Home / Rumah Tangga / Upik Abu Mertua / Chapter 51 - Chapter 54

All Chapters of Upik Abu Mertua: Chapter 51 - Chapter 54

54 Chapters

Bab 51. Membeli Cincin

"Tante cantik, aku mau pilih cincin yang ini. Cincinnya cantik seperti Tante dan aku. Ayah pasti juga akan suka dengan pasangannya. Aku tahu selera Ayah pasti begini."Putri akhirnya memutuskan pilihannya, menatap cincin di depannya dengan penuh keyakinan. Hafidz dan Hafizah tak mungkin keberatan dengan pilihan Putri."Iya, pilihanmu bagus. Ayah pasti suka," ujar Hafidz."Tante juga suka sama cincinnya. Pintar sekali kamu menemukan cincin sebagus ini. Kalau begitu, Tante pilih cincin ini, ya. Tinggal tugas Ayahmu untuk mencocokkannya buat anaknya," sahut Hafizah dengan senyum lembut.Hafizah melirik Hafidz, yang terlihat sedikit gelisah. Ini pertama kalinya dia membeli cincin bersama seorang wanita."Ayah," panggil Putri sambil menarik tangan ayahnya."Eh? Iya. Nanti Ayah usahakan setelah pembayarannya. Kamu tenang saja. Tempat ini cukup bagus untuk membuat cincin yang sama, tapi mungkin butuh beberapa hari. Apa kamu tidak apa-apa?" tanya Hafidz penuh perhatian.Hafidz sempat bingung
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

Bab 52. Di mana Anak itu?

"Sepertinya ada beberapa tugas yang perlu aku selesaikan terkait pekerjaanku. Apakah kalian akan makan lebih cepat? Aku harus pergi. Nanti aku akan langsung mengantarmu pulang," kata Hafidz sambil memasukkan ponselnya ke saku kemejanya."Kalau Ayah sibuk, lebih baik biarkan kami berdua saja. Aku masih ingin menghabiskan waktu dengan Tante cantik. Ayah selalu saja sibuk bekerja tanpa memikirkan waktu untuk bersamaku," protes Putri, sudah menduga bahwa ayahnya akan bersikap seperti ini lagi."Maafkan Ayah, sayang. Tapi nanti, jika Ayah punya waktu lebih, Ayah akan mengajakmu berlibur. Ayah tidak akan meninggalkan kalian. Sebaiknya kalian pulang bersama asisten Ayah, dia akan segera datang."Hafizah memahami pekerjaan Hafidz, namun perhatian matanya tertuju pada Putri yang tampak kecewa terhadap ayahnya. "Tidak apa-apa, Hafidz. Kamu pergi saja, aku akan menjaga Putri. Dia anak yang baik dan pasti akan mengerti bahwa ayahnya bekerja keras untuknya."
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

Bab 53. Hafidz Pergi Tanpa Kabar

"Baiklah, tetapi tolong jawab pertanyaan ku, Hafidz. Mengapa kamu begitu ingin Hafizah bertemu dengan anaknya? Bukankah jika Hafizah tidak bertemu dengan anaknya, kamu bisa bersamanya dan dia bisa mencintai hanya anakmu yang dianggap haram itu?""Tutup mulut, Ibu!"Hafidz semakin marah pada Lestari yang terus-menerus menyebut anaknya sebagai anak haram, padahal dia sudah berusaha membantu Lestari di saat tidak ada seorang pun yang mau membantu, termasuk Hafizah."Hafidz, tenanglah. Kamu boleh marah padaku, tetapi perlu kamu ingat bahwa aku tidak bisa menganggap anak Hafizah sebagai cucuku. Ibunya sering kali bertindak bodoh dan membawa malapetaka bagi orang-orang terdekatnya, termasuk suaminya yang telah meninggal, yang juga merupakan anakku. Aku tidak bisa melupakan semua itu. Jadi, pikirkanlah dengan matang jika kamu berniat untuk menikahi Hafizah.""Aku tidak ingin meminta pendapat Ibu tentang anak dan calon istriku. Di sini, aku ingin membantu
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Bab 54. Perhatian Hafizah

Setelah Hafidz tiba di depan rumah Hafizah, tampak jelas bahwa Hafizah langsung mengenali kedatangannya. "Hafidz, kamu kemana saja? Kenapa sulit sekali dihubungi? Aku dan Putri sudah menunggu kamu seharian ini," ucap Hafizah tanpa henti, sehingga Hafidz tidak sempat memberikan jawaban. Meskipun waktu sudah hampir pagi, Hafizah tampak sama sekali tidak mengantuk. "Tenanglah, Hafizah. Aku sudah ada di sini, jadi kamu tidak perlu khawatir. Di mana Putri? Aku harus membawanya pulang sekarang, tidak baik jika dia merepotkan mu.""Bagian mana yang membuatku repot? Hafidz, aku sudah hampir seperti ibunya, jadi aku akan menjaganya. Apakah kamu tidak berniat untuk menginap di sini?"Hafidz menggelengkan kepala, tetapi dia juga tidak ingin meninggalkan Putri di rumah Hafizah."Kalau begitu, aku akan tidur di luar," kata Hafidz."Kenapa harus di luar? Aku bisa menyiapkan kamar lain untukmu, karena di sini ada cukup ruang untuk beberapa or
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status