Home / Romansa / Istri Pengganti Tuan CEO / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Istri Pengganti Tuan CEO: Chapter 81 - Chapter 90

105 Chapters

Bab 80. Aku adalah Istrimu

Secara naluriah Alia membungkukkan badannya untuk menyentuh tulang keringnya, sebagian Payudaranya terlihat karena gerakan ini, tatapan Adrian tiba-tiba berbinar, dia teringat betapa lembut payudaranya itu,   Alia sama sekali tidak tahu bahwa bahaya sedang mendekat, dia masih mengeluh padanya "Mengapa kamu menendangku? apa aku menyinggungmu lagi? kamu menendangki saat aku sedang lengah, hanya penjahat yang tidak tahu malu yang akan melakukan hal seperti itu, Ahhh"   Sebelum Alia bisa menyelesaikan kata-katanya, Adrian sudah mencengkeram pergelangan tangannya dan memaksanya untuk berdiri, Alia menatap mata gelap Adrian yang tidak bisa dia artikan, lalu mencoba untuk mencari alasan di balik sikapnya yang tiba-tiba ini, lalu dia mengerutkan keningnya karena tidak dapat mem
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

Bab 81. Seperti Gigitan Anjing

Setelah bercinta dengannya, Adrian melihat bekas air mata di pipi Alia membuatnya merasa tidak nyaman, emosi aneh menyebar didalam hatinya, "Apa kamu baru saja menangis?" tanya Adrian dengan lembut sambil menatap bibirnya yang tipis "Tidak, aku hanya meneteskan air mata" ucap Alia dengan santai sambil memejamkan matanya, dia tidak ingin melihat ke arah Adrian Adrian tidak puas mendengar jawaban Alia, "Buka matamu dan tatap aku" ucap Adrian memaksa Alia untuk menatapnya, Alia menurut dalam diam "Mengapa kamu meneteskan air mata?" ucap Adrian sambil menatap matanya "Aku merasa tidak nyaman" ucap Alia untuk menyenangkan hati Adrian, ia tidak ingin mengatakan yang sebenarnya "Setidak nyaman apa dirimu?" ucap Adrian membuat Alia merasa tidak berdaya, ia tidak tahu apa yang Adrian harapkan untuk jawabannya, namun dia tahu bahwa dia harus menjaw
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

Bab 82. Buatkan Aku Kopi

Alia menghentikannya tepat sebelum Adrian mencapai tangga, lalu Adrian menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya untuk menatapnya "Ada masalah apa?"   "Aku baru ingat bahwa kamu memintaku untuk membuat sarapan dan makan malam, apa koki yang membuat sarapan pagi ini?" ucap Alia   "Mulai besok kamu yang akan melakukannya" ucap Adrian dengan acuh tak acuh sambil berjalan lagi menuju tangga   Alia mengatupkan bibirnya dan sedikit menganggukkan kepalanya, mereka akhirnya turun bersama untuk sarapan,   Di Ruang makan, Endah dengan sabar menunggu Adrian turun untuk melayaninya, namun suasana hati Alia langsung menjadi buruk ketika melihat Pelayan yang menyebalkan ini, Alia langsung duduk d
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 83. Pesta Perjamuan Group Bimantara

Begitu Alia menyajikan air untuk Adrian, Adrian langsung menyesapnya sebelum meletakkan gelasnya kembali, kemudian Adrian menatapnya dan bertanya dengan tiba-tiba "Bagaimana pekerjaanmu?" "Biasa saja" ucap Alia sambil menganggukkan kepalanya "Apa kamu bisa menyelesaikannya sebelum jam pulang kerja?" ucap Adrian "Jika kamu tidak menggangguku di Siang hari, seharusnya itu tidak akan menjadi masalah" ucap Alia membuat wajah Adrian sedikit menggelap saat mendengar ucapannya, namun itu hanya berlangsung selama sepersekian detik, dia menjadi sedingin seperti biasanya lagi dengan sangat cepat "Baiklah kalau begitu" ucap Adrian pada akhirnya, ia tidak ingin mempersulit Alia "Jadi, Pak Adrian, apa aku bisa kembali bekerja?" ucap Alia "Ya" ucap Adrian membuat Alia menarik napas lega ketika dia membalikkan badannya, Adrian yang sedang duduk di kursi Kantornya tanpa sada
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 84. Kamu Tidak Boleh Mengajaknya Berdansa

Andra sangat senang bisa berbicara dengan Bimo dan Alia, membuatnya selalu tersenyum sepanjang pembicaraan, "Saya yakin kolaborasi antara Group Bratakusuma dan Group Bimantara pasti akan menjadi situasi yang saling menguntungkan, aku berharap kita dapat bekerja sama untuk jangka panjang di masa depan" ucap Andra "Tentu saja" ucap Papi Bimo sambil mendentingkan gelas dengannya diikuti oleh Alia yang juga ikut mendentingkan gelas dengan Andra sambil tersenyum lebar Adrian yang baru saja tiba kebetulan melihat interaksi mereka bertiga, matanya berubah menjadi gelap, dia berdiri diam dan menatap Alia dengan wajah suram Andra meletakkan gelasnya, lalu menoleh ke arah Papi Bimo sambil tersenyum "Silahkan nikmati pesta ini Pak Bimo, Aku ingin mengajak Alia berdansa" Papi Bimo memandang ke araah Putrinya sejenak, ia tidak menyetujui ataupun menolak, dia merasa tidak pan
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Bab 85. Trik Apa yang Sedang Kamu Mainkan

