Semua Bab Sayap Tersembunyi : Misi Rafael: Bab 81 - Bab 90

98 Bab

Pemimpin yang terbebani

Nexus Eterna kini berdiri sebagai pilar keseimbangan dunia. Cahaya dan kegelapan yang terpadu memancarkan energi harmoni yang mengalir ke seluruh penjuru bumi. Namun, dengan terbentuknya Nexus Eterna, ancaman dari dimensi lain tidak sepenuhnya lenyap. Makhluk-makhluk gelap yang bertahan kini bergerak di bawah permukaan, merencanakan serangan yang lebih besar. Liam, yang kehilangan hubungan langsung dengan Nexus, berdiri di hadapan kumpulan pemimpin dunia yang berkumpul di sebuah aula besar. Wajah mereka penuh dengan kekhawatiran dan keraguan. “Kita semua tahu apa yang telah terjadi,” kata Liam, suaranya tegas meskipun tubuhnya masih lemah setelah pertempuran terakhir. “Nexus Eterna telah terbentuk, tetapi itu tidak berarti ancaman telah berakhir. Keseimbangan ini rapuh, dan kita harus melindunginya bersama.” Seorang pemimpin militer dari salah satu negara bangkit dari kursinya. “Liam, kami menghormati apa yang telah kau lakukan. Tapi bagaimana kami bisa percaya bahwa dunia ini aman
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Ujian dari penjaga kuno

Liam dan Elena berdiri di hadapan Penjaga Kuno, sosok besar bercahaya yang memancarkan energi luar biasa. Wujudnya adalah kombinasi dari cahaya yang mengalir lembut dan bayangan yang bergerak seperti asap. Penjaga itu menatap mereka dengan tajam, seolah-olah mencoba menilai niat mereka hanya dari keberadaan mereka.“Elena, bersiaplah,” bisik Liam, memegang tongkat Primordial Lumina yang kini hanya menyisakan sedikit kekuatan.Penjaga Kuno akhirnya berbicara, suaranya dalam dan bergema. “Jika kau ingin mendapatkan kepercayaan kami, kau harus membuktikan dirimu. Nexus Eterna adalah keseimbangan yang rapuh, dan tidak semua layak untuk melindunginya.”Tiba-tiba, tanah di bawah mereka berubah menjadi medan energi yang bercahaya. Liam dan Elena merasa tubuh mereka ditarik ke dimensi lain, tempat di mana cahaya dan kegelapan tidak memiliki batas yang jelas.Liam berdiri di tengah cahaya terang, tetapi di depan matanya muncul bayangan dirinya sendiri. Bayangan itu tersenyum dengan sinis, mewa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Persiapan untuk perang

Udara malam yang dingin menggantung di atas markas utama pasukan manusia. Suara dentingan logam memenuhi udara saat para pejuang mempersiapkan senjata mereka. Cahaya lembut dari Nexus Eterna menerangi area itu, menjadi satu-satunya sumber harapan di tengah kegelapan yang melanda dunia.Liam berdiri di depan peta besar yang memetakan serangan terbaru Penghancur Cahaya. Di sampingnya, Elena mengamati dengan cermat, sementara beberapa pemimpin komunitas berdiri dengan ekspresi tegang.“Kita tidak bisa membiarkan gerbang ini tetap terbuka,” kata Liam sambil menunjuk tiga titik utama di peta. “Jika makhluk-makhluk itu terus berdatangan, kita akan kehilangan keseimbangan yang baru saja kita bangun.”Elena mengangguk, menatap Liam dengan keyakinan. “Tapi kita tidak bisa berada di tiga tempat sekaligus. Kita harus membagi pasukan kita.”Liam menunjuk lokasi pertama di peta, sebuah desa kecil di Timur yang dipenuhi pengungsi. “Elena, aku ingin kau memimpin pasukan di sini. Desa ini adalah jalu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Pertempuran di reruntuhan Nexus kegelapan

