All Chapters of Dijandakan Setelah Melahirkan : Chapter 11 - Chapter 20

49 Chapters

Perusak Rumah Tangga Orang

Bara mulai disibukkan dengan pekerjaan di proyek. Setelah meninjau perkembangan pembangunan apartemen mewah yang penggarapannya dia serahkan pada Abimana, pria bertampang dingin itu lalu menuju kantor karena dia harus segera menghadiri pertemuan dengan klien dari luar kota. Bara melupakan niatnya untuk ke kantor polisi dan mencari tahu siapa pemilik mobil yang nomor polisinya sudah dikantongi oleh sang sopir. Sementara Jali sengaja tidak mengingatkan majikannya. Sopir pribadi Bara itu ingin mencari tahu sendiri, ada hubungan apa antara Larasati dengan Abimana. Sepanjang bekerja menemani Bara, pria berkulit hitam manis itu terus menduga-duga. Fokus dengan masalah pemilik mobil, membuat Jali sering melakukan kesalahan. Hal itu membuatnya mendapatkan teguran dari sang majikan. "Jal, kamu kenapa, sih? Dari tadi pagi, aku lihat kamu enggak fokus bekerja!""Eh, iya, Pak Bara. Tidak ada apa-apa, kok, Pak." Jali yang sedang mengendarai mobil, menggaruk tengk
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Kambing Hitam

Bara yang buru-buru masuk ke dalam rumah, segera menuju ke kamar sang putra. Satu tujuannya, yaitu mencari sang mama. Dia ingin mencari tahu dari mamanya, apakah Larasati pernah bercerita mengenai masa lalunya. Ya, orang yang berada di taman dan ikut mendengarkan pembicaraan Jali dan Larasati, adalah Bara. Dia yang baru teringat dengan tujuannya tadi pagi, bermaksud mencari Jali untuk menanyakan tentang nomor kendaraan yang sudah dikantongi oleh sopir pribadinya. Bara sempat kecewa tadi karena ternyata sang sopir sudah mengetahui siapa pemilik mobil yang dicari Larasati dan Jali tidak mengatakan padanya. Pria itu masuk ke kamar sang putra, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu hingga membuat terkejut mamanya. "Bara! Kamu ini, ngagetin saja!" protes wanita anggun itu yang sedang mengganti diapers sang cucu."Memangnya Inah dan Rara kemana, Ma? Kok Mama sendiri yang mengganti popoknya Bram?" tanya Bara yang pura-pura tidak tahu di mana keberadaan Larasa
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Pecundang

Di sebuah rumah sakit besar tidak jauh dari lokasi proyek apartemen yang tengah dibangun oleh Bara, terdengar sepasang suami-istri sedang berdebat di depan ruang rawat VVIP. Mereka berdua adalah Abimana dan istrinya, Lastri Kusuma. Putri sulung salah seorang konglomerat di ibukota. "Mengertilah, Ma. Aku menyuruh Galuh untuk mencari keberadaan Larasati bukan untuk diriku sendiri, Ma. Nanda sedang sakit dan mungkin saja putra kita itu kangen dengan ibu kandungnya. Siapa tahu 'kan jika mereka bertemu, Nanda akan langsung sembuh." Abimana menatap sang istri yang wajahnya merah padam menahan amarah dengan tatapan memelas. Ya, Lastri baru saja memergoki sang suami sedang menelepon Galuh, orang suruhan. Tentu saja Lastri sangat marah karena di perjanjian awal, dalam pernikahannya dengan Larasati Abimana tidak boleh melibatkan perasaan. Dia disuruh menikahi wanita lain, hanya demi mendapatkan keturunan. "Alasan! Pasti sebelum ini, kamu sudah sering men
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Kerikil Tajam