Mungkin sebagai Nyonya Denaswara, Alia seharusnya mendampingi Adrian untuk menghadiri pesta itu, tapi sebagai Putri dari Keluarga Bratakusuma juga tidak salah kalau dia mendampingi Ayahnya untuk menghadiri pesta itu Sementara Alia larut dalam pikirannya, Adrian masih merasa sangat kesal, dia mengemudi secara brutal, mobil melaju dengan kecepattan di atas rata-rata dan juga menyalip kendaraan yang menghalanginya, untungnya pesta itu diadakan di pinggiran kota. jadi tidak banyak orang dalam perjalanan kembali ke Mansion AW, kalau tidak sudah dipastikan akan ada kecelakaan tragis yang terjadi malam ini Begitu Bugatti Veyron berhenti di halaman Mansion, terdengar suara dingin dan tajam Adrian "Keluar dari mobil" Alia melepaskan sabuk pengamannya dan turun dari mobil sambil mengerutkan bibirnya dia berjalan mendekat ke arah Adrian, tepat ketika Adrian hendak mengatakan sesuatu yang sangat tidak menyenangkan
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Bab 86. Memasak Mie

"Oke, lalu memangnya kenapa?" ucap Adrian"Pertama-tama, aku tidak akan pernah melakukan apapun yang akan mempermalukan diriku sendiri, kedua Andra bukan orang yang seperti itu" ucap Alia"Benarkah?" ucap Adrian mencibir"Ya" ucap Alia dengan cepat dan tegas"Sepertinya kamu sangat percaya pada Pria itu" ucap Adrian sambil tersenyum sinis"Kami sudah saling kenal selama bertahun-tahun lamanya, jadi aku tahu persis seperti apa sifat Andra, kenapa aku tidak bisa mempercayainya" ucap Alia"Kamu sudah mengenalnya selama bertahun-tahun, bagaimana denganku? kamu juga telah mengenalku selama bertahun-tahun lamanya, menurutmu aku ini orang yang seperti apa?" ucap Adrian membuat Alia mengatupkan bibirnya, walaupun dia tidak mengerti mengapa Adrian tiba-tiba menanyakan pertanyaan seperti itu padanya, dia tidak langsung menjawab pertanyaannyaMelihat reaksi Alia dengan cepat Adrian memegang pergelangan tangan Alia dengan sangat kuat, membuat Alia merasakan nyeri yang sangatt kuat di pergelangan
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Bab 87. Kemarilah

Alia mengatupkan bibirnya lalu berjalan lurus ke arahnya tanpa mengatakan apa-apa, meskipun mereka telah berhubungan intim layaknya Suami Istri, namun dia masih sedikit gugup setiap kali berdiri di hadapannya, apalagi ketika memandang wajah tampan Adrian, membuat jantungnya berdetak semakin cepatAlia berusaha untuk menenangkan dirinya sebaik mungkin agar terlihat santai, namun ketika tatapan tajam Adrian mengarah kepadanya, dia merasa seakan-akan Adrian bisa membacanya, dan melihatnya merasa maluAlia sedikit mengerutkan bibirnya setelah beberapa detik kemudian, dia tidak tahan lagi dengan Adrian yang hanya diam sambil menatapnya akhirnya dia bertanya "Apa yang kamu inginkan?""Kenapa? apa aku tidak boleh memanggilmu ke sini, jika tidak memerlukan apa-apa darimu?" ucap Adrian"Tidak, bukan itu maksudku, hanya saja aku pikir bahwa kamu menginginkan sesuatu dariku" ucap Alia sambil mengepalkan kedua tinjunya tanpa sadar dan tetap berdiri diam di tempatnya"Sepertinya kamu sudah mengant
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Bab 88. Permintaan Papi Bimo

Alia menelan ludahnya, berada dalam pelukkan Adrian membuatnya sangat bahagia dan hangat,   "Apa kamu sudah mengantuk" tanya Alia dengan lembut   "Kenapa?" ucap Adrian dengan mata terpejam   "Jika kamu belum mengantuk, bolehkah aku bertanya satu hal padamu?" ucap Alia   "Lanjutkan" ucap Adrian   "Apa yang ingin kamu rencanakan dengan hubungan kita ini?" ucap Alia berbicara dengan suara rendah, seakan-akan takut mengganggunya   "Apa maksud dari pertanyaanmu?" ucap Adrian sambil mengerutkan keningnya   "Maksudku, apa yang akan kamu lakukan pada hubungan ini jika Alina ke
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 89. Aku Ingin 5% Saham

Sikap Adrian yang lembut itu membuat Alia merasa sedikit tersanjung, namun dia dengan cepat menggelengkan kepalanya "Tidak perlu, terima kasih, aku akan membicarakan dengan berdiri saja" ucap Alia Adrian tidak memaksa, dia memperbaiki postur duduknya di kursi kulit berwarna hitam sebelum menatap Alia untuk mendengarkan apa yang ingin Istrinya ini bicarakan "Adrian, aku mau mengundurkan diri" ucap Alia sambil menatap Adrian, membuat Adrian mengangkat alisnya sedikit, dan wajahnya sedikit menggelap ketika mendengarkan pernyataan yang keluar dari mulut Alia, namun dia tidak menganggapi apa yang baru saja Alia katakan "Kamu tahu kan bahwa aku adalah anggota Keluarga Bratakusuma, dan karena itu aku juga memiliki tanggung jawab untuk membantu Grup Bratakusuma, Papiku sudah semakin tua dan dia tidak akan bisa menjalankan Grup Bratakusuma lebih lama lagi, jadi aku ingin membantunya, di satu sisi aku ingin mengembangkan keterampi
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status