Reruntuhan Kuil Nexus Kegelapan berdiri sebagai saksi bisu dari kekuatan gelap yang pernah menguasainya. Kini, tempat itu menjadi medan pertempuran terakhir antara manusia dan makhluk dimensi yang berusaha menghancurkan Nexus Eterna.Liam berdiri di garis depan, tongkat Primordial Lumina di tangannya. Ia memusatkan energi Nexus Cahaya untuk membentuk dinding pelindung besar di sekitar pasukan manusia. Namun, gelombang makhluk dimensi terus berdatangan, menyerang dinding itu tanpa henti.“Kita tidak bisa bertahan lebih lama lagi!” teriak seorang prajurit, suaranya penuh kepanikan.“Kita harus bertahan!” balas Liam dengan nada tegas. Ia mengerahkan lebih banyak energi ke dinding pelindung, meskipun tubuhnya mulai melemah. “Nexus ini adalah kunci keseimbangan dunia. Jika kita gagal, semuanya akan hancur!”Dari gerbang dimensi yang berputar di atas reruntuhan, muncul sesosok makhluk besar yang diselimuti bayangan. Tubuhnya tampak seperti obsidian, memantulkan kilatan cahaya dengan cara ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Kemenangan pahit

Langit mulai memerah di atas reruntuhan Kuil Nexus Kegelapan, memberikan suasana yang anehnya damai di tengah kehancuran. Para prajurit yang tersisa berdiri diam, memandang medan perang yang kini sunyi. Mereka baru saja memenangkan pertempuran terbesar yang pernah mereka hadapi, tetapi suasana kemenangan terasa hambar, dibayangi oleh pengorbanan dan kehilangan.Di tengah reruntuhan, Liam berdiri bersandar pada tongkat Primordial Lumina. Wajahnya pucat, keringat dingin mengalir dari pelipisnya. Energi besar yang ia gunakan untuk menutup gerbang utama di Nexus Kegelapan telah meninggalkan jejak permanen pada tubuhnya.Elena berdiri di sampingnya, tangan kanannya memegang lengan Liam, sementara tangan kirinya menghapus darah yang mengalir dari sudut bibirnya sendiri. “Liam, kita harus duduk. Kau tidak bisa terus memaksakan diri.”Liam menggeleng pelan. Matanya terpaku pada sisa gerbang utama yang kini tertutup rapat, hanya meninggalkan retakan besar yang bercahaya lemah. “Kita berhasil m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Perencanaan ulang

Kedamaian sementara yang tercipta setelah tertutupnya gerbang utama memberi ruang bagi Liam, Elena, dan sisa pasukan manusia untuk bernapas. Namun, di balik semua itu, ancaman baru mulai menunjukkan tanda-tanda keberadaannya. Nexus Eterna, meskipun kini stabil, mulai menunjukkan efek samping pada keseimbangan dunia.Liam, yang kondisinya belum sepenuhnya pulih, memimpin pertemuan strategis di sebuah desa terpencil, di mana mereka menyusun langkah-langkah untuk menghadapi apa pun yang mungkin muncul.****Di dalam aula sederhana desa itu, para pemimpin pasukan manusia berkumpul di sekitar peta besar dunia. Elena berdiri di sisi Liam, yang duduk dengan wajah serius, menunjukkan bahwa tubuhnya belum kembali seperti semula.“Kita berhasil menutup gerbang utama,” kata Elena membuka pertemuan. “Tapi kita semua tahu ini hanya langkah pertama. Dunia belum sepenuhnya aman.”Salah satu pemimpin pasukan, seorang pria tua bernama Kiran, mengangguk setuju. “Makhluk dimensi lain memang berhenti men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Serangan di tiga font

Dunia belum sepenuhnya pulih dari pertempuran besar, tetapi tanda-tanda ancaman baru mulai muncul di berbagai penjuru. Nexus Eterna, meskipun stabil, memancarkan energi yang membuka celah kecil menuju dimensi lain. Celah-celah ini tumbuh dengan cepat, berubah menjadi gerbang-gerbang besar yang membawa makhluk dimensi menyerang dunia manusia secara bersamaan di tiga lokasi strategis.Liam, yang tubuhnya masih lemah, harus membagi pasukan manusia menjadi tiga kelompok untuk mempertahankan dunia. Dengan bantuan Elena dan para pemimpin pasukan, mereka menyusun strategi untuk menghadapi serangan ini.****Liam berdiri di depan peta besar yang tergantung di aula rapat desa utama. Tangannya gemetar saat ia menunjuk tiga lokasi utama yang diserang oleh makhluk dimensi: Desa Timur, Reruntuhan Kuil Nexus Kegelapan, dan Dataran Utara.“Kita tidak bisa membiarkan salah satu dari gerbang ini tetap terbuka,” kata Liam dengan suara serak. “Jika salah satu gerbang tumbuh terlalu besar, dunia ini tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Kebangkitan Nexus eterna

