Semua Bab Dijandakan Setelah Melahirkan : Bab 31 - Bab 40

49 Bab

Bukti Perselingkuhan

Bara bukannya segera menjawab pertanyaan yang dilontarkan Larasati, pria tampan itu malah tersenyum melihat sorot kecemburuan di mata indah sang calon istri. Duda satu anak itu balas menatap Larasati dengan tatapan penuh arti. Apa yang dilakukan oleh Bara, membuat wanita muda yang duduk di samping ayah Bram tersebut menjadi keki. "Apa Mas Bara hanya mau mempermainkan perasaan Rara saja?" tanya Larasati pelan dan hampir tidak terdengar dengan netra yang mulai berkaca-kaca. Melintas kembali dengan jelas, apa yang dulu pernah dia terima dari Abimana. Kelembutan dan ketulusan sang mantan suami di awal pertemuan mereka berdua, berakhir dengan goresan luka yang menganga. Bara menggeleng, cepat. "Cik, jelaskan apa maksud perkataanmu tadi!" titah Bara pada wanita berkulit putih yang tadi melontarkan candaan pada kedua tamunya tersebut. "Maaf, Mbak. Saya hanya bercanda tadi. Saya dan Mas Bara, juga mendiang istrinya berteman baik. Bu Dini juga teman bai
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Rujuk

Mendengar tuduhan dari Abimana, Bara nampak keheranan. Pria tampan itu sama sekali tidak dapat menerka, apa maksud dari perkataan mantan salah satu orang kepercayaannya tersebut. "Maksud Mas Abi, apa?" tanya Bara dengan tatapan tak mengerti ke arah Abimana yang berdiri di samping Larasati dan nampak sangat posesif. Abimana tersenyum seringai. Pria berkumis tipis itu lalu mengeluarkan ponsel dan membuka galeri tempat dia menyimpan foto-foto yang didapatkan dari saudara sepupunya. Abimana kemudian menunjukkan foto tersebut kepada Bara. "Lihat ini, Pak Bara! Ini bisa saya gunakan sebagai bukti bahwa kalian berdua telah berselingkuh, sebelum saya menceraikan Larasati!"Bara mengamati foto yang telah diedit tersebut dengan seksama. Dari pakaian yang dia dan Larasati kenakan, Bara dapat menebak kapan dan di mana foto itu diambil. Foto kebersamaan dirinya dengan Larasati tanpa sang putra dan di dalam foto tersebut, ibu susu Bram itu nampak tengah hamil besa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-23
Baca selengkapnya

Harapan

Larasati masih duduk terdiam, di samping ranjang sang putra. Dia memikirkan bagaimana cara untuk bisa keluar dari sana dan menemui Bara. Wanita cantik itu dapat melihat dengan jelas kekecewaan di wajah Bara tadi, ketika Abimana mengatakan bahwa mereka akan kembali bersama. Sementara Abimana yang duduk di sofa, nampak sibuk menghubungi seseorang. Entah apa yang dia bicarakan. Dari raut wajah Abimana yang nampak serius tersebut, sepertinya ada masalah penting yang sedang dibahas. Larasati yang tidak mau kembali bersama Abimana lalu beranjak. Dia bertekad untuk menemui Bara, entah bagaimana caranya. Janda yang diceraikan Abimana ketika baru saja melahirkan sang putra itu lalu mengendap hendak keluar dari ruang rawat Nanda, ketika sang mantan suami masih sibuk dengan ponselnya. "Mau ke mana kamu, Ra?" Larasati yang hendak mencapai pintu, menghentikan langkah lalu menoleh ke arah sumber suara. Di tempatnya duduk, Abimana menyorot tajam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-23
Baca selengkapnya

