Home / Romansa / Rahasia sang Pewaris / Bab. 20 Jebakan di ruang rapat

Share

Bab. 20 Jebakan di ruang rapat

last update Last Updated: 2025-01-01 22:37:11

Aria memasuki ruang rapat dengan langkah tegap. Meski pesan singkat tadi menggoyahkan hatinya, ia tidak menunjukkan keraguan sedikit pun. Ruangan itu penuh dengan wajah-wajah yang dikenal dan asing, masing-masing membawa agendanya sendiri.

Di ujung meja, Edwin duduk dengan senyum tipis yang menyiratkan keyakinan penuh bahwa ia masih memegang kendali. Di sisi lain, Sofia memberikan anggukan kecil sebagai tanda dukungan.

Edwin: "Nona Ardian, senang melihat keberanianmu untuk mengajukan mosi tidak percaya. Tapi, kau tahu rapat ini hanya akan mempermalukanmu."

Aria: "Kebenaran tidak akan pernah mempermalukan siapa pun, Paman Edwin. Sebaliknya, ini akan membebaskan perusahaan dari bayang-bayang korupsi."

Edwin terkekeh, sementara anggota dewan mulai bergumam pelan. Aria melirik Adrian, yang duduk di sudut ruangan, tatapannya sulit dibaca.

Pengungkapan Bukti

Ketika rapat dimulai, Aria memaparkan bukti-bukti tentang penggelapan dana perusaha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rahasia sang Pewaris    Bab. 21 . Bayang bayang Pengkhianat

    Langkah besar yang diambil Aria untuk menggulingkan Edwin memicu efek domino yang tidak terduga. Meski dukungan publik mulai mengalir padanya, tekanan internal dari keluarga Ardian semakin meningkat. Tidak semua anggota keluarga menyukai cara Aria membawa masalah internal keluarga ke media. Mereka menganggapnya sebagai penghinaan terhadap nama besar keluarga Ardian.Krisis BaruPada suatu pagi, ketika Aria sedang bersiap untuk menghadiri rapat penting dengan para investor baru, Sofia mendatangi kamar kerjanya dengan wajah panik.Sofia: "Aria, ini buruk. Sangat buruk."Aria meletakkan pena yang dipegangnya.Aria: "Apa yang terjadi, Sofia?"Sofia menyerahkan sebuah amplop besar. Isinya adalah dokumen rahasia yang bocor ke media. Di dalamnya tercantum detail kesepakatan yang Aria buat dengan investor baru, termasuk rencana restrukturisasi besar yang akan menghapus beberapa posisi kunci milik anggota keluarga Ardian.Sofia: "Dokumen i

    Last Updated : 2025-01-02
  • Rahasia sang Pewaris    bab. 22 Perjuangan Baru,Ancaman Baru

    Aria menatap pemandangan kota dari ruang kantornya yang baru. Setelah Edwin diskors dari posisinya, Aria diangkat menjadi Direktur Utama sementara oleh dewan komisaris. Jabatan itu datang dengan tanggung jawab besar, tekanan luar biasa, dan musuh yang semakin terbuka. Ia tahu, kemenangan kecilnya di pengadilan hanyalah permulaan.Perlawanan dari DalamTak butuh waktu lama bagi Aria untuk menyadari bahwa perlawanan dari pihak keluarga Edwin belum berakhir. Anggota dewan yang loyal pada Edwin mulai membuat langkah-langkah yang bertujuan untuk menjatuhkan Aria.Dalam sebuah rapat penting, salah satu dewan, Pak Herman, mencoba menginterupsi keputusan yang diusulkan Aria.Pak Herman: "Dengan segala hormat, saya rasa kita tidak bisa mengambil langkah ini. Keputusan seperti ini memerlukan pertimbangan yang lebih matang, apalagi dengan situasi perusahaan yang sedang rapuh."Aria menatapnya dengan tenang.Aria: "Pak Herman, jika perusahaan terus berada

    Last Updated : 2025-01-03
  • Rahasia sang Pewaris    23. Bayangan Yang mengintai

