Semua Bab Ibu Muda Anak Mas Duda: Bab 71 - Bab 80

130 Bab

Kesepakatan di Ujung Amarah

Titik Balik di Hari Pernikahan Pagi itu, Tommy mengesampingkan segala urusan pekerjaannya. Dengan amarah yang menggelegak, ia menyalakan motornya dan melaju menuju kediaman Raka. Tekadnya sudah bulat—ia ingin menuntut keadilan untuk adiknya tercinta, Naya, yang selama ini terpaksa menanggung cinta bertepuk sebelah tangan pada pria itu. Sesampainya di depan gerbang megah kediaman Raka, Tommy berteriak keras tanpa peduli lingkungan sekitar. “ETHAN! KELUAR LO, DASAR BRENGSEK, BAJING*N!” Kegaduhan itu membuat beberapa orang keluar dari rumah, termasuk Yuni dan Rini, dua pelayan Raka yang saat itu sudah mengenakan kebaya rapi. Mereka hendak pergi ke gedung pernikahan, tetapi terpaksa berhenti melihat kekacauan di depan mata. “Itu kakaknya nona Naya, kan?” bisik Rini pada Yuni. “Iya! Tapi kok berani-beraninya dia datang ke sini? Kita harus apa, nih?” Yuni balas bertanya, bingung melihat suasana semak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-16
Baca selengkapnya

Pernikahan yang Tertunda

Hari yang Sempurna Berubah Petaka Pagi itu, Maria tampak sibuk berdandan di sebuah kamar rias mewah. Segala sesuatu di ruangan itu memancarkan kemewahan: cermin besar berbingkai emas, lampu-lampu kristal menggantung, dan rak penuh peralatan kosmetik dari merek-merek ternama. Di tengah ruangan, Maria duduk anggun di kursi rias, dikelilingi oleh energi yang sibuk dan mendesak. Maria selalu menginginkan yang terbaik—tidak ada kata "biasa" dalam hidupnya. Dari kecil, semua hal yang ia miliki selalu wah, dan kini, di hari pernikahannya, ia ingin memastikan semua mata tertuju hanya padanya bak seorang Ratu. “Ihh, kayaknya warna bibir ku terlihat pucat, deh? Kelihatan kayak orang sakit, terus ini bayangan hidung ketipisan. Kenapa alis ku ini warna hitam kan aku ingin nya warna coklat! Katanya MUA profesional, mahal pula!” gerutunya sambil melirik hasil kerja MUA-nya yang tampak kewalahan. MUA itu, seorang wanita cantik dengan sik
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-17
Baca selengkapnya

Pernikahan yang Hilang di Tangan Takdir

Pernikahan yang Gagal Total Pagi itu, udara cerah di langit kota mengiringi persiapan pesta pernikahan mewah. Rencana pernikahan ini sudah disusun selama berbulan-bulan, memastikan semuanya berjalan sempurna. Namun, siapa sangka, hari yang seharusnya menjadi momen terindah justru berubah menjadi mimpi buruk. Di atas motor batangan yang terparkir di pinggir jalan sepi, seorang perempuan bergaun pengantin duduk dengan tangan yang terikat. Raut wajahnya menunjukkan campuran amarah, ketakutan, dan frustasi. Di depannya, seorang pria berkaus hitam lusuh tengah menatapnya dengan santai, seolah semua ini hanyalah permainan baginya. “Cepet turun!” bentak pria itu. “Enggak mau! Lepasin aku!” balas perempuan itu, sambil mencoba melepaskan tali yang mengikat tangannya. “Kenapa? Gaunmu nyangkut apa? Buruan turun dari motor gue, atau gue seret!” ancam pria itu sambil terkekeh kecil.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-17
Baca selengkapnya

