Home / Romansa / Rahasia sang Pewaris / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Rahasia sang Pewaris : Chapter 11 - Chapter 20

46 Chapters

Bab 11. Langkah Berbahaya

Beberapa hari kemudian, sebuah pertemuan besar keluarga diadakan untuk membahas masa depan perusahaan. Aria tahu, ini adalah saat di mana setiap pihak akan menunjukkan taring mereka. Ia juga tahu bahwa Paman Edwin tidak akan berhenti mencoba menjatuhkannya. Di ruang rapat, suasana tegang terasa seperti udara panas yang sulit dihirup. Aria duduk di tengah, dikelilingi oleh anggota keluarga yang memandangnya seperti musuh. Tante Nadya: "Aku dengar ada kabar bahwa salah satu proyek perusahaan mengalami kerugian besar. Apakah itu karena kurangnya pengalamanmu, Aria?" Aria mengepalkan tangan di bawah meja, berusaha keras untuk tetap tenang. Aria: "Kerugian itu disebabkan oleh kontrak lama yang ditandatangani sebelum aku masuk ke perusahaan. Aku sedang berusaha menanganinya." Paman Edwin: (menyela) "Ah, alasan klasik. Selalu menyalahkan keputusan masa lalu. Mungkin kamu tidak cocok untuk posisi ini."
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab.13 Jejak Luka dan Kebangkitan

Malam telah larut ketika Aria duduk di balkon kamarnya, memandangi langit penuh bintang. Angin malam yang sejuk tidak mampu menghalau perasaan berat yang menyesakkan dadanya. Konflik di keluarganya semakin memanas, dan kini setiap langkahnya dipenuhi bahaya. Namun, ada sesuatu yang membuatnya bertahan—keinginan untuk membela nama ibunya dan menemukan keadilan di tengah intrik ini. Ketika ia tenggelam dalam pikirannya, Adrian datang menghampiri. Wajahnya tegang, matanya penuh kekhawatiran. Adrian: "Aria, aku baru saja mendapat kabar bahwa Edwin akan mengadakan pertemuan rahasia dengan beberapa anggota dewan besok malam. Mereka mungkin akan mengambil langkah untuk menyingkirkanmu secara permanen." Aria menatap Adrian dengan penuh pertanyaan. Aria: "Permanen? Apa maksudmu?" Adrian: (menghela napas) "Bukan hanya posisimu di keluarga ini yang mereka incar, tapi juga keselamatanmu. Aku mendengar bahwa Edwin tidak akan berhenti sampai kamu benar-benar hilang dari kehidupannya." Wajah A
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab.12 Rencana Balasan

Malam semakin larut, tetapi Aria tidak bisa memejamkan mata. Ruang kerjanya yang kecil di mansion keluarga itu dipenuhi dengan dokumen dan catatan. Setelah serangan yang hampir merenggut nyawanya, ia menyadari bahwa pertarungan ini tidak hanya tentang perebutan warisan ini adalah perang untuk membuktikan dirinya. Dengan jurnal ibunya yang terbuka di meja, ia mulai menyusun rencana untuk melawan musuh-musuhnya. Adrian duduk di sofa di sudut ruangan, mengamati Aria yang sibuk. Setelah sekian lama, ia akhirnya berbicara. Adrian: "Kamu tidak bisa melawan Edwin sendirian, Aria. Dia licik, dan dia punya koneksi yang jauh lebih kuat dari yang kamu bayangkan." Aria mengangkat pandangan dari dokumen-dokumennya dan menatap Adrian dengan tajam. Aria: "Aku tahu itu. Tapi aku tidak akan mundur. Jika aku menyerah sekarang, maka aku membiarkan ibuku mati sia-sia. Semua perjuangan ini akan percuma." Adrian: (menghela napas) "Aku tidak mengatakan kamu harus mundur. Tapi
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab.14 Kebenaran yang membakar

