All Chapters of Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya: Chapter 241 - Chapter 250

290 Chapters

Bab 238 Hukuman untuk Diego

Val memanyunkan bibirnya sekuat tenaga, berusaha menahan tangis di depan Diego. Hanya saja, meskipun sudah berusaha, air mata tetap mengalir dari matanya.Dia ingin berbicara, tetapi tidak bisa mengeluarkan satu kata pun. Di hadapannya ada seorang pria yang baru ditemuinya kurang dari sepuluh menit. Meskipun dia tahu pria itu adalah kakaknya, dia tetaplah orang asing baginya. Belum lagi, setiap pertemuan mereka sebelumnya selalu buruk atau lebih buruk lagi."Aku minta maaf, Adik Kecil. Aku tahu, aku datang terlambat. Aku benar-benar minta maaf ...." Tanpa memaksanya bicara, Diego hanya menariknya ke dalam pelukan, mengeratkan genggamannya saat Val berusaha melepaskan diri, hingga akhirnya dia menyerah dan menangis sejadi-jadinya.Pada saat itu, dia hanya ingin menangis. Menumpahkan semua kegelapan yang telah menggerogoti dirinya dari dalam, segala kerinduan dan cinta yang selama ini terpendam untuk Erin, serta semua perasaan sakit hati yang pernah dia kubur dalam-dalam.Dia menangis be
Read more

Bab 239 Sama Seperti Sekarang

"Pada hari pertama kamu pulang ke rumah, Ibu menaruhmu di buaian yang sudah disiapkan di ruang tamu selama berhari-hari menunggumu. Aku mendatangimu dan memeriksamu. Saat itu, aku nggak tahu harus merasa bagaimana terhadapmu. Ibu mengatakan bahwa kamu akan menjadi sahabatku seumur hidup, sementara Ayah berkata bahwa bukan sahabat, melainkan malaikat kecilku."Kata "malaikat" membuat Val refleks mengernyit.Marcel sering sekali memanggil Alisa seperti itu. Val sangat cemburu hingga akhirnya dia mulai membenci kata itu."Sebelum kamu lahir, aku benar-benar mengira 'malaikat' berarti semua mainan yang bisa kuminta. Maksudku, apalagi artinya seorang malaikat, 'kan?" Diego tertawa, hampir membuat Val ikut tertawa, tetapi dia hanya menyembunyikan senyumnya di balik lengannya.Diego membiarkan Val menghindar, lalu duduk di atas karpet di hadapannya dan melanjutkan cerita yang tidak diminta Val."Mereka memenuhi seluruh ruangan dengan perlengkapan bayi." Diego meraih pergelangan kakinya sendir
Read more

Bab 240 Teman atau Musuh

Val tidak menyangka semuanya akan berjalan semulus ini.Dia sudah menyiapkan beberapa alasan lain dan bahkan sempat berlatih dalam pikirannya bagaimana caranya membujuk Diego, yang dikenal sebagai tangan besi di ruang sidang, yang seharusnya tidak bisa dibujuk dengan mudah. Namun, mungkin karena ingin menjaga kedamaian dengan adiknya yang telah lama hilang, Diego langsung setuju tanpa perlu banyak usaha.Semua pihak sudah siap. Sekarang, di antara Val dan kalung itu, hanya tersisa "menit terakhir".Semua orang tahu tentang "sekali, dua kali, terjual", tetapi hanya sedikit yang tahu bahwa setelah pembawa acara mengumumkan harga penawaran, para peserta lelang memiliki waktu 60 detik sebelum barang tersebut dinyatakan tidak terjual.Waktu ini disebut "menit terakhir" karena menjadi momen paling krusial dalam pertarungan antara penawar, untuk memutuskan, berpura-pura, menipu, atau menyembunyikan strategi mereka terhadap barang yang diincar.Kamu tidak ingin memperlihatkan kartumu terlalu a
Read more

