Beranda / Romansa / Rahasia sang Pewaris / bab. 22 Perjuangan Baru,Ancaman Baru

Share

bab. 22 Perjuangan Baru,Ancaman Baru

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 19:24:53

Aria menatap pemandangan kota dari ruang kantornya yang baru. Setelah Edwin diskors dari posisinya, Aria diangkat menjadi Direktur Utama sementara oleh dewan komisaris. Jabatan itu datang dengan tanggung jawab besar, tekanan luar biasa, dan musuh yang semakin terbuka. Ia tahu, kemenangan kecilnya di pengadilan hanyalah permulaan.

Perlawanan dari Dalam

Tak butuh waktu lama bagi Aria untuk menyadari bahwa perlawanan dari pihak keluarga Edwin belum berakhir. Anggota dewan yang loyal pada Edwin mulai membuat langkah-langkah yang bertujuan untuk menjatuhkan Aria.

Dalam sebuah rapat penting, salah satu dewan, Pak Herman, mencoba menginterupsi keputusan yang diusulkan Aria.

Pak Herman: "Dengan segala hormat, saya rasa kita tidak bisa mengambil langkah ini. Keputusan seperti ini memerlukan pertimbangan yang lebih matang, apalagi dengan situasi perusahaan yang sedang rapuh."

Aria menatapnya dengan tenang.

Aria: "Pak Herman, jika perusahaan terus berada
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rahasia sang Pewaris    23. Bayangan Yang mengintai

    Dengan jatuhnya Edwin dari posisinya, suasana di perusahaan mulai mereda. Namun, Aria tidak berpuas diri. Ia tahu, musuh baru bisa muncul kapan saja. Perjuangan mempertahankan warisan keluarganya baru saja dimulai.Di pagi yang cerah, Aria memasuki ruang rapat utama perusahaan untuk bertemu dengan tim eksekutifnya. Namun, saat rapat dimulai, salah satu anggota dewan, Pak Herman, menyampaikan kabar mengejutkan.Pak Herman:"Nona Aria, meski kita berhasil menyingkirkan Edwin, saham perusahaan masih dalam kondisi kritis. Kompetitor kita, Meridian Corp, sudah mengambil langkah agresif untuk menguasai pasar kita di Asia Tenggara."Aria (menghela napas):"Berikan saya laporan detailnya. Kita akan melawan mereka dengan strategi baru."Musuh Baru di HorizonMeridian Corp dipimpin oleh seorang pengusaha licik bernama Victor Lim. Ia terkenal dengan taktik bisnisnya yang kejam dan tidak segan-segan menggunakan cara ilegal untuk menghancurkan pesa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Rahasia sang Pewaris    Bab.24 Api Dalam Gelap

    Aria tahu bahwa Victor tidak akan tinggal diam setelah pengungkapan publik yang menghancurkan kredibilitasnya. Serangan balik bisa datang kapan saja, dan Aria harus bersiap. Saat malam tiba, ia memimpin rapat tertutup dengan Nathan, Maya, dan Clara di ruangan kecil di kantornya, jauh dari jangkauan mata-mata.Aria:"Kita tidak hanya memukul Victor di muka, kita juga memaksa dia untuk mempercepat rencananya. Dia akan lebih ceroboh, dan di situlah kita menangkapnya."Maya:"Tapi kita tidak bisa mengabaikan ancaman terhadap keluargamu. Foto-foto itu bukan sekadar peringatan."Nathan:"Dia memanfaatkan intimidasi untuk melemahkanmu. Jika kita terus bergerak lebih cepat, dia tidak akan punya waktu untuk merespons."Aria (menatap Nathan):"Kau benar. Kita harus lebih cepat."Sebuah Serangan yang MengejutkanPagi itu, berita tentang serangan cyber di perusahaan Aria tersebar luas. Beberapa proyek utama dihentikan sementara ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Rahasia sang Pewaris    Bab.25 Jejak Baru Di Balik Layar

