Home / Romansa / The Mafia Billionaire / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of The Mafia Billionaire: Chapter 81 - Chapter 90

98 Chapters

81. Ancaman

Lokasi : London, apartemen milik Lena Jemari lentik itu menekan bel yang terletak di bagian samping pintu selama beberapa kali, dan tak berapa lama kemudoan akhirnya pintunya itu pun terbuka. Sesosok wanita bersurai gelap ikal yang muncul dari dalam pun seketika terpaku saat maniknya melihat tamu yang berdiri di depan pintu apartemennya. "Halo, Lena," sapa ringan si tamu sembari melambaikan tangannya. Seulas senyum ramah yang terpatri di wajahnya yang cantik terlihat memukau. "TRIXIE?!" Setelah mendapatkan kesadarannya kembali, wanita yang bernama Lena itu pun menjerit kaget dan menghambur untuk memeluk tamunya. "OH MY GOD!! TRIXIE!! AKU... AKU TIDAK SEDANG BERMIMPI KAAN??" "Tidak... uhuk. Kamu tidak sedang bermimpi, Lena. Tapi... bisa lepas? Uhuk-uhuk... aku tidak bisa bernapas," ucap wanita bersurai pirang emas yang bukan cuma terbatuk-batuk karena sesak, tapi juga telinganya mulai berdenging karena mendengar jeritan sahabatnya itu. "Oh. Maaf." Lena pun buru-buru melepaskan p
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

82. Yang Belum Mati

Trixie pun diam tak bergeming, sembari menatap cemas ke arah leher Lena yang telah berdarah karena teriris pisau. "Tolong jangan sakiti dia," pinta wanita bersurai emas itu kemudian. "Apa yang kamu inginkan?" Seulas senyum licik pun kemudian terurai di wajah lelaki dengan wajah penuh tato itu. "Anda, Nona. Yang saya inginkan adalah Anda, yang menyerahkan diri dengan suka rela." Lelaki itu merogoh sakunya dengan tangan yang semula membungkam mulut Lena, lalu mengeluarkan sesuatu berwarna perak dan langsung melemparkannya ke hadapan Trixie. "Borgol dirimu sendiri, maka aku akan melepaskan temanmu." Trixie pun cepat-cepat meraih benda berbentuk dua lingkaran itu di bawah kakinya, dan memasangnya di pergelangan tangan. "Done." Trixie berucap sembari mengangkat tangannya ke atas kepala, memperlihatkan borgol yang membelenggu kedua tangannya. "Sekarang tolong lepaskan temanku, aku tidak akan lari." Lelaki itu pun menghempas kasar tubuh Lena hingga wanita itu terjatuh ke lantai, lalu
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

83. Pertukaran

Lokasi : Markas Besar The Black Skull, Madrid. "Aiden!" Pria bersurai coklat itu pun terus melangkah, memgabaikan protes adiknya yang masih mengekorinya di belakang. "Aiden, bukankah kamu masih kesakitan?" Ingatannya sebagai Leon Morgan yang telah kembali, pasti juga menimbulkan rasa sakit luar biasa yang juga ikut kembali karena prosedur menyakitkan yang pernah Aiden alami untuk mengubur kenangannya. Monica meraih tangan kakaknya, yang langsung ditepis kadar oleh Aiden. Pria itu pun lalu melayangkan tatapan nyalang dan tajam kepada adiknya. "Ya, kamu benar. Aku memang sakit, Monica. Sangat sakit. Dan bagiku... hanya Trixie-lah satu-satunya yang mampu mengobatinya." Monica pun mematung mendengar perkataan yang keluar dari mulut Aiden. Begitu kejam dan telak, membuat hatinya seketika hancur entah untuk yang keberapa kalinya. Gadis itu memandangi punggung Aiden yang semakin menjauhinya, dan seketika air mata pun mulai membanjiri wajahnya. "Aiden Miller!! Stop!!" Jerit Monica sp
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