Bab 240 Teman atau Musuh

Val tidak menyangka semuanya akan berjalan semulus ini.Dia sudah menyiapkan beberapa alasan lain dan bahkan sempat berlatih dalam pikirannya bagaimana caranya membujuk Diego, yang dikenal sebagai tangan besi di ruang sidang, yang seharusnya tidak bisa dibujuk dengan mudah. Namun, mungkin karena ingin menjaga kedamaian dengan adiknya yang telah lama hilang, Diego langsung setuju tanpa perlu banyak usaha.Semua pihak sudah siap. Sekarang, di antara Val dan kalung itu, hanya tersisa "menit terakhir".Semua orang tahu tentang "sekali, dua kali, terjual", tetapi hanya sedikit yang tahu bahwa setelah pembawa acara mengumumkan harga penawaran, para peserta lelang memiliki waktu 60 detik sebelum barang tersebut dinyatakan tidak terjual.Waktu ini disebut "menit terakhir" karena menjadi momen paling krusial dalam pertarungan antara penawar, untuk memutuskan, berpura-pura, menipu, atau menyembunyikan strategi mereka terhadap barang yang diincar.Kamu tidak ingin memperlihatkan kartumu terlalu a
Read more

Bab 241 Pertunangan

Air mata mengalir di pipi Aveline. Pelat nomor yang dipegangnya setengah terangkat bergetar hebat. Dia tidak menyangka Joni akan sekejam ini padanya.Dia tahu Aveline menginginkan kalung itu, tetapi bukan hanya menawarnya, dia bahkan memberikan harga yang seolah menyuruhnya untuk menjauh.Lima belas triliun. Betapa dinginnya angka itu.Joshua sebenarnya tidak ingin Aveline datang. Bahkan, dia tidak memberi tahu Aveline tentang lelang kalung itu. Namun, Aveline tahu. Dia tahu segalanya tentang Joni, pria yang seharusnya berdiri bersamanya di altar suci. Bagaimana Joshua bisa mengharapkan dia untuk tidak datang?Sementara itu, Alisa hampir melompat kegirangan mendengar tawaran Joni. Bagi Alisa, itu hanyalah angka yang tidak perlu setinggi itu untuk sebuah barang yang mereka curi dengan harga yang sudah ditentukan, yaitu 450 miliar. Namun, siapa peduli? Mungkin orang kaya memang suka memamerkan betapa banyak uang yang mereka miliki. Semakin banyak, semakin baik, bagi dirinya.Barang itu
Read more

Bab 242 Cinta dan Kebencian

Pertunjukan cinta dan kebencian masih berlanjut saat Val dan Diego bertengkar. Setiap kali pembawa acara mengumumkan tawaran dari Aveline, atau bahkan sebelum itu, Joni langsung mengangkat pelat nomornya.Aveline akan menggigit bibirnya, menatapnya dengan geram sebelum kembali menaikkan tawaran. Wajahnya seperti kanvas lukisan, berubah warna dalam hitungan detik, seolah setiap kali Joni menawar, itu adalah bom yang meledak tepat di hadapannya.Di tengah ketegangan itu, ponsel Aveline berdering.Nada deringnya memecah keheningan di ruangan, nyaring dan jelas. Aveline meliriknya dengan ekspresi datar, tidak berniat mengangkatnya. Namun, tangannya ragu untuk mengangkat pelat nomor lagi."Siapa yang meneleponnya?" Val berbisik pada Diego. Semua anggota keluarganya ada di sana bersamanya. Kedua orang tuanya sudah lama meninggal. Jadi, siapa yang begitu penting baginya hingga satu panggilan telepon bisa membuatnya ragu?Melihat ini, Joni tiba-tiba mengangkat pelat nomornya lagi dan kali ini
Read more

Bab 243 Rencana Makan Malam

Sudut pandang Val:Aku mendapatkan kalung milik Ibu. Bahkan, setelah menyelesaikan proses administrasi di kantor pasca lelang, rasanya masih sulit dipercaya. Kemunculan Aveline memang tidak terduga, tetapi kejutan sebenarnya adalah betapa mudahnya Joni menyerah terhadap kalung itu saat aku menyebutkan hargaku.Aku belum bisa membawa kalung itu pulang sampai bank menyelesaikan transaksi. Namun, aku sudah mendapatkan semua dokumen yang disediakan oleh Keluarga Salim untuk membuktikan keasliannya. Akhirnya, langkah pertama dari balas dendamku kini berada dalam genggamanku. Rencanaku adalah mendapatkan dokumen tersebut dan mengirim mereka ke penjara ....Nico pasti akan membekukan kartu kreditku setelah aku memenangkan kalung itu, memberiku waktu tepat tiga hari untuk membuktikan bahwa Keluarga Salim memalsukan dokumen. Aku menginginkan kalung Ibu, tetapi aku tidak berniat menjadikan keluarga pengisap darah itu miliarder dengan membeli sesuatu yang sebenarnya adalah milikku sejak awal.Mer
Read more

