Home / Pernikahan / Misteri Obat Dari Baby sitter / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Misteri Obat Dari Baby sitter : Chapter 1 - Chapter 10

19 Chapters

Part 1

“Malam ini kasih jatah ya?” “Ih … apaan sih, Mas?” “Siapa suruh bikin aku ket4gihan,”Aku terbangun kaget, selalu saja mimpi buruk setiap malam, kali ini benar-benar tak mengenakkan sebab dalam mimpi nyata terlihat suamiku tengah bermesraan dengan baby sitterku. Apakah ini pertanda atau hanya bunga tidur semata?***Aku membuka mata dengan sangat malas, kantuk masih melanda. Sakit yang kuderita selama kurang lebih sebulan ini membuatku lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur. Sebenarnya sakit yang kurasakan sekarang ini adalah semua otot dan tubuhku terasa lemah, kata dokter aku mengalami stres tinggi hingga dianggap sering berhalusinasi.Dua bulan yang lalu, aku kehilangan Nayla, bayiku yang masih berusia tiga bulan. Semua terjadi karena kesalahanku. Aku yang tertidur saat menyusuinya, bayiku berhenti bernapas tanpa kuketahui. Rasa bersalah membuatku tak henti mengutuk diriku, bahkan aku punya hobi mengurung diri dalam kamar seharian tanpa makan dan minum. Setelah itu be
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Part 2

Dengan kepala masih terasa berat dan tubuh lemas, aku kembali ke tempat tidur. Tidak ada lagi seleraku untuk makan dan meminum obat, pikiranku ke mana-mana. Selama beberapa bulan ini aku tak lagi bisa mesra dengan suamiku, aku bahkan tak pernah lagi peduli dengannya selain bermain dengan pikiran masa laluku, mengutuk diri terus-menerus. Apa yang dilakukan Adam bisa saja karena pelampiasannya lantaran tak pernah mendapatkan kemesraan dariku. Herannya, aku tak merasakan perasaan sakit hati sama sekali. Untuk menghilangkan letih, aku mencoba duduk di ranjang, tak lama berselang terdengar suara kendaraan di depan. Seingatku Adam sudah pergi bersama Alea dan Rafiqa, aku diam saja menunggu dan beberapa menit kemudian suara langkah mendekat ke kamarku. “Hai, sudah bangun ya, Tuan puteri?” Sandra, sahabatku yang ceriwis muncul. Aku terpana.“Kaget ‘kan? Aku memang sengaja tak mengabari, pokoknya habis dari bandara tanpa ganti baju dulu langsung ke sini untuk menemui tuan puteri supaya di
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Part 3

Setelah memergoki suamiku bermesraan dengan baby sitter putriku, aku sudah tak mau lagi meminum obat-obatan yang diberikan oleh Alea, prasangka buruk terus bermain di otakku. Aku selalu berhayal jika suamiku juga perempuan imut itu sedang bekerjasama untuk menghilangkan nyawaku pelan-pelan lalu mereka akan puas berduaan dan perempuan itu akan mengganti posisiku sebagai Nyonya Adam Hermawan. “Minum obatnya ya, Bu? Setelah itu beristirahatlah,” sebutnya.Aku mulai memainkan sandiwaraku untuk berpura-pura menelan obat persis di hadapannya, sebab ia tak jua beranjak dari kamarku dengan memastikan aku meminum obat terlebih dahulu. Lalu aku pun berpura-pura berbaring seakan ngantuk melandaku. Begitu kudengar suara pintu tertutup, aku menoleh dengan pelan dan bisa bernapas lega begitu melihat tak ada siapapun dalam ruangan kamarku, aku mengambil obat yang kusembunyikan di bawah lidahku lalu menyimpannya di bawah ranjangku. Perlahan bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu kama
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Part 4

