Home / Romansa / Accidentally Fall For You / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Accidentally Fall For You: Chapter 181 - Chapter 190

216 Chapters

181 - Make A Wish

Segala persiapan sudah selesai dengan sempurna. Lily hanya tinggal menanti kedatangan Arsen, dan ia sudah siap menyambut kedatangan Arsen di pintu mansion.Dengan gaun malam yang cantik Lily di temani paman Albert. Tidak berapa lama terdengar suara mobil yang memasuki pekarangan mansion. Lily segera bersiap.Lily berdiri menyambut kedatangan Arsen. Arsen sangat kaget saat mendapati Lily yang tengah menyambutnya, biasanya tak pernah seperti ini, karena Arsen melarang Lily untuk menunggu nya di luar kamar seperti ini. Lily menyambut Arsen dengan senyuman.Arsen tampak memperhatikan pakaian yang dikenakan oleh Lily, ia tampak mengerutkan keningnya."Apa yang kau lakukan disini? Kau mau pergi?" tanya Arsen."Menunggumu, dan ya aku akan pergi bersamamu Arsen," jelas Lily dengan lembut, membuat Arsen semakin bingung.Lily tahu Arsen tak suka berbasa-basi atau pun kejutan. "Aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita, aku ingin membuatnya berbeda khusus malam ini," ujar Lily."Anggap saja in
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

182 - Undangan Makan Malam

Kejadian semalam masih membekas di hati Arsen. Bukan hadiah mahal atau apapun, Arsen bisa mendapatkan semua itu dengan mudah, namun Lily memberikan lagi satu kenangan indah yang akan selalu dikenangnya.Arsen memandangi Lily yang masih terlelap di sampingnya. Tentu saja malam romantis mereka pada akhirnya berakhir di kamar, dengan percintaan mereka.Lily masih terlelap saat Arsen mulai mengelus pelan pipi Lily dan mengecup kepalanya dengan lembut.Perasaannya masih sangat bahagia, ia semakin merasa bahwa dirinya dibutuhkan dan dicintai oleh istrinya tersebut. Arsen merasa sangat tersanjung, karena dirinya ternyata begitu berharga di mata Lily.Arsen sebenarnya enggan untuk meninggalkan Lily hari ini, namun ia harus tetap pergi ke kantor. Setelah puas mengecup Lily perlahan Arsen bangkit dari tempat tidur perlahan, ia tak ingin membangunkan Lily. Arsen tahu Lily pasti masih merasa lelah.Ia segera berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh tubuhnya.Lily perlahan mulai membuka matanya,
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

183 - Undangan Keluarga Wilcout Part 1

Kemarin Corry Wilcout datang ke kantor Arsen untuk mengundang makan malam bersama keluarga Wilcout. Tentu saja Arsen dapat membaca maksud di balik undangan tersebut.Rupanya Corry dan Hendrik masih penasaran padanya. Padahal pesta pernikahan Arsen sempat diberitakan meskipun wajah Lily tak nampak.Arsen tentu saja akan datang ke acara makan malam tersebut, bagaimanapun ia harus menjalin hubungan yang baik dengan Hendrik. Sudah jam 6 sore sedangkan makan malam diadakan pukul 7 malam. Arsen sudah siap dengan pakaiannya. Kini ia sedang menunggu Lily yang sedang di dandani oleh Maggie. Tentu saja Lily akan ikut dengannya malam ini untuk menemui keluarga Walcout. Agar mereka tidak lagi mengganggu Arsen dengan harapan agar Arsen bisa menjalin hubungan dengan Corry.Tidak berapa lama Lily keluar dengan mengenakan gaun malam yang cantik dan elegan, dengan bagian perut yang longgar, karena perutnya semakin membesar. Tidak lupa Lily mengenakan mantel yang hangat karena udara yang dingin. Lil
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