Sementara itu, hubungan Aria dengan Adrian semakin rumit. Adrian terus mendampinginya, memberikan dukungan dalam urusan perusahaan. Namun, hati kecil Aria terus mempertanyakan kejujuran Adrian, terutama setelah ia mengetahui hubungan Adrian dengan salah satu anggota keluarga.Suatu malam, Aria memutuskan untuk menghadapinya.Aria: "Adrian, aku butuh jawaban jujur darimu. Apa sebenarnya yang kau lakukan di sini? Apa benar kau bekerja untuk keluargaku, atau ada sesuatu yang lain?"Adrian menatap Aria dengan raut wajah campuran antara rasa bersalah dan tekad.Adrian: "Aria, aku tidak akan membohongimu. Awalnya, aku memang dikirim oleh salah satu anggota keluargamu untuk mengawasi langkahmu. Tapi semakin aku mengenalmu, aku tahu bahwa kau berbeda. Aku memilih berada di sisimu karena aku ingin melindungimu."Aria merasa marah sekaligus bingung.Aria: "Bagaimana aku tahu bahwa ini bukan bagian dari rencanamu? Adrian, aku tidak bisa ter
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab. 15 Langkah Menuju Balas Dendam

Ruang rapat dipenuhi oleh suasana tegang yang hampir terasa di udara. Semua anggota keluarga, direktur perusahaan, dan beberapa penasihat kepercayaan telah hadir, duduk di sekitar meja besar dengan tatapan penuh kecurigaan dan ambisi. Aria berdiri di ujung meja, wajahnya tenang, tetapi mata tajamnya menunjukkan bahwa ia telah siap untuk konfrontasi besar ini.Aria: "Terima kasih atas kehadiran kalian di sini. Saya memanggil kalian semua karena ada sesuatu yang harus diselesaikan sekali untuk selamanya."Tatapan Aria menyapu ruangan. Beberapa anggota keluarga, termasuk paman Edwin, duduk dengan ekspresi sinis. Adrian, yang berdiri di belakang Aria, terlihat tenang, tetapi matanya menunjukkan kewaspadaan.Aria: "Selama ini, saya diam menghadapi semua serangan yang ditujukan pada saya baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun, saya tidak akan lagi membiarkan siapa pun bermain-main dengan saya, perusahaan ini, atau warisan keluarga saya."Ia m
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 16 . Langkah Awal Balas Dendam

Keesokan harinya, Aria mengadakan pertemuan rahasia dengan Leonard dan beberapa sekutu tepercayanya.Aria: "Kita sudah terlalu lama bertahan. Sekarang waktunya untuk menyerang."Leonard mengangguk, menyodorkan laporan hasil penyelidikannya.Leonard: "Kami menemukan sesuatu yang menarik, Nona. Beberapa aset perusahaan telah dialihkan ke rekening luar negeri. Dan nama yang muncul dalam transaksi itu adalah Adrian."Darah Aria mendidih.Aria: "Jadi, Olivia benar. Dia bermain di dua sisi."Leonard melanjutkan dengan hati-hati.Leonard: "Tapi ada kemungkinan dia dipaksa untuk melakukannya. Adrian punya jejak yang menunjukkan bahwa dia mungkin terjebak dalam permainan Edwin sejak awal."Aria terdiam sejenak.Aria: "Aku tidak peduli apa alasannya. Jika dia terlibat, dia akan merasakan akibatnya."Konfrontasi AdrianMalam itu, Aria memutuskan untuk menghadapi Adrian. Ia memanggilnya ke ruang keluar
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab. 17 Babak Baru

Aria memandang Edwin dengan tatapan dingin, meskipun jantungnya berdegup kencang. Ia tahu, inilah titik balik yang akan menentukan nasibnya. Dengan dokumen di tangannya, ia takkan mundur.Edwin: "Kau pikir kau bisa melawan keluarga ini, Aria? Kau hanya anak yang tersesat, bukan siapa-siapa."Adrian berdiri di sisi Aria, sorot matanya tajam.Adrian: "Jangan remehkan dia, Edwin. Dia lebih kuat daripada yang kau pikirkan."Aria menatap Adrian sekilas, mencoba mencari kejujuran di matanya. Tetapi rasa curiga masih menghantui pikirannya, terutama setelah semua yang terjadi.Aria: "Kebenaran selalu menemukan jalannya, Edwin. Kau boleh mencoba menghentikanku, tapi aku tidak akan menyerah."Edwin menyeringai dingin.Edwin: "Kalau begitu, kita lihat seberapa jauh kau bisa bertahan."Pelarian DramatisSaat Edwin memberi isyarat pada para penjaga untuk menangkap mereka, Adrian bergerak cepat. Ia mendorong salah satu pe
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab. 18 Langkah Keberanian

