Beranda / Romansa / Rahasia sang Pewaris / 48. Bayangan yang Kembali

Share

48. Bayangan yang Kembali

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-31 22:10:58

Meskipun Stasiun Omega telah hancur dan Ezekiel dikira tewas dalam ledakan itu, dunia masih jauh dari damai. Aria tahu, perang tidak pernah benar-benar berakhir selalu ada seseorang di balik layar, menunggu saat yang tepat untuk mengambil kendali.

Suatu malam, saat Aria sedang berada di tempat persembunyian rahasia mereka, sebuah pesan misterius muncul di perangkat komunikasinya.

"Kau pikir ini sudah selesai? Aku selalu selangkah di depanmu, Aria. Kita akan bertemu lagi. E."

Napas Aria tercekat. Tangannya mengepal.

Ezekiel masih hidup.

Ancaman Baru

Cassian segera menghubungkan semua sistem keamanan mereka untuk melacak sumber pesan itu. “Ini dikirim dari lokasi terenkripsi. Dia sengaja meninggalkan jejak.”

Nathan bersandar di dinding, wajahnya penuh kekhawatiran. “Kalau dia masih hidup, berarti dia punya rencana cadangan.”

Aria menatap layar dengan rahang mengeras. “Dia ingin kita tahu. Ini bukan hanya tentang balas
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rahasia sang Pewaris    Bab. 49 Bayangan masa depan

    💥 DUNIA PASCA-PERANG 💥Setelah kehancuran Aquila, dunia perlahan kembali stabil. Tapi harga yang harus dibayar sangat besar. Kota-kota hancur, pemerintahan kacau, dan banyak orang kehilangan harapan.Aria, Cassian, Nathan, dan Liora kini menjadi simbol kebangkitan, tetapi mereka tahu… musuh baru bisa muncul kapan saja.Suatu malam, Aria duduk di balkon markas mereka yang baru. Angin malam bertiup lembut, membawa aroma hujan yang masih tersisa. Cassian berjalan mendekat, membawa dua cangkir kopi.☕ “Sulit tidur?” tanyanya, menyerahkan secangkir pada Aria.Aria tersenyum tipis. “Kau juga.”Cassian duduk di sampingnya, menatap langit berbintang. “Kita berhasil… tapi rasanya masih belum selesai.”Aria mengangguk. “Aku juga merasa begitu. Seperti… ada sesuatu yang belum beres.”💡 ROMANTIS, TAPI PENUH TEKANAN 💡Cassian menoleh, mata birunya tajam namun lembut.“Kalau semuanya sudah benar-benar se

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01
  • Rahasia sang Pewaris    Bab.50 Bayangan terakhir

    Aria berdiri di tengah ruangan yang remang-remang, menatap peta besar yang terbentang di mejanya. Setiap garis dan tanda merah menandakan pertempuran yang telah ia lewati dan strategi yang harus ia jalankan selanjutnya. Kemenangan atas Ezekiel adalah langkah besar, tapi ia tahu perang belum berakhir.Di luar, hujan turun deras, seolah mencerminkan gejolak dalam hatinya. Telepon di mejanya bergetar, menampilkan nama yang tak asing Lina."Aria, kita punya masalah baru. Ada seseorang yang menggerakkan sisa pasukan Ezekiel di balik layar. Aku baru saja mendapat laporan bahwa kelompok bayangan ini lebih berbahaya dari yang kita duga."Aria mengepalkan tangan. "Siapa mereka?""Kami belum tahu. Tapi mereka disebut 'Ordo Kegelapan'. Mereka bukan hanya sekadar organisasi kriminal biasa. Mereka punya akses ke sistem pemerintahan, hukum, dan bahkan dunia bisnis. Jika kita tidak hati-hati, kemenangan kita bisa berubah menjadi awal dari perang yang lebih besar

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Rahasia sang Pewaris    Bab.51 Persiapan peperangan

