Semua Bab Preman Kampung itu Suamiku: Bab 21 - Bab 30

57 Bab

Bab 21

Malika mematung. Tak ada yang ia lakukan. Hanya mengerjap berulang kali bahwa apa yang ia lihat tidaklah salah.Melihat sesuatu yang aneh dalam diri Malika, Bagas mengalihkan tatapan yang tertuju pada saudara laki-laki nya yang memang berdiri di samping ibu sambungnya. Seketika dua alisnya menaut. Sebelum ia bertanya sesuatu pada Malika, wanita itu sudah menghindar dengan mengambil tempat di bersebrangan Rudi yang juga berpapasan dengan pria yang sempat membuat sikapnya berubah. "Malika, kenalin ini Abian. Dan Abian, ini Malika istri Bagas. " Pinkan memperkenalkan keduanya, Abian mengulurkan tangannya di hadapan Malika. Sayang, Malika lebih memilih untuk mengatupkan kedua telapak tangan nya di depan dada. Masih terlihat sopan. "Maaf bukan muhrim." Ucap Malika yang membuat Abian menarik diri namun Abian seolah tidak tersinggung dengan perlakuan yang Malika tunjukan. Sebaliknya pria itu tersenyum menanggapi.Sikap keduanya tak lepas dari pengamatan Bagas. Makanan yang tersaji di had
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

Bab 22

Malika menahan lengan Bagas kuat, air matanya luruh tatkala dua netra itu bersitatap. Malika mengatakan sebuah pengakuan yang Bagas tak bisa terima. "Jangan sakiti mas Abian, dia adalah pacar ku. "Cengkraman pada kerah kemeja Abian mengendur. Bagas menggeleng cepat, seolah menepis anggapan yang Malika katakan. Sebelum Bagas melayangkan protesnya, Malika kembali bersuara. Dan hal itu sontak membuat pria di sisi kiri nya ternganga tak percaya. "Lebih tepatnya mantan pacar. Karena mulai sekarang saya akan memutuskan hubungan ini. Mas Abian nggak berhak mendapat cinta tulus dari saya ""Apa maksudmu Lika. Bukankah kau pernah berjanji akan mempertahankan hubungan kita sampai kapanpun" Abian angkat bicara. Tersirat kekecewaan yang mendalam dari wajah pria itu. Malika tertawa miris. Mengingat janji konyol yang pernah ia katakan pada Abian dulu, saat keduanya bertemu di desa Wonosari tatkala Abian melakukan survei lapangan. Malika yang polos hanya di jadikan pelancar mendapatkan informas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

Bab 23

Malika beralih menyibukkan diri memindahkan semua kertas yang berserak di tong sampah. Setelah mengatakan kalimat itu, tak ada pembicaraan serius di antara keduanya. Bagas memilih bungkam hingga ruangan itu bersih dan siap huni. "Istirahatlah. Aku mau keluar sebentar. " Bagas pamit pergi. Malika tidak sempat menanyakan akan kemana. Pria itu pergi terburu-buru. Malika merebahkan tubuhnya di ranjang, Bagas benar, untuk saat ini Malika perlu menenangkan diri agar pikirannya kembali jernih. Kenyataan pahit yang ia dapat dari Abian membuatnya harus ekstra hati-hati dalam memulai sebuah hubungan. Lalu bagaimana dengan Bagas, apa ia mulai bisa menerima pria itu di sisinya. Entahlah Malika masih bingung menyelami perasaannya. Malika memaksa kelopak mata nya terbuka saat pintu ruangan di gebrak dari luar. Ia mengira kalau Bagas datang kembali karena dompet pria itu tertinggal di nakas. Tapi yang lihat sekarang malah tidak sesuai dugaan, dua pria asing tengah berdiri menatap nya lapar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

