All Chapters of Merebut kembali Cinta Istriku : Chapter 31 - Chapter 40

61 Chapters

Trauma

Langkah kaki Jasmine berhenti di depan sebuah gedung mewah. Netranya menatap ke gedung yang menjulang tinggi tersebut, dan membaca nama perusahaan yang akan ia mintai data-datanya."Kok aku jadi pesimis, ya. Padahal aku udah megang memo dari pak Satria,". Ia berdecak.Jasmine memberanikan diri masuk ke tempat yang di tuju, dan memberitahukan ke resepsionis mengenai maksud dari kedatangannya ke sini."Mbak, Jasmine, ya? kebetulan sudah di tunggu oleh bapak di atas. Mari silahkan". Salah satu resepsionis tersebut menunjuk ke sebuah lift dan menjelaskan lantai dan ruang apa Jasmine harus ke sana. Jasmine pun mengikuti petunjuk yang di katakan oleh resepsionis itu.Namun langkahnya terhenti ketika berada di depan lift. Seketika memorinya mengajaknya kembali di kenangan yang menyakitkan. Ia teringat bagaimana semuanya terjadi dari sebuah lift. Jasmine menutup matanya dan menggeleng pelan demi menepiskan bayangan buruk itu."Stop. Aku mohon jangan di ingatkan lagi tentang itu. Aku mohon ya,
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

Trauma 2

Sebuah nada dering pengingat terdengar dari ponselnya. Yang mengingatkan tentang acara yang harus Justin hadiri malam ini. Yang memungkinkan dirinya untuk pulang larut malam dikarenakan acara tersebut berada di luar kota.Justin bergegas pulang ke rumah untuk mempersiapkan setelan pestanya. Namun baru juga beberapa langkah keluar dari ruangannya. Ia terhenyak mendapati Jasmine masih berdiri di depan lift.Justin mendekat dan memperhatikan gelagat Jasmine yang tampak aneh. Justin menahan lift yang akan menutup dan bertanya pada Jasmine," kenapa belum masuk?".Wanita itu terlihat ragu-ragu. Justin mempersilahkan Jasmine untuk masuk. Namun Jasmine masih terpaku di situ."kamu ga pulang? Ayok masuk. Ngapain kamu di situ,". Jasmine akhirnya memutuskan masuk. Pintu lift menutup."Kamu udah lama berdiri di situ?" tanya Justin penasaran. Seharusnya, jika Jasmine sudah tak berada di kantor ini lagi, jika saja istrinya ini pulang dari satu jam yang lalu. Namun yang ia lihat Jasmine masih berada
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Salah sangka

Cahaya matahari menyeruak masuk dan menerpa wajah manis milik perempuan yang kini di panggil De Jasmine oleh Justin. Wanita itu membuka kelopak matanya perlahan tatkala merasakan sesuatu yang hangat menyentuh kulit wajahnya.Netranya menelisik ke segala arah ruangan itu setelah mengerjapkan matanya sesaat.Kembali ia di kejutkan pada keadaan yang berbeda. tak seperti biasanya terjadi di pagi hari. Ia segera bangkit dari tidurnya dan duduk menepi di ranjang yang berukuran besar itu.Ia mengecek kondisi tubuhnya dan juga pakaiannya yang kini berganti menjadi sebuah dress tidur yang lembut."Akh, sialan. Brengsek," makinya. Berarti kemarin adalah puncak di mana ia akan di bawa ke tempat ini. Berarti ia tak salah jika bayangan hitam itu adalah seorang manusia laknat yang telah berbuat jahat padanya.Jasmine meradang. Segera ia mengganti dress tersebut dengan bajunya yang berada di atas sofa, yang terletak di sudut kamar ini. Jasmine keluar dari kamar dalam keadaan murka. Ia mengambil semb
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Gosip pagi

