Home / Pernikahan / Dijandakan Setelah Melahirkan / Chapter 11 - Chapter 15

All Chapters of Dijandakan Setelah Melahirkan : Chapter 11 - Chapter 15

15 Chapters

Perusak Rumah Tangga Orang

Bara mulai disibukkan dengan pekerjaan di proyek. Setelah meninjau perkembangan pembangunan apartemen mewah yang penggarapannya dia serahkan pada Abimana, pria bertampang dingin itu lalu menuju kantor karena dia harus segera menghadiri pertemuan dengan klien dari luar kota. Bara melupakan niatnya untuk ke kantor polisi dan mencari tahu siapa pemilik mobil yang nomor polisinya sudah dikantongi oleh sang sopir. Sementara Jali sengaja tidak mengingatkan majikannya. Sopir pribadi Bara itu ingin mencari tahu sendiri, ada hubungan apa antara Larasati dengan Abimana. Sepanjang bekerja menemani Bara, pria berkulit hitam manis itu terus menduga-duga. Fokus dengan masalah pemilik mobil, membuat Jali sering melakukan kesalahan. Hal itu membuatnya mendapatkan teguran dari sang majikan. "Jal, kamu kenapa, sih? Dari tadi pagi, aku lihat kamu enggak fokus bekerja!""Eh, iya, Pak Bara. Tidak ada apa-apa, kok, Pak." Jali yang sedang mengendarai mobil, menggaruk tengk
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Kambing Hitam

Bara yang buru-buru masuk ke dalam rumah, segera menuju ke kamar sang putra. Satu tujuannya, yaitu mencari sang mama. Dia ingin mencari tahu dari mamanya, apakah Larasati pernah bercerita mengenai masa lalunya. Ya, orang yang berada di taman dan ikut mendengarkan pembicaraan Jali dan Larasati, adalah Bara. Dia yang baru teringat dengan tujuannya tadi pagi, bermaksud mencari Jali untuk menanyakan tentang nomor kendaraan yang sudah dikantongi oleh sopir pribadinya. Bara sempat kecewa tadi karena ternyata sang sopir sudah mengetahui siapa pemilik mobil yang dicari Larasati dan Jali tidak mengatakan padanya. Pria itu masuk ke kamar sang putra, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu hingga membuat terkejut mamanya. "Bara! Kamu ini, ngagetin saja!" protes wanita anggun itu yang sedang mengganti diapers sang cucu."Memangnya Inah dan Rara kemana, Ma? Kok Mama sendiri yang mengganti popoknya Bram?" tanya Bara yang pura-pura tidak tahu di mana keberadaan Larasa
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Pecundang

Di sebuah rumah sakit besar tidak jauh dari lokasi proyek apartemen yang tengah dibangun oleh Bara, terdengar sepasang suami-istri sedang berdebat di depan ruang rawat VVIP. Mereka berdua adalah Abimana dan istrinya, Lastri Kusuma. Putri sulung salah seorang konglomerat di ibukota. "Mengertilah, Ma. Aku menyuruh Galuh untuk mencari keberadaan Larasati bukan untuk diriku sendiri, Ma. Nanda sedang sakit dan mungkin saja putra kita itu kangen dengan ibu kandungnya. Siapa tahu 'kan jika mereka bertemu, Nanda akan langsung sembuh." Abimana menatap sang istri yang wajahnya merah padam menahan amarah dengan tatapan memelas. Ya, Lastri baru saja memergoki sang suami sedang menelepon Galuh, orang suruhan. Tentu saja Lastri sangat marah karena di perjanjian awal, dalam pernikahannya dengan Larasati Abimana tidak boleh melibatkan perasaan. Dia disuruh menikahi wanita lain, hanya demi mendapatkan keturunan. "Alasan! Pasti sebelum ini, kamu sudah sering men
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Kerikil Tajam

Tidak berhasil menemui sang putra dan malah mendapatkan pengusiran, Larasati mengayun langkah lunglai menuju parkiran. Dia seperti robot tidak bernyawa, sedang berjalan. Tatapannya yang kosong menyorot lurus ke depan. Larasati terus berjalan dan tidak menghiraukan orang-orang di sekitar. Dia sampai tidak menyadari ketika Jali meneriakkan namanya dengan lantang. Pria yang telah membawa Larasati ke rumah Bara tersebut kemudian mengejarnya yang berjalan tidak tentu arah. "Mbak Rara mau kemana, sih? Dimana Pak Bara?" cecar Jali ketika berhasil menghadang langkah wanita berhijab yang tadi datang ke rumah sakit bersamanya. Larasati menggelengkan kepala sebagai jawaban. Dia sama sekali tidak mau membuka suara, membuat Jali kebingungan. Sopir pribadi Bara itu lalu menghela napas panjang. "Ayo, Mbak! Kita tunggu Pak Bara di mobil," ajak Jali, tetapi Larasati kembali menggelengkan kepala. Jali yang semakin kebingungan, menggaruk
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Terlambat

Larasati yang pulang dengan diantarkan sopir pribadi Bara, duduk di bangku belakang dengan wajah murung dan pandangan mata menatap kosong ke luar jendela. Sepanjang perjalanan, dia hanya diam saja dan tidak mengeluarkan suara. Meski Jali sudah mencoba untuk mengajak wanita muda itu berbicara dan bercanda, agar Larasati sedikit melupakan kesedihannya. "Den Bram semakin ke sini, semakin ke sana ya, Mbak." Jali terkekeh sendiri. "Maksud saya, Den Bram semakin montok dan menggemaskan, gitu. Pasti karena Mbak Rara pandai mengasuh putra Pak Bara. Saya jadi iri, Mbak. Kapan ya, saya bisa memiliki anak seperti Den Bram?" Jali melirik Larasati melalui pantulan kaca spion di hadapan, tetapi wanita muda yang duduk di bangku belakang sama sekali tidak memberikan respon. "Eh, tapi saya sadar diri, ding, Mbak. Enggak mungkin, lah, anak saya secakep Den Bram. Secara wajah saya aja pas-pasan kayak gini." Jali kembali terkekeh, tapi lagi-lagi dia harus tertawa
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status