Di Balik Gaun Pengantin

"Jadi ini pilihanmu, Raja kamu pilih wanita miskin itu? Kau benar-benar memilih menghancurkan nama keluarga demi perempuan itu? Aku tahu kau sengaja membuat kegaduhan ini untuk mencoreng reputasi kita!" suara Agara menggelegar, memecah hening di ruang belakang gedung resepsi. Raka menatap ayahnya tajam. "Ayah selalu bicara tentang reputasi, tapi pernahkah Ayah memikirkan perasaan aku? Aku sudah bertahan selama ini, memenuhi permintaan Ayah untuk menikah dengan Maria, padahal hati aku nggak pernah ada di sana. Sekarang aku nggak akan pura-pura lagi!" seru Raks, suaranya bergetar penuh emosi. "Kau pikir hidup ini hanya soal cinta? Jangan bodoh, Raja hanya karena cinta! Kau anak satu-satunya, penerus keluarga. Semua ini demi masa depanmu!" Agara mendekat dengan langkah tegas, namun Raka tak bergeming. "Masa depan apa, Ayah? Masa depan yang diatur sepenuhnya oleh Ayah? Aku bukan anak kecil lagi yang harus sering diatur oleh mu, Ayah! Aku ingi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-18
Baca selengkapnya

Demi Adik

Maria terduduk lemas di lantai ruangan kecil yang gelap. Dinding beton yang dingin seolah menghimpitnya dari segala arah. Tubuhnya yang berbalut gaun putih mahal tampak kontras dengan kondisi kumuh tempat itu. Air matanya sudah bercucuran sejak beberapa jam lalu, namun tangisannya tak kunjung mengundang simpati. “Bawa aku pulang... Aku mohon, aku tidak pantas berada di sini,” suaranya parau memecah kesunyian, namun hanya ditanggapi dengan tawa sinis dari sudut ruangan. Tommy, pria bertubuh kekar dengan tatapan dingin, duduk santai sambil merokok. Ia memperhatikan Maria yang terus mengiba seperti seorang hakim yang memutuskan hukuman bagi terdakwa. “Bawa pulang? Hah! Lucu sekali. Apa kamu pikir dunia ini akan berputar sesuai keinginanmu, Nona Besar?” katanya sambil menghembuskan asap rokok ke udara. Maria menatapnya dengan penuh kebencian, namun ia terlalu takut untuk berkata lebih. Seluruh tubuhnya gemetar, bukan hanya karena di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-18
Baca selengkapnya

Belah Duren

Pernikahan Raka dan Nayaa akhirnya terlaksana. Kisah cinta mereka, yang penuh liku-liku, kini mencapai puncaknya. Riuh sorak-sorai memenuhi aula, menggema dengan tepuk tangan meriah saat janji sakral terucap di depan altar. Siapa sangka, kisah cinta yang dimulai dengan kehadiran seorang anak justru membawa mereka menuju kebahagiaan sejati. Setelah prosesi selesai, keduanya dengan bangga menunjukkan bayi mereka kepada semua tamu yang hadir. Sebuah pengakuan dan pernyataan cinta yang tidak hanya kepada satu sama lain, tetapi juga kepada buah hati mereka. "Aduh, mataku ini kenapa jadi bikin mewek seperti ini, ya? Aku terharu, sumpah!" seru Rini, mengipas-ngipas wajahnya dengan tangan, mencoba mengusir air mata haru yang mulai menggenang. Di sudut lain, Yuni tersenyum bahagia, menatap kedua mempelai yang kini meresmikan cinta mereka. Florentina, ibu Raka, turut merasa lega melihat putranya akhirnya menemukan keba
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-20
Baca selengkapnya

Mengalahkan Ego

Hari itu, rumah besar keluarga Agara dipenuhi ketegangan. Di ruang tamu, Florentina berdiri dengan koper besar di tangannya. Wajahnya penuh tekad, tatapannya tajam mengarah ke suaminya, Agara, yang masih duduk di sofa."Sudah cukup, Agara! Aku sudah tidak tahan lagi tinggal di sini!" serunya dengan suara bergetar, namun tetap tegas.Agara, pria paruh baya yang biasanya tenang, tampak terkejut dengan ledakan amarah istrinya. "Apa yang kau bicarakan, Tina? Kau ini kenapa tiba-tiba seperti ini?""Jangan pura-pura bodoh! Aku tahu kau tidak terima anak kita menikah dengan seorang wanita yang tidak kau pilih. Aku tahu kau pasti merencanakan sesuatu yang buruk untuk menghancurkan pernikahan Raka!" Florentina menuduh dengan penuh emosi.Agara berdiri, mencoba mendekati istrinya. "Aku bahkan belum melakukan apa-apa, Tinah! Kau terlalu berlebihan. Semua yang kulakukan adalah demi kemajuan keluarga kita agar menjadi semakin kuat jika Raka bisa menikah dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-20
Baca selengkapnya