Perlahan kudengar suara langkah menjauh, aku yakin jika Alea sudah pergi meninggalkan kamarku. Aku bergerak sedikit saja, khawatir ia masih mengawasi ku. Tak menyangka jika kondisiku dimanfaatkan, yang membuatku kecewa mengapa Adam justru turut mendukungnya, ternyata semua perhatian, romantismenya hanyalah palsu belaka. Mereka mungkin merencanakan akan menghabisi nyawaku dengan terus mencekokiku obat-obatan yang aku sendiri tidak tahu apa benar obat untuk penyakit stres dan sudah diresepkan dengan benar melalui dokter. Kebiasaan baru selama dua hari tak menenggak obat yang diberikan Alea, ternyata berpengaruh baik pada fisikku, aku sudah bisa menggerakkan lebih banyak kedua kaki dan tanganku, pusing yang kerap melanda, perlahan menghilang. Aku masih menunggu selama dua atau tiga jam saat Alea lengah, aku yakin ada saatnya ia begitu asik bermain dengan anakku, Rafiqa hingga melupakan aku. Meski kutahu setiap satu jam sekali, ia akan mendatangi kamar untuk mengecek kondisiku. Aku b
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Part 5

Sayang, aku boleh pinjam handphone?” tanyaku. Adam dan Alea saling memandang, pandangan mereka sulit ku artikan.Adam mendekatiku dan memegang pucuk kepalaku, sebentar saja ia lantas menciumnya dengan mesra. Aksi yang sangat palsu, apalagi bisa kulihat ada kilat kemarahan di mata baby sitter yang berdiri tak jauh dari posisi kami, ia pasti cemburu. Cemburu yang tak seharusnya. “Buat apa mau pakai handphone? Urusan obat, kesehatanmu semuanya sudah diselesaikan oleh Alea, kamu tahu sendiri Alea juga dulunya seorang perawat hingga dia tahu benar apa yang harus dilakukannya, lagipula jika hanya ingin menonton … kamu bisa melakukannya nanti denganku, tapi tentu saja kamu harus menghabiskan dulu makananmu setelah itu baru kita menonton bersama di ruang tengah, kamu mau menonton apa saja, pasti aku temani,” Pandai sekali Adam membujukku, sayang sekali aku sudah mulai paham dengan akal busuk suamiku yang tampan ini dengan baby sitter yang ia sebut dulunya seorang perawat ini. Justru ia pe
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Part 6

Kamu yang sabar ya, sayang. Sandra katanya kecelakaan mobil dan itu sudah terjadi seminggu sebelumnya, diperkirakan mobilnya masuk sungai dan baru saja tadi pagi mobilnya diangkut naik, Sandra … maaf … ia tak selamat.” Adam lantas memeluk menenangkan ku.Aku tak lagi bisa mencerna apa yang dikatakan Adam, baru saja berharap selama seminggu ini mendapatkan bantuan dari sahabatku itu, tiba-tiba saja Adam menyampaikan bahwa Sandra justru meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya. Aku hanya bisa menangisi kepergian sahabatku itu. “Kamu tidak sedang bercanda ‘kan? Sandra tak mungkin mati, ia sehat dan baik-baik saja waktu ia ke mari, ia sudah berjanji akan menjengukku terus di sini setiap harinya, aku baru saja akan menagih janjinya tapi dia ….” Aku tak lagi bisa menyelesaikan kalimatku. Perih sekali rasa hatiku, perempuan yang sudah menjadi sahabatku sejak SMP ini akhirnya meninggalkanku tanpa pamitan. Tidak ada tanda-tanda khusus ia akan meninggalkanku. Rasanya begitu cepat terasa,
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Part 7

Part 7 Ada yang aneh dengan keadaanku, apa aku benar-benar sudah gila? Stres level dewa? Sampai aku sulit membedakan mana yang nyata dan mana yang halusinasiku semata, sepertinya sampai di rumah aku harus melakukan percobaan terlebih dahulu. Kata Adam aku masih sakit, lucunya tidak hanya Adam saja, Bayu yang sejatinya akan menjadi tempat pertolongan dan perlindunganku pun bahkan mendukung Adam bahwa aku tengah sakit dan apa katanya tadi? Aku memakai pakaian lusuh, sandal terbalik. Pandangan mata kerabat Sandra sampai Cici, sepupu sahabatku itu melihatku dengan pandangan tak biasanya, jika semua orang melihatku dengan pandangan begitu, apa aku masih yakin jika aku baik-baik saja? Apa selama ini hubungan suamiku dengan pengasuh Rafiqa juga adalah hanya dalam hayalanku saja? Asli hal ini membuatku bingung dan tak tahu harus berbuat apalagi, aku sangat yakin bahwa aku hanya mengalami banyak pikiran, lebih tepatnya stres ringan karena Nayla meninggal akibat keteledoranku, tetapi bukan
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Part 8

