Kebahagiaan yang tengah dirasakan oleh Bara, ternyata tidak berlangsung lama. Sebab, beberapa saat kemudian pria tampan itu melihat mendung di wajah ibu susu sang putra. Hal itu membuat ayah Bram tersebut, bertanya-tanya. "Ada apa, Ra?" Bara lalu mendudukkan diri tepat di samping Larasati. "Saya memang menerima dan bersedia menjadi pendamping hidup Pak Bara, tetapi tidak dalam waktu dekat, Pak. Saya, saya ingin mendapatkan anak saya dulu." Ragu, Larasati mengungkapkan keinginannya. Wanita muda itu lalu kembali menunduk, dalam. Bara menghela napas panjang. Sebenarnya, pria tampan itu ingin segera mengukuhkan Larasati menjadi ibu sambung Bram. Ada pun mengenai putra kandung Larasati, mereka berdua bisa mengusahakannya bersama-sama. Namun, jika demikian keinginan Larasati, Bara tidak dapat memaksa dan hanya bisa menyetujuinya. "Baiklah, jika seperti itu maumu, Ra. Tidak mengapa," balas Bara akhirnya, mengalah. "Tapi, bolehkah aku memi
Last Updated : 2024-12-16 Read more