Val memanyunkan bibirnya sekuat tenaga, berusaha menahan tangis di depan Diego. Hanya saja, meskipun sudah berusaha, air mata tetap mengalir dari matanya.Dia ingin berbicara, tetapi tidak bisa mengeluarkan satu kata pun. Di hadapannya ada seorang pria yang baru ditemuinya kurang dari sepuluh menit. Meskipun dia tahu pria itu adalah kakaknya, dia tetaplah orang asing baginya. Belum lagi, setiap pertemuan mereka sebelumnya selalu buruk atau lebih buruk lagi."Aku minta maaf, Adik Kecil. Aku tahu, aku datang terlambat. Aku benar-benar minta maaf ...." Tanpa memaksanya bicara, Diego hanya menariknya ke dalam pelukan, mengeratkan genggamannya saat Val berusaha melepaskan diri, hingga akhirnya dia menyerah dan menangis sejadi-jadinya.Pada saat itu, dia hanya ingin menangis. Menumpahkan semua kegelapan yang telah menggerogoti dirinya dari dalam, segala kerinduan dan cinta yang selama ini terpendam untuk Erin, serta semua perasaan sakit hati yang pernah dia kubur dalam-dalam.Dia menangis be
Read more