Beranda / Rumah Tangga / I'm The Queen / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab I'm The Queen: Bab 31 - Bab 40

74 Bab

Perpisahan di Kediaman Grand Duke

Bab 33: Perpisahan di Kediaman Grand Duke  Pagi yang cerah menyelimuti kediaman Grand Duke Marre. Suara gemericik air dari air mancur di halaman menambah suasana damai, namun hati Elea dan keluarganya terasa berat. Setelah bermalam selama dua malam, Raja Alaric dan rombongannya bersiap untuk bertolak kembali ke Veridion.  Alaric berdiri di halaman depan, mengenakan jubah biru gelap yang melambangkan kebangsawanan Veridion. Di belakangnya, rombongan para pengawal, pelayan, dan kereta kuda telah siap berangkat. Elea berdiri di sampingnya, mengenakan gaun putih sederhana yang tertiup angin lembut pagi itu.  "Terima kasih atas keramahannya," ucap Alaric kepada Grand Duke Marre dan Duchess Lenora sambil membungkukkan badan dengan hormat. "Dua hari di sini telah memberikan banyak kebahagiaan bagi saya."  Grand Duke mengangguk dengan senyum kecil. "Kami yang berterima kasih, Yang Mulia. Kehadiran Anda membawa harapan baru bagi Ele
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Jamuan yang Hangat

Bab 31: Jamuan yang Hangat Setelah perbincangan di taman, Elea kembali ke kediaman utama bersama Alaric. Grand Duke Marre dan Duchess Lenora, yang telah diberitahu tentang maksud kedatangan Raja Alaric, menyambutnya dengan penuh keramahan. "Yang Mulia Raja Alaric," ujar Grand Duke Marre dengan senyum hangat, "suatu kehormatan bagi kami menyambut Anda di rumah kami. Kami harap perjalanan Anda ke sini tidak terlalu melelahkan." Alaric membalas dengan membungkuk sopan. "Terima kasih atas sambutannya, Yang Mulia Grand Duke, dan Duchess Lenora. Perjalanan saya baik-baik saja, meskipun saya harus mengakui bahwa saya berangkat dengan terburu-buru. Saya mohon maaf karena datang seorang diri. Rombongan saya akan tiba esok pagi." Duchess Lenora tertawa kecil, menutupi mulutnya dengan tangan. "Tidak perlu meminta maaf, Yang Mulia. Keberanian Anda untuk datang sendirian sudah menunjukkan kesungguhan Anda."
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Rombongan dari Veridion

Bab 32: Rombongan dari Veridion Keesokan paginya, suasana di kediaman Grand Duke Marre kembali hidup dengan kedatangan rombongan besar dari Veridion. Lennox, pelayan setia Raja Alaric, memimpin rombongan itu, membawa beberapa kereta kuda berisi hadiah-hadiah mewah sebagai tanda hormat dari Veridion. Di aula utama, Grand Duke Marre, Duchess, dan Elea menyambut kedatangan Lennox dengan sikap ramah. Lennox segera membungkuk dengan sopan. "Yang Mulia Raja Alaric memohon maaf karena ia mendahului kami tiba di kediaman Anda. Beliau tidak sabar untuk bertemu Lady Elea sehingga memutuskan menunggangi kudanya lebih dulu." Grand Duke tersenyum tipis, mencoba menyembunyikan keterkejutannya. "Raja Alaric memiliki tekad yang kuat. Namun, aku tidak menyangka ia akan begitu bersemangat hingga meninggalkan rombongannya." Lennox melanjutkan, "Beliau juga mengirimkan hadiah-hadiah ini sebagai tanda penghormatan kepa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Panggung Kekuasaan dan Kenangan yang Kembali

