All Chapters of Dijandakan Setelah Melahirkan : Chapter 21 - Chapter 30

49 Chapters

Bagaimana, Ra?

Kehidupan manis yang dibayangkan Lastri -istri pertama Abimana- tidak berjalan seperti yang diharapkan. Dia yang semula berpikir bahwa dengan kehadiran seorang anak di antara mereka berdua, apalagi anak itu adalah darah daging Abimana sendiri, tentu kehidupan rumah tangganya dengan pria yang dicinta akan semakin hangat dan mesra, tetapi ternyata semakin jauh dari angan. Sikap Abimana semakin ke sini semakin berubah pada Lastri, dingin, dan wajah suaminya selalu saja masam. Abimana memang mengikuti kemauan sang istri untuk pindah ke negara tetangga, tetapi hati dan pikirannya tertinggal di Jakarta. Pria itu masih terus memikirkan ibu kandung dari sang putra. Wanita muda yang dia nikahi hanya untuk mendapatkan anak dan perasaan Abimana justru benar-benar telah terjebak pada mantan istrinya. Penyesalan yang mendalam karena telah menyakiti hati Larasati dan juga perasaan sayang yang mulai tumbuh ketika mereka berdua telah berpisah, semakin menyiksa Abimana. Apa
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Calon Bidadari Syurga

Dada Larasati semakin berdebar ketika Bara menuntut jawab darinya. Lidahnya tiba-tiba saja terasa kelu dan mulut Larasati terkunci rapat tidak mau membuka. Grogi menguasai wanita muda itu sekarang hingga membuat dia bingung harus menjawab apa. "Maaf, Ra. Mungkin, bagimu ini sangat mendadak. Asal kamu tahu, sudah cukup lama aku menaruh hati padamu," kata Bara mengurai keheningan karena sedari tadi Larasati belum juga memberikan jawaban. Mendengar perkataan Bara, Larasati memberanikan diri menatap pria di hadapan. Bara menganggukkan kepala, meyakinkan. "Aku serius, Ra. Tapi jika kamu bertanya, sejak kapan? Jawabannya adalah, aku tidak tahu."Wanita berhijab itu mengerutkan dahi, membuat Bara tersenyum. "Ya. Memang benar, Ra. Aku tidak tahu kapan pastinya karena rasa itu tiba-tiba saja hadir di sini." bara menunjuk dadanya sendiri. Wanita cantik itu kembali menundukkan kepala. Dadanya semakin berdebar kencang. 'Kenapa dengan jantungku? Apak
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Jiwa Jomlo yang Meronta

Kebahagiaan yang tengah dirasakan oleh Bara, ternyata tidak berlangsung lama. Sebab, beberapa saat kemudian pria tampan itu melihat mendung di wajah ibu susu sang putra. Hal itu membuat ayah Bram tersebut, bertanya-tanya. "Ada apa, Ra?" Bara lalu mendudukkan diri tepat di samping Larasati. "Saya memang menerima dan bersedia menjadi pendamping hidup Pak Bara, tetapi tidak dalam waktu dekat, Pak. Saya, saya ingin mendapatkan anak saya dulu." Ragu, Larasati mengungkapkan keinginannya. Wanita muda itu lalu kembali menunduk, dalam. Bara menghela napas panjang. Sebenarnya, pria tampan itu ingin segera mengukuhkan Larasati menjadi ibu sambung Bram. Ada pun mengenai putra kandung Larasati, mereka berdua bisa mengusahakannya bersama-sama. Namun, jika demikian keinginan Larasati, Bara tidak dapat memaksa dan hanya bisa menyetujuinya. "Baiklah, jika seperti itu maumu, Ra. Tidak mengapa," balas Bara akhirnya, mengalah. "Tapi, bolehkah aku memi
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Peka

Pagi-pagi sekali, Larasati sudah memandikan Bram karena Bara bermaksud mengajak sang putra untuk meninjau salah satu lokasi proyek di kota kembang itu. Tentu saja Bram didampingi oleh sang ibu susu. Bara menatap takjub pada penampilan Larasati yang saat ini mengenakan gamis motif bunga-bunga kecil dan dipadukan dengan pasmina berwarna ungu. Ibu susu sang putra pagi ini terlihat sangat anggun, membuat Bara semakin kagum. Apalagi ketika wanita muda itu mengulas senyuman manis padanya, duda tampan tersebut merasa tersanjung. Netra Bara terus menatap sang wanita pujaan dan bibirnya senantiasa mengulas senyum. "Assalamu'alaikum, Mas. Apa kami terlambat?" sapa salam dan tanya Larasati ketika sudah berada di dekat Bara yang menunggu di sebuah bangku panjang, tidak jauh dari kamar mereka berdua. "Wa'alaikumsalam. Tidak, Dik. Aku juga belum lama di sini," balas Bara yang kemudian beranjak. "Ayo, kita sarapan dulu! Jali sudah menunggu kita di resto bawah
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Menggoda Mas Bara