184 - Undangan Keluarga Wilcout Part 2

Arsen turun dari mobil lebih dahulu setelah Rudolf membukakan pintu untuknya. Arsen kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu Lily. Arsen melihat ada beberapa wartawan di kejauhan yang sudah di amankan oleh petugas kepolisian, ia langsung menarik Lily ke dalam dekapannya dan menyembunyikan wajah Lily di dadanya.Lily mengetahui maksud dari Arsen karena saat di dalam mobil Arsen sempat memberitahunya. Arsen melepaskan Lily setelah mereka masuk ke dalam restaurant dan langsung disambut dengan baik oleh para pelayan, dan di antar ke tempat walikota beserta keluarganya menunggu.Arsen menangkap sedikit kegelisahan yang sedang Lily alami. Arsen bisa memakluminya, karena ini kali pertama Lily bertemu dengan seorang pejabat. Yang mungkin hanya pernah di lihatnya di televisi.Arsen merangkul pinggang Lily lebih erat, sehingga tubuh mereka tak berjarak. Wajah Arsen sedikit menyamping pada Lily, "Kau adalah Nyonya Lazcano. Angkat dagumu, kau harus percaya diri dan bisa menunjukkan bahwa ka
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

185 - Aku Tidak Suka Kau Berbohong

Alonzo berjalan menuju kamarnya di lantai dasar, dimana tersedia kamar bagi anggota kelompok inti. Sebenarnya ia memiliki apartemen di kota, tapi ia lebih sering berada di mansion atau di markas. Begitu membuka pintu kamar Alonzo langsung masuk, melepaskan mantelnya dan membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Meski tubuhnya sedikit lelah namun senyuman tak bisa hilang dari bibirnya. Alonzo menyentuh bibirnya yang tadi dikecup singkat oleh Maria. Jantungnya ikut berdebar membayangkan kembali kejadian beberapa menit tadi. Terkadang ia masih tak menyangka dengan semua ini. Maria bisa menerimanya, dan sedang berusaha untuk membuka hatinya. Alonzo dapat melihatnya, Maria sedang berusaha keras. Usahanya dapat dilihat saat tadi mengecupnya, suatu kemajuan yang luar biasa.Matanya hampir terpejam saat ia mendengar tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Alonzo mendengus kesal, saat melihat dua bekicot kebun memasuki kamarnya begitu saja. 'Sial aku lupa menguncinya!' pekiknya dalam hati."Ma
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

186 - Aku Milikmu

Lily masih menundukkan wajahnya, ia takut, namun perlahan ia mulai mengangkat wajahnya dan menatap Arsen. Arsen hanya menaikkan alis matanya menunggu penjelasan dari Lily."Maafkan aku, aku hanya memikirkan hmm.." Lily menghentikan ucapannya. Ia tampak ragu, "memikirkan mengenai Corry," Lily tampak menghembuskan napasnya pelan.Arsen tampak mengernyitkan keningnya, "Corry? Kenapa kau memikirkannya?" tanya Arsen tampak bingung. "Dia sangat cantik, anggun dan pintar, apalagi ia seorang dokter bedah di usia yang masih muda," Arsen tampak mengangkat alis matanya. "Aku hanya merasa, hmm..., jauh dan tidak bisa dibandingkan dengannya, aku takut kau…" cicit Lily pelan."Kau meragukan kesetiaanku??" seru Arsen tak terima. Ia sedikit menaikkan nada suaranya. Jujur saja Arsen merasa Lily meremehkan kesetiaannya dan perasaannya. Padahal Arsen sudah menceritakan mengenai tebakannya saat keluarga Walcout mengundangnya makan malam. Oleh karena itu, ia membawa serta Lily, dan memperkenalkannya.L
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

187 - Misi Untuk Pascoe

Sesaat setelah bangun tidur Mike kembali diingatkan oleh obrolannya semalam bersama Sasha. Entah mengapa hati nya masih berdebar mengingat sebentar lagi Sasha akan menyusulnya kesini. Mike harus bergegas, karena tuga-tugas sebagai wakil ketua Black Nostra sudah menanti. Sebelum beranjak ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya, Mike mengambil ponselnya terlebih dahulu untuk mengecek, takutnya ada panggilan atau pesan yang ia abaikan. Namun rupanya tidak ada satupun pesan atau panggilan yang masuk.Mike segera beranjak dari tempat tidurnya. Di tempat yang sama di lantai 4 Lily baru saja terbangun, dan sudah mendapati Arsen yang telah bersiap dengan pakaian kerjanya. 'Ah, lagi-lagi aku terlambat,' keluhnya dalam hati. Semenjak kehamilnya menginjak 4 bulan memang ia menjadi lebih banyak tidur."Kau sudah bangun," seru Arsen seraya menghampiri Lily, sedangkan tangannya sedang asik memasangkan kancing lengan kemejanya. Lily mengangguk pelan dengan wajah yang menahan rasa malu, karena ia
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

