Beranda / Romansa / SEBELUM BERPISAH / Bab 131 - Bab 140

Semua Bab SEBELUM BERPISAH: Bab 131 - Bab 140

194 Bab

131. Salah Prediksi 3

"Aku memang liar, tapi aku nggak merugikan orang lain selain diriku sendiri. Bukan seperti kamu, Mbak. Sibuk mengejar suami orang, seperti perempuan yang nggak punya harga diri.""Jaga mulutmu," hardik Herlina sambil melotot pada sang adik. Digertak demikian bukan membuat Agnes mengkerut, justru dia menantang tatapan kakaknya. "Jangan ulangi apa yang mama lakukan dulu." Suara Agnes merendah."Dan itu lahir kamu. Jangan salahkan mama.""Aku nggak nyalahin mama. Tapi jangan ikuti jejaknya. Asal Mbak tahu, aku juga nggak mau lahir di keluarga seperti ini. Mbak, pikir enak jadi aku. Yang selalu dicibir, disindir, terasing di keluarga papaku sendiri. Dihina sebagai anak pelakor." Mata Agnes menyala penuh amarah."Terkena kasus narkoba juga bukan kemauanku. Karena aku dijebak dan salah mempercayai teman. Selama ini yang rusak diriku sendiri. Nggak pernah aku merusak hubungan orang. Hingga usiaku dua puluh empat tahun ini, aku belum pernah yang namanya pacaran. Apalagi mengejar suami orang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

132. Terungkap Semua 1

SEBELUM BERPISAH- Terungkap SemuaTernyata hanya Bu Putri saja yang datang di antar sopir. Ia membawa sebuah keranjang besar berisi buah-buahan dan makanan. Elvira dan Hendy mencium tangan sang mama lalu mempersilakannya duduk."Maaf, Ma. Sepulang dari kondangan kami tidak jadi ke rumah Mama." Hendy bicara. Sebab kemarin sudah bilang akan mengajak istrinya datang ke rumah setelah pulang dari acara resepsi.""Nggak apa-apa," jawab Bu Putri."Saya buatin minum dulu, Ma." Elvira hendak melangkah ke belakang, tapi di tahan oleh mama mertuanya. "Nggak usah. Mama nggak lama, karena mau arisan."Elvira kembali duduk."Kandunganmu baik-baik saja, kan? Ema bilang kalian pergi untuk periksa." Bu Putri menggeser duduknya lantas mengusap pelan perut mantunya."Alhamdulillah, nggak apa-apa, Ma. Trimester akhir terkadang memang mengalami kontraksi palsu kata dokter Nely.""Syukurlah kalau nggak terjadi apa-apa. Mama cemas.""Mbak Ema cerita apa ke Mama?" tanya Hendy."Sepulang dari kondangan tadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-12
Baca selengkapnya

133. Terungkap Semua 2

Bagaimana tidak kecewa, karena sekarang ia sangat mencintai istrinya. "Mama kok ngomong gitu?""Ya iyalah. Wong kamunya juga nggak peka."Duh, kenapa dia yang dipojokkan. Mamanya tidak tahu bagaimana Elvira masih sibuk dengan mantan dan membuat Hendy pontang-panting oleh perasaannya."Mama juga tahu kalian pisah kamar setelah menikah." Bu Putri bicara dengan santainya seraya memperhatikan putra dan menantunya bergantian. Kembali Hendy dan Elvira dibuat terkejut. Sang mama tahu juga? Apalagi yang diketahui mamanya selain dua hal itu? Jangan bilang kalau mamanya juga tahu kapan malam pertama mereka."Dari mana Mama, bisa tahu?" tanya Hendy. Sedangkan Elvira bungkam mendengarkan sambil menata hati yang berdegup kencang."Orang tua itu instingnya kuat, Hen. Dengan melihat interaksi kalian saat mama nginap di sini waktu El sakit itu saja sudah membuat mama ngerti."Wajah Elvira benar-benar pias. Jangan sampai mertuanya pun tahu tentang Rizal dan segala masa lalu mereka. Duh ...."Kenapa M
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-12
Baca selengkapnya