Bab 24

Bagas mengerjap berulang kali sebelum kesadarannya benar terkumpul, tapi sebelum itu terjadi Pinkan sudah nyelonong masuk ke dalam apartemen, Menggeledah seisi rumah dengan mulut yang tidak berhenti ngedumel. "Dimana perempuan itu kamu sembunyikan. Katakan Tama, dimana. "Bagas mengacak rambutnya frustasi. Dari mana kedua orangtuanya tau tempat persembunyian nya. Bagas tidak bisa berpikir jernih sebab suara lengkingan Pinkan terus mengusik nya "Perempuan mana yang Mama maksud. Disini hanya ada aku dan Malika yang tinggal'' jelas Bagas menimpali. Meminta bantuan Rudi pun percuma, pria itu malah memilih duduk diam sembari menikmati cerutu-nya. Pinkan tidak langsung percaya. Ia menerobos masuk ke dalam sebuah ruangan tertutup yang ia yakini adalah kamar utama di unit itu. "Tuh lihat sendiri kan. Bagas disini bareng Malika. Mama sih nggak percaya banget sama anak sendiri. " Desis Bagas saat pintu sudah terbuka memperlihatkan seorang wanita muda tengah meringkuk damai di atas kasur.Ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

Bab 25

Bagas mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi melintas jalanan ibu kota yang siang ini tampak padat merayap. Menyalip beberapa pengendara di depannya membuat jantung Malika melompat tak karuan. Malika juga tidak tau kemana Bagas akan membawanya. Tubuhnya meliuk ke kanan kiri seiring lajunya kendaraan yang berpacu sangat gesit. Sejak insiden Kecelakaan yang terjadi tadi, sikap Bagas berubah aneh dan Malika tidak tau apa penyebabnya." Bagas, hentikan!! Aku tidak ingin mati muda. Masih banyak asa yang belum aku rajut. Mati konyol bareng kamu hanya akan membuatku terjerumus ke kubangan dosa. Aku tidak mau menjadi arwah penasaran" teriak Malika frustasi Bagas melirik sekilas pada wanita yang duduk di sampingnya. Wajah ketakutan Malika seketika membuatnya menurunkan laju kendaraan nya. Di saat genting sekalipun, Malika masih sempatnya membuat lelucon yang sama sekali tidak lah penting. "Kau harus tau Malika kalau orang yang ingin menabrak kita tadi adalah Abian. " Terang Bagas ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

Bab 26

Hari pertama masuk kerja, Bagas berpenampilan biasa saja. Mengenakan Jaket kulit dalaman kaos hitam polos di padukan dengan celana jins berwarna biru dongker. Menuruni anak tangga semua orang dibuat nya terkejut, bukan karena penampilannya yang terlihat rapi. Tapi masa iya Bagas ke kantor dengan stelan biasa yang selalu ia kenakan setiap hari. "Kamu yakin mau berangkat pake baju beginian. Tam, di sana bukan club yang bisa seenaknya Lo singgahi dan pergi jika Lo bosen. " Abian mencebik di sela mengunyah makanan yang sudah masuk ke kerongkongan. "Oh, ya?? Emang di Wijaya corp memiliki aturan mengenakan stelan kasual berdasi. Tentu tidak kan??" Bagas menanggapi seraya duduk di kursi sebelah Malika. Pinkan hanya menggeleng mendengar interaksi dua putranya. "Kalian itu yah, berantem terus. Nggak pernah akur. Tapi Mama seneng rumah jadi rame, nggak kayak kemaren-kemaren.. sepi." "Mama tenang aja, bentar lagi rumah kita akan rame, karena ada Tama kecil yang akan hadir di tengah keluar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

Bab 27

Dua jam lebih berada di ruangan, tidak ada yang Bagas lakukan selain memandangi senyum Malika di balik figuran foto yang terpajang di meja kerjanya. Berganti posisi dari menyender di kursi, bertopang dagu hingga menempelkan wajahnya di meja kerja. Bahkan dokumen penting yang harus ia cross check ulang ia abaikan bagai lembaran kertas kerja yang tak bernilai harganya. Pintu ruangan diketuk berulang, Bagas berdecih kesal sebab kegiatannya terusik oleh seseorang di luar sana.Dengan berat hati ia mempersilakan orang tersebut masuk. "Kamu lagi.. Ada apa Nona. Tidak bisakah kau biarkan saya untuk rehat sejenak. Bukan nya saya sudah bilang saya tidak ingin di ganggu dulu. Kamu tau kan Saya sedang sibuk. "Nona beralih pada layar monitor di depan Bagas yang padam sejak ia masuk, gelagat Bagas berubah panik dan menarik tumpukan dokumen hingga berserak di meja kerjanya, satu tangan ia tengger kan di atas keyboard menatap tajam kearah Nona yang menelisik nya. "Maaf Pak, saya tidak bermaksu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Bab 28