    Kemenangan di pengadilan hanya seperti menyingkirkan lapisan luar dari masalah yang sebenarnya. Saat Victor kini meringkuk di balik jeruji, kabar tentang musuh-musuh baru yang mulai bergerak menyebar dengan cepat. Perusahaan keluarga masih rapuh, dan ancaman yang tersembunyi mulai bermunculan.Aria menatap laporan harian yang disampaikan oleh Nathan di ruang kerjanya.Nathan:"Victor mungkin telah dikalahkan, tapi kita belum sepenuhnya aman. Beberapa sekutu lamanya, yang selama ini tak terdeteksi, mulai memanfaatkan kekacauan ini untuk mengambil alih aset-aset perusahaan."Aria menarik napas panjang, mengerutkan keningnya."Jadi, mereka berpikir kemenangan ini adalah kelemahanku? Baiklah, Nathan, mereka salah besar. Aku tidak akan membiarkan ini terjadi."Serangan dari DalamHari berikutnya, Aria menerima laporan dari tim keuangannya bahwa salah satu divisi perusahaan telah mengeluarkan dana besar untuk proyek yang tidak pernah disetuj

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Rahasia sang Pewaris    Bab. 26 Melawan sistem yang tak terkalahkan

    Aria berdiri di tengah gedung pengadilan dengan dokumen di tangannya. Langkah pertamanya melawan Alan telah berhasil, tapi dia menyadari bahwa perjuangannya baru saja dimulai. Sistem yang melindungi Alan lebih gelap dan lebih besar dari apa yang ia bayangkan sebelumnya.Jaring Korupsi yang MengintaiDi ruang kantor Nathan, Aria menatap peta besar yang mereka tempel di dinding. Garis-garis merah menghubungkan nama-nama pejabat, pengacara, dan eksekutif perusahaan yang semuanya memiliki kaitan dengan Alan.Nathan:"Ini lebih dari sekadar Alan. Dia hanyalah ujung tombak. Orang-orang ini adalah bagian dari jaringan yang telah mengakar selama bertahun-tahun."Aria:"Jika mereka adalah akar, maka kita harus menjadi kapak. Kita akan memutuskan semua koneksi ini satu per satu."Aria tahu, untuk melawan sistem sebesar ini, dia membutuhkan strategi yang cerdas dan tim yang lebih kuat. Dia memutuskan untuk merekrut para ahli, termasuk seorang whi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Rahasia sang Pewaris    Bab. 27 Langkah awal melawan sistem

    Langkah Awal Melawan SistemMalam yang tenang di balkon itu menjadi awal dari perlawanan Aria yang baru. Ia mengumpulkan semua informasi yang telah ia miliki, memetakan koneksi antara Victor, Alan, dan sistem korup yang melindungi mereka. Dengan tangan yang gemetar tetapi mata yang penuh tekad, ia menelepon seseorang yang ia tahu bisa membantunya—seorang jurnalis investigasi terkenal, Daniel Hartono.Aria (di telepon):"Daniel, aku membutuhkan bantuanmu. Aku memiliki bukti yang bisa menjatuhkan mereka, tapi aku tidak bisa melakukannya sendiri."Daniel:"Aku mendengar namamu akhir-akhir ini, Aria. Kau membuat kehebohan di pengadilan. Kirimkan apa yang kau punya, dan kita akan mulai dari sana. Tapi kau harus tahu, ini akan menjadi jalan yang berbahaya."Aria:"Bahaya bukan lagi hal baru bagiku. Aku sudah memutuskan untuk melawan mereka."Beberapa jam kemudian, Aria mengirimkan dokumen-dokumen yang membuktikan adanya aliran dana gelap

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Rahasia sang Pewaris    Bab.28 Jejak yang tersisa

    Malam itu, Aria memutuskan untuk mengambil langkah berani. Dia tahu bahwa waktu tidak berpihak padanya. Sistem yang melindungi Victor dan para sekutunya terlalu kuat untuk dilawan dengan cara biasa. Satu-satunya jalan adalah dengan menyerang langsung ke pusat kekuasaan mereka, meskipun itu berarti menempatkan dirinya dalam bahaya yang lebih besar.Rencana RahasiaAria menghubungi seorang wartawan investigasi terkenal, Sarah Malik, yang dikenal tidak takut membongkar kasus-kasus besar. Sarah awalnya ragu untuk membantu, mengingat ancaman yang datang dengan menyentuh kasus Victor.Aria:"Sarah, aku punya bukti. Bukan hanya tentang Victor, tetapi tentang jaringan korupsi yang lebih besar. Jika kau bersedia bekerja sama denganku, kita bisa mengungkap semuanya."Sarah:"Aria, ini bukan permainan. Victor punya pengaruh di mana-mana. Tapi... kalau bukti itu cukup kuat, aku akan mempertaruhkan segalanya untuk membantumu."Dengan dukungan Sarah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Rahasia sang Pewaris    bab.29 Langkah ditengah Bara