Pagi itu, suasana kantor media independen "Insight Daily" dipenuhi kesibukan seperti biasa. Namun, semua perhatian tertuju pada seorang wanita muda yang melangkah masuk dengan kepercayaan diri yang tak tergoyahkan. Aria, mengenakan setelan jas krem sederhana tetapi elegan, membawa sebuah tas kulit berisi dokumen yang bisa mengguncang dunia bisnis.Seorang jurnalis senior, Nadia Prasetya, menyambutnya di ruang konferensi.Nadia: "Nona Aria Ardian. Tentu saja, nama Anda sudah cukup dikenal belakangan ini. Apa yang membuat Anda memutuskan untuk datang ke sini?"Aria: "Saya punya cerita yang akan menarik perhatian publik. Ini bukan hanya soal persaingan bisnis. Ini tentang korupsi, penghianatan, dan bagaimana kekuatan bisa merusak keluarga."Aria membuka tasnya dan mengeluarkan dokumen-dokumen yang terorganisir dengan rapi. Bukti transfer bank ilegal, kontrak palsu, hingga kesaksian anonim dari beberapa karyawan perusahaan yang dipaksa tutup mulut.
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Bab.19 Jaring Balas Dendam

Aria tahu, untuk melawan para pengkhianat dalam keluarga Ardian, ia membutuhkan lebih dari sekadar bukti. Ia membutuhkan strategi, kekuatan, dan aliansi yang kokoh. Setelah serangan fisik yang hampir merenggut nyawanya, Aria memutuskan bahwa ini bukan hanya soal mempertahankan posisinya. Ini soal bertahan hidup dan menang di medan yang kejam.Merangkul Musuh LamaAria menghubungi seorang tokoh yang pernah menjadi lawan bisnis Edwin, Damar Pranoto, seorang mantan direktur yang kehilangan segalanya akibat manipulasi Edwin. Damar awalnya ragu-ragu untuk membantu, tapi setelah Aria menunjukkan bukti penggelapan Edwin, ia melihat peluang untuk membalas dendam.Damar: "Kau tahu, jika aku membantumu, ini berarti kita berperang dengan salah satu keluarga paling berkuasa di negeri ini."Aria: "Aku tidak peduli. Aku sudah kehilangan terlalu banyak. Ini saatnya mereka tahu bahwa aku bukan boneka yang bisa mereka kendalikan."Damar akhirnya setuju membant
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Bab. 20 Jebakan di ruang rapat

Aria memasuki ruang rapat dengan langkah tegap. Meski pesan singkat tadi menggoyahkan hatinya, ia tidak menunjukkan keraguan sedikit pun. Ruangan itu penuh dengan wajah-wajah yang dikenal dan asing, masing-masing membawa agendanya sendiri.Di ujung meja, Edwin duduk dengan senyum tipis yang menyiratkan keyakinan penuh bahwa ia masih memegang kendali. Di sisi lain, Sofia memberikan anggukan kecil sebagai tanda dukungan.Edwin: "Nona Ardian, senang melihat keberanianmu untuk mengajukan mosi tidak percaya. Tapi, kau tahu rapat ini hanya akan mempermalukanmu."Aria: "Kebenaran tidak akan pernah mempermalukan siapa pun, Paman Edwin. Sebaliknya, ini akan membebaskan perusahaan dari bayang-bayang korupsi."Edwin terkekeh, sementara anggota dewan mulai bergumam pelan. Aria melirik Adrian, yang duduk di sudut ruangan, tatapannya sulit dibaca.Pengungkapan BuktiKetika rapat dimulai, Aria memaparkan bukti-bukti tentang penggelapan dana perusaha
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status