Bab 34: Panggung Kekuasaan dan Kenangan yang KembaliSenja mulai turun, memberikan cahaya keemasan pada aula besar Istana Landbird yang dipenuhi tamu undangan. Musik lembut dari orkestra istana mengalun indah, sementara para bangsawan berbaur dengan senyum yang terlukis di wajah mereka. Acara perayaan tujuh bulan kehamilan Beatrice berlangsung dengan megah, seperti yang direncanakan Flynn.  Di tengah kemeriahan itu, Beatrice dan Flynn berdiri di atas panggung kecil, menerima ucapan selamat dari tamu-tamu penting. Beatrice tampak anggun dalam gaun emasnya, sedangkan Flynn memancarkan kewibawaan sebagai calon ayah dan raja.  Namun, suasana berubah ketika penjaga membuka pintu aula utama dan mengumumkan dengan suara lantang:  "Grand Duke dan Duchess Lenora, Lady Elea Marre, serta Yang Mulia Raja Alaric Everard von Veridion."  Kerumunan yang tadinya penuh percakapan langsung hening. Semua mata tertuju ke arah pint
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bisikan di Tengah Gemerlap

Bab 35: Bisikan di Tengah GemerlapSetelah pesta dansa selesai, suasana aula berubah menjadi lebih santai. Para tamu undangan berbaur, menikmati sampanye yang dituangkan ke dalam gelas kristal dan mencicipi kudapan-kudapan lezat yang disajikan di atas meja panjang. Gemerlap lampu-lampu gantung menambah kesan mewah, tetapi di sudut-sudut tertentu, percakapan mulai berubah menjadi bisikan-bisikan tajam.  Di salah satu sisi aula, sekelompok selir yang setia kepada Beatrice berkumpul dengan ekspresi licik di wajah mereka. Dalam balutan gaun-gaun indah, mereka tampak seperti tamu biasa, tetapi telinga mereka sigap menangkap setiap informasi yang bisa dijadikan bahan pembicaraan.  "Apakah kalian melihat cara Elea masuk tadi? Begitu percaya diri, seolah dia masih seorang ratu," ujar salah satu selir dengan nada sinis.  "Dan datang dengan Raja Alaric? Itu sungguh... mencurigakan," tambah yang lain sambil menahan tawa kecil.  
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Tawaran Licik dari Edwin

Bab 36: Tawaran Licik dari EdwinSore itu, kamar Beatrice yang biasanya dipenuhi oleh suasana tenang dan kemewahan berubah menjadi tegang dengan kehadiran Edwin. Pengawal barunya berdiri di dekat pintu, mengenakan seragam yang menunjukkan statusnya sebagai salah satu orang kepercayaan ratu baru. Namun, senyumnya yang licik mengingatkan Beatrice bahwa pria ini tidak bisa dianggap sepenuhnya setia, meski kini berada di bawah perlindungannya.  Beatrice duduk di sofa panjang yang dihiasi bantal sutra berwarna emas, mengenakan gaun santai namun tetap mewah. Ia memandang Edwin dengan alis terangkat, matanya penuh tanda tanya.  "Apa lagi, Edwin?" tanyanya sambil melipat tangan di depan dada. "Bukankah aku sudah memberimu apa yang kau inginkan? Sekarang kau adalah pengawal pribadiku. Bukankah itu cukup?"  Edwin terkekeh, langkahnya mendekat dengan santai namun penuh maksud. "Tentu saja, Yang Mulia. Aku sangat berterima kasih atas ja
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Rahasia yang Mengancam

Bab 37: Rahasia yang MengancamEdwin kembali ke istana dengan langkah berat dan wajah penuh kekecewaan. Ia memasuki kamar Beatrice tanpa mengetuk, membuat sang selir yang kini menjadi Ratu merasa terganggu.  "Edwin, kau kembali dengan tangan kosong?" ucap Beatrice dengan nada tajam, tanpa sedikit pun berusaha menyembunyikan kekecewaannya. "Aku sudah memberimu kesempatan untuk membuktikan bahwa kau pantas berada di sisiku, tapi kau gagal menjatuhkan Elea di depan semua orang."  Edwin, yang sudah merasa kesal dengan dirinya sendiri, hanya bisa menahan amarah saat mendengar hinaan Beatrice. "Aku melakukan yang terbaik, Beatrice. Tapi rencanaku terganggu oleh Lady Evelyn. Dia terlalu cerdas untuk membiarkan jebakan itu berhasil."  Beatrice berdiri dari kursinya dengan anggun, namun tatapannya penuh dengan kemarahan. "Alasan itu tidak berguna bagiku, Edwin. Aku membutuhkan seseorang yang bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan sem
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Tekanan di Istana Veridion