84. The Deadman's Island

"Di sini adalah jarak yang aman dari pengawasan Cielo Nostra, Mr. Miller." Aiden mengangguk pelan mendengar informasi dari bawahannya, lalu segera membuang pandangannya kepada lautan lepas sejauh mata memandang. Aiden benar-benar bersyukur karena teknologi Alice yang ia miliki telah berhasil menemukan posisi tempat persembunyian Vivienne dan Cielo Nostra. Deadman's Island. Siapa sangka jika ternyata pulau tak berpenghuni yang terletak di seberang kota Queenborough ini telah menjadi lokasi milik Vivienne. Aiden hanya pernah mendengar bahwa pulau ini tak berpenghuni, dan telah menjadi semacam situs penelitian ilmiah milik Pemerintah Inggris Raya. Tapi ternyata perkiraannya telah salah. Aiden mulai mengenakan masker kaca untuk menyelam di wajahnya serta snorkell di mulutnya. Dari sini, ia akan menyelam hingga sejauh kurang lebih 5 kilo meter. Sementara tangki oksigen yang ia bawa hanya mampu bertahan untuk digunakan bernapas selama 1 jam lebih. Berenang di lautan lepas akan mem
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

85. The Deadman's Island 2

"Jangan sentuh temanku!!" Teriak wanita itu, sambil kembali hendak menendang pria bernama Carlos yang hendak menjamah Lena. Namun rambutnya keburu ditarik dengan keras dan diseret keluar dari ruangan itu. Trixie menjerit dan meronta-ronta, sakit yang luar biasa membuat rambutnya seolah akan terkelupas dari kulit kepala. Namun ia tak berdaya dengan kedua tangan yang diborgol dan tubuh yang diseret di sepanjang jalan. Kakinya mengais-ngais berusaha untuk berdiri, namun tetap tak mampu. "LENAAA!!!" Trixie menjerit dengan sekuat tenaga. Air mata pun mulai mengalir di wajahnya membayangkan Lena yang akan dilecehkan dan disiksa oleh lelaki biadab bernama Carlos itu. Ya Tuhan. Tolong lindungi Lena! "Diamlah. Señora Vivienne ingin bertemu denganmu, mi amor. Sebaiknya kamu tidak membuatnya kesal, karena dia tidak akan segan menembak kaki atau tanganmu hanya karena tidak suka mendengar suaramu." "Tolong lepaskan temanku Lena," pinta wanita itu sambil memohon dengan air mata yang berc
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

86. Demon's Heart 1

Hector menarik lengan Trixie hingga berdiri, lalu membawanga keluar dari ruangan itu bersama Vivienne yang lebih dulu jalan di depan mereka. Kali ini tak ada lagi kain hitam yang menutupi mata Trixie, membuatnya dapat melihat dengan jelas situasi sekitar lokasi ini yang ternyata adalah rumah besar dua lantai. Trixie digiring paksa menuju ke bagian depan rumah, yang merupakan lahan luas yang ditanami rumput serta pepohonan yang cukup rapat. Wanita bersurai emas itu bisa mendengar suara debur ombak yang sayup-sayup di udara, serta aroma laut yang menyertainya. Apakah dia berada di sebuah pulau di lepas pantai? "Kemarilah, Trixie sayang." Suara Vivienne yang memanggilnya membuat Trixie mengalihkan pandangan ke arah ibunya Aiden yang tersenyum padanya. Ia merasakan Hector mendorong tubuhnya maju, yang membuat Trixie mau tak mau berjalan mendekati Vivienne. Trixie pun terkesiap saat Vivienne menarik keras lengannya, lalu mengeluarkan pisau kecil dari sakunya. Trixie menahan napasnya
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

87. Demon's Heart 2

Aiden menggeretakkan giginya karena geram melihat kernyitan yang dalam pada kening kekasihnya, seperti seseorang yang sedang menahan rasa sakit. "Formulanya sudah kutuliskan khusus untukmu, Mom. Di atas sana." Dengan tatapan berkilat tajam dan satu sudut bibirnya yang melekuk naik membentuk satu senyuman samar, Aiden mengangkat satu tangan dan mengarahkan telunjuknya ke langit. Sontak semua orang pun menengadahkan kepalanya ke atas, dan mereka tak pelak terkesima saat melihat benda besar yang terbang di langit tanpa mengeluarkan suara sedikit pun! "Stealth Black Hawk!" Seseorang berteriak dengan keras, menyebut sebuah nama helikopter siluman. Teknologinya yang tak dapat terdeteksi oleh radar, infra merah, dan juga tanpa suara, membuat kedatangannya tak dapat diketahui oleh Cielo Nostra. Hanya angin kencang yang tiba-tiba menerjang mereka dari atas, dan membuat semua anggota Cielo Nostra mengarahkan senjata mereka ke langit. "Sekarang, Nathan." Aiden mengguman pelan, menitahkan p
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