Justin membuka lebar pintu kamar pribadinya yang ada di ruang kantornya. Menyilahkan Jasmine menggunakan kamar mandinya untuk mengganti pakaian yang sudah ia sediakan."Kamu pakai aja ruangan ini," titah Justin. Lalu pria itu menutup pintu kamar itu, agar Jasmine bisa leluasa berada di sana.Sepeninggalnya Justin. Jasmine tercengang melihat interior di kamar tersebut. Padahal hanya sebuah kamar di ruang kantor. Namun seperti kamar hotel. Ia memperhatikan setiap detail dari ruangan tersebut, sampai akhirnya, netranya berhenti pada sebuah bingkai foto di atas nakas.Jasmine mendekat hanya karena ingin tau siapa saja yang ada di dalam foto tersebut. Ia tersenyum saat melihat dua ponakannya ada di situ dengan senyum manisnya."Mereka memang menggemaskan," ucapnya di selingi senyum tipis. Lalu melirik sekilas ke iparnya yang menggunakan setelan jas pesta, seragam dengan Dean."Seperti pinang di belah dua. Benar-benar mirip. Cocok kali lah. kalian berdua sebagai ayah dan anak. Hehe," gumamn
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Malam Minggu yang kelabu

Hubungan kasih sayang antara ibu dan anak itu terus berlanjut. Meskipun Jasmine menyayangi mereka sebagai ponakannya. Namun itu tak jadi soal di mata seorang Justin. Yang penting anak-anaknya tak merasa kehilangan ibunya."Pada dasarnya kamu memanglah seorang yang penyayang, De Jasmine. Jika tidak, hingga kini kamu tak akan pernah perduli pada dua bocah itu," gumam Justin seraya menatap mereka bertiga dari balik jendela kaca rumah Jason.Awalnya Justin ingin singgah ke rumah ini untuk menjemput anak-anaknya pulang. Namun ia mengurungkan niatnya ketika melihat Jasmine yang dengan sabar mengajarkan dua anaknya membaca dan menulis. Tak ingin terusik karena kehadirannya. Akhirnya ia hanya berdiri di teras rumah ini.Justin kembali ke rumahnya yang hening. Semenjak mama dan papanya kembali ke Jakarta. Kedua bocah itu lebih memilih tidur di rumah Satria atau di rumah Ayah mertuanya.Akan tetapi, semenjak Retha di kabarkan hamil. Kedua anaknya lebih sering menginap di rumah Grandmanya, dika
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Pagi yang merepotkan

Pagi yang begitu sempurna untuk mengawali hari. Namun tidak untuk Retha dan Jasmine. Masing-masing mereka di repotkan pada yang berkaitan dengan anak. Dimana Retha harus repot dengan perubahan hormon yang terjadi di dirinya. Siapa yang menduga jika tri semester pertamanya, selalu berakhir harus di rawat di rumah sakit, setiap wanita itu memuntahkan seluruh isi perutnya.Sementara Jasmine, di repotkan pada dua bocah, yang entah kenapa suka bertingkah dengan polah yang tak biasa. Semenjak Retha hamil. kedua bocah ini lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya, bahkan lebih banyak menginap di rumah ini ketimbang pulang ke rumah Daddy-nya yang besar dan nyaman.Seperti pagi ini, Kedua bocah itu menahan tubuhnya, dan memintanya tidur kembali ketimbang bangun, mandi dan berangkat ke sekolah seperti biasanya. Padahal setiap malam, setelah Jasmine menidurkan mereka berdua di kamar mereka. Wanita itu selalu kembali ke kamarnya sendiri untuk melanjutkan tugas skripsinya kembali.Namun, entah ba
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Duda

Justin hanya bisa tersenyum miring seraya menatap kecewa ketika di tinggal begitu saja oleh Jasmine. Namun hanya bisa pasrah, dan beranjak pergi dari sana. Kembali ke kantor dalam mood yang amburadul. Penolakan demi penolakan selalu saja terjadi setiap ada kesempatan untuk lebih dekat pada istrinya itu."Apa sesulit itu untuk mendekati istri sendiri?" keluhnya resah.Sementara Jasmine masih menepuk pelan dadanya yang masih berdebar karena kejadian tadi. Ia tak ingin larut dalam hal-hal semu. Ia cukup tau diri. Apalagi Justin adalah Iparnya. Biarpun sudah duda. Yah, tetap saja ia harus menjaga jarak dan hati. Karena ia sudah tak memiliki kepercayaan diri lagi pasca kejadian di malam itu."Apakah masih ada pria yang mau menerima dirinya yang sekarang ini?" pikirnya.Pikirannya terhenti saat seorang dosen memanggilnya. Jasmine masuk ke ruangan dosen pembimbingnya, dan melakukan diskusi di sana.Tak banyak yang di kritik apalagi di coret oleh dosping tersebut. Jasmine merasa lega. Itu art
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Bucin