Bab 38: Tekanan di Istana VeridionCahaya matahari sore menembus kaca-kaca berornamen indah di Istana Veridion. Alaric duduk di singgasananya, mengenakan jubah kebesaran kerajaan, dengan wajah yang penuh kesabaran meski pikirannya tengah disibukkan oleh berbagai hal. Di aula besar itu, para bangsawan dari seluruh Veridion telah berkumpul, masing-masing membawa kepentingan pribadi yang terselubung di balik senyum sopan dan nada bicara yang manis.  "Yang Mulia," ucap Duke Cassian, seorang bangsawan tua yang berpengaruh di Veridion, dengan suara lantang. "Kami semua di sini memahami bahwa Veridion membutuhkan seorang ratu. Kerajaan ini membutuhkan kestabilan, dan rakyat kita memerlukan simbol kekuatan dan kebijaksanaan di sisi Anda."  Duke lain, Lady Regina, menambahkan dengan nada lembut tetapi penuh tekad. "Dan, tentu saja, kami juga ingin membantu. Banyak keluarga terhormat di sini memiliki putri yang layak untuk menjadi ratu. Bahkan, bebe
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Hari-hari di Istana Veridion

Bab: 39 Hari-Hari di Istana Veridion  Beberapa hari kemudian, Vivianne mulai melaksanakan rencana ayahnya. Dengan alasan ingin berdiskusi tentang urusan keluarga, ia kerap mengunjungi ruangan Duke Cassian di istana Veridion. Setiap kali, ia memastikan untuk mengenakan gaun terbaiknya dan menampilkan sikap anggun yang membuat semua orang di sekitarnya terpesona.  Suatu sore, Vivianne sedang duduk di ruang ayahnya sambil menyeruput teh ketika ia mendengar langkah kaki di koridor. Detak jantungnya sedikit meningkat ketika mengenali sosok tinggi Raja Alaric yang sedang berjalan menuju ruang pertemuan utama.  "Yang Mulia," sapa Vivianne dengan senyuman manis, bangkit dari kursinya untuk memberikan penghormatan.  Alaric menoleh dan membalas sapaan itu dengan anggukan sopan. "Lady Vivianne, senang bertemu Anda. Apakah Anda di sini untuk urusan keluarga?"  "Benar, Yang Mulia," jawab Vivianne, suaranya lembut namun je
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya

Rencana Gelap

Bab 40: Rencana Gelap Di bawah cahaya rembulan yang redup, Victor, suruhan Beatrice, melangkah memasuki sebuah bangunan tua yang tersembunyi di pinggiran kota. Tempat itu gelap dan lembab, dengan hanya beberapa lilin yang menerangi ruangan sempit di dalamnya. Di sana, sekelompok pria dengan wajah kasar dan mata tajam duduk mengelilingi meja kayu usang.  Victor membawa sebuah kotak kayu kecil yang ia pegang erat. Ketika ia mendekati meja, para pria itu memandangnya dengan penuh curiga. Salah satu dari mereka, seorang pria bertubuh kekar dengan luka bekas sayatan di pipinya, berdiri dan melangkah mendekat.  "Kau siapa?" tanyanya dengan nada rendah namun mengintimidasi.  Victor membuka kotak itu perlahan, memperlihatkan isinya emas batangan kecil, berlian berkilauan, dan sejumlah uang tunai. "Aku tidak datang untuk menjelaskan siapa aku," jawab Victor dengan tenang. "Aku datang untuk berbicara bisnis."  Pria ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status