Home / Romansa / Gairah Liar Mantan Suamiku / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Gairah Liar Mantan Suamiku: Chapter 121 - Chapter 130

205 Chapters

Hanya Bahagia Bersamanya

Anna seketika terdiam mendengar permintaan Bella, permintaan yang menegaskan bahwa Anna hanya masa lalu dan Bella adalah masa depan Diego. Tentu saja Anna tahu hal itu, bahkan Anna sendiri mengatakan hal yang sama. Namun, tetap hatinya berdenyut saat ini. "Itu ... aku yakin kau bisa melakukannya dengan lebih baik, Bella." Anna canggung, tapi untungnya Darren segera menyelamatkannya dari suasana itu. "Mama, ayo pulang! Darren mau main mainan yang dibelikan Aunty Joyce." Darren mendadak berlari menghampiri Anna. "Ah, iya, Sayang." Bella sendiri langsung tersenyum ramah menatap Darren. "Hai, Darren." "Eh, ada Aunty yang kemarin lagi." "Darren ingat siapa nama Aunty?" Darren menggeleng. "Nama Aunty Bella, Darren harus ingat ya." "Aunty Bella. Darren ingat sekarang." "Haha, Darren lucu sekali. Tapi bagaimana kalau ke depannya Darren memanggil aku Mami? Kau kan dipanggil Mama, sedangkan aku Mami. Bagaimanapun dia anak Diego kan?" ucap Bella sambil tertawa sumringah menatap Anna
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Kembalilah Bersamaku Seperti Dulu

Joyce mematung menatap pria yang berdiri depan pintu rumahnya malam itu. Diego. Ya, akhirnya Diego datang juga. Kemarin di acara duka Martha, Joyce belum benar-benar sempat menyapa Diego, Joyce hanya menatapnya seperti orang bodoh melihat betapa Diego sudah berubah 180 derajat. Namun, kini, pria itu berdiri tepat di hadapannya dan Joyce merinding merasakan aura Diego yang memang berbeda dari yang dulu. "Aku tidak terkejut kau ada di sini. Menemukan Anna bukan hal yang sulit bagimu sekarang kan? Tadi kau sudah datang dan sekarang kau mencoba peruntunganmu lagi. Tapi aku harus mengatakan maaf karena Anna tidak mau bertemu denganmu dan aku juga tidak akan mengijinkan kau masuk ke rumahku.""Apa kabar, Joyce? Senang bertemu denganmu lagi dan senang melihatmu tetap bersama Anna setelah sekian lama." "Tentu saja aku teman yang setia, tidak sepertimu yang sudah berpaling pada wanita lain." Diego terdiam sejenak, sebelum ia mengangguk. "Ada banyak kisah di dalamnya yang kau tidak tahu,
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Mari Kita Putus Saja

Anna membelalak mendengar ucapan Diego dan sontak Anna langsung menoleh menatap pria itu. "Kau bilang apa, Diego?" "Kembalilah padaku, Anna! Aku akan memutuskan Bella agar kita bisa kembali bersama." Anna menggeleng. "Kau gila, Diego! Kau gila! Kau mau menempatkan aku sebagai orang ketiga perusak hubungan kalian, hah?" "Tidak ada hubungan yang dirusak, Anna! Aku dan Bella sama sekali tidak seperti yang kau pikirkan." "Kau tidak perlu menjelaskan seperti apa hubungan kalian. Yang aku tahu adalah Bella mencintaimu. Kalian sudah bertunangan selama dua tahun, bahkan Bella sudah mempersiapkan dirinya menjadi istri yang baik untukmu. Sudah waktunya kau menjemput bahagiamu dengan menikahi Bella." "Aku sedang menjemput bahagiaku saat ini, Anna. Tapi bahagiaku bukan Bella! Aku tidak pernah mencintai Bella!" Tatapan Anna goyah. "Apa? Bagaimana kau bisa mengatakannya semudah itu, Diego? Kau setuju bertunangan dengannya tapi kau tidak mencintainya, kau pikir perasaan itu main-main, hah?"
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Keputusan yang Tetap Sama

