Share

Rencana Gelap

Penulis: MbakMoll
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-04 08:00:18

Bab 40: Rencana Gelap

Di bawah cahaya rembulan yang redup, Victor, suruhan Beatrice, melangkah memasuki sebuah bangunan tua yang tersembunyi di pinggiran kota. Tempat itu gelap dan lembab, dengan hanya beberapa lilin yang menerangi ruangan sempit di dalamnya. Di sana, sekelompok pria dengan wajah kasar dan mata tajam duduk mengelilingi meja kayu usang.

Victor membawa sebuah kotak kayu kecil yang ia pegang erat. Ketika ia mendekati meja, para pria itu memandangnya dengan penuh curiga. Salah satu dari mereka, seorang pria bertubuh kekar dengan luka bekas sayatan di pipinya, berdiri dan melangkah mendekat.

"Kau siapa?" tanyanya dengan nada rendah namun mengintimidasi.

Victor membuka kotak itu perlahan, memperlihatkan isinya emas batangan kecil, berlian berkilauan, dan sejumlah uang tunai. "Aku tidak datang untuk menjelaskan siapa aku," jawab Victor dengan tenang. "Aku datang untuk berbicara bisnis."

Pria ber
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • I'm The Queen   Surat dari Veridion

    Bab 41: Surat dari VeridionDi ruang kerja pribadinya yang megah, Raja Alaric duduk di belakang meja kayu ek yang dihiasi dengan ukiran halus khas kerajaan Veridion. Cahaya lilin menerangi ruangan, memantulkan kilauan lembut pada tinta yang mulai mengering di surat yang sedang ia tulis.  Alaric menghela napas panjang sebelum melanjutkan tulisannya. Selama beberapa hari terakhir, desakan dari para bangsawan semakin meningkat. Mereka terus memintanya untuk segera memilih seorang ratu, bahkan sampai mengatur pertemuan yang tak diinginkannya dengan para putri bangsawan seperti Lady Vivianne.  Namun, hanya ada satu wanita yang ada di pikirannya.  "Kepada Elea Marre," tulisnya dengan goresan pena yang hati-hati.  "Elea,  Aku harap surat ini sampai kepadamu dalam keadaan yang baik dan tenang. Aku tahu kita belum lama berpisah, namun hati ini terusik oleh situasi yang tak dapat kuabaikan. Sebagai raja, aku h

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • I'm The Queen   Kunjungan Tak Terduga

    Bab 42: Kunjungan Tak TerdugaDua hari setelah mengirimkan suratnya kepada Alaric, Elea sedang menikmati pagi yang tenang di taman kediaman Grand Duke Marre. Matahari pagi menyinari hamparan bunga, menciptakan suasana damai yang menenangkan. Namun, suasana itu berubah ketika Daisy tiba-tiba berlari ke arahnya dengan wajah panik.  "Yang Mulia Elea! Anda harus datang ke depan, sekarang!" seru Daisy dengan suara terburu-buru.  Elea yang tengah duduk di bangku taman menoleh dengan alis terangkat. "Ada apa, Daisy? Kenapa kau begitu gelisah?"  Daisy berusaha mengatur napas sebelum menjawab, "Raja Alaric... beliau ada di gerbang! Dia datang tanpa pemberitahuan!"  Mata Elea membelalak. "Apa? Alaric di sini?"  Daisy mengangguk cepat. "Ya, Yang Mulia. Kereta kerajaan dan para pengawalnya sudah tiba di gerbang utama. Grand Duke dan Duchess Lenora sedang menyambutnya sekarang."  Elea segera b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • I'm The Queen   Keputusan yang Mengubah Segalanya

    Bab 43: Keputusan yang Mengubah Segalanya Tiga hari berlalu sejak kedatangan Raja Alaric di kediaman Grand Duke Marre. Selama waktu itu, pembicaraan tentang masa depan Elea dan Alaric terus menjadi topik hangat di dalam keluarga. Grand Duke, Duchess Lenora, dan bahkan para pelayan setia mereka tampak antusias mendiskusikan berbagai persiapan.  Di ruang kerja Grand Duke, akhirnya keputusan besar diambil. Dengan Alaric, Grand Duke Marre, dan Duchess Lenora duduk di meja panjang, mereka sepakat untuk menentukan tanggal pernikahan Elea dan Alaric.  "Saya pikir, semakin cepat pernikahan ini dilakukan, semakin baik," ujar Grand Duke Marre dengan nada serius. "Kita tidak ingin memberi celah bagi pihak-pihak yang mungkin mencoba mengganggu."  Duchess Lenora mengangguk setuju. "Benar. Selain itu, pernikahan di sini akan lebih aman daripada di Veridion, mengingat situasi politik di sana yang cukup memanas."  Alaric mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • I'm The Queen   Hari Pernikahan

