"Aku memang liar, tapi aku nggak merugikan orang lain selain diriku sendiri. Bukan seperti kamu, Mbak. Sibuk mengejar suami orang, seperti perempuan yang nggak punya harga diri.""Jaga mulutmu," hardik Herlina sambil melotot pada sang adik. Digertak demikian bukan membuat Agnes mengkerut, justru dia menantang tatapan kakaknya. "Jangan ulangi apa yang mama lakukan dulu." Suara Agnes merendah."Dan itu lahir kamu. Jangan salahkan mama.""Aku nggak nyalahin mama. Tapi jangan ikuti jejaknya. Asal Mbak tahu, aku juga nggak mau lahir di keluarga seperti ini. Mbak, pikir enak jadi aku. Yang selalu dicibir, disindir, terasing di keluarga papaku sendiri. Dihina sebagai anak pelakor." Mata Agnes menyala penuh amarah."Terkena kasus narkoba juga bukan kemauanku. Karena aku dijebak dan salah mempercayai teman. Selama ini yang rusak diriku sendiri. Nggak pernah aku merusak hubungan orang. Hingga usiaku dua puluh empat tahun ini, aku belum pernah yang namanya pacaran. Apalagi mengejar suami orang
Terakhir Diperbarui : 2025-01-11 Baca selengkapnya