    Dengan jatuhnya Edwin dari posisinya, suasana di perusahaan mulai mereda. Namun, Aria tidak berpuas diri. Ia tahu, musuh baru bisa muncul kapan saja. Perjuangan mempertahankan warisan keluarganya baru saja dimulai.Di pagi yang cerah, Aria memasuki ruang rapat utama perusahaan untuk bertemu dengan tim eksekutifnya. Namun, saat rapat dimulai, salah satu anggota dewan, Pak Herman, menyampaikan kabar mengejutkan.Pak Herman:"Nona Aria, meski kita berhasil menyingkirkan Edwin, saham perusahaan masih dalam kondisi kritis. Kompetitor kita, Meridian Corp, sudah mengambil langkah agresif untuk menguasai pasar kita di Asia Tenggara."Aria (menghela napas):"Berikan saya laporan detailnya. Kita akan melawan mereka dengan strategi baru."Musuh Baru di HorizonMeridian Corp dipimpin oleh seorang pengusaha licik bernama Victor Lim. Ia terkenal dengan taktik bisnisnya yang kejam dan tidak segan-segan menggunakan cara ilegal untuk menghancurkan pesa

    Last Updated : 2025-01-04
  • Rahasia sang Pewaris    Bab.24 Api Dalam Gelap

    Aria tahu bahwa Victor tidak akan tinggal diam setelah pengungkapan publik yang menghancurkan kredibilitasnya. Serangan balik bisa datang kapan saja, dan Aria harus bersiap. Saat malam tiba, ia memimpin rapat tertutup dengan Nathan, Maya, dan Clara di ruangan kecil di kantornya, jauh dari jangkauan mata-mata.Aria:"Kita tidak hanya memukul Victor di muka, kita juga memaksa dia untuk mempercepat rencananya. Dia akan lebih ceroboh, dan di situlah kita menangkapnya."Maya:"Tapi kita tidak bisa mengabaikan ancaman terhadap keluargamu. Foto-foto itu bukan sekadar peringatan."Nathan:"Dia memanfaatkan intimidasi untuk melemahkanmu. Jika kita terus bergerak lebih cepat, dia tidak akan punya waktu untuk merespons."Aria (menatap Nathan):"Kau benar. Kita harus lebih cepat."Sebuah Serangan yang MengejutkanPagi itu, berita tentang serangan cyber di perusahaan Aria tersebar luas. Beberapa proyek utama dihentikan sementara ka

    Last Updated : 2025-01-05
  • Rahasia sang Pewaris    Bab.25 Jejak Baru Di Balik Layar

    Kemenangan di pengadilan hanya seperti menyingkirkan lapisan luar dari masalah yang sebenarnya. Saat Victor kini meringkuk di balik jeruji, kabar tentang musuh-musuh baru yang mulai bergerak menyebar dengan cepat. Perusahaan keluarga masih rapuh, dan ancaman yang tersembunyi mulai bermunculan.Aria menatap laporan harian yang disampaikan oleh Nathan di ruang kerjanya.Nathan:"Victor mungkin telah dikalahkan, tapi kita belum sepenuhnya aman. Beberapa sekutu lamanya, yang selama ini tak terdeteksi, mulai memanfaatkan kekacauan ini untuk mengambil alih aset-aset perusahaan."Aria menarik napas panjang, mengerutkan keningnya."Jadi, mereka berpikir kemenangan ini adalah kelemahanku? Baiklah, Nathan, mereka salah besar. Aku tidak akan membiarkan ini terjadi."Serangan dari DalamHari berikutnya, Aria menerima laporan dari tim keuangannya bahwa salah satu divisi perusahaan telah mengeluarkan dana besar untuk proyek yang tidak pernah disetuj

    Last Updated : 2025-01-06
  • Rahasia sang Pewaris    Bab. 26 Melawan sistem yang tak terkalahkan

    Aria berdiri di tengah gedung pengadilan dengan dokumen di tangannya. Langkah pertamanya melawan Alan telah berhasil, tapi dia menyadari bahwa perjuangannya baru saja dimulai. Sistem yang melindungi Alan lebih gelap dan lebih besar dari apa yang ia bayangkan sebelumnya.Jaring Korupsi yang MengintaiDi ruang kantor Nathan, Aria menatap peta besar yang mereka tempel di dinding. Garis-garis merah menghubungkan nama-nama pejabat, pengacara, dan eksekutif perusahaan yang semuanya memiliki kaitan dengan Alan.Nathan:"Ini lebih dari sekadar Alan. Dia hanyalah ujung tombak. Orang-orang ini adalah bagian dari jaringan yang telah mengakar selama bertahun-tahun."Aria:"Jika mereka adalah akar, maka kita harus menjadi kapak. Kita akan memutuskan semua koneksi ini satu per satu."Aria tahu, untuk melawan sistem sebesar ini, dia membutuhkan strategi yang cerdas dan tim yang lebih kuat. Dia memutuskan untuk merekrut para ahli, termasuk seorang whi