    Aria tahu langkah berikutnya harus lebih cermat dan strategis. Setelah publikasi besar-besaran tentang jaringan korupsi Victor dan sekutunya, tekanan publik mulai memuncak. Namun, itu juga membuat Victor semakin putus asa dan berbahaya. Dia tidak hanya mengancam; dia mulai memobilisasi semua kekuatannya untuk membungkam Aria.Membangun Aliansi BaruAria menyadari bahwa dia tidak bisa melawan sendirian. Dia mulai mencari aliansi dengan organisasi anti-korupsi internasional. Dengan bukti yang dia miliki, Aria berhasil menarik perhatian salah satu lembaga terkemuka yang memiliki kekuatan hukum global untuk memproses kasus kejahatan besar lintas negara.Direktur Organisasi:"Nona Aria, bukti Anda cukup kuat, tapi Victor memiliki celah hukum yang bisa dia gunakan untuk menghindar. Kami perlu sesuatu yang lebih, sesuatu yang langsung menghubungkannya dengan aksi kriminal yang tidak bisa dia sangkal."Aria:"Aku akan mencarinya. Jika ada satu hal yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Rahasia sang Pewaris    Bab.30 Bayangan dibalik cahaya

    Kerumunan di alun-alun pusat kota begitu padat, wajah-wajah penuh harapan menatap Aria yang berdiri di atas podium. Lampu-lampu sorot menerangi wajahnya yang tenang tetapi penuh dengan tekad. Suaranya bergema di antara bangunan tinggi, membawa pesan yang menusuk hati setiap orang yang hadir.Aria:"Keadilan bukan hadiah yang diberikan, tetapi hak yang harus diperjuangkan. Kita mungkin pernah jatuh, dihancurkan, bahkan direndahkan, tetapi kita tidak akan pernah dikalahkan selama kita terus bangkit dan melawan!"Sorakan bergema dari kerumunan. Orang-orang mulai mengangkat plakat bertuliskan dukungan untuk perubahan. Di layar besar di belakang Aria, terpampang gambar Victor yang digiring masuk ke pengadilan. Perjuangan panjang itu telah membuahkan hasil.Namun, di tengah euforia itu, Aria merasakan sesuatu. Matanya menyapu kerumunan, mencari sumber dari rasa tidak nyaman yang tiba-tiba muncul di dadanya.Bayangan di KerumunanDi sudut kerumun

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11

Bab terbaru

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.47 Jejak dikota Tua

    Malam menyelimuti kota tua Venosa saat Aria, Liora, dan Nathan menyusuri jalanan sempit yang diterangi lampu jalan yang temaram. Koordinat yang mereka terima membawa mereka ke sebuah gedung tua di pinggiran kota, tampak usang namun masih berdiri kokoh di antara bangunan yang runtuh dimakan waktu.Liora menatap layar peta digitalnya. "Ini tempatnya," gumamnya.Nathan mengawasi sekitar dengan gelisah. “Aku tidak suka ini. Terlalu sepi.”Aria mengangkat tangan, memberi isyarat agar mereka tetap waspada. Perlahan, mereka memasuki bangunan itu, menelusuri lorong panjang yang berdebu. Udara di dalam terasa lembap, bercampur dengan aroma logam tua dan kertas yang membusuk.Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari ujung lorong. Mereka segera berlindung di balik pilar beton, senjata mereka siap di tangan. Bayangan seseorang muncul dari kegelapan, siluetnya ramping namun bergerak dengan percaya diri.“Tenang. Aku bukan musuh.”Suara it

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.46 Bayangan Dibalik kemenangan

    Misi LautanPagi berikutnya, tim berkumpul di sebuah dermaga kecil. Sebuah kapal selam kecil yang telah mereka modifikasi menunggu mereka di sana. Liora, dengan keahlian navigasinya, sedang memeriksa peralatan terakhir sebelum mereka berangkat.“Kapal ini tidak dirancang untuk misi tempur,” kata Liora sambil mengerutkan alis. “Jika kita ketahuan, kita akan menjadi ikan kecil di tengah hiu.”Aria meletakkan tangannya di bahu Liora. “Kita sudah menghadapi hal-hal yang lebih buruk, Liora. Kita akan melewati ini bersama.”Tim menaiki kapal, dan mereka mulai perjalanan ke lokasi yang tertera di koordinat. Suasana di dalam kapal terasa tegang, tetapi mereka tahu bahwa waktu tidak berpihak kepada mereka.Rahasia di Tengah SamudraSetelah berjam-jam menyelam, mereka akhirnya menemukan lokasi yang dimaksud. Sebuah stasiun bawah laut besar berdiri megah di dasar samudra, dikelilingi oleh penjaga otomatis dan drone bawah air.“Ini