Putus?Selama dua tahun bersama dan saat Bella sudah memikirkan tentang pernikahan, mendadak Diego minta putus hanya karena masa lalu yang akhirnya kembali. Air mata Bella mengalir makin deras. Ada rasa sesak karena sedih dan ada rasa marah luar biasa. Padahal sebelumnya hubungan mereka baik-baik saja. "Kau bicara apa, Diego? Kau bicara apa?" "Maafkan aku, Bella!" "Berhenti minta maaf padaku, Diego!" Nada Bella meninggi. "Aku tidak suka kau meminta maaf padaku, setiap kali kau mengabaikan aku, setiap kali kau melupakan hal penting kita, kau selalu minta maaf. Bahkan, sampai akhirnya seperti ini, kau juga terus meminta maaf." Diego terdiam. Entah bagaimana tepatnya menyebut hubungan pertunangan mereka, tapi begitulah manusia yang melakukan semua tanpa memakai perasaan. Diego sudah berusaha, tapi Diego tidak bisa bersikap lembut seperti kekasih yang lain. Seolah hanya menjalankan kewajibannya, Diego tidak bisa mengingat detail tentang Bella seperti Diego mengingat semua tentang An
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bahagia yang Sederhana

Bella terus menangis setelah diputuskan oleh Diego. Bella belum bisa menerimanya sampai ia mengurung diri di kamarnya dan tidak punya gairah untuk pergi bekerja lagi. Sementara Diego malah merasa bebannya langsung terangkat. Tentu saja Diego merasa sangat bersalah pada Bella. Entah bagaimana menebus rasa bersalahnya itu. Luka hati Bella akan terasa sangat menyakitkan, tapi yang bisa menyembuhkannya hanya diri Bella sendiri. Karena itu, Diego pun meninggalkan Bella, membiarkan Bella punya waktu untuk dirinya sendiri. Diego langsung mencari Anna ke rumah Joyce pagi itu, tapi Anna tidak ada. "Darren sudah mulai sekolah dan Anna mengantar Darren ke sekolah," seru Joyce yang menemui Diego pagi itu. "Ah, syukurlah Darren sudah mulai sekolah lagi," seru Diego lega mendengar anaknya mulai menjalani hari normalnya. Diego tidak bicara lagi dan berniat berpamitan, tapi Joyce mendadak bicara lagi. "Aku mendengar pembicaraanmu dengan Anna kemarin. Aku menguping di balik pintu," aku Joyce ju
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Seseorang yang Menunggunya

"Ayo kita pulang, Darren!" ajak Anna setelah Darren puas berpelukan dengan Diego. "Kok pulang, Mama? Darren mau jalan-jalan dulu sama Papa." "Lain kali saja. Mama tidak enak badan." "Mama kok tidak enak badan terus? Ayo kita ke mall, Mama!" Anna melirik Diego sejenak. "Mama tidak mau ke mall, Mama mau pulang saja!" seru Anna yang masih berniat menjaga jarak dengan Diego. "Yah, Darren kan mau jalan-jalan sama Papa dan Mama sama-sama. Mama ikut ya, jangan pulang dulu!" seru Darren sambil menunduk kecewa sampai Diego pun tidak tega melihatnya. "Jangan mengecewakan Darren, Anna! Kau lihat dia begitu senang saat kita menjemputnya sama-sama kan?" Anna mengembuskan napas panjangnya dan kukuh tidak mau ikut. Namun, Darren terus memaksa Anna sampai Darren hampir menangis. Dan Anna akhirnya menyerah. Diego ingin semuanya naik mobilnya, tapi Anna kukuh tidak berani meninggalkan mobil pinjaman. "Kita naik mobil sendiri-sendiri saja!" seru Anna. "Tapi Darren maunya satu mobil sama-sama."
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Menyiram Kotoran Besar

Anna tidak berhenti berdebar sepanjang perjalan pulang kembali ke rumah Joyce. Tadinya Joyce tidak mau memberitahu siapa yang datang, tapi setelah Anna memaksanya, Joyce akhirnya memberitahunya. Begitu juga dengan Anna yang tadinya ingin pulang dan menyelesaikan urusannya sendiri, tapi Diego tidak mengijinkannya. "Jangan ikut campur urusanku, Diego!" "Sudah kubilang urusanmu adalah urusanku juga, Anna! Jadi ayo kita pulang bersama!" Diego kembali menyetir mobil Anna hingga akhirnya mereka tiba di rumah Joyce dan masuk ke sana. "Pelayan meneleponku dan aku segera pulang saat dia datang ke rumah. Hati-hati karena dia datang bukan untuk ramah tamah, Anna!" bisik Joyce, sebelum Anna benar-benar bertemu dengan tamunya. Anna pun langsung melihat seorang wanita paruh baya yang masih cantik di umur tuanya, tapi wajah itu sangat culas dan tidak menyenangkan. Wanita itu adalah Bu Melda, ibu Jeremy yang selama ini tinggal di Singapore bersama ayah Jeremy. "Ibu ...," lirih Anna yang selam
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Harus Bicara Dengannya