Prasangka Buruk

Senyum di wajah cantik Larasati seketika menghilang kala melihat siapa yang menepuk pundaknya. Ternyata yang berdiri di belakangnya, bukanlah sang calon suami seperti yang dia harapkan. Namun, seorang wanita paruh baya yang mengenakan seragam khusus berwarna hijau muda. "Maaf, jika saya sudah mengagetkan Mbak Rara," kata wanita paruh baya yang mengenakan seragam khusus petugas kebersihan makam. Petugas kebersihan yang dipasrahi Bara untuk merawat makam mendiang istrinya. Larasati mengangguk. "Tidak apa-apa, Bu. Saya kira, kalau tadi itu Pak Bara.""Pak Bara memang tadi ke sini, Mbak, tapi hanya sebentar. Beliau nampak sangat terburu-buru, tidak seperti biasanya," terang wanita tersebut dan Larasati mengangguk."Oh, ya. Tumben, Mbak Rara dan Pak Bara tidak datang bersama," lanjutnya penuh tanya dan Larasati hanya membalas dengan senyuman dan tidak ingin menjelaskan karena sedang terburu-buru. "Maaf, Bu. Saya juga buru-buru. Terima
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Kehilangan Harapan

Di tempat lain, tepatnya di dalam sebuah mobil pribadi tidak jauh dari kediaman Bara, Fredy dibuat keki sendiri. Sebab, sedari tadi mencoba menghubungi Bara, tetapi sang atasan tidak kunjung mengangkat telepon darinya. "Pak Bara di telpon dari tadi, kok, enggak diangkat, ya." Fredy lalu menyimpan kembali ponselnya di atas dashboard mobil. "Sebaiknya, aku kembali ke rumah sakit untuk mencari informasi, apa rencana Pak Abi selanjutnya," gumam Fredy pada diri sendiri. Orang suruhan Bara itu kemudian segera melajukan mobilnya dan menghentikan pengintaian terhadap Larasati, setelah memastikan bahwa calon istri sang atasan telah berada di tempat yang aman. Ya, sesuai perintah Bara, Fredy membuntuti Larasati begitu wanita cantik yang merupakan calon istri atasannya itu keluar dari rumah sakit. Fredy juga ikut ke pemakaman, ketika tadi Larasati menuju ke sana. Pria muda itu juga langsung mencoba menghubungi sang atasan, tetapi telponnya tidak juga diterima oleh Bar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Sakit' Jiwa

Larasati yang baru saja kembali ke rumah sakit, dibuat terkejut dengan keputusan sang mantan suami yang mendadak. "Kenapa tiba-tiba Mas Bima memutuskan untuk memindahkan Nanda? Kenapa enggak meminta pendapatku dahulu, Mas?" cecarnya sebelum sempat duduk dan Abimana langsung memberitahukan tentang rencana untuk memindahkan Nanda ke Bandung. "Aku enggak mau ada yang mengganggu pernikahan kita, Ra," balas Abimana sejujurnya. Rupanya, Abimana khawatir jika Bara akan menggagalkan pernikahannya dengan ibu kandung sang putra. Ayah Nanda itu bergerak cepat untuk mengantisipasi kekhawatirannya. Dia sudah membatalkan rencana pernikahan mereka berdua yang akan dilaksanakan lusa di kota ini dan dipindahkan ke kota kelahirannya."Kenapa hanya pernikahan saja yang Mas Bima pikirkan? Jangan egois, Mas! Kesehatan Nanda jauh lebih penting! Harusnya, kalau Mas Bima mau memindahkan Nanda, itu ke rumah sakit yang lebih besar dan lebih lengkap! Dan bukannya memindahkan k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya

Batalkan Rencana Pernikahan Ini

Larasati yang baru saja membuka mata, meringis merasakan sakit di bagian kepalanya. Wanita itu memindai sekitar dan menyadari bahwa saat ini dia berada di sebuah kamar perawatan. Baru saja wanita muda itu hendak menekan tombol untuk memanggil perawat, pintu kamar terbuka dan muncullah Abimana dengan senyuman seringai di wajahnya. "Mama Lara sudah sadar?" tanya Abimana seraya berjalan mendekat. Pria berkumis tipis itu nampak berjalan dengan pincang karena kaki kanannya terjepit body mobil yang ringsek di bagian depan kanan, akibat menabrak pembatas jalan.Abimana kehilangan kendali karena tawanya yang lepas ketika menyetir mobil di jalan bebas hambatan. Akibatnya, mobil yang dia kemudikan oleng lalu menabrak pembatas jalan. Beruntung, mobil Abimana tidak terguling atau pun ditabrak oleh mobil-mobil lain di belakangnya yang juga melaju kencang sehingga Abimana dan Larasati selamat dari kecelakaan. Abimana yang kakinya sempat terjepit, masih sadar ketik
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya

Tolong Rara, Mas

Mendengar suara yang sangat familiar di rungunya, Abimana menoleh ke arah sumber suara. Diikuti oleh sang papa, beserta tiga orang yang tadi datang bersama orang tua Abimana. Mantan suami Larasati itu sangat terkejut, melihat siapa yang berjalan mendekat ke arahnya."Pak Bara?""Benar, Mas Abi. Saya datang ke sini untuk menggagalkan pernikahan Mas Abi dengan Larasati karena dia tidak mau kembali bersama Anda, Mas!" tegas Bara dengan sangat tenang. Abimana terkekeh. "Jangan sok tahu, Pak Bara! Tentu saja Larasati bersedia rujuk dengan saya karena ada Nanda di antara kami," balasnya. "Dia masih sangat mencintai saya, asal Anda tahu, Pak Bara!" lanjut Abimana, penuh percaya diri. "Bukankah Anda sudah melihat sendiri tadi pagi, bagaimana Larasati meninggalkan Anda dan memilih bersama kami?" imbuh Abimana dengan senyuman mengejek. "Itu dia lakukan karena Anda mengancamnya, Mas Abi!""Saya tidak mengatakan apa pun, apalagi mengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Kenapa dengan Nanda?

Tepat setelah Abimana yang membawa paksa Larasati melewati Bara, pria tampan itu memukul ayah Nanda dengan sangat keras di bagian tengkuknya. Alhasil, Abimana terhuyung lalu jatuh tersungkur ke lantai rumah sakit yang dingin. Larasati yang masih terlihat lemah, berhasil melepaskan diri ketika cengkeraman tangan Abimana melemah lalu ditangkap oleh Bara. Pria tampan itu membawa Larasati dalam pelukan, mencoba memberikan ketenangan pada sang calon istri. "Syukurlah kamu tidak apa-apa, Dik. Kalau sesuatu hal yang buruk terjadi padamu, aku tidak akan pernah bisa memaafkan diriku sendiri," bisik Bara, membuat Larasati merasa sangat berharga. Wanita muda yang wajahnya masih terlihat pucat itu mendongak, menatap netra elang Bara. "Mas Bara mengkhawatirkan Rara?" tanya Larasati dengan begitu polos. "Tentu saja aku mengkhawatirkan kamu, Dik. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu." Tanpa sadar, Bara mengeratkan pelukan dan Larasati membalas pelukan tersebut
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Manusia yang Tak Memiliki Hati

Larasati menangis sejadi-jadinya sambil memeluk sang putra yang sudah tidak lagi bernyawa. Putra kecil yang baru beberapa saat dia lihat dan Larasati sudah dipaksa untuk mengikhlaskan kepergian Nanda. Duka yang mendalam dia rasakan hingga membuat Larasati merasa bahwa dia tidak sanggup untuk menanggung semua penderitaan yang seolah tiada henti menyambanginya. "Kenapa Rara harus mengalami semua ini, Mas? Kenapa? Rasanya, ini tak adil untuk Rara! Kenapa harus Nanda yang dipanggil? Kenapa bukan dia saja! Kenapa bukan dia saja yang mati!" Larasati yang mendekap sang putra, merasa bahwa hidup ini tidak adil untuknya. Ya. Setelah cukup lama tim dokter berusaha untuk menolong Nanda, putra Larasati akhirnya tidak berhasil diselamatkan. Bocah itu meregang nyawa karena mengalami komplikasi. Penyakit kronis yang pernah Nanda derita ketika baru berusia beberapa minggu, kambuh dan merembet ke organ tubuhnya yanh lain. Mengetahui tim dokter menyerah, Larasat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status