134. Terungkap Semua 3

Mereka duduk berdua menghadap kolam ikan. Melihat Isti begitu ramah dan perhatian, Elvira tidak tega untuk bertanya. Kalau yang memberitahu Herlina itu Angel, mungkin Elvira tidak akan sekecewa ini. Karena Angel hanya mantan bosnya. Tapi karena ini Isti, Elvira ingin tahu alasan kakak iparnya menceritakan rahasia keluarga pada orang lain."Mbak, aku mau nanya. Tapi sebelumnya aku minta maaf kalau membuat Mbak Isti tersinggung nantinya."Wajah Isti berubah heran mendengar kalimat adik iparnya. Sepersekian detik ia mengingat hal-hal yang mungkin membuat adik suaminya tersinggung. Tapi karena apa?Elvira menarik napas dalam-dalam sebelum bertanya, "Aku cuma mau tahu. Kenapa Mbak Isti cerita soal kaburku waktu itu ke dokter Herlina?"Pertanyaan itu membuat Isti terdiam karena kaget. Wajahnya berubah gugup. "Oh, itu.""Maaf, aku cuma ingin tahu. Itu hal yang sangat pribadi bagi keluarga kita waktu itu. Tapi kenapa Herlina bisa mengetahuinya." Elvira menceritakan kegaduhan dengan Herlina di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-12
Baca selengkapnya

135. Menghindar 1

SEBELUM BERPISAH - Menghindar"Mas tidak ingin ada bayangan masa lalu yang masuk ke dalam hubungan kita lagi. Meski pun itu hanya sekedar inisial. Aku ingin semuanya tentang anak kita adalah hal baru.”Elvira mengerti. Niatnya memancing reaksi Hendy ternyata berhasil. Hendy cukup terusik dengan nama-nama berawalan huruf R yang disebutkannya tadi.Masa lalunya dengan Rizal tidak hanya membekas pada dirinya, tapi juga pada sang suami. Banyak hal yang terjadi beberapa bulan yang lalu, membuat hubungan mereka sempat memanas."Mas, punya ide nama?""Kita akan cari nama yang indah. Nama yang tidak membawa beban apa pun. Baik darimu atau dari mas. Oke.""Hu um." Elvira tersenyum lantas menyandarkan kepala di lengan suaminya. Mereka menikmati suara angin yang berembus dan gemerisik dedaunan mengisi keheningan. Malam kota Pandaan yang indah bertabur bintang.Suara ponsel Hendy yang berdering, membelah hening di antara mereka. Elvira menegakkan duduknya. Jangan bilang itu panggilan darurat dar
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-13
Baca selengkapnya

136. Menghindar 2

Minggu pagi ....Hendy dan Elvira tiba agak terlambat menghadiri acara lamaran Ranty dan Yogi. Mereka sampai setelah acara inti selesai. Karena Hendy masih harus bertemu dengan dokter Zany. Ketika mereka masuk, semua perhatian langsung tertuju pada Elvira yang tampil anggun dengan dress hamil berwarna pastel. Hendy mengenakan batik warna senada.Ranty mengajak tunangannya menghampiri mereka dengan senyum cerah. "Makasih banget sudah datang. Mas dokter, bisa menyempatkan waktu ke sini," katanya sambil memeluk Elvira lantas menyalami Hendy."Maaf, kami terlambat," ujar Elvira."Nggak apa-apa. Aku tahu Mas Dokter sangat sibuk. Aku juga maklum kalau misalnya kalian nggak bisa datang." "Ini hari bahagiamu, Ran. Aku nggak mungkin melewatkannya," jawab Elvira dengan tulus. Dia memperhatikan tamu undangan yang terbatas. Tidak ada Rizal di sana. Apa Ranty tidak mengundangnya, karena dia dan Hendy bakalan datang.Kemudian Angel menghampiri seraya menggendong bayi perempuannya. Mereka ngobrol
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-13
Baca selengkapnya

137. Menghindar 3

"Mbak, kubeliin bubur ayam favoritmu. Aku beli di tempat yang dulu sering kita datangi." Agnes menaruh kantong plastik di meja.Herlina hanya melirik sekilas sebelum kembali memalingkan wajah ke jendela. "Aku nggak lapar.""Makanlah, Mbak. Katanya Mbak demam dua hari ini." Agnes duduk di kursi dekat tempat tidur, menatap kakaknya dengan serius."Apa yang mau kita bicarakan? Tentang salon yang kamu jual tanpa pikir panjang? Atau tentang bagaimana aku sekarang harus menghadapi semuanya sendirian?""Mbak, aku nggak punya pilihan. Hutang mama terlalu besar. Kalau salon nggak dijual, kita semua bisa kehilangan rumah."Herlina menghela nafas panjang.Suasana di kamar itu hening untuk beberapa saat. Agnes mengedarkan pandangannya ke sekitar, melihat kamar kakaknya yang dulu selalu rapi kini seperti ladang perang. "Kamu nggak bisa terus-terusan seperti ini. Kamu harus ke psikiater, Mbak," kata Agnes akhirnya, dengan suara yang lebih lembut. "Kamu harus bangkit. Kamu dokter yang hebat, orang-
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-13
Baca selengkapnya