    Bab 44: Hari PernikahanHari yang dinantikan pun tiba. Pagi itu, langit cerah membentang di atas kediaman Grand Duke Marre, seolah menyambut perayaan yang akan menjadi sejarah besar bagi dua kerajaan. Para tamu mulai berdatangan, mengenakan pakaian terbaik mereka. Gaun-gaun mewah dengan desain rumit, jas yang dipadukan dengan perhiasan, dan aksesoris berkilauan memadati aula besar yang telah dihias dengan warna emas dan putih, simbol kebersamaan dan kemurnian.  Di tengah kemegahan itu, perhatian banyak orang tertuju pada pasangan yang baru saja memasuki aula Raja Flynn dan Ratu Beatrice. Beatrice mengenakan gaun berwarna emas mewah yang dirancang dengan detail payet berkilau dan hiasan renda yang membentuk pola rumit. Mahkota kecil bertabur berlian menghiasi kepalanya, membuatnya terlihat seperti patung dewi. Flynn, di sisi lain, mengenakan jas resmi kerajaan yang senada dengan warna gaun Beatrice, menonjolkan aura kebangsawanan mereka.  K

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • I'm The Queen   Pertaruhan Tak Terucapkan

    Bab 45- Pertaruhan tak TerucapkanSetelah pesta berakhir, suasana di istana Flynn terasa suram. Raja yang biasanya terlihat tenang dan terkontrol kini berjalan dengan langkah berat menuju ruang kerjanya. Sesampainya di sana, ia langsung membanting berkas-berkas yang ada di meja, suara kertas yang berhamburan memenuhi ruangannya. Perasaan frustrasi dan amarah yang telah terpendam sepanjang acara pernikahan kini meledak. Flynn merasa seolah-olah seluruh dunia memihak Elea dan Alaric, dan dia tak bisa melakukan apa-apa untuk mengubahnya.Matanya yang tajam menatap kosong ke arah meja kerjanya, seolah mencari jalan keluar dari kekesalannya. Bayangan Alaric yang tersenyum bahagia di pesta pernikahan kembali terbayang jelas dalam pikirannya. Flynn merasa seolah senyuman itu adalah ejekan langsung kepadanya, seolah Alaric sedang memperlihatkan bahwa ia sudah memenangkan semuanya bahkan sebelum mereka benar-benar memulai hidup baru.Pesta yang sehar

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • I'm The Queen   Langkah Pertama di Veridion

    Bab 46: Langkah Pertama di Veridion  Pagi yang cerah menyambut perjalanan Elea dan Alaric menuju kerajaan Veridion. Rombongan mereka melintasi gerbang besar kerajaan yang megah, diiringi iring-iringan pengawal dan rakyat yang berdiri di pinggir jalan, beberapa menyambut dengan sorakan, sementara yang lain hanya menatap tanpa ekspresi. Elea, yang duduk di dalam kereta bersama Alaric, menatap pemandangan itu dengan tenang, meski dalam hatinya ia tahu bahwa ujian sesungguhnya baru akan dimulai.  Setibanya di istana Veridion, Elea disambut dengan formalitas kerajaan. Para bangsawan Veridion yang tidak hadir di pesta pernikahan di Landbird berbaris untuk memberikan salam. Namun, Elea dapat merasakan hawa dingin dari beberapa tatapan mereka. Senyum sopan yang mereka tunjukkan tidak bisa menyembunyikan rasa skeptis di baliknya.  Di ruang resepsi, seorang Lady tua dengan gaun ungu yang mencolok Lady Calista, salah satu penasihat lama keluarga ker

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • I'm The Queen   Kehangatan dan Kepalsuan