    Aria berdiri di depan peta besar yang tergantung di dinding, matanya menyusuri jalur-jalur yang terhubung dengan kekuatan-kekuatan musuh yang kini mengancam kerajaan mereka. Tangannya sesekali meluncur di atas peta, menandai titik-titik strategis yang harus diamankan. Namun, dalam hatinya, perang ini jauh lebih besar dari sekadar taktik dan strategi. Ini adalah ujian bagi semua yang ia perjuangkan, sebuah pertempuran antara harapan dan keputusasaan."Kepercayaan kita akan diuji," katanya dengan suara berat, menatap wajah-wajah yang hadir di ruangan itu. "Bukan hanya pasukan kita yang akan bergerak, tetapi setiap langkah yang kita ambil akan menentukan nasib kita semua."Di sekeliling meja, para jenderal dan penasihatnya mendengarkan dengan seksama. Mereka tahu betul bahwa Aria tidak hanya berbicara tentang kemenangan. Aria berbicara tentang mempertahankan segala yang telah dibangun, mempertahankan yang benar, dan mempertahankan cahaya di tengah kegelapan yang datan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Rahasia sang Pewaris    Bab.52 Malam sebelum perang

    Aria berdiri di depan peta besar yang tergantung di dinding, matanya menyusuri jalur-jalur yang terhubung dengan kekuatan-kekuatan musuh yang kini mengancam kerajaan mereka. Tangannya sesekali meluncur di atas peta, menandai titik-titik strategis yang harus diamankan. Namun, dalam hatinya, perang ini jauh lebih besar dari sekadar taktik dan strategi. Ini adalah ujian bagi semua yang ia perjuangkan, sebuah pertempuran antara harapan dan keputusasaan."Kepercayaan kita akan diuji," katanya dengan suara berat, menatap wajah-wajah yang hadir di ruangan itu. "Bukan hanya pasukan kita yang akan bergerak, tetapi setiap langkah yang kita ambil akan menentukan nasib kita semua."Di sekeliling meja, para jenderal dan penasihatnya mendengarkan dengan seksama. Mereka tahu betul bahwa Aria tidak hanya berbicara tentang kemenangan. Aria berbicara tentang mempertahankan segala yang telah dibangun, mempertahankan yang benar, dan mempertahankan cahaya di tengah kegelapan yang datan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Rahasia sang Pewaris    bab 1 . langkah dibalik Luksuri

    Aria menatap bayangan dirinya di cermin kecil kamar asrama. Seragamnya—gaun formal hitam dengan kerah putih—terlihat pas di tubuhnya yang ramping. Meski sederhana, ia memastikan penampilannya tetap rapi. Rambutnya yang hitam panjang diikat dengan sempurna. Hanya sapuan tipis bedak dan lipstik merah muda yang menghiasi wajahnya.Dia menghela napas panjang. Hari ini adalah hari lain dalam perjuangannya, melunasi hutang keluarga yang terus menghantuinya. Ia melirik jam di dinding, memastikan waktu masih berpihak padanya.“Aria, kamu terlambat lagi!” suara Rosa, teman sekamarnya, mengagetkannya.Aria tersentak, segera mengambil tas kecilnya. "Ah, iya! Aku harus segera pergi. Kalau Miss Clara tahu aku terlambat lagi, habislah aku!"Rosa hanya menggeleng sambil tersenyum kecil. "Semangat, Aria. Jangan sampai lupa sarapan ya, kamu terlalu sering melupakan dirimu sendiri."Aria mengangguk cepat, lalu berlari keluar dari kamar kecilnya. Asrama kar

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Rahasia sang Pewaris    bab 2 . Harga sebuah pengorbanan

    Aria kembali ke ruangannya setelah pertemuan di lounge dengan Adrian. Pikirannya kacau, mencoba memahami arti tawaran Adrian. Namun, pagi datang dengan cepat, membawa rutinitas yang tak terhindarkan. Seperti biasa, Aria sudah berada di pantry dapur hotel saat fajar menyingsing. Ia membantu memastikan segala sesuatu siap untuk tamu VIP yang akan sarapan. Namun, suasana hati Aria terusik saat ia mendengar gumaman rekan-rekan kerjanya. Rina: "Lihat tuh, si Aria. Selalu sibuk seolah-olah dia yang punya hotel ini." Maya: "Dia mungkin berpikir kerja kerasnya akan membuatnya naik jabatan. Padahal, orang seperti dia tidak akan pernah bisa bersaing dengan kita." Rina: "Benar! Dengan penampilan sederhana seperti itu, siapa yang akan memperhatikannya?" Aria mendengar setiap kata, tetapi ia berpura-pura tidak peduli. Baginya, bekerja dengan sungguh-sungguh adalah prioritas, bukan menanggapi sindiran rekan kerja yang iri.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Rahasia sang Pewaris    Bab. 3 Tuduhan Yang Menghancurkan