"Adalah menantu saya. "Mendengar penuturan Pinkan, wanita bernama Ratna itu terbahak. Seolah apa yang Pinkan ucapkan sebuah lelucon. Karena memang yang Ratna tau dua putra Adiwijaya masih single. Bahkan mereka sempat menggelegar resepsi pernikahan tapi berangsur gagal. "Kamu kalau ngomong jangan bercanda Pinkan. Tidak mungkin keluarga terpandang Adiwiya punya mantu modelan kayak gini. Yang benar saja. " Mulut Ratna yang pedas, mampu membuat Malika menitikan air mata. Sungguh ia tidak pernah menduga jika pernikahan dadakannya dengan keluarga terpandang akan menimbulkan kesan sesakit ini."Cukup Bu, tidak usah di teruskan lagi. Saya paham maksud perkataan ibu kalau sebenarnya perempuan seperti saya tidak pantas bersanding dengan salah satu penerus keluarga Adiwijaya. Begitu kan??"Ratna tersenyum miring. "Tuh kamu tau. Jadi jangan pernah bermimpi untuk menjadi orang kaya. " Ratna semakin menyudutkan Malika. "Jeng Ratna keterlaluan, apa jeng pikir saya berbohong?? Malika ini beneran
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Bab 29

"Apa ini??"Alis Abian berkerut dalam, menatap bingung dengan tumpukan dokumen yang berserak di atas meja. Perlahan tangannya terulur menyentuh berkas-berkas itu dan membacanya dengan seksama. "Si@L!!! Siapa yang berani melakukan ini padaku. " Geram Abian meremas kertas itu menjadi bola sampah dan di hempaskannya begitu saja. "Ratna, tolong datang ke ruangan saya. " Abian berbicara kepada Ratna-sekretaris nya melalui sambungan interkom yang terhubung lalu menyudahinya begitu saja. Tak lama kemudian pintu ruangan Abian terbuka memperlihatkan wanita dengan kemeja maroon menjejak masuk membuat atensi pria dua puluh tujuh tahun itu menolehkan pandangannya sekilas sebelum duduk di kursi kebesarannya."Pak Abian manggil saya." "Katakan siapa orang yang masuk ke ruangan saya sebelum saya tiba di sini. " Sentak Abian berang seraya menggebrak meja kerjanya. Senyum Ratna perlahan memudar hingga ia memilih tertunduk dengan meremas jemarinya ketakutan. "S-saya... Saya t-tidaak tau, pak.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Bab 30

Malika berontak menuntut kebebasan dari pria yang tengah membekap dan menggendongnya saat ini. Ia tidak tau kemana Bagas akan membawanya. Sumpah demi apapun Malika tidak bisa bergerak sedikitpun, terlebih pakaian yang ia kenakan begitu terbuka jelas saja Pria yang sekarang membawanya sudah dapat melihat apapun yang tidak sepantasnya ia lihat. Malika hanya bisa merapat kan tubuhnya dan menutupi asset bagian atasnya dengan kedua tangannyaMhhhmh.Racauan Malika tak begitu jelas. Ia hanya bisa pasrah ketika Bagas menuntunnya ke kamar dan meletakkan tubuhnya di tas ranjang dengan hati-hati."Mau sengaja menggodaku, hemm"Kerlingan mata nakal Bagas perlihatkan ketika kedua netranya bertemu. Malika menggeleng cepat. Bagas hanya salah tanggap, sebenarnya Malika hanya ingin membuat Rudi kesal dengan tampilannya. Selama ini ayah mertuanya itu selalu menganggap Malika adalah gadis polos yang sopan dan beretika baik di depan semua orang. Malika tidak menyangka akan bertemu Bagas di sana. Te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status