Part 8 Aku beruntung kucing tadi hanya berulang kali mengeluarkan suara tak jelas dan segera meninggalkan kamarku dengan melompat ke luar dari balik jendela yang sedikit terbuka. Aku cepat mengejarnya karena posisi kamarku di lantai dua, aku takut terjadi sesuatu pada kucing cantik itu. Namun aku bisa bernapas lega ketika melihatnya lihai melompati balkon dan turun melalui tanaman hias merayap yang ada di dinding kamarku menuju lantai dasar. Aku jadi khawatir kali ini meminum obat untuk mengobati stres-ku. Sepertinya ada sesuatu yang salah di sana, kucing yang ku jadikan percobaan saja langsung berubah liar. Gegas aku mengambil obat yang selama ini tak pernah ku telan, obat yang ku sembunyikan di bawah kasur, untuk memastikan obat ini setidaknya bukan aku yang harus menelannya, lebih baik Adam atau mungkin Alea yang harus meminumnya. Ya, mereka saja yang harus meminumnya. Obat tadi ku kantongi, aku berjalan ke luar kamar dengan memastikan terlebih dahulu posisiku benar-benar aman.
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Part 9

Part 9 Aku tahu pengaruh obat yang mereka minum, baru akan membangunkan mereka selama dua belas jam kedepan atau mungkin saja lebih, sebab aku memasukkan dua tablet tadinya ke botol minuman itu, aku sengaja menyisakan beberapa lagi di bawah kasur, untuk berjaga-jaga jika suatu saat diperlukan. Boks kecil kuambil dan kulihat sebentar, di dalamnya ternyata terdapat beberapa gambar. Gambar anak kecil seumuran Rafiqa dan dua atau tiga tahun lagi di bawahnya, dua perempuan kecil dengan gigi ompong tersenyum ceria. Aku tak tahu pasti gambar siapa, bisa saja itu gambar Alea dengan saudaranya, entah Alea yang mana adiknya atau kakaknya sebab senyum mereka mirip dengan lesung pipi yang sama di sebelah kiri. Awalnya tidak ada yang istimewa di sana, namun perhatianku justru teralihkan dengan beberapa tanda pengenal di sana. Gambarnya persis adalah Alea namun nama di tiap kartu identitas berubah-ubah. Ada yang bernama Mona, Lydia, Sisca dan entah siapa lagi. Alisku benar-benar terlipat kini.
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Part 10

Part 10“Bay … Bay, tolong aku … aku tak pernah melakukannya, kumohon tolong aku, aku tidak gila,” aku terus saja berteriak. Orang-orang yang berkumpul di taman menontonku yang berteriak kencang layaknya orang yang kerasukan. Bayu mengantarku dengan pandangan iba, air matanya mengalir. Aku tahu ia sama bingungnya denganku. Masih memiliki keyakinan ia akan menolongku lepas dari semua ini. Aku memberinya isyarat agar melihat bukti-bukti yang kuberikan padanya. Berharap Bayu mau melihatnya untukku, ia seorang reporter dan ia pasti bisa membantuku nanti, hanya itu harapanku meski kemungkinannya sangat kecil. Sesampainya aku di rumah sakit, Adam juga Alea ada di sana duduk menungguku. Wajah mereka nampak cemas, tetapi aku tahu semua hanya sandiwara mereka saja. Mereka lah yang menyebabkan aku begini. Dua orang polisi juga tengah menginterogasi mereka. “Sejak beberapa bulan ini ia mengalami gangguan jiwa lantaran anak kami yang berusia dua bulan karena hal yang istriku tak sengaja lak
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status