88. Demon's Heart 3

Sesungguhnya zat mematikan itu sama sekali tidak berwarna, tapi Aiden sengaja mencampurkannya dengan pewarna biru untuk menimbulkan efek dramatis. "Damned, Aiden!! Aku memintanya dalam bentuk formula!! Bukan ditebarkan di udara dan bisa membuat kita semua mati!!" Bentak Vivienne gusar. Sekujur tubuhnya telah bergetar oleh amarah. Betapa mudahnya Aiden memutar balikkan posisi yang kini seolah putranya itu berada di atas angin! "Kita? Tidak, bukan 'kita' yang akan mati akibat efek asap biru itu, tapi kalian semua! Karena aku dan Trixie telah mendapatkan antigen yang membuat kami berdua kebal atas efeknya yang mengerikan," cetus Aiden sambil menyeringai. "Lebih baik mati akibat tertembus peluru daripada kulitmu yang bersentuhan dengan asap itu, Mom. Efeknya akan sangat menyiksa. Percayalah." Ekspresi penuh kemenangan yang di wajah Aiden membuat Vivienne muak. "Kalau begitu, kamu dan kekasihmu itu pun juga akan mati, Aiden sayang! Sampai jumpa di neraka!!" Suara tembakan yang k
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

89. Harapan

Trixie menatap kondisi di sekitarnya dengan penuh kengerian. Virus X Assassin yang ditebarkan di udara benar-benar berdampak sangat mengerikan bagi manusia. Memang tidak terlihat efeknya secara kasat mata pada kulit yang terpapar, hanya saja entah kenapa mereka semua bersikap seperti orang yang tidak waras. Berlarian ke sana ke mari sambil berteriak-teriak, lalu tiba-tiba saja terjatuh dan menggelapar di tanah seperti ikan yang terjebak di daratan, sebelum akhirnya diam tak bergerak dengan mata yang lebar terbuka. Tapi anehnya, Trixie tak merasakan apa pun, meskipun udara biru itu juga menyentuh kulitnya. Aiden bilang, dirinya telah disuntik antigen yang membuatnya kebal terhadap virus mengerikan itu, saat Trixie tak sadarkan diri dan dibawa ke atas kapal menuju ke Madrid. Karena antigen itu pulalah, Trixie pun ikut kebal pada Virus Hanta yang disuntikkan Vivienne ke dalam tubuhnya. Meskipun tanpa permisi melakukan itu, namun kini Trixie benar-benar bersyukur karena Aiden mel
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

90. Berkumpul

"TRIXIE!!" Seorang wanita yang masih sangat cantik di usianya yang tak lagi muda itu menghambur dan langsung memeluk tubuh Trixie, ketika ia baru saja masuk ke dalam Penthouse miliknya. "Mom?!" Sangat kaget karena kedatangan ibundanya yang tak di sangka-sangka telah berada di tempat tinggalnya di London, Trixie pun melirik Lena yang berada di sampingnya penuh tanya. Sahabatnya itu hanya menggeleng pelan dan mengedikkan bahu, pertanda bahwa ia pun tak tahu menahu akan kehadiran Mrs. Arabella Bradwell, ibunda Trixie yang selama ini tinggal di Indonesia. Manik biru safir Trixie pun semakin membelalak, kala melihat tiga pria yang berada di belakang ibunya. Kedua saudara kembar laki-lakinya, Tristan dan Trevor serta ayahnya, Regan Bradwell. "Apa yang kalian semua lakukan di sini?" Tanya Trixie bingung ketika pulang-pulang dan mendapati seluruh keluarganya berkumpul di tempat tinggalnya. "Kami mendapat kabar dari M15 bahwa kamu telah disandera oleh mafia, Nak." Arabella Bradwel
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
PREV
1
...
5678910
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status