138. Best Moment 1

SEBELUM BERPISAH- Best Moment"Hai, Cantik."Elvira tidak peduli dan terus melangkah pelan. Hawa sejuk terasa segar di tubuhnya yang mulai berkeringat. Di ufuk timur, gradasi warna kebiruan dihiasi cahaya kemerahan dari sinar matahari menimbulkan fenomena aram temaram. Terang samar-samar."Sendirian, ya?"Spontan Elvira langsung berhenti dan berbalik arah. Menunjukkan wajah judesnya. "Mas, seneng banget bikin orang kaget."Hendy yang berpakaian olahraga lengkap tersenyum lebar melihat ekspresi sang istri yang menatapnya jengkel. Kemudian ia meraih lengan Elvira untuk digandeng dan kembali melangkah.Awalnya Elvira memang kaget, tapi ia sangat mengenali suara suaminya meski agak diubah nada bicaranya. Dan aroma parfum yang melekat di baju olahraga itu tidak bisa menipunya. Aroma mint yang segar. Khas banget dengan sosok Hendy."Mas, nyenyak banget waktu aku keluar kamar tadi. Nggak tega mau ngebangunin. Kelihatan capek gitu. Padahal aku pengen ditemani jalan-jalan.""Waktu kamu nutup
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya

139. Best Moment 2

"Mbak Herlina mana, Mbak?" tanya Agnes saat pintu rumah dibuka oleh ART."Sudah berangkat ke rumah sakit, Mbak."Agnes melangkah duduk di sofa. Sangat mengkhawatirkan kalau kakaknya bekerja dalam kondisi mental yang tidak baik-baik saja. Ia cemas, jika terjadi sesuatu yang menambah fatal keadaan. Merugikan pasien.Kakaknya memang seorang dokter, tapi dia juga manusia biasa yang sekarang sedang mengalami tekanan berlebihan. Bagaimana caranya bisa membuat sang kakak mau konsultasi dengan seorang psikiater.Meski hubungan mereka tidak baik-baik saja, tapi Herlina yang sekarang masih ia punya. Kerabat mereka nyaris semuanya sudah tidak mau tahu. Bahkan sejak mama mereka masih berjaya di atas angin. Semua membenci kelakuan buruk Bu Karlina.Agnes sendiri mulai menjauhi keluarga papanya. Walaupun mama tirinya, juga kakak-kakaknya bersikap baik padanya. Namun Agnes yang malu sendiri. Bahkan sekarang menghubungi papanya pun sangat jarang."Mak, biasanya Mbak Herlina pulang dari rumah sakit ja
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya

140. Best Moment 3

Meski tahu kalau Elvira tidak akan melahirkan dalam waktu lima belas menit ke depan, tapi Hendy gelisah juga. Dia sudah hafal jadwal pembukaan satu ke pembukaan selanjutnya. Untuk kelahiran anak pertama, butuh waktu yang agak lama.***L***Di ruangan lain, Herlina menghampiri bidan Susi. "Bu, istrinya dokter Hendy sudah bukaan berapa?""Baru bukaan satu, Dok," jawab Bidan Susi seraya memandang sekilas pada Herlina."Kondisinya bagaimana?""Baik-baik saja, Dok," jawab bidan itu lantas beranjak pergi. Takut ditanyai lebih jauh lagi. Lebih parahnya takut diajak berkompromi. Dia tahu betul permasalahan mereka.Herlina mematung sejenak. Meski dia dokter yang standby hari itu, tapi Hendy tidak mungkin membiarkannya menangani persalinan Elvira. Pada saat bersamaan seorang perawat datang menghampiri. Memberitahu kalau ada pasien hamil yang mengalami pendarahan. Apakah itu Elvira?Herlina tergesa ke ruang pemeriksaan. Oh, ternyata bukan. Wanita itu pasiennya sendiri. Dan dia harus mengambil t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
20
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status