Tiba-tiba pandangannya tertuju pada Bagus yang tengah memainkan ponsel. Mendadak muncul ide di benaknya.“Gus, tolong ambilkan obatku di kamar,” ucap Wahda dengan memasang wajah memelas.“Apa?” tanya Bagus. Bukan ia tidak mendengar dengan permintaan Wahda, tetapi mana mungkin ada obat Wahda di dalam kamar. Ia ingin bertanya lagi, tetapi ibunya menatapnya dengan wajah penuh tanya padanya. “Mmm, baiklah,” ucap Bagus pasrah. Ia berdiri sambil membawa ponselnya. "Gus, minjam ponselmu dong. Aku kehilangan no kontak teman. Semoga masih ada di ponselmu."Bagus mengerutkan kening, menatap curiga. Wahda mengerling ke arah ibu mertuanya. Bagus mengiringi kerlingan mata Wahda, terlihat ibunya menatap penuh selidik. "Gus, jangan katakan kamu mempunyai rahasia dengan istrimu sendiri?!” tuduh Rusma. “Bukan begitu, tapi ….” Bagus kebingungan hendak berucap apa. Ia tau, Wahda pasti mau melakukan sesuatu dengan ponselnya, meski ia t
Last Updated : 2025-01-06 Read more