Dua Pria Pelindungku

Sudah pukul sembilan pagi, tetapi Naya baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Kelelahan akibat semalam sang suami, Raka, menunjukkan betapa besar rindunya yang selama ini terpendam. Mereka benar-benar seperti sepasang pengantin baru yang tak pernah lelah menikmati bulan madu. Dengan mata yang masih setengah terpejam, Naya melangkah ke dapur. Ia masih mengenakan kimono sutra yang sama seperti semalam, kimono yang menjadi saksi malam penuh cinta mereka. Namun langkah Naya tiba-tiba terhenti ketika ia mendengar suara tawa kecil dari ruang tamu. Dengan rasa penasaran, ia mengintip dan terkejut mendapati sosok mertuanya, Florentina, sedang bermain dengan cucunya di karpet ruang tamu. "Oh, pagi, Naya! Sudah bangun, ya? Wah, pengantin baru auranya kelihatan banget, deh," sapa Florentina ceria, tatapannya penuh kehangatan. Naya sontak salah tingkah. Ia menyadari betul bagaimana penampilannya sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-21
Baca selengkapnya

Duri di Balik Kemewahan

Di Kediaman Keluarga Maria Di ruang tamu megah yang penuh dengan kemewahan, suasana tegang menyelimuti keluarga Maria. Ibunya mondar-mandir dengan wajah cemas, sementara ayahnya sibuk menghubungi berbagai pihak untuk mencari keberadaan putri mereka yang tiba-tiba menghilang. “Kenapa polisi belum menemukan apa-apa juga? Ini sudah hampir semalaman!” Suara ibunya pecah, matanya sembab setelah menangis sepanjang malam. “Tenang dulu, sayang. Kita harus percaya mereka sedang bekerja,” ucap sang suami, mencoba menenangkannya meski dirinya juga dihantui rasa khawatir. Namun, meski semua upaya telah dilakukan, Maria tetap tak ditemukan. Hingga akhirnya, saat malam menjelang pagi, terdengar suara gaduh dari arah depan rumah. Seorang pelayan buru-buru masuk ke ruang tamu dengan wajah penuh kebingungan. “Tuan, Nyonya… ada seseorang di depan pagar rumah. Sepertinya… Nona
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-22
Baca selengkapnya

Saat Hati Seorang Ibu Bicara

Di Balik Pernikahan Naya dan Raka Sudah satu bulan berlalu sejak pernikahan Naya dan Raka disahkan. Di mata banyak orang, pernikahan mereka tampak sempurna, seperti cerita dongeng yang berakhir bahagia. Namun, seperti kata pepatah, tak semua yang terlihat indah di luar mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi di dalam. Bagi Raka, memiliki istri sah seperti Naya adalah kebahagiaan tiada tara. Segala rasa cintanya kini bisa ia tunjukkan tanpa batas. Namun, bagi Naya, pernikahan ini mulai terasa melelahkan, terutama saat harus memenuhi hasrat suaminya yang tiada habisnya. Malam itu, di ruang keluarga, Naya akhirnya meluapkan isi hatinya kepada ibu mertuanya, Florentina, yang kebetulan sedang tinggal bersama mereka untuk membantu mengurus cucu-cucunya. “Kenapa sih, Nak? Wajah kamu kok kelihatan capek terus?” tanya Florentina lembut, sambil merapikan rambut cucunya, Chelly, yang tengah asyik bermain. Naya mendesah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
13
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status