    Last Updated : 2025-01-07
  • Rahasia sang Pewaris    Bab. 27 Langkah awal melawan sistem

    Langkah Awal Melawan SistemMalam yang tenang di balkon itu menjadi awal dari perlawanan Aria yang baru. Ia mengumpulkan semua informasi yang telah ia miliki, memetakan koneksi antara Victor, Alan, dan sistem korup yang melindungi mereka. Dengan tangan yang gemetar tetapi mata yang penuh tekad, ia menelepon seseorang yang ia tahu bisa membantunya—seorang jurnalis investigasi terkenal, Daniel Hartono.Aria (di telepon):"Daniel, aku membutuhkan bantuanmu. Aku memiliki bukti yang bisa menjatuhkan mereka, tapi aku tidak bisa melakukannya sendiri."Daniel:"Aku mendengar namamu akhir-akhir ini, Aria. Kau membuat kehebohan di pengadilan. Kirimkan apa yang kau punya, dan kita akan mulai dari sana. Tapi kau harus tahu, ini akan menjadi jalan yang berbahaya."Aria:"Bahaya bukan lagi hal baru bagiku. Aku sudah memutuskan untuk melawan mereka."Beberapa jam kemudian, Aria mengirimkan dokumen-dokumen yang membuktikan adanya aliran dana gelap

    Last Updated : 2025-01-08
  • Rahasia sang Pewaris    Bab.28 Jejak yang tersisa

    Malam itu, Aria memutuskan untuk mengambil langkah berani. Dia tahu bahwa waktu tidak berpihak padanya. Sistem yang melindungi Victor dan para sekutunya terlalu kuat untuk dilawan dengan cara biasa. Satu-satunya jalan adalah dengan menyerang langsung ke pusat kekuasaan mereka, meskipun itu berarti menempatkan dirinya dalam bahaya yang lebih besar.Rencana RahasiaAria menghubungi seorang wartawan investigasi terkenal, Sarah Malik, yang dikenal tidak takut membongkar kasus-kasus besar. Sarah awalnya ragu untuk membantu, mengingat ancaman yang datang dengan menyentuh kasus Victor.Aria:"Sarah, aku punya bukti. Bukan hanya tentang Victor, tetapi tentang jaringan korupsi yang lebih besar. Jika kau bersedia bekerja sama denganku, kita bisa mengungkap semuanya."Sarah:"Aria, ini bukan permainan. Victor punya pengaruh di mana-mana. Tapi... kalau bukti itu cukup kuat, aku akan mempertaruhkan segalanya untuk membantumu."Dengan dukungan Sarah

    Last Updated : 2025-01-09

Latest chapter

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.53 Langkah setelah peperangan

    Matahari merangkak naik di cakrawala, menyinari medan perang yang kini dipenuhi dengan sisa-sisa pertempuran yang sengit. Asap masih mengepul dari reruntuhan, dan aroma besi bercampur darah memenuhi udara. Aria berdiri di atas bukit, mengawasi pasukannya yang tersisa. Kemenangan telah mereka raih, tetapi tidak tanpa pengorbanan. Ia melangkah perlahan melewati medan pertempuran yang penuh dengan para prajurit yang terluka dan gugur. Setiap langkahnya terasa berat, bukan karena kelelahan fisik, tetapi karena beban di hatinya. Ia telah memimpin pasukannya menuju kemenangan, namun harga yang harus dibayar sangat tinggi. Jenderal Adira mendekat, wajahnya penuh debu dan luka, tetapi matanya masih menyala dengan semangat. "Kita menang, Aria. Musuh telah mundur sepenuhnya. Kerajaan kita selamat." Aria mengangguk, tetapi hatinya tidak sepenuhnya lega. Ia tahu bahwa perang ini bukanlah akhir, melainkan awal dari per

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.52 Malam sebelum perang

    Aria berdiri di depan peta besar yang tergantung di dinding, matanya menyusuri jalur-jalur yang terhubung dengan kekuatan-kekuatan musuh yang kini mengancam kerajaan mereka. Tangannya sesekali meluncur di atas peta, menandai titik-titik strategis yang harus diamankan. Namun, dalam hatinya, perang ini jauh lebih besar dari sekadar taktik dan strategi. Ini adalah ujian bagi semua yang ia perjuangkan, sebuah pertempuran antara harapan dan keputusasaan."Kepercayaan kita akan diuji," katanya dengan suara berat, menatap wajah-wajah yang hadir di ruangan itu. "Bukan hanya pasukan kita yang akan bergerak, tetapi setiap langkah yang kita ambil akan menentukan nasib kita semua."Di sekeliling meja, para jenderal dan penasihatnya mendengarkan dengan seksama. Mereka tahu betul bahwa Aria tidak hanya berbicara tentang kemenangan. Aria berbicara tentang mempertahankan segala yang telah dibangun, mempertahankan yang benar, dan mempertahankan cahaya di tengah kegelapan yang datan