Tidak berhasil menemui sang putra dan malah mendapatkan pengusiran, Larasati mengayun langkah lunglai menuju parkiran. Dia seperti robot tidak bernyawa, sedang berjalan. Tatapannya yang kosong menyorot lurus ke depan. Larasati terus berjalan dan tidak menghiraukan orang-orang di sekitar. Dia sampai tidak menyadari ketika Jali meneriakkan namanya dengan lantang. Pria yang telah membawa Larasati ke rumah Bara tersebut kemudian mengejarnya yang berjalan tidak tentu arah. "Mbak Rara mau kemana, sih? Dimana Pak Bara?" cecar Jali ketika berhasil menghadang langkah wanita berhijab yang tadi datang ke rumah sakit bersamanya. Larasati menggelengkan kepala sebagai jawaban. Dia sama sekali tidak mau membuka suara, membuat Jali kebingungan. Sopir pribadi Bara itu lalu menghela napas panjang. "Ayo, Mbak! Kita tunggu Pak Bara di mobil," ajak Jali, tetapi Larasati kembali menggelengkan kepala. Jali yang semakin kebingungan, menggaruk
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Terlambat

Larasati yang pulang dengan diantarkan sopir pribadi Bara, duduk di bangku belakang dengan wajah murung dan pandangan mata menatap kosong ke luar jendela. Sepanjang perjalanan, dia hanya diam saja dan tidak mengeluarkan suara. Meski Jali sudah mencoba untuk mengajak wanita muda itu berbicara dan bercanda, agar Larasati sedikit melupakan kesedihannya. "Den Bram semakin ke sini, semakin ke sana ya, Mbak." Jali terkekeh sendiri. "Maksud saya, Den Bram semakin montok dan menggemaskan, gitu. Pasti karena Mbak Rara pandai mengasuh putra Pak Bara. Saya jadi iri, Mbak. Kapan ya, saya bisa memiliki anak seperti Den Bram?" Jali melirik Larasati melalui pantulan kaca spion di hadapan, tetapi wanita muda yang duduk di bangku belakang sama sekali tidak memberikan respon. "Eh, tapi saya sadar diri, ding, Mbak. Enggak mungkin, lah, anak saya secakep Den Bram. Secara wajah saya aja pas-pasan kayak gini." Jali kembali terkekeh, tapi lagi-lagi dia harus tertawa
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Modus

Wanita paruh baya dengan kacamata yang membingkai sebagian wajahnya itu, mengerutkan dahi dengan dalam. Bu Dini masih belum mengerti dengan apa yang dimaksud sang putra barusan. "Terlambat? Bagaimana maksud kamu, Bara?" cecarnya, kemudian. "Sebenarnya, tadi yang mau Bara katakan pada Mama, ya masalah ini, Ma." Pria berahang tegas itu menatap lekat sang mama. Bara lalu mengusap-usap tengkuknya, nampak gelisah."Katakan, Bara, ada apa? Jangan membuat mama jadi semakin bingung!""Masalahnya, Mas Abi sudah pindah ke luar negeri, Ma. Dia memberitahukan kepindahannya mendadak sekali, sampai Bara dibuat bingung karena pekerjaan Mas Abi masih banyak yang belum selesai." Bara menghela napas panjang lalu menghempas punggung pada sandaran sofa. "Meski Abi dan istrinya tinggal di planet lain sekalipun, proses hukumnya 'kan tetap bisa berjalan, Bara?" Bara mengangguk-anggukkan kepala. "Masalahnya sekarang, keberadaan Mas Abi di keluarga istrin
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Membuka Hati

Keheningan tercipta di ruang kerja Bara. Larasati masih merenungi nasib yang tidak berpihak padanya. Sementara Bi Mimin terdiam dengan tatapan iba pada wanita muda yang sudah dia anggap seperti saudara. Asisten senior di kediaman Bara itu memang mengetahui sekilas tentang kisah rumah tangga Larasati. Wanita paruh baya tersebut dapat mengerti keadaan wanita muda itu jika saat ini Larasati tidak lagi mudah percaya pada laki-laki. Luka yang ditorehkan oleh Abimana begitu dalam dan pasti sangat sulit bagi Larasati untuk dapat memaafkan apalagi melupakan apa yang telah dilakukan oleh sang mantan suami. Bi Mimin tidak ingin memaksa. Biarlah waktu yang akan menyembuhkan luka. Waktu pula yang mungkin dapat mengubah segalanya. "Kalau Nak Rara sudah kuat berjalan, ayo Bibi antar ke kamar," tawar Bi Mimin, mengurai keheningan. Wanita paruh baya tersebut lalu beranjak yang diikuti oleh Larasati. Keduanya kemudian berjalan pelan, keluar dari ruang kerja Bar
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Lihat Kesungguhanku

