Semua Bab Jodoh di Tangan Kakek: Bab 91 - Bab 100

109 Bab

91. Cerita Alea

Sepulangnya dari Swiss, Alea berencana akan berkunjung ke kantornya bekerja. Untuk memberikan buah tangan yang dia beli pada Najwa dan para karyawannya.Alea terkesima dengan banyaknya perubahan di kantor ini, namun ruangannya tidak berubah dan masih tertata rapi sampai hari ini. Sebab, selepas peninggalannya ruangan itu tetap digunakan oleh Rafif jika berkunjung kesana.Ya, tugas Rafif kini bertambah sebab selain memimpin Hadiwinata Grup yang sangat besar itu, dia juga tetap mengurus bisnis istrinya yang ditinggalkan demi mengurus dan membesarkan Zayn, putranya.“Wah tidak ada yang berubah disini!” ujar Alea.“Tentu saja, ruangan ini tetap gue rawat. Meskipun lo udah gak pernah kesini tapi laki lo masih sering mampir,” jawab Najwa.Setelah puas melihat ruangannya, Alea dan Najwa kembali ke lantai satu dan duduk di sofa yang ada di lobi.“Kayaknya gue pengen balik lagi kesini deh,” gumam Alea.“Ya udah balik aja, gue sih seneng banget kalo lo disini,” ujar Najwa.Saat mereka tengah as
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-12
Baca selengkapnya

92.

“Hai bos kecil!” sapa Najwa pada Zayn. Dia baru saja kembali dari ruang marketing setelah mengurus beberapa pekerjaan.Saat kembali, Najwa melihat Zayn dan Rafif sudah bergabung bersama Alea di ruang tunggu.“Tante Awa!” sahut Zayn riang.“Ayo ikut tante jalan-jalan,” ajak Najwa.“Ayooo,” sambut Zayn.“Aku bawa Zayn dulu ya Al,” pamit Najwa pada Alea.“Iya,” jawab Alea.Selepas Najwa membawa Zayn pergi, Alea mendekat pada Rafif yang masih cemberut karena cemburu melihat istrinya berbincang dengan karyawan barunya.“Mas,” panggil Alea.Rafif tetap diam tanpa menghiraukan panggilan Alea.Alea sampai mengibaskan tangannya di depan wajah Rafif.“Mas!” panggil Alea lagi.“Apa sih?” tanya Rafif ketus.“Kok marah?” tanya Alea tidak kalah ketus.“Siapa yang marah?” Rafif mengelak.“Gak tahu lah! Lebih baik aku cari Zayn,” ujar Alea lalu berdiri dan hendak pergi meninggalkan Rafif.“Loh, Al!” cegah Rafif sambil memegangi tangan Alea.Alea tidak menghiraukan Rafif lagi, dia kesal karena tiba-ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-13
Baca selengkapnya

93. Gangguan Mantan

Pagi hari Alea terbangun dan merasakan seluruh badannya sakit. Dia melihat sisa-sisa percintaannya dengan Rafif semalam.Kamar yang semula rapi, kini sudah terlihat seperti kapal pecah. Juga harum ruangannya telah berganti dengan bau keringat yang menyengat.Alea bangkit dengan merasakan perih di inti tubuhnya, dia meraih baju tidur berbentuk kimono yang semalam Rafif lemparkan ke sembarang arah.Alea berkaca di cermin dan melihat banyak sekali jejak yang Rafif tinggalkan di leher dan di dadanya.“Ish, kenapa dia selalu menyisakan jejak sebanyak ini sih?” gerutu Alea.“Itu adalah tanda kalau kamu milikku, Alea!” sahut Rafif yang tiba-tiba berdiri di sampingnya.Tubuh Rafif masih sangat polos, tanpa sehelai benangpun. Sehingga Alea bisa melihat secara keseluruhan tubuh suaminya melalui cermin.Alea menelan ludahnya, saat melihat benda pusaka milik Rafif yang ternyata sudah tegak sempurna. Lalu, Alea memikirkan seribu cara untuk menghindari serangan yang mungkin saja akan terjadi.“Sayan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya

94. Duri

“Sial-an! Kalo bukan bos gue udah gue habisi itu Rafif!”Elang mengumpat di tempatnya tatkala Rafif menutup panggilan secara sepihak.“Gimana caranya gue bisa deketin Alea lagi?” gumamnya.Ya, Elang memang berniat mendekati Alea. Selain karena alasan Alea adalah mantan kekasihnya di masa SMA dulu, Elang juga melihat jika Alea kini telah sukses dengan kekayaan yang luar biasa.Makanya, dia berniat untuk mencoba memanfaatkan Alea.Sementara itu disisi Rafif, dia telah merasa jika Elang memiliki niat buruk untuk istrinya, makanya sejak awal Rafif tidak menyukai Alea yang begitu akrab dengan Elang meskipun bisa dibilang hubungan mereka sudah berakhir sangat lama.Sedangkan Alea merasa kehadiran Elang kembali dihidupnya bukanlah hal yang mengganggunya, sebab Alea sama sekali tidak berniat untuk kembali akrab dengan Elang, apalagi dia melihat Rafif yang begitu cemburu.“Aku berangkat dulu, awas kalau kamu sembunyiin sesuatu dariku lagi!” ancam Rafif.“Iya sayang, gak akan,” jawab Alea lalu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-16
Baca selengkapnya

95. Api Cemburu

Alea kembali ke rumah setelah sebelumnya mengantar mama pulang. Zayn telah tidur dengan nyaman di jok belakang.Sesampainya di rumah, Alea menggendong Zayn dan membawanya ke kamar tidur milik Zayn. Lalu setelahnya dia bergegas membersihkan diri di kamarnya.Hari sudah mulai sore, setelah selesai mandi Alea langsung masuk ke dalam walk in closet dan berpakaian.Saat keluar, Rafif telah menunggunya di kamar dengan raut muka marah. Keadaannya masih sama berantakannya seperti sebelumnya.Alea berjalan menuju meja rias tanpa menghiraukan keberadaan Rafif.“Kan aku sudah bilang, kamu tidak boleh bertemu dengannya kecuali kamu bersamaku!” Rafif mulai bicara dengan nada dingin.“Kenapa tadi malah dia yang antar kalian ke rumah sakit? Apa tidak cukup aku memberi peringatan?” tanya Rafif.Alea masih terpaku menatap dirinya di cermin, dia menyisir rambutnya yang masih sedikit basah.“Alea, aku sedang bicara!” bentak Rafif saat merasa di abaikan oleh istrinya.Alea menaruh sisirnya kembali di mej
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-17
Baca selengkapnya

96. Surat Undangan

Suatu siang, Rafif tengah datang ke kantor Alee’s.co, yang mana itu merupakan perusahaan Alea yang saat ini berada dibawah naungan Rafif.“Permisi pak,” ujar Nadia, resepsionis di kator Alea.“Ya,” jawab Rafif.“Ini ada surat yang ditujukan untuk bu Alea,” ujar Nadia.“Oke. Terima kasih,” sahut Rafif.Setelah Nadia pamit, Rafif buru-buru melihat surat itu.Ternyata surat itu berlogokan sekolah lama Alea di Bandung. Karena terlalu penasaran, Rafif buru-buru membukanya.“Reuni? Jadi apa yang di ucapkan Elang tempo hari bukan sebuah alasan?” gumam Rafif.Setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan penting, Rafif segera pulang ke rumah untuk memberitahukan pada Alea perihal undangan reuni yang diterima.“Sayang, ada surat buat kamu!” teriak Rafif dari ruang keluarga. Sementara Alea masih berada di lantai dua rumahnya.“Surat apa?” tanya Alea dari atas, dia hanya menunjukan kepalanya saja.“Sini turun!” ujar Rafif.Alea lalu bergegas menuruni tangga dengan setengah berlari.“Gak usah lari! Ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-18
Baca selengkapnya

97. Bertemu Teman Lama

“Mama!” suara Zayn terdengar memasuki kamar mereka.Rafif buru-buru melepaskan tautan diri mereka dan mempersilakan Alea untuk membasuh tubuhnya lebih dulu.“Ma!” panggil Zayn lagi.“Mama mandi sayang, sebentar ya!” sahut Alea dari dalam kamar mandi.Klek! Terdengar Zayn berusaha membuka pintu kamar mandi.Alea dan Rafif saling pandang, mereka lupa apakah tadi sudah menguncinya atau belum.Buru-buru Rafif berlari ke arah pintu dan menahan pintunya dari dalam. dia bersandar di pintu dengan gemuruh di dadanya, takut sekali perbuatannya di ketahui oleh putra sulungnya.“Ma, cepat!” teriak Zayn dari luar pintu sambil terus menggedor-gedornya.“Iya sayang! Zayn tunggu dikamar ya, sebentar lagi mama keluar,” jawab Alea sambil berteriak.Zayn menurut lalu beranjak pergi meninggalkan kamar Alea.“Fiuh!” Alea dan Rafif kembali bernapas lega.“Kamu sih! Aku bilang juga apa, Zayn masih bangun, dia pasti nyari aku!” ujar Alea.“Hehe, habisnya kamu menggoda!” jawab Rafif mendekat dan kembali merai
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-19
Baca selengkapnya