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.51 Persiapan peperangan

    Aria berdiri di depan peta besar yang tergantung di dinding, matanya menyusuri jalur-jalur yang terhubung dengan kekuatan-kekuatan musuh yang kini mengancam kerajaan mereka. Tangannya sesekali meluncur di atas peta, menandai titik-titik strategis yang harus diamankan. Namun, dalam hatinya, perang ini jauh lebih besar dari sekadar taktik dan strategi. Ini adalah ujian bagi semua yang ia perjuangkan, sebuah pertempuran antara harapan dan keputusasaan."Kepercayaan kita akan diuji," katanya dengan suara berat, menatap wajah-wajah yang hadir di ruangan itu. "Bukan hanya pasukan kita yang akan bergerak, tetapi setiap langkah yang kita ambil akan menentukan nasib kita semua."Di sekeliling meja, para jenderal dan penasihatnya mendengarkan dengan seksama. Mereka tahu betul bahwa Aria tidak hanya berbicara tentang kemenangan. Aria berbicara tentang mempertahankan segala yang telah dibangun, mempertahankan yang benar, dan mempertahankan cahaya di tengah kegelapan yang datan

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.50 Bayangan terakhir

    Aria berdiri di tengah ruangan yang remang-remang, menatap peta besar yang terbentang di mejanya. Setiap garis dan tanda merah menandakan pertempuran yang telah ia lewati dan strategi yang harus ia jalankan selanjutnya. Kemenangan atas Ezekiel adalah langkah besar, tapi ia tahu perang belum berakhir.Di luar, hujan turun deras, seolah mencerminkan gejolak dalam hatinya. Telepon di mejanya bergetar, menampilkan nama yang tak asing Lina."Aria, kita punya masalah baru. Ada seseorang yang menggerakkan sisa pasukan Ezekiel di balik layar. Aku baru saja mendapat laporan bahwa kelompok bayangan ini lebih berbahaya dari yang kita duga."Aria mengepalkan tangan. "Siapa mereka?""Kami belum tahu. Tapi mereka disebut 'Ordo Kegelapan'. Mereka bukan hanya sekadar organisasi kriminal biasa. Mereka punya akses ke sistem pemerintahan, hukum, dan bahkan dunia bisnis. Jika kita tidak hati-hati, kemenangan kita bisa berubah menjadi awal dari perang yang lebih besar

  • Rahasia sang Pewaris    Bab. 49 Bayangan masa depan

    💥 DUNIA PASCA-PERANG 💥Setelah kehancuran Aquila, dunia perlahan kembali stabil. Tapi harga yang harus dibayar sangat besar. Kota-kota hancur, pemerintahan kacau, dan banyak orang kehilangan harapan.Aria, Cassian, Nathan, dan Liora kini menjadi simbol kebangkitan, tetapi mereka tahu… musuh baru bisa muncul kapan saja.Suatu malam, Aria duduk di balkon markas mereka yang baru. Angin malam bertiup lembut, membawa aroma hujan yang masih tersisa. Cassian berjalan mendekat, membawa dua cangkir kopi.☕ “Sulit tidur?” tanyanya, menyerahkan secangkir pada Aria.Aria tersenyum tipis. “Kau juga.”Cassian duduk di sampingnya, menatap langit berbintang. “Kita berhasil… tapi rasanya masih belum selesai.”Aria mengangguk. “Aku juga merasa begitu. Seperti… ada sesuatu yang belum beres.”💡 ROMANTIS, TAPI PENUH TEKANAN 💡Cassian menoleh, mata birunya tajam namun lembut.“Kalau semuanya sudah benar-benar se

