Malam itu, setelah menerima buku harian dari Kartika, Aris, Bu Siti, dan Pak Rudi memutuskan untuk kembali ke kampung halaman. Suasana hati mereka masih dipenuhi ketegangan, tetapi keputusan untuk pulang memberikan sedikit rasa lega. Kampung halaman mereka selalu menjadi tempat yang menenangkan, sebuah tempat di mana Aris merasa bisa berpikir lebih jernih.Pagi harinya, setelah tidur semalam penuh, Aris duduk di meja makan sambil memandang keluar jendela. Udara pagi yang sejuk menyapa kulitnya. Di kampung ini, segala sesuatu terasa lebih lambat, lebih tenang. Namun, di dalam hati Aris, badai masih bergemuruh."Aris, kamu yakin mau pergi ke sekolah hari ini?" tanya Bu Siti sambil meletakkan sepiring nasi goreng di hadapannya.Aris mengangguk pelan. "Aku butuh distraksi, Bu. Aku sudah terlalu lama merasa tertekan. Bertemu teman-teman mungkin bisa membantuku berpikir lebih baik."Pak Rudi, yang sedang menyesap kopinya, tersenyum. "Bagus. Kadang berbicara dengan teman sebaya bisa memberik
Last Updated : 2024-12-03 Read more