Hanna terbangun di tengah malam, kelopak matanya terasa berat. Ia tidak ingat kapan tepatnya tertidur, tapi saat ini ia sudah duduk bersandar di samping Louis. "Ya ampun, aku tertidur," gumamnya sambil buru-buru meraba dahi pria itu.Demamnya sudah turun.Sejak Louis terlelap, Hanna tidak langsung tidur. Ia terus mengompresnya, mengganti kain dingin berkali-kali, hingga akhirnya kelelahan dan ikut terlelap.Hanna menghela napas lega dan berniat bangkit dari ranjang. Namun, tatapannya tanpa sengaja jatuh pada wajah Louis.Saat tidur dan saat tidak sedang sinis, wajah itu begitu tampan dan damai. Garis rahangnya tegas, hidungnya mancung sempurna, dan bibir tipis yang ....Seketika Hanna merinding mengingat rasa bibir Louis di tubuhnya, desahan kasar pria itu di telinganya, serta sentuhan panas di sekujur tubuhnya sampai Hanna langsung memeluk dirinya sendiri. "Astaga, apa yang kau pikirkan, Hanna?" gerutunya, menepiskan pikirannya.Tanpa menoleh lagi, Hanna pun akhirnya merapikan bak
Huling Na-update : 2025-03-18 Magbasa pa