    Bab 47: Kehangatan dan Kepalsuan Di tengah pesta megah itu, Elea akhirnya menemukan adiknya, Laurent Marre, yang berdiri gagah di tengah para tamu. Elea mendekatinya dengan senyum lebar dan langsung memeluknya dengan hangat.  "Laurent! Sudah lama sekali," katanya penuh kerinduan.  Laurent membalas pelukan kakaknya sambil tersenyum. "Kak Elea. Aku senang akhirnya bisa melihatmu bahagia. Bagaimana kabarmu?"  "Aku baik-baik saja," jawab Elea lembut, lalu ia memandang Laurent dengan tatapan penuh perhatian. "Bagaimana denganmu? Apakah tugas di perbatasan sudah selesai?"  Laurent mengangguk. "Sudah, untuk sementara. Keamanan di sana lebih stabil sekarang, jadi Ayah mengizinkanku untuk datang ke sini. Aku tidak mau melewatkan hari besarmu, Kak."  Elea tersenyum bangga. "Kamu melakukan pekerjaan yang hebat, Laurent. Aku tahu Ayah juga bangga padamu."  Setelah berbincang sebentar, Elea m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • I'm The Queen   Standar Masalalu

    Bab 48: Standar MasalaluHari-hari awal Elea di Veridion tidak berjalan semulus yang ia harapkan. Sebagai seorang mantan ratu dari kerajaan lain, Elea terbiasa dengan tugas-tugas kenegaraan, tetapi di Veridion, ada tantangan lain yang menantinya.Lady Calista, seorang wanita paruh baya dengan wibawa yang kuat, telah lama menjadi pelayan utama istana Veridion dan menganggap dirinya sebagai sosok yang paling mengerti kebutuhan raja Alaric. Meskipun tidak memiliki gelar bangsawan, Lady Calista berperilaku seolah-olah ia adalah ibu angkat Alaric.  "Yang Mulia Ratu," ujar Lady Calista suatu pagi saat Elea sedang menikmati teh di taman istana. "Saya rasa alangkah baiknya jika Anda lebih memperhatikan jadwal harian Raja Alaric. Raja memiliki kebiasaan membaca laporan pagi-pagi, dan sebaiknya Anda berada di sana untuk mendampinginya."  Elea mengangkat pandangannya dari cangkir teh dan tersenyum tipis. "Terima kasih atas sarannya, Lad

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09

Bab terbaru

  • I'm The Queen   Luka yang Terkuak

    Bab 62: Luka yang Terkuak  Flynn duduk di ruang kerjanya, wajahnya suram. Di depannya, Lord Virel berdiri tegap, membawa laporan baru yang berhasil dia kumpulkan.  "Yang Mulia," ujar Virel pelan namun tegas. "Saya telah menemukan bukti bahwa Ratu Beatrice mengutus salah satu prajuritnya untuk menyewa pembunuh bayaran. Mereka ditugaskan untuk menghabisi Sir Edwin."  Flynn terdiam, jari-jarinya mengepal di atas meja kayu. "Jadi, benar ini semua adalah ulahnya?" tanyanya, suaranya rendah namun sarat emosi.  "Benar, Yang Mulia," jawab Virel. "Namun ini bukan satu-satunya hal yang mengkhawatirkan."  Flynn mengangkat alisnya, menatap Virel dengan tajam. "Apa maksudmu?"  Virel melanjutkan, "Baron Aldric, dalam pertemuan bangsawan hari ini, membongkar klaim bahwa Putra Mahkota Learre mungkin bukan darah daging Anda."  Flynn terkejut, wajahnya memucat. "Itu tuduhan yang tidak berdasar!" s

  • I'm The Queen   Kenangan yang Tak Terhapuskan

    Bab 61: Kenangan yang Tak Terhapuskan  Flynn duduk di kursinya, menatap medali kecil di tangannya. Ruangan itu sunyi, dan pikirannya kembali melayang ke masa lalu, masa ketika segalanya terasa lebih sederhana. Ingatan itu begitu jelas, seolah baru terjadi kemarin.  Ia ingat bagaimana Elea selalu berada di sisinya, mengangkatnya saat ia terjatuh, menguatkannya saat ia merasa lemah. Ia tersenyum getir, lalu bergumam pada dirinya sendiri, "Kenapa semua itu harus berakhir seperti ini?"  Masa Kanak-Kanak  Flynn kecil berlari melewati lorong-lorong megah kediaman Grand Duke Marre. Suaranya terdengar memanggil, "Elea! Aku sudah sampai! Di mana kau?"  Tak lama, seorang gadis kecil berambut hitam panjang muncul dari taman. Dia mengenakan gaun putih sederhana, tetapi langkahnya penuh percaya diri. "Flynn! Kau terlambat! Kita seharusnya sudah mulai bermain sejak tadi!"  Flynn menggaruk kepalanya, tersenyu