Jasmine memekik pelan saat ada seseorang yang menariknya masuk ke dalam lift, dan itu adalah Justin. Ia berdecak sebal."Iss, pak. Jangan beginilah," protesnya.Akan tetapi, Justin tak perduli. Satu jarinya menekan tombol, sedangkan satu tangan kirinya menggenggam tangan Jasmine. Sementara Jasmine yang merasa risih ingin melepaskan tangannya dari genggaman itu.Namun di tahan oleh Justin seraya berkata,"Nanti, kalau udah sampai atas. Kalau saya lepasin sekarang, ntar kamu pingsan lagi, kayak yang udah-udah. Kamu pikir enak gendong-gendongin kamu. Berat tau,".Seketika itu juga pemilik netra hitam itu melebarkan kelopak matanya mendengar ucapan Justin barusan. Jasmine menunduk seraya mengigit bibir bawahnya. Pipinya bersemu merah menahan malu."Aku di gendong pak Justin. Duh, bikin malu aja lah," desahnya di hati.Justin menarik tangan Jasmine keluar dari lift, dan membawanya masuk ke ruangan pribadinya. Lalu mengambil sebuah kotak makanan, dan meletakkannya di atas setumpuk map di a
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Rumah

Candaan dan cibiran terlontar dari mulut kedua pria yang menjadi sahabatnya Justin itu. Terkadang mereka tertawa lepas dan bebas tanpa merasa segan pada sahabat yang menjadi atasan mereka. Cukup lama mereka mengobral obrolan yang ujung-ujungnya mengarah ke Justin seorang.Yang akhirnya membuat Jasmine terjaga. Suara gelak tawa yang terdengar samar di telinganya membuat Jasmine segera bangun dari ranjang yang di tidurinya. Ia merasa terkejut saat mendapati dirinya ada di kamar pribadinya Justin."Mati aku, kok bisa tidur di sini, sih," rutuknya sembari mengingat-ingat bagaimana ia bisa berakhir di sini."Apa pak Justin yang gendong aku lagi ke sini,". pikirannya pun menerka-nerka.Jasmine segera membereskan ranjang agar tidak ketahuan jika dirinya telah lancang tidur di kamar ini. Ia terdiam sejenak sambil memperhatikan keadaan di luar. Hening. itu yang ia rasakan."Apakah mereka sudah pergi?"gumamnya sambil mengintip. Ia membuka lebar pintu kamar itu dan benar saja, suara riuh yang ta
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Password

"Bunda, Ayok masuk. Kok berdiri di situ aja, sih," ajak Keyra.Jasmine memberanikan diri masuk ke ruangan pribadi iparnya itu. Pikirannya mulai di rasuki rasa heran saat teringat aktivitas yang ia habiskan tadi siang di kantornya Justin."Kenapa lah dari kemaren, aku-nya masuk ke kamar pribadinya pak Justin aja, ya?".Ia melangkah pelan sambil menelisik ruangan yang terlihat Wah di matanya. "ini kamar apa istana raja, sih. Kenapa bisa sebesar dan semewah ini, ya,". Perempuan itu tak henti- hentinya berdecak kagum.Lalu matanya kembali memperhatikan bocah cilik yang masih mencari-cari peralatan sekolahnya, dan bertanya, "udah ketemu, Key?""Belum ketemu,Bunda. Bunda bantuin dong," rengek Keyra."Iya, bunda bantuin. Tapi coba di ingat-ingat dulu, Keyra letakinnya di mana. Mungkin pun ada yang mindahin, ga?" ujar Jasmine.Bocah kecil itu tampak berfikir sambil memegang pipinya dengan jemari telunjuk mungilnya. Melihat tingkah bocil sok bergaya dewasa itu. Membuat ia terkekeh kecil semba
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status