Seiring berjalannya waktu, Larasati mulai dapat menerima kenyataan bahwa harapannya untuk dapat mengambil sang putra dari mantan suami, tidak semudah yang dia harapkan. Meski belum dapat mengikhlaskan, tetapi wanita muda itu mencoba untuk berdamai dengan kenyataan yang dia hadapi sekarang. Dia tidak mau terus-terusan larut dalam kesedihan karena hidup harus terus berjalan. Seraya berharap dan terus memohon pada Yang Maha Pemurah, sekiranya suatu saat nanti dia dan sang putra akan dapat dipertemukan. Untuk mengobati kerinduan pada sang putra, Larasati memfokuskan diri merawat Bram. Apalagi setelah dia dipercaya sepenuhnya untuk mengasuh dan mengurus semua keperluan putra Bara tersebut, setelah Inah dipindah tugaskan untuk membantu asisten lain di bagian belakang. Hari-hari wanita muda itu tidak pernah jauh dari cucu Bu Dini yang saat ini sudah mulai latihan berjalan. "Ayo, Sayang! Sini, mainannya ambil." Larasati mengiming-imingi Bram dengan mobil-mobilan ke
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Demam Cinta

Tepukan pelan di bahu Bara, membuat pria itu terlonjak kaget dan reflek menoleh ke belakang. Duda satu anak itu melihat sang mama tersenyum lalu menuntunnya untuk menjauh dari depan kamar Bram. Bu Dini mengajak sang putra untuk duduk santai di ruang keluarga yang luas, sambil nonton acara talk show di televisi yang sedang tayang. "Harus sabar menghadapi dia, Bara. Apa yang sudah dilakukan oleh mantan suaminya, pasti sangatlah membekas di hati Rara. Sebagai sesama wanita, mama tahu bahwa tidak mudah bagi dia untuk bisa melupakan semua. Kebohongan yang dilakukan Abi, bukan hanya melukai hati Rara, tapi juga telah merenggut masa remaja yang seharusnya bisa dia nikmati." Bu Dini yang baru saja duduk, menatap sang putra dengan tatapan dalam. Wanita anggun itu lalu menghela napas berat, seolah dapat ikut merasakan bagaimana rasa sakitnya hati Larasati karena sebuah kebohongan. "Dia masih sangat muda waktu itu. Menurut cerita Rara, dia baru beberapa bulan bekerja
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Menjadi Ibu untuk Putraku

Keesokan harinya, Bara berangkat ke luar kota bersama sang putra dan ibu susu Bram. Tentu saja beserta Jali yang setia menemani kemana pun sang majikan bepergian. Bara duduk di bangku depan, sementara sang putra yang berada dalam pangkuan sang ibu susu berada di belakang. Perjalanan yang mereka tempuh cukup panjang. Membentang jarak dari Jakarta menuju Kota Kembang. Untuk mengantisipasi agar sang putra dan Larasati yang memangku Bram tidak kelelahan, Bara memutuskan untuk beristirahat sebentar. Atas perintah Bara, Jali membelokkan mobilnya di sebuah tempat istirahat yang indah di Kota Hujan. Ya, Bara sengaja tidak melewati jalur cepat karena ingin berlama-lama menikmati perjalanan. Apalagi, ada wanita cantik yang kini menjadi penyemangat dirinya duduk manis di belakang. "Ayo, Sayang. Sama papa," ajak Bara setelah membuka pintu bagian belakang. Pria matang itu mengulurkan tangan dan sang putra segera menyambutnya dengan riang. "Pa-p
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status