    Pagi itu, hotel mewah yang biasanya sibuk dengan kegiatan para tamu VIP, mendadak menjadi kacau. Aria, yang tengah membersihkan lobi, merasa ada sesuatu yang berbeda. Beberapa staf terlihat berlarian, dan suasana di sekitar meja resepsionis tampak tegang.Rina yang melihat Aria berjalan, menghampirinya dengan wajah cemas.Rina: "Aria, kamu harus ke ruang VIP sekarang. Ada masalah besar."Aria merasa kaget dan khawatir. Ia tidak tahu apa yang sedang terjadi, tetapi ia mengikuti instruksi Rina tanpa bertanya lebih lanjut. Setibanya di ruang VIP, Aria melihat sekelompok manajer dan kepala keamanan berkumpul di sekitar meja besar. Seorang wanita cantik, yang sebelumnya ia lihat duduk bersama Adrian, tampak sangat marah. Itu adalah Sofia, yang kali ini tidak mengenakan senyum anggun seperti sebelumnya.Sofia: "Kalung saya hilang! Ini barang berharga yang tidak bisa saya abaikan!"Aria menelan ludah. Di meja VIP, sebuah kotak perhiasan yang kosong t

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Rahasia sang Pewaris    Bab 4. Kebenaran yang tersembunyi

    Malam itu, suasana di hotel tampak lebih tenang dari biasanya. Aria duduk di ruang kerjanya, menatap dokumen-dokumen yang tergeletak di meja. Pikiran Aria masih tertuju pada peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir. Semua yang telah terjadi—tuduhan mencuri kalung, Sofia, Rina, dan semua kejadian yang melibatkan Adrian—membuatnya merasa ada sesuatu yang sangat besar sedang dimainkan di balik layar. Namun, ada satu hal yang paling membuatnya bingung: siapa sebenarnya dirinya?Ia selalu merasa terasing, seperti seorang gadis biasa yang terjebak dalam dunia yang jauh lebih besar dari dirinya. Aria sering kali merasa bahwa dirinya tidak benar-benar berada di tempat yang tepat, seolah-olah dirinya dilahirkan untuk hidup dalam dunia yang lebih besar dari pekerjaan sehari-harinya di hotel mewah ini. Meskipun ia berusaha keras untuk menjaga pekerjaan dan keluarganya, hatinya selalu merasa ada sesuatu yang kurang.Tiba-tiba, pintu ruangannya terbuka, dan Adrian masuk de

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29

Bab terbaru

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.52 Malam sebelum perang

    Aria berdiri di depan peta besar yang tergantung di dinding, matanya menyusuri jalur-jalur yang terhubung dengan kekuatan-kekuatan musuh yang kini mengancam kerajaan mereka. Tangannya sesekali meluncur di atas peta, menandai titik-titik strategis yang harus diamankan. Namun, dalam hatinya, perang ini jauh lebih besar dari sekadar taktik dan strategi. Ini adalah ujian bagi semua yang ia perjuangkan, sebuah pertempuran antara harapan dan keputusasaan."Kepercayaan kita akan diuji," katanya dengan suara berat, menatap wajah-wajah yang hadir di ruangan itu. "Bukan hanya pasukan kita yang akan bergerak, tetapi setiap langkah yang kita ambil akan menentukan nasib kita semua."Di sekeliling meja, para jenderal dan penasihatnya mendengarkan dengan seksama. Mereka tahu betul bahwa Aria tidak hanya berbicara tentang kemenangan. Aria berbicara tentang mempertahankan segala yang telah dibangun, mempertahankan yang benar, dan mempertahankan cahaya di tengah kegelapan yang datan

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.51 Persiapan peperangan

    Aria berdiri di depan peta besar yang tergantung di dinding, matanya menyusuri jalur-jalur yang terhubung dengan kekuatan-kekuatan musuh yang kini mengancam kerajaan mereka. Tangannya sesekali meluncur di atas peta, menandai titik-titik strategis yang harus diamankan. Namun, dalam hatinya, perang ini jauh lebih besar dari sekadar taktik dan strategi. Ini adalah ujian bagi semua yang ia perjuangkan, sebuah pertempuran antara harapan dan keputusasaan."Kepercayaan kita akan diuji," katanya dengan suara berat, menatap wajah-wajah yang hadir di ruangan itu. "Bukan hanya pasukan kita yang akan bergerak, tetapi setiap langkah yang kita ambil akan menentukan nasib kita semua."Di sekeliling meja, para jenderal dan penasihatnya mendengarkan dengan seksama. Mereka tahu betul bahwa Aria tidak hanya berbicara tentang kemenangan. Aria berbicara tentang mempertahankan segala yang telah dibangun, mempertahankan yang benar, dan mempertahankan cahaya di tengah kegelapan yang datan