188 - Dan Hidup Tetap Berjalan

Lily baru saja keluar dari kamar mandi, tubuhnya masih terbalut oleh handuk. Kini ia sedang mematut dirinya di depan cermin mengamati perutnya yang semakin membuncit. Bahkan ini pipinya pun semakin terlihat berisi. "Ya ampun pipi ku.." Lily sedikit kaget dengan tampilan pipinya yang kian berisi.Sebentar lagi Arsen pulang, dan Lily akan menunggunya, makanya sebelum Arsen datang ia memutuskan untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.Lily mulai memilih pakaian tidur yang akan dikenakannya, namun setelah sekian banyak yang ia pilih, hampir semuanya ketat di bagian perut."Hmm..., kau sudah besar rupanya," gumam Lily dengan lembut mengelus perutnya.Lily kembali mencari beberapa baju yang bisa ia gunakan dan tetap terasa nyaman. Hingga ia merasa lelah, Lily terduduk di lantai seraya tetap memilih pakaian. Namun tetap saja tak menemukan yang nyaman. Ia melirik pakaian milik Arsen dan tersenyum simpul. Kemudian ia mengambil kaos milik suaminya tersebut dan mengenakannya. "Sangat nyam
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

189 - Our Destiny Part 1

Sesuai dengan ucapan Arsen semalam, agak setelah sarapan dan jadwal senam rutin Lily. Arsen akan mengajak Lily keluar mansion untuk membeli pakaian. Hanya tinggal beberapa baju Lily saja yang muat di bagian perut. Arsen sampai lupa memperhatikan hal tersebut, seharusnya ia lebih sigap lagi sebagai seorang suami. Dengan menyediakan semua yang dibutuhkan oleh Lily.Setelah menyelesaikan semua, akhirnya Arsen dan Lily mulai meninggalkan mansion dengan menggunakan mobil yang dikendarai oleh Rudolf.Lily merasa senang karena akhirnya ia kembali keluar mansion. Meskipun akhir-akhir ini sudah beberapa kali Lily keluar dari mansion. Semalam setelah Arsen mandi, ia mengirim pesan kepada Ivanov bahwa hari ini ia tidak akan datang ke kantor, serta meminta Ivanov untuk menghubungi Patricia untuk menyiapkan pakaian 1dengan ukuran Lily saat ini. Jadi saat mereka sampai di sana tidak harus lagi menunggu terlalu lama.Tidak berapa lama akhirnya Arsen dan Lily sampai di butik. Arsen langsung mendeka
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

190 - Our Destiny Part 2

"Tidak mungkin," seru Lily masih tak percaya dengan ucapan Arsen. Semuanya masih tampak tak masuk akal baginya.Arsen melihat keraguan dalam mata Lily, ia menarik napasnya, kemudian menghembuskannya perlahan."Aku tidak ingat itu sampai kita berada di Mexico, tiba-tiba saja aku mengingatnya. Saat itu aku masih berusia 17 tahun dan baru melewati perbatasan, dan menunggu jemputan di Austin. Uangku tidak cukup untuk membeli minuman dan hanya bisa berdiri di depan mesin penjual minuman, saat itu kau datang menawarkan dan memberiku 3 keping uang 25 cent. Bahkan aku masih mengingat jumlahnya dengan pasti," jelas Arsen.Lily memutar kembali ingatannya. Semuanya tampak samar, namun ia sedikit mengingat kejadian tersebut, namun tampak tak begitu jelas. "Minimarket dekat peristirahatan truck, dan kau berlari menuju pemukiman penduduk yang tidak jauh dari sana, aku ingat kau mengatakan, 'Dad bilang kau harus menolong orang yang sedang kesusahan'," jelas Arsen kembali.Kini ia percaya dengan apa
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more
PREV
1
...
171819202122
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status