  • Rahasia sang Pewaris    48. Bayangan yang Kembali

    Meskipun Stasiun Omega telah hancur dan Ezekiel dikira tewas dalam ledakan itu, dunia masih jauh dari damai. Aria tahu, perang tidak pernah benar-benar berakhir selalu ada seseorang di balik layar, menunggu saat yang tepat untuk mengambil kendali.Suatu malam, saat Aria sedang berada di tempat persembunyian rahasia mereka, sebuah pesan misterius muncul di perangkat komunikasinya."Kau pikir ini sudah selesai? Aku selalu selangkah di depanmu, Aria. Kita akan bertemu lagi. E."Napas Aria tercekat. Tangannya mengepal.Ezekiel masih hidup.Ancaman BaruCassian segera menghubungkan semua sistem keamanan mereka untuk melacak sumber pesan itu. “Ini dikirim dari lokasi terenkripsi. Dia sengaja meninggalkan jejak.”Nathan bersandar di dinding, wajahnya penuh kekhawatiran. “Kalau dia masih hidup, berarti dia punya rencana cadangan.”Aria menatap layar dengan rahang mengeras. “Dia ingin kita tahu. Ini bukan hanya tentang balas

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.47 Jejak dikota Tua

    Malam menyelimuti kota tua Venosa saat Aria, Liora, dan Nathan menyusuri jalanan sempit yang diterangi lampu jalan yang temaram. Koordinat yang mereka terima membawa mereka ke sebuah gedung tua di pinggiran kota, tampak usang namun masih berdiri kokoh di antara bangunan yang runtuh dimakan waktu.Liora menatap layar peta digitalnya. "Ini tempatnya," gumamnya.Nathan mengawasi sekitar dengan gelisah. “Aku tidak suka ini. Terlalu sepi.”Aria mengangkat tangan, memberi isyarat agar mereka tetap waspada. Perlahan, mereka memasuki bangunan itu, menelusuri lorong panjang yang berdebu. Udara di dalam terasa lembap, bercampur dengan aroma logam tua dan kertas yang membusuk.Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari ujung lorong. Mereka segera berlindung di balik pilar beton, senjata mereka siap di tangan. Bayangan seseorang muncul dari kegelapan, siluetnya ramping namun bergerak dengan percaya diri.“Tenang. Aku bukan musuh.”Suara it

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.46 Bayangan Dibalik kemenangan

    Misi LautanPagi berikutnya, tim berkumpul di sebuah dermaga kecil. Sebuah kapal selam kecil yang telah mereka modifikasi menunggu mereka di sana. Liora, dengan keahlian navigasinya, sedang memeriksa peralatan terakhir sebelum mereka berangkat.“Kapal ini tidak dirancang untuk misi tempur,” kata Liora sambil mengerutkan alis. “Jika kita ketahuan, kita akan menjadi ikan kecil di tengah hiu.”Aria meletakkan tangannya di bahu Liora. “Kita sudah menghadapi hal-hal yang lebih buruk, Liora. Kita akan melewati ini bersama.”Tim menaiki kapal, dan mereka mulai perjalanan ke lokasi yang tertera di koordinat. Suasana di dalam kapal terasa tegang, tetapi mereka tahu bahwa waktu tidak berpihak kepada mereka.Rahasia di Tengah SamudraSetelah berjam-jam menyelam, mereka akhirnya menemukan lokasi yang dimaksud. Sebuah stasiun bawah laut besar berdiri megah di dasar samudra, dikelilingi oleh penjaga otomatis dan drone bawah air.“Ini

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.45 Perjalanan menuju venosa

    Pesan dari Masa LaluMalam itu, Aria menerima pesan terenkripsi yang hanya bisa dibuka dengan perangkat miliknya. Saat dia membukanya, layar menunjukkan wajah seseorang yang pernah dia kenal. Ezekiel, mantan mentornya.“Aria,” katanya dengan nada dingin. “Kamu pasti sudah mendengar tentang Aquila Umbra. Kamu tahu apa yang mereka inginkan. Keadilanmu hanya ilusi. Dunia tidak butuh keadilan, tapi kekuatan untuk bertahan hidup.”Aria mengepalkan tangan. “Jadi, ini semua ulahmu?”“Bukan sepenuhnya. Aku hanya menunjukkan bahwa sistem yang kamu percayai itu rapuh. Jika kamu ingin tahu kebenarannya, temui aku di Venosa. Tempat di mana semuanya dimulai.”Pesan itu berakhir. Aria terdiam, pikirannya berputar. Venosa adalah tempat dia memulai pelatihannya bersama Ezekiel, tempat dia pertama kali belajar apa arti keadilan. Tapi sekarang, tempat itu mungkin menjadi medan perang baru.Keputusan BeratKeesokan paginya, Aria berdiri di ruang rap

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status