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.45 Perjalanan menuju venosa

    Pesan dari Masa LaluMalam itu, Aria menerima pesan terenkripsi yang hanya bisa dibuka dengan perangkat miliknya. Saat dia membukanya, layar menunjukkan wajah seseorang yang pernah dia kenal. Ezekiel, mantan mentornya.“Aria,” katanya dengan nada dingin. “Kamu pasti sudah mendengar tentang Aquila Umbra. Kamu tahu apa yang mereka inginkan. Keadilanmu hanya ilusi. Dunia tidak butuh keadilan, tapi kekuatan untuk bertahan hidup.”Aria mengepalkan tangan. “Jadi, ini semua ulahmu?”“Bukan sepenuhnya. Aku hanya menunjukkan bahwa sistem yang kamu percayai itu rapuh. Jika kamu ingin tahu kebenarannya, temui aku di Venosa. Tempat di mana semuanya dimulai.”Pesan itu berakhir. Aria terdiam, pikirannya berputar. Venosa adalah tempat dia memulai pelatihannya bersama Ezekiel, tempat dia pertama kali belajar apa arti keadilan. Tapi sekarang, tempat itu mungkin menjadi medan perang baru.Keputusan BeratKeesokan paginya, Aria berdiri di ruang rap

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.44 Bayangan Yang tersisa

    Malam itu di markas, suasana begitu sunyi. Aria berdiri di balkon, memandang langit yang dipenuhi bintang, pikirannya melayang di antara kekalahan dan harapan. Nathan mendekatinya perlahan, membawa secangkir kopi.“Kau tahu, kehilangan pertarungan bukan berarti kita kalah perang,” ucap Nathan, mencoba menyemangati Aria.Aria mengangguk, namun matanya tetap terpaku ke kejauhan. “Eclipse bukan hanya orang, Nathan. Dia adalah simbol dari sistem yang korup. Meskipun dia lenyap, ideologinya masih tertinggal di dunia ini. Aku hanya takut... bahwa semua ini akan menjadi lingkaran tanpa akhir.”Nathan meletakkan tangannya di bahu Aria. “Lingkaran itu akan berakhir, Aria. Bukan karena sistem yang menyerah, tetapi karena kita tidak akan berhenti melawan.”Harapan BaruKeesokan harinya, sebuah pesan tak terduga tiba di markas mereka. Itu berasal dari seorang anggota Eclipse yang memutuskan untuk membelot. Namanya adalah Elisa, salah satu teknisi utama ya

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.43 Jejak Dalam Kegelapan

    Aria duduk di mejanya, dikelilingi oleh berkas-berkas dan laporan yang berserakan. Sebuah surat tanpa nama tergeletak di atas dokumen-dokumen itu tulisan tangan di atas kertas usang yang hanya berisi satu kalimat: “Kami belum selesai.”Ia meremas surat itu dengan gemetar, tetapi sorot matanya memancarkan api yang tak padam. Aria tahu, meskipun ia berhasil menumbangkan inti dari Nova Umbra, jejak-jejak mereka masih tertinggal. Beberapa figur yang lebih kecil telah lenyap, menyusup ke dalam bayangan, menunggu waktu untuk bangkit kembali.Langkah Pertama: Jejak BaruAria memutuskan untuk menyusuri sumber ancaman itu. Dia meminta bantuan dari Liora, seorang mantan peretas yang pernah terlibat dengan jaringan bayangan tersebut.“Aku bisa membantumu,” kata Liora dengan nada tajam sambil menatap layar laptopnya. “Tapi kau harus tahu, mereka punya mata-mata di mana-mana. Kau harus berhati-hati.”Dengan bantuan Liora, mereka menemukan petunjuk tentang