Larasati yang masih menggendong Bram, mencoba menenangkan anak susuannya. Dia berjalan mondar-mandir sambil menggoyang-goyangkan badan agar Bram merasa seperti diayun-ayun. Namun, bocah kecil itu masih saja rewel dan menangis meski tangisnya hanya berupa isakan. Sementara di tempatnya berdiri, Bara menatap sang putra dengan tatapan khawatir. Jujur, dia takut putranya kenapa-napa. Namun, karena Larasati melarangnya memanggil dokter, Bara pun hanya bisa menurut. "Maaf, Mas. Mas Bara bisa tolong keluar dulu," pinta Larasati beberapa saat kemudian. "Rara mau susui Bram, barangkali memang benar dia haus lagi," imbuhnya sambil berjalan ke arah ranjang. "Baiklah. Panggil aku jika butuh apa-apa, aku akan menunggu di bangku depan." Meski dengan berat hati, Bara bergegas melangkah menuju pintu. Namun, belum juga pria tampan tersebut mencapai ambang pintu, seruan Bram yang memanggil namanya menghentikan langkah Bara. "Mau Pap-pa! Ikut Pap-pa!
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Ragu

Tiga hari berada di Kota Kembang, semakin mendekatkan hubungan Larasati dan Bara. Ibu susu Bram itu, kini nampak tidak canggung lagi seperti awalnya. Tentu saja itu membuat Bara sangat bahagia. Sebelum mereka kembali ke Jakarta, Bara mengajak Larasati untuk berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan terbesar di kota yang memiliki julukan Paris Van Java. Itu semua Bara lakukan untuk menebus rasa bersalah pada Larasati karena di hari kedua mereka di sana, wanita cantik itu harus berdiam diri di hotel untuk menjaga putranya.Ya, duda satu anak tersebut tidak mengajak serta sang putra dan Larasati ketika meninjau lokasi proyek di hari kedua. Sebab, Bram sedang demam dan dari semalam rewel sehingga malam itu Bara dengan terpaksa tidur di kamar yang ditempati Larasati dan putra kecilnya. Keterpaksaan yang sesungguhnya dia inginkan dan membuat Bara semakin memantapkan hati pada ibu susu sang putra. "Gamis yang ini bagus, Dik. Pasti cocok kalau kamu yang pakai,
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Belum Halal, Mas

Larasati menggeleng. "Bukan itu, Bu. Rara percaya kalau Mas Bara serius pada Rara. Hanya saja, Rara minder, Bu. Rara ini bukan siapa-siapa, sementara Ibu dan Mas Bara ...." Sejenak Larasati menjeda perkataannya. "Harta yang kami miliki hanya titipan, Nak Rara," sergah Bu Dini yang sudah dapat menangkap ke mana arah pembicaraan Larasati. "Karena pada hakikatnya kita ini sama," lanjutnya dengan tatapan teduh. "Jadi, buang jauh pikiran seperti itu dari benakmu. Jika kami memilihmu, itu artinya kamu memang pantas untuk dipilih. Kamu itu spesial, Nak." Bu Dini menepuk-nepuk lembut punggung tangan wanita yang duduk di sampingnya.Larasati merasa sangat terharu mendengar perkataan wanita anggun yang duduk di sampingnya. Dia merasa sangat beruntung, mengenal Bu Dini dan Bara. Namun, kenangan masa silam yang pahit, seringkali melintas dan mengganggu pikirannya. Haruskah Larasati melupakan kisah kelamnya yang pernah dibodohi dengan ketulusan yang ternyata semu
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Masalah Serius

Hari terus berganti. Larasati semakin memantapkan hati. Mencoba kembali membuka lembaran baru untuk berumah tangga. Sesuai dengan mimpi-mimpi yang beberapa malam terakhir mendatanginya. Dia pun mulai yakin dengan perasaannya dan mulai percaya dengan ketulusan yang diberikan oleh pria yang terus menghujani Larasati dengan perhatian. Apalagi orang-orang di sekitarnya, juga memberikan dukungan. Hal itu semakin membuat Larasati yakin untuk melