Home / Romansa / Preman Kampung itu Suamiku / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Preman Kampung itu Suamiku: Chapter 11 - Chapter 20

57 Chapters

Bab 11

Malika memutuskan untuk mengecek keberadaan pria itu sendiri. Ia terlanjur penasaran akan rupa dari foto pria yang katanya mirip dengan Bagas itu. Samar ia tak sengaja menangkap pembicaraan yang ibu dan pria itu katakan. Dimana sebuah pernyataan mengejutkan yang katanya pria yang tengah ia cari adalah putra kandungnya yang kabur dari rumah. "Kamu datang sendiri Lika. Bagas nya mana???" Sapaan Saidah membuat Malika langsung kembali pada bawah sadarnya. Malika yang canggung kemudian tersenyum tipis menoleh ke sisi kiri ibunya yang tampak ada seorang pria paruh baya yang juga menatapnya tak berkedip. Malika meyakini usianya tak berbeda jauh dari Saidah "Di kamar Bu, lagi istirahat. "Jawab Malika jujur. Karena memang itulah alasan Bagas sebelum ia keluar. Kening Saidah mengerutkan dalam, hingga tatapan itu berubah menelisik"Katanya tadi kamu yang sakit, kok Bagas yang istirahat. Apa dia sengaja ingin menghindari pertemuan ini. " Cecar Saidah mencebik seolah bisa menebak alasan k
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 12

"Tama berhenti. Papa ingin bicara sama kamu. " Rudi masih berseru meski pemuda di sampingnya tidak menggubris. Anehnya berlari berkilo-kilo tak sedikitpun membuat Bagas kelelahan. Malahan kemampuan berlari nya kini hampir menyeimbangi kecepatan laju mobil yang mengikutinya."Kalau Papa datang cuman ingin maksa saya buat balik ke rumah. Sorry, Tama nggak mau. Tama lebih nyaman di kampung ini bareng keluarga kecil Tama yang sederhana. " Cecar nya tanpa menoleh."Oke, baiklah. Papa nggak akan maksa kamu balik. Tapi tolong nak, berhenti. Papa ingin bicara sama kamu, sebentar saja. Boleh yah. "Bagas menghentikan pergerakan nya, bukan karena menuruti perintah dari sang ayah. Hanya saja ia perlu rehat sejenak untuk mengatur pernapasan nya yang memang sudah tak sanggup lagi berlari. Dengan dua tangan yang bertumpu di lututnya. Bagas mencoba menetralkan degup jantungnya yang berdetak tak beraturan. Pintu mobil terbuka memperlihatkan sosok pria paruh baya yang tampak tersenyum menang ket
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 13

"Udah nggak usah nangis. Biarin Bagas pergi. Lagian kamu sendiri kan yang minta di turutin kemauan nya, terus ngapain melow drama begitu. Atau jangan-jangan kamu mulai suka yah sama dia. " Saidah malah menggoda Malika yang malah terlihat sebal.Wanita berjilbab biru tua itu melirik sekilas sebelum mengusap air matanya. '' Siapa yang nangis. Orang Lika cuman kelilipan. Justru sebaliknya Lika seneng Bagas udah nggak tinggal bareng sama kita. " Tukas nya bersungut-sungut. "Iya, tapi income ibu berkurang gara -gara ngikutin saran konyol dari kamu. Mana uang yang di kasih Bagas pake di bawa semua. Pokoknya ibu nggak mau tau, ibu mau kamu kejar Bagas dan minta kembaliin uang ibu. Kamu tau kan uang itu aku ibu gunain buat jahit baju di acara kondangan bude Aminah. ""Iih ibu apaan sih. Gengsi lah Lika kalo harus jemput balik Bagas ke sini. Ibu aja sono yang samperin... Lika mah ogah. "Malika meringis tertahan, ketika telapak tangan itu mencengkram lengan nya kuat."Pergi atau ibu akan u
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 14

Pinkan tak lain adalah ibu tiri Bagas. Tidak seperti kebanyakan cerita sinetron yang pernah kalian dengar. Ibu sambung Bagas adalah wanita yang baik dan perhatian. Beliau tulus menyayangi Bagas seperti anak kandungnya sendiri."Tama anak Mama. Kamu sehat nak ?? Kok kamu agak kurusan sih, dekil, item kayak nggak keurus begini. Pokoknya setelah ini kita perawatan. Mama udah nggak sabar ingin memangkas habis brewok sama janggut kamu yang menjuntai itu. " Pinkan membolak-balikkan tubuh Bagas layaknya gasingan. Mengamati wajah itu dengan bergidik geli. Sebelum pergi dari rumah, Bagas tidak seburuk rupa itu. "Nggak perlu Ma. Bagas masih keren kok dengan penampilan kayak gini. Udah yah. Bagas mau ke atas dulu. Mau istirahat. '' ucap Bagas lantas berlalu. Di dalam kamar miliknya, Bagas termenung menatap figuran foto yang berhasil ia curi diam-diam dari rumah Saidah. Siapa lagi kalau bukan foto istrinya yang cantik jelita. Tanpa ia sadar, sudut bibirnya terangkat. Dan ketika ia hendak membe
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 15

Bagas terkejut mendapati sosok yang ia rindukan beberapa hari ini tengah menatap nya lekat dan juga tersenyum. Senyum tulus yang bahkan tak pernah ia lihat sebelumnya ketika keduanya bersama."Malika.." ucap Bagas tercekat tak mampu bersuara. Lidah itu tiba-tiba keluh. Ia juga tampak terkejut melihat kondisi Malika yang sangat memperhatikan. Wanita itu berada di atas kursi roda. Apa yang terjadi padanya??"Maaf bukan sok akrab. Tapi sikap kamu yang seperti ini bukanlah cerminan baik bagi seorang pria yang akan membina bahtera rumah tangga. Kalau kamu nggak mau nikah dengan saya juga nggak apa-apa saya bisa ngerti kok kalau kamu juga nggak bakal mau menikahi wanita cacat seperti saya. " Ujar Malika tertunduk lesu. Senyumnya hilang begitu saja berganti raut wajah kesedihan. Bagas menggeleng tak percaya. Kenapa ia baru sadar kalau wanita yang akan ia nikahi adalah Malika. Tau begini ia tidak akan kabur dari rencana pernikahan ini. Malika memutar kursi rodanya berbalik. Bagas berniat
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 16

Malika terus menggeleng mengintruksi Bagas untuk menjauh dari tempat itu. Tapi apa yang pria itu lakukan. Dia malah mendekati Malika dan membuka ikatan itu. Bahkan mulut yang di lakban itu di tariknya perlahan agar tidak menyakiti wanitanya. "Bagas kamu harus pergi dari sini. Pergi. " Malika menyeru dengan air mata yang berurai. Namun bukan nya menurut Bagas malah mengusap air mata itu dengan jari telunjuk nya. "Tidak Lika, aku nggak mungkin ninggalin kamu dan ibu di sini. Sebenarnya apa yang terjadi kenapa kalian bisa seperti ini. ""Ceritanya panjang, Gas. Nanti saja aku ceritain ke kamu. Tapi sekarang aku mohon pergi dari sini. Pergi!!! " Malika sampai mendorong tubuh pria itu menjauh tapi sebelum Bagas bangkit dua pria berbadan kekar yang tadi membuat kerusuhan di rumah itu menarik kerah Bagas dan memberi serangan bertubi-tubi di wajah Bagas yang masih terlihat tenang. Malika menjerit histeris, air matanya mengalir dengan bibir yang menyeru Bagas lirih. "Gue tau Lo bakal
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 17

Malika malah menemukan adiknya tampak merunduk di bawah tempat tidur dengan membekap mulutnya. "Malik!!! Ngapain kamu di situ! Keluar." sergah Malika emosi. Malik malah cengengesan. Melihat tak ada pergerakan apapun di bawah sana, Malika menarik lengan Malik paksa.Tubuh Malika yang kecil tentu sulit untuk mengangkat Malik yang bobot nya dua kali lipat dari nya. Apalagi melihat kondisi Malika yang mengalami cidera pada saraf kaki nya. "Lika, please.. jangan bilangin ibu saya di sini. Ya.. yah..""Nggak!! Gara-gara ulah kamu, ibu sampek pingsan. Pokoknya kamu harus menghadap ibu sekarang. Atau.. " ucapan Malika tergantung sebab prai itu menyela pembicaraan nya cepat. " Mau tetap tutup mulut Atau Aku akan bilang kalian baru ninunu" Malik mengisyaratkan dua ujung jemarinya bersatu. Yang artinya ia memang sempat melihat Malika mencium Bagas. "Jangan asal bicara kamu. Tau apa kamu anak kecil." Malika mencebik melipat kedua tangannya, Malika malu hanya saja ia pandai menutupi sikap n
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 18

"Jadi kamu ini nak Tama. Terus buat apa kamu menyamar di kampung ini sebagai Bagas. " Saidah menggeleng tak habis pikir dengan kenyataan yang baru saja Bagas katakan untuk kesekian kalinya. Karena sempat pingsan, Saidah mengulang pertanyaan yang sama kepada pria itu. Guna memastikan apa yang ia dengar sebelumnya bukan gurauan semata."Seperti yang Ibu dengar sebelumnya dari Papa. Saya kabur dari rumah karena perjodohan yang pernah Papa janjikan ke teman masa kecilnya. Saya pikir wanita yang dipilih Papa adalah wanita kampung yang jelas bukan tipe saya waktu itu. "Yah alasan itulah kenapa Bagas terdampar di kampung Wonosari. Ia yang gegabah mengambil keputusan harus mengalami nasib malang karena pada saat melarikan diri tidak membawa sepeserpun uang saku. Hingga ia memutuskan menjadi preman pasar yang memalak orang -orang di sekelilingnya. Baginya cara itu yang teramat mudah untuk mendapatkan uang dalam waktu singkat Hidup Bagas yang serba berkecukupan membuatnya terlena. Bagas ti
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 19

"Lika, ini obat yang ibu tebus di apotik. Jangan lupa berikan kepada Bagas sesuai anjuran. " Saidah menyerahkan kresek putih yang dipegang nya pada Malika."Iya Bu, nanti Lika kasih ke Bagas. ""Oh, iya sebelum minum obat ada baiknya kamu kasih Bagas makan dulu. Soalnya dia belum makan apapun sejak Agustus tadi. Kasian cucu ibu itu kalau sakit. ""Iya Bu. " Malika hendak beranjak namun seruan Saidah kembali menghentikannya "Lika, ingat semua pesan ibu tadi. ""Iya Bu, iya.. sebenarnya yang istrinya Bagas itu Ibu apa Lika sih. Kayaknya ibu perhatian banget sama Bagas. Perasaan Lika kemarin sakit nggak gini-gini amat. " Malika bersungut-sungut yang malah di tanggapi Saidah nyengir lebar.****Malika mendaratkan bokongnya di tempat tidur. Kresek yang Saidah berikan tadi ia sodorkan tepat di wajah Bagas. "Kata ibu suruh minum obat. Kayaknya ibu takut banget kehilangan mantu kesayangan nya. ""Emang kamu enggak khawatir sama saya ?"Pertanyaan spontan yang keluar dari mulut Bagas membuat
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 20

"Dia adalah... kekasihku yang baru. " Terang Bagas menegaskan. Wajah Sari berubah merah padam menahan amarah. Seolah tak terima dengan pernyataan yang di lontarkan Bagas barusan. Sari menggeleng tak percaya. Kemudian ia tertawa kecil serta menepuk pundak Bagas berlebihan. Malika sempat mengira Sari wanita yang tidak waras. Cantik sih tapi sayang sedikit kurang segaris."Kamu pasti bercanda kan, Gas. Saya tau ini pasti adik angkat kamu kan??" Tebak Sari di sela tawanya yang mereda. Mungkin saja karena tubuh Malika yang mungil yang tingginya tak lebih dari bahu pria di sampingnya, Sari mengatakan demikian. Tidak tau saja kalau Malika itu sebenarnya istri dari Pratama Bagas Adiwijaya."Serah kamu deh mau percaya atau tidak. yang penting saya sudah berkata jujur. " Ucap Bagas berlalu. Tak lupa ia menarik langkah Malika untuk mengikutinya yang kini tampak melambai ke udara meledek Sari. "Siapa perempuan tadi, mantan. " Malika angkat bicara ketika keduanya berada di dalam mobil. "Pi
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status