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.42 Cahaya dibalik bayangan

    Aria duduk di ruang kerjanya, diterangi hanya oleh lampu meja kecil yang sinarnya menari di atas tumpukan dokumen. Meski lelah, matanya tetap penuh semangat. Di layar laptopnya, pesan-pesan dari berbagai penjuru dunia terus berdatangan. Mereka adalah ungkapan dukungan, kisah inspiratif, hingga permintaan tolong dari mereka yang terdampak oleh kekuasaan Umbra.Namun, di tengah semua itu, sebuah email masuk dengan subjek yang membuat darahnya membeku:“Rahasia Terdalam Umbra Bertemu Aku di Tempat Ini.”Pesan itu hanya berisi koordinat, tanpa nama, tanpa petunjuk lain. Meski curiga, Aria tahu bahwa setiap potongan informasi berharga."Ini bisa jadi jebakan," kata Jacob, yang membaca pesan itu di belakangnya."Aku tahu," jawab Aria tegas, "tapi kita tidak akan pernah maju jika selalu bermain aman. Kita harus pergi."Pertemuan MisteriusAria tiba di lokasi yang disebutkan dalam email, sebuah gudang tua di pinggir kota. Jacob dan K

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.41 Bayangan yang masih tersisa

    Pengkhianatan yang TerselubungKetika mereka memutar isi flash drive tersebut, layar menampilkan serangkaian video dan dokumen yang mengungkapkan hubungan rahasia antara beberapa pejabat tinggi dan sisa-sisa Aquila. Lebih mengejutkan lagi, salah satu nama dalam daftar itu adalah seseorang yang selama ini dianggap sekutu Elena.Elena adalah seorang politisi muda yang sering mendukung inisiatif Aria dan bahkan menjadi salah satu pendonor terbesar Foundation for Justice.“Aku tidak percaya,” kata Kira, matanya membelalak melihat bukti-bukti itu.Aria menghela napas dalam. “Kita harus memastikan ini benar sebelum mengambil langkah. Kalau ini jebakan, kita bisa kehilangan segalanya.”Langkah KeberanianAria memutuskan untuk mengonfrontasi Elena secara langsung. Pertemuan itu diatur di sebuah restoran kecil yang jauh dari pusat kota, tanpa kamera dan hanya ditemani oleh Kira yang berjaga di luar.“Elena, aku ingin mendengar langsung dar

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.40 Harapan Baru

    Setelah malam yang panjang, Aria duduk di kantor kecilnya yang baru, jauh dari gemerlap kota dan hiruk-pikuk pertarungan yang telah dia jalani. Tempat ini sederhana, namun di sinilah dia merasa aman, untuk pertama kalinya setelah sekian lama.Dia memegang surat dari korban Aquila yang mengucapkan terima kasih. Surat itu sudah lusuh karena terus dibacanya berulang kali. Pesan itu adalah pengingat bahwa perjuangannya, meskipun pahit, telah memberikan dampak nyata.Menata Ulang KehidupanAria kini mendirikan sebuah organisasi kecil bernama Foundation for Justice, yang bertujuan untuk membantu korban sistem korup dan penindasan. Dia bekerja bersama beberapa orang yang pernah membantunya selama ini Kira, Adrian, dan beberapa sekutu baru yang terinspirasi oleh perjuangannya.“Aria,” kata Kira suatu hari, “kita menerima banyak permintaan bantuan dari berbagai kota. Orang-orang percaya pada kita. Ini lebih dari sekadar kemenanganmu; ini adalah gerakan.”

  • Rahasia sang Pewaris    bab.39 konfrontasi di balik bayangan

    Aria berdiri di balkon markasnya, memandangi cakrawala yang mulai berubah warna menjadi jingga saat matahari terbenam. Di balik luka dan kehilangan yang masih terasa segar, ada secercah harapan yang menyala. Kemenangan memang pahit, tetapi itu bukan tanpa arti.Di atas mejanya, terdapat foto tim yang telah berjuang bersamanya. Beberapa sudah tiada, tetapi kenangan mereka tetap hidup dalam hatinya. Aria menggenggam foto itu erat, seolah bersumpah bahwa pengorbanan mereka tidak akan sia-sia.Surat Tak TerdugaKetika malam tiba, seorang kurir datang membawa amplop hitam yang tidak bertanda. Aria membukanya dengan hati-hati. Di dalamnya terdapat sebuah surat yang singkat, namun menghantam jantungnya dengan keras:"Kamu mungkin sudah menang melawan Aquila, tapi perang belum selesai. Ada lebih banyak hal yang harus kamu tahu, dan lebih banyak rahasia yang harus terungkap. Jika kamu siap menghadapi kebenaran yang lebih gelap, temui aku di tempat di mana semua

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status