, Dad.”Keduanya berpelukan erat. Daddy William mencium dalam-dalam puncak kepala sang putri, lalu menangkup wajahnya dan menciumi wajah cantik Kelly.Tanpa berkata-kata lagi, Daddy William berjalan mengikuti seorang suster yang menjemputnya. Kelly menghela napas panjang dan dengan cepat mengusap air matanya.Tubuhnya dibalik dan didekap ke dada Brandon
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

130. Bermesraan dengan Suster Cantik

“Kalau informasi itu sepertinya tidak akan disebarluaskan.” Jasmine menggeleng. “Kecuali operasi telah selesai.”Brandon mendengus pelan. Kabar baik apanya? Lelaki itu lalu mengabaikan Jasmine dan kembali menikmati kopinya.“Brad.”“Hem.”“Tolong kasih tau aku, Ian suka apa?”Dahi Brandon berkerut sedikit. Tanpa menoleh dan menatap Jasmine, ia menjawab, “Tidak tau.”“Masa tidak tau? Kamu kan sahabatnya? Ayo lah... akhir minggu ini, Ian ulang tahun. Aku ingin memberinya hadiah.” Jasmine mendesak Brandon. "Nanti aku akan cari informasi lagi tentang Kelly."“Ya sudah, kasih motor sport saja.”Detik berikutnya, Brandon menutup telinga. Jasmine menyerocos tanpa henti karena protes pada jawaban Brandon. Bagi Jasmine, jika memang Ian sudah menjadi kekasihnya, ia tidak akan keberatan.“Apa menurutmu kalau aku kasih motor sport, Ian akan mau jadi kekasihku?”“Tidak.”Brandon kembali tersentak kaget. Jasmine baru saja memukul lengan atasnya. Apa-apaan wanita ini? Brandon segera mengambil jarak
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
23
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status