Reruntuhan Kuil Nexus Kegelapan bergemuruh, dipenuhi oleh kilatan cahaya dan bayangan yang saling bertabrakan. Liam berlutut di tanah, tubuhnya melemah oleh energi Nexus Eterna yang terus berkurang. Makhluk dimensi besar, Penghancur Cahaya Utama, bergerak semakin dekat, menghancurkan setiap barisan pertahanan yang telah didirikan oleh pasukan manusia.Suara berat dari dalam gerbang bergema lagi, seolah memperingatkan Liam. “Kau sudah gagal, Pembawa Cahaya. Dunia ini tidak bisa bertahan dengan kekuatan lemahmu.”Liam mencoba bangkit, tetapi tubuhnya terasa seperti dihancurkan dari dalam. Elena dan Kiran berada jauh di front mereka masing-masing, dan Liam merasa benar-benar sendirian. Namun, saat dia hampir menyerah, sebuah cahaya terang muncul dari langit.Cahaya itu semakin kuat, membakar bayangan di sekitar medan perang. Dari dalam cahaya, sesosok malaikat dengan sayap besar muncul, melayang dengan keagungan yang sulit dijelaskan. Itu adalah Rafael, malaikat agung yang dulu mengorban
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Rekonstruksi dunia

Langit cerah di atas reruntuhan Kuil Nexus Kegelapan memberikan sedikit kelegaan bagi para pejuang yang selamat. Namun, di tengah kemenangan mereka, tanggung jawab besar menanti. Nexus Eterna tetap bergetar, seperti peringatan halus bahwa ketidakseimbangan dunia belum sepenuhnya terselesaikan.Liam berdiri di tengah pasukan, wajahnya penuh dengan kelelahan tetapi matanya menyiratkan keteguhan. Setelah kehilangan Rafael lagi, ia menyadari bahwa dirinya sekarang benar-benar menjadi simbol harapan, bukan hanya untuk pasukannya, tetapi untuk seluruh dunia.****Beberapa hari setelah pertempuran besar, Liam dan Elena memanggil perwakilan dari berbagai komunitas yang telah selamat untuk berkumpul di desa utama. Aula besar itu dipenuhi oleh pemimpin-pemimpin dari berbagai wilayah, termasuk Kiran yang selamat dari Dataran Utara.“Dunia ini sudah melalui terlalu banyak kehancuran,” kata Liam memulai pertemuan. Suaranya terdengar tegas meskipun tubuhnya masih lemah. “Kita tidak bisa terus berta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Kegelapan yang bangkit

Pagi hari terasa berat setelah malam yang penuh mimpi buruk bagi Liam. Udara dingin di desa utama terasa lebih pekat dari biasanya, seolah-olah sesuatu yang tidak kasat mata sedang mengintai. Para penjaga baru Nexus yang dilatih Liam dan Elena mulai bersiap untuk menjalankan tugas mereka, tetapi ketenangan itu terasa seperti bayangan sebelum badai.Liam berdiri di puncak bukit kecil yang menghadap desa, memandang Nexus Eterna yang memancarkan cahaya samar dari kejauhan. Cahaya itu terasa lebih lemah daripada sebelumnya, seperti lilin yang hampir padam.Elena bergabung dengannya di puncak bukit, membawa kabar buruk. “Liam, kita mendapat laporan dari Dataran Timur. Salah satu komunitas yang baru saja kita selamatkan… hilang begitu saja. Tidak ada jejak.”Liam menoleh dengan ekspresi penuh kekhawatiran. “Apa maksudmu hilang? Tidak ada tanda-tanda serangan?”Elena menggeleng. “Hanya ada bekas bayangan hitam di tanah, seperti sesuatu yang menyerap kehidupan di sana.”Liam merasakan getaran
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status