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.50 Bayangan terakhir

    Aria berdiri di tengah ruangan yang remang-remang, menatap peta besar yang terbentang di mejanya. Setiap garis dan tanda merah menandakan pertempuran yang telah ia lewati dan strategi yang harus ia jalankan selanjutnya. Kemenangan atas Ezekiel adalah langkah besar, tapi ia tahu perang belum berakhir.Di luar, hujan turun deras, seolah mencerminkan gejolak dalam hatinya. Telepon di mejanya bergetar, menampilkan nama yang tak asing Lina."Aria, kita punya masalah baru. Ada seseorang yang menggerakkan sisa pasukan Ezekiel di balik layar. Aku baru saja mendapat laporan bahwa kelompok bayangan ini lebih berbahaya dari yang kita duga."Aria mengepalkan tangan. "Siapa mereka?""Kami belum tahu. Tapi mereka disebut 'Ordo Kegelapan'. Mereka bukan hanya sekadar organisasi kriminal biasa. Mereka punya akses ke sistem pemerintahan, hukum, dan bahkan dunia bisnis. Jika kita tidak hati-hati, kemenangan kita bisa berubah menjadi awal dari perang yang lebih besar

  • Rahasia sang Pewaris    Bab. 49 Bayangan masa depan

    💥 DUNIA PASCA-PERANG 💥Setelah kehancuran Aquila, dunia perlahan kembali stabil. Tapi harga yang harus dibayar sangat besar. Kota-kota hancur, pemerintahan kacau, dan banyak orang kehilangan harapan.Aria, Cassian, Nathan, dan Liora kini menjadi simbol kebangkitan, tetapi mereka tahu… musuh baru bisa muncul kapan saja.Suatu malam, Aria duduk di balkon markas mereka yang baru. Angin malam bertiup lembut, membawa aroma hujan yang masih tersisa. Cassian berjalan mendekat, membawa dua cangkir kopi.☕ “Sulit tidur?” tanyanya, menyerahkan secangkir pada Aria.Aria tersenyum tipis. “Kau juga.”Cassian duduk di sampingnya, menatap langit berbintang. “Kita berhasil… tapi rasanya masih belum selesai.”Aria mengangguk. “Aku juga merasa begitu. Seperti… ada sesuatu yang belum beres.”💡 ROMANTIS, TAPI PENUH TEKANAN 💡Cassian menoleh, mata birunya tajam namun lembut.“Kalau semuanya sudah benar-benar se

  • Rahasia sang Pewaris    48. Bayangan yang Kembali

    Meskipun Stasiun Omega telah hancur dan Ezekiel dikira tewas dalam ledakan itu, dunia masih jauh dari damai. Aria tahu, perang tidak pernah benar-benar berakhir selalu ada seseorang di balik layar, menunggu saat yang tepat untuk mengambil kendali.Suatu malam, saat Aria sedang berada di tempat persembunyian rahasia mereka, sebuah pesan misterius muncul di perangkat komunikasinya."Kau pikir ini sudah selesai? Aku selalu selangkah di depanmu, Aria. Kita akan bertemu lagi. E."Napas Aria tercekat. Tangannya mengepal.Ezekiel masih hidup.Ancaman BaruCassian segera menghubungkan semua sistem keamanan mereka untuk melacak sumber pesan itu. “Ini dikirim dari lokasi terenkripsi. Dia sengaja meninggalkan jejak.”Nathan bersandar di dinding, wajahnya penuh kekhawatiran. “Kalau dia masih hidup, berarti dia punya rencana cadangan.”Aria menatap layar dengan rahang mengeras. “Dia ingin kita tahu. Ini bukan hanya tentang balas