Bab 244 Pesan yang Jelas

Dengan Alisa dan Joshua berkeliaran di depan pintu, Val bahkan tidak melangkah keluar dari lift, melainkan tetap berada di dalam untuk menuju area parkir bawah tanah. Dia begitu tenggelam dalam kata-kata Diego sehingga nyaris saja dia tersandung keluar sebelum pintu menutup."Kamu mirip sekali dengan Ibu."Begitulah yang dikatakan Diego. Bahkan sekarang, jantung Val berdetak kencang mendengar kata-kata itu. Apakah memang demikian? Dia bahkan tidak ingat pernah berada dalam pelukan wanita itu. Dia tidak ingat rumah yang pernah dia tempati sesaat. Dia bahkan tidak ingat kecelakaan mobil yang seharusnya meninggalkan bekas, meskipun dalam ingatan masa kecilnya.Namun, Val tumbuh menjadi wanita yang mirip dengan ibunya yang bagai malaikat?Apa yang tiba-tiba terucap begitu saja? Dengan wajah yang penuh ketakutan, dia berbisik, "Aku selalu membayangkan Ibu seperti salah satu dari ...."Wanita-wanita elegan. Mereka yang duduk santai di sebuah kafe pada pukul 3 sore, sambil menatap keluar jend
Read more

Bab 245 Mengincar

Sepanjang perjalanan pulang, Val merasa ada sesuatu yang mengimpit dadanya. Berkali-kali dia meyakinkan dirinya bahwa dia tidak peduli dengan Joni, tetapi itu tidak berhasil.Sebuah mobil tampak mengikutinya untuk beberapa waktu, tetapi menghilang di tikungan terakhir.Sekarang, dia tinggal di rumah di bagian atas kota, di lingkungan yang lebih baik dan lebih aman dibanding vila Keluarga Salim. Nico menyewa tempat ini untuknya, lengkap dengan para penjaga. Saat tiba, Nico belum pulang.Val menjatuhkan diri ke sofa, frustrasi karena Joni dan karena dirinya sendiri. Bukan hanya dia harus mendengar semua omong kosong tentang pria itu dari Joshua, tetapi dia juga harus melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa pria itu sama sekali tidak tertarik untuk berdamai dengannya. Bukan berarti dia peduli, tetapi tetap saja, rasanya tidak nyaman.Dia mendapat informasi yang saling bertentangan tentang pria itu.Di mata Diego, Joni adalah suami yang penuh kasih dan ayah yang tegas tetapi memanjakan
Read more

Bab 246 Permainan Kucing dan Tikus

"Kenapa aku harus melakukannya sendiri?" Val mendengus, menatap Nico dengan kesal.Duduk santai di sofa dengan kaki bersilang, Nico melirik Val dari balik kertas yang sedang dia baca, tampak terhibur. Beberapa saat yang lalu, gadis itu menangis di pelukannya dan sekarang dia seperti anak kucing yang ekornya terinjak."Aku bisa suruh Arthur saja!" Val merajuk."Kalau kamu bisa memerintahnya," jawab Nico dengan nada sedikit lembut, tetapi tawa dalam suaranya sama sekali tidak disembunyikan.Val memutar matanya."Aku akan ... aku ...." Val tergagap, gelisah. "Kamu sudah menyerah pada perusahaan Marcel, jadi kenapa kamu membuat langkah terakhir ini menjadi begitu sulit untukku?""Maaf, aku nggak berpikir bahwa mengantarkan sebuah kartu ke gedung perkantoran mewah dengan sopir yang siap sedia setiap saat adalah tugas yang mengerikan," jawab Nico dengan senyum menyebalkan."Kamu tahu itu bukan yang kumaksud!" Val membentak kesal. Jika tadi dia berterima kasih kepada pria ini sepenuh hati, se
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
29
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status