Sejak munculnya ibu Jeremy sampai satu minggu berlalu, kasus Jeremy pun mulai berjalan di tempat. Orang tua Jeremy benar-benar berusaha keras menyelamatkan anaknya dari penjara, tapi Anna juga kukuh memenjarakan Jeremy. Anna ditemani Pak Rusli pun memberikan kesaksian sejujur-jujurnya atas semua kejahatan yang pernah dilakukan Jeremy. Rumah Jeremy sendiri sudah disita, aktivitas perusahaan dihentikan, dan semua yang berhubungan dengan Jeremy dibekukan sementara karena ada dugaan penggelapan dana juga yang akhirnya ikut dilaporkan pihak-pihak yang memang tidak menyukai Jeremy. Mereka menggunakan kesempatan untuk menjatuhkan Jeremy. Namun, dengan semua koneksinya dan pengacara yang lihai, sidang Jeremy bisa terus ditunda dengan banyak alasan. Alasan terbaru adalah karena Jeremy sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Anna yang mendengar berita itu pun begitu geram. "Mereka satu keluarga memang licik. Bahkan, dengan bukti pembunuhan dan KDRT yang sudah begitu jelas saja, sidang masih
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Pergi dari Hidupnya

"Halo, dengan Anna? Apa kabar, Anna?" Ponsel Anna berbunyi pagi itu setelah Anna mengantar Darren ke sekolah. Anna sempat mengernyit karena ia tidak mengenali nomor peneleponnya, tapi Anna mengenali suara wanita yang meneleponnya itu. "B-Bella?" tanya Anna ragu dan berdebar. Sejak Diego mengatakan akan putus dari Bella sampai hari ini, Anna belum pernah bertemu dengan Bella lagi. "Hmm, ternyata kau mengenali suaraku ya? Ya, aku Bella. Aku mendapatkan nomormu dari Diego," dusta Bella yang mendapatkan nomor Anna dari orang suruhannya. Anna sendiri mengangguk dan tidak masalah dengan itu. "Tentu, tidak masalah. Itu ... apa ada yang bisa kubantu?" "Ya, apa kau ada waktu sekarang? Bukankah kau sudah mengantar Darren ke sekolah?" Anna terdiam sejenak, sebelum ia mengangguk. "Ya, aku baru saja mengantarnya ke sekolah dan aku ada waktu." "Kalau begitu, temui aku, Anna! Kutunggu kau di cafe. Aku akan mengirimkan alamatnya." Anna menatap alamat cafe yang dikirimkan oleh Bella dan ja
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Belum Boleh Pergi

Suasana seketika hening sejenak saat Bella meminta Anna pergi dari hidup Diego. Untuk sesaat, Anna terbawa perasaannya dan merasa Bella benar. Pergi dari hidup Diego mungkin adalah pilihan yang paling benar saat ini. Namun, secepat itu kesadarannya kembali. Sejak terlepas dari Jeremy, Anna sudah bersumpah hanya akan melakukan apa yang ia inginkan dan tidak akan membiarkan dirinya disetir lagi oleh orang lain. Sebuah senyuman getir pun perlahan terbit di wajah Anna dan ia menatap Bella lekat-lekat. "Maafkan aku, Bella. Aku tahu hatimu juga pasti berat, aku juga bisa merasakan seberapa kau mencintai Diego. Aku tulus berharap yang terbaik untuk kalian, entah itu bersama atau tidak." "Kau tahu, aku tidak bisa mengatur tindakan orang lain kan? Aku juga tidak cukup berharga untuk memaksa orang lain melakukan seperti yang aku minta." "Tapi aku bisa mengatur tindakanku sendiri. Hanya saja, aku hanya akan melakukan apa yang ingin kulakukan, bukan atas perintah orang lain ataupun pertimba
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
21
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status