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.47 Jejak dikota Tua

    Malam menyelimuti kota tua Venosa saat Aria, Liora, dan Nathan menyusuri jalanan sempit yang diterangi lampu jalan yang temaram. Koordinat yang mereka terima membawa mereka ke sebuah gedung tua di pinggiran kota, tampak usang namun masih berdiri kokoh di antara bangunan yang runtuh dimakan waktu.Liora menatap layar peta digitalnya. "Ini tempatnya," gumamnya.Nathan mengawasi sekitar dengan gelisah. “Aku tidak suka ini. Terlalu sepi.”Aria mengangkat tangan, memberi isyarat agar mereka tetap waspada. Perlahan, mereka memasuki bangunan itu, menelusuri lorong panjang yang berdebu. Udara di dalam terasa lembap, bercampur dengan aroma logam tua dan kertas yang membusuk.Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari ujung lorong. Mereka segera berlindung di balik pilar beton, senjata mereka siap di tangan. Bayangan seseorang muncul dari kegelapan, siluetnya ramping namun bergerak dengan percaya diri.“Tenang. Aku bukan musuh.”Suara it

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.46 Bayangan Dibalik kemenangan

    Misi LautanPagi berikutnya, tim berkumpul di sebuah dermaga kecil. Sebuah kapal selam kecil yang telah mereka modifikasi menunggu mereka di sana. Liora, dengan keahlian navigasinya, sedang memeriksa peralatan terakhir sebelum mereka berangkat.“Kapal ini tidak dirancang untuk misi tempur,” kata Liora sambil mengerutkan alis. “Jika kita ketahuan, kita akan menjadi ikan kecil di tengah hiu.”Aria meletakkan tangannya di bahu Liora. “Kita sudah menghadapi hal-hal yang lebih buruk, Liora. Kita akan melewati ini bersama.”Tim menaiki kapal, dan mereka mulai perjalanan ke lokasi yang tertera di koordinat. Suasana di dalam kapal terasa tegang, tetapi mereka tahu bahwa waktu tidak berpihak kepada mereka.Rahasia di Tengah SamudraSetelah berjam-jam menyelam, mereka akhirnya menemukan lokasi yang dimaksud. Sebuah stasiun bawah laut besar berdiri megah di dasar samudra, dikelilingi oleh penjaga otomatis dan drone bawah air.“Ini

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.45 Perjalanan menuju venosa

    Pesan dari Masa LaluMalam itu, Aria menerima pesan terenkripsi yang hanya bisa dibuka dengan perangkat miliknya. Saat dia membukanya, layar menunjukkan wajah seseorang yang pernah dia kenal. Ezekiel, mantan mentornya.“Aria,” katanya dengan nada dingin. “Kamu pasti sudah mendengar tentang Aquila Umbra. Kamu tahu apa yang mereka inginkan. Keadilanmu hanya ilusi. Dunia tidak butuh keadilan, tapi kekuatan untuk bertahan hidup.”Aria mengepalkan tangan. “Jadi, ini semua ulahmu?”“Bukan sepenuhnya. Aku hanya menunjukkan bahwa sistem yang kamu percayai itu rapuh. Jika kamu ingin tahu kebenarannya, temui aku di Venosa. Tempat di mana semuanya dimulai.”Pesan itu berakhir. Aria terdiam, pikirannya berputar. Venosa adalah tempat dia memulai pelatihannya bersama Ezekiel, tempat dia pertama kali belajar apa arti keadilan. Tapi sekarang, tempat itu mungkin menjadi medan perang baru.Keputusan BeratKeesokan paginya, Aria berdiri di ruang rap

  • Rahasia sang Pewaris    Bab.44 Bayangan Yang tersisa

    Malam itu di markas, suasana begitu sunyi. Aria berdiri di balkon, memandang langit yang dipenuhi bintang, pikirannya melayang di antara kekalahan dan harapan. Nathan mendekatinya perlahan, membawa secangkir kopi.“Kau tahu, kehilangan pertarungan bukan berarti kita kalah perang,” ucap Nathan, mencoba menyemangati Aria.Aria mengangguk, namun matanya tetap terpaku ke kejauhan. “Eclipse bukan hanya orang, Nathan. Dia adalah simbol dari sistem yang korup. Meskipun dia lenyap, ideologinya masih tertinggal di dunia ini. Aku hanya takut... bahwa semua ini akan menjadi lingkaran tanpa akhir.”Nathan meletakkan tangannya di bahu Aria. “Lingkaran itu akan berakhir, Aria. Bukan karena sistem yang menyerah, tetapi karena kita tidak akan berhenti melawan.”Harapan BaruKeesokan harinya, sebuah pesan tak terduga tiba di markas mereka. Itu berasal dari seorang anggota Eclipse yang memutuskan untuk membelot. Namanya adalah Elisa, salah satu teknisi utama ya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status