98. Reuni 1

“Mas, besok kita ke Bandung ya!” ajak Alea sembari merapikan kamar tidurnya.“Acara reuniku lusa, aku pengen nginep di rumah nenek dulu semalam. Sekalian bawa Zayn,” jawab Alea.“Tapi besok aku harus ke Lampung, buat meninjau bisnis disana,” ujar Rafif.“Yah! Kan kita udah sepakat dari bulan lalu kalau besok kita ke Bandung,” ujar Alea kecewa.“Kamu ajak mama aja, mau gak?” usul Rafif.Dia ingat kalau dia sudah janji akan mengantar Alea ke Bandung untuk mengikuti acara reuni SMA, tetapi mendadak dia harus ke luar kota untuk urusan bisnisnya.“Emang boleh?” tanya Alea ragu.“Boleh sayang, nanti kalau sempat aku susul kalian ke Bandung, tapi kalau enggak kamu bisa kan pergi ke acara reuni sendiri?” tanya Rafif.“Kamu gak apa-apa kalau aku pergi sendiri?” tanya Alea lagi, mengingat Rafif begitu pencemburu.“Yaa, gak apa-apa. Tapi kamu gak boleh macam-macam disana!” ujar Rafif.“Aku? Mana berani!” sahut Alea.***Keesokan paginya Rafif mengantar Alea, Zayn dan mama ke stasiun kereta. Mere
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-20
Baca selengkapnya

99. Reuni 2

“Alea..?!”“Kamu datang sendirian?” tanya pria yang sangat tidak ingin ditemui Alea disini, sekarang.Alea mengangguk sambil tersenyum tipis.“Hai Elang!” Desi langsung merapat pada Elang dan mengalungkan tangannya disana.Elang menepis tangan Desi dan menghampiri Alea. Ini adalah kesempatan baginya untuk mendekati Alea, paling tidak dia bisa mencoba untuk mengakrabkan dirinya kembali.“Ih Elang!” pekik Desi lalu kembali mengikuti langkah Elang.“Kalian selesaikan dulu urusan kalian! Aku mau menyapa yang lain,” ujar Alea sambil tertawa ringan.Alea lalu beranjak meninggalkan mereka bersama Manda dan Lusi.“Ih ganggu aja kamu tuh!” keluh Elang pada Desi.“Elang, ngapain masih cari Alea sih? Orang kampungan itu! Padahal aku lebih segalanya dari dia,” ujar Desi.“Asal kamu tahu Des! Pakaian Alea dari atas sampai bawah kalo di uangkan bisa beli mobil! Aku butuh salah satunya aja biar bisa hidup!” bentak Elang marah karena Desi menghilangkan kesempatannya untuk mendekati Alea.“Hah? Masa s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-21
Baca selengkapnya

100. Bandung Lautan Cinta

Setelah acara kisah sukses alumni selesai, Alea bersama dengan Rafif, diikuti oleh Azfar bergegas turun dari panggung.Acara dilanjutkan dengan ramah-tamah dan ngobrol santai sesama alumni sambil mencicipi makanan yang telah disediakan.Alea hendak pergi meninggalkan Rafif untuk kembali menemui teman-temannya yang belum sempat dia sapa.“Mau kemana?” tanya Rafif menarik tangan Alea yang hendak menjauhinya.“Mau nyapa teman-temanku mas!” jawab Alea.“Ikut aku dulu!” ajak Rafif.Alea tidak membantah, dia mengikuti kemana Rafif pergi dengan tangannya yang digenggam erat oleh Rafif.Ternyata, Rafif mengajaknya menemui teman-teman Rafif dan Azfar semasa bersekolah. Semua orang tampak ramah dan menyambut baik kedatangan Alea.Tidak sedikit yang memuji tentang penampilan dan keserasian mereka, tidak lupa kisah sukses mereka yang menginspirasi membuat teman-teman mereka kagum.Meskipun banyak juga tatapan iri yang menghampiri mereka.Setelah menyapa beberapa teman Rafif, berganti Alea yang me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status