  • I'm The Queen   Konfrontasi di Malam Sunyi

    Bab 60: Konfrontasi di Malam SunyiMalam itu, suasana di Istana Lily terasa sunyi dan tegang. Bulan bersinar terang, menerangi lorong-lorong istana yang megah. Baron Aldric, dengan langkah mantap dan mata yang menyala penuh amarah, berjalan menuju kamar Ratu Beatrice. Ia telah menunggu waktu yang tepat untuk melakukan konfrontasi ini, membawa rasa sakit dan dendam yang membakar di dadanya.  Di dalam kamar, Beatrice sedang duduk di meja riasnya, menyisir rambut panjangnya dengan gerakan pelan. Meski tampak tenang, pikirannya dipenuhi kegelisahan. Sejak Flynn berubah dingin dan Baron Aldric tiba di istana, ia merasa seperti berada di ambang kehancuran.  Tiba-tiba, pintu kamar terbuka dengan kasar tanpa izin. Baron Aldric berdiri di ambang pintu, wajahnya penuh amarah. Beatrice berhenti menyisir, menatap pantulan Baron Aldric di cermin.  "Ada apa, Baron?" tanyanya dengan nada dingin namun tetap anggun, seolah-olah ia tidak terg

  • I'm The Queen   Kasih Sayang yang Timpang

    Bab 59: Kasih Sayang yang TimpangPagi yang cerah di Istana Lily, Beatrice sedang berada di kamar bayi Pangeran Learre, memastikan segala sesuatunya siap sebelum Flynn tiba. Meskipun sikap Flynn berubah dingin sejak kepulangannya dari Veridion, Beatrice berharap pertemuannya dengan Learre kali ini dapat mencairkan suasana.  Ketika Flynn memasuki ruangan, Beatrice menyambutnya dengan senyum hangat. “Yang Mulia, Anda datang tepat waktu. Learre baru saja bangun,” katanya dengan suara lembut, berusaha menciptakan kehangatan.  Namun, Flynn hanya mengangguk singkat tanpa menatap Beatrice. Matanya langsung tertuju pada bayi kecil di ranjang yang dikelilingi tirai sutra. Dengan langkah penuh keyakinan, ia mendekati ranjang itu, menatap Learre yang baru saja bangun.  Flynn perlahan mengangkat Learre ke pelukannya. Wajah dinginnya yang semula kaku mulai melunak saat ia menatap putranya. Dengan jemarinya yang kokoh namun lembut, ia men

  • I'm The Queen   Rahasia yang Mulai Tersingkap

    Bab 58: Rahasia yang Mulai Tersingkap Di dalam ruang pribadinya di Istana Landbird, Flynn duduk dengan wajah muram. Pandangannya kosong, menatap secarik kertas di atas meja yang sama sekali tidak menarik perhatiannya. Pikiran Flynn terus berputar, terjebak dalam labirin pertanyaan yang tak kunjung terjawab. Elea, yang dulu ia anggap tidak mampu memberikan keturunan, kini tengah mengandung anak dari Raja Alaric. Berita itu terus menghantuinya sejak ia kembali dari Veridion. Tatapan penuh kebahagiaan Elea di samping Alaric membuat hatinya semakin tertekan. Namun, lebih dari itu, pertanyaan yang terus mengusiknya adalah "Mengapa Elea bisa mengandung sekarang, tetapi tidak selama bersamaku?" Ia menghela napas panjang dan memijat pelipisnya. "Apakah... mungkin masalahnya bukan pada Elea?" gumamnya lirih. Pikiran itu membuat dadanya semakin sesak. Ia mulai memikirkan sesuatu yang selama ini ia hindari: kemungkinan bahwa penyeb

  • I'm The Queen   Kecemburuan Alaric

    Malam perayaan itu akhirnya mencapai puncaknya. Setelah memberikan ucapan selamat dan menghadiri acara resmi, Raja Flynn dan rombongannya akhirnya meninggalkan istana Veridion. Namun, kepergian Flynn tidak serta-merta menghapus kegelisahan yang tersisa di hati Raja Alaric.  Setelah semua tamu utama selesai memberikan penghormatan terakhir mereka, Alaric membawa Elea ke balkon istana untuk menikmati udara malam yang sejuk. Di bawah cahaya bulan, pasangan itu berdiri berdekatan. Elea tampak tenang, wajahnya berseri-seri menikmati keheningan malam setelah hari yang melelahkan.  Namun, Alaric tampak sedikit gelisah. Ia memandang ke arah taman, seolah merenungkan sesuatu yang terus mengganggu pikirannya. Akhirnya, ia membuka suara.  "Aku tidak menyukai tatapan Flynn padamu malam ini," kata Alaric tiba-tiba, suaranya rendah namun serius.  Elea menoleh dengan alis terangkat. "Tatapan? Tatapan seperti apa yang kau maksud, Alaric?"

  • I'm The Queen   Racun Dalam Cangkir Teh

    Bab 56: Racun dalam Cangkir Teh Di Veridion, tradisi minum teh di kalangan para Lady dari keluarga bangsawan adalah salah satu momen paling dinantikan. Di taman kediaman Duke Cassian yang indah, sebuah meja panjang dihiasi porselen terbaik dan kue-kue yang menggiurkan. Lady Vivianne, dengan anggunnya, menjadi salah satu pusat perhatian siang itu. Seperti biasa, ia menampilkan senyum yang lembut, namun matanya penuh dengan kepandaian seorang manipulator.  Bersama Vivianne, hadir Lady Clarisse, seorang wanita muda yang selalu haus akan gosip terbaru; Lady Ophelia, yang terkenal dengan kecerdasannya namun kadang terlalu kritis; Lady Estelle, yang memiliki kelembutan namun mudah dipengaruhi; dan Lady Margery, yang terkenal karena kecintaannya pada drama dan cerita sensasional.  "Ratu Elea tampak begitu bersinar belakangan ini," ujar Lady Ophelia membuka percakapan, sambil menuang teh ke cangkirnya. "Berita kehamilannya membawa kebahagiaan yan

  • I'm The Queen   Lonceng Kebahagiaan

    Bab 55: Lonceng KebahagiaanKabar gembira datang dari Kerajaan Veridion. Setelah bertahun-tahun menanti, Ratu Elea akhirnya dikabarkan mengandung. Berita ini menyebar dengan cepat, membawa kegembiraan yang meluap-luap di seluruh penjuru kerajaan. Dari rakyat jelata hingga para bangsawan, semuanya bersuka cita merayakan anugerah yang akhirnya tiba.  Di istana Veridion, suara lonceng besar berdentang keras, menandai perayaan ini sebagai salah satu momen bersejarah kerajaan. Pelayan-pelayan sibuk mempersiapkan pesta, sementara para penasehat raja sibuk merancang rencana untuk memastikan keamanan dan kenyamanan sang ratu selama kehamilannya.  Namun, kabar ini juga menjangkau Kerajaan Landbird, tempat Raja Flynn mendengarnya melalui utusan khusus. Di sisi lain, Grand Duke Marre dan Grand Duchess Lenora yang turut mendengar berita ini merasa bahwa mereka harus segera memberi selamat kepada Elea secara langsung. Sebelum berangkat ke Veridion, mer

  • I'm The Queen   Kecurigaan Flynn

    Bab 54: Kecurigaan FlynnKeesokan harinya, suasana di istana Landbird terasa tegang. Flynn, dengan tatapan serius dan penuh kekhawatiran, mengirimkan Lord Virel untuk mencari tahu keberadaan Sir Edwin. Ia ingin memastikan apakah ada sesuatu yang mencurigakan terkait hilangnya mantan pengawalnya tersebut. Flynn merasa bahwa ini bukan kebetulan, dan ia harus mengetahui lebih banyak, terutama setelah mendengar nama Baron Aldric yang datang mencarinya.Sementara itu, Beatrice merasa tidak nyaman dengan kehadiran Baron Aldric di istana. Ia tahu bahwa kehadiran pria tua itu bisa membuka kenangan masa lalu yang sangat ia coba tutupi. Ketika Beatrice mendengar bahwa Baron Aldric ingin bertemu dengannya, ia merasa sedikit terjebak. Namun, ia tahu bahwa untuk menjaga citranya, ia harus menghadapi situasi ini dengan tenang.Dengan langkah yang tenang namun penuh ketegangan, Beatrice masuk ke kamar tamu tempat Baron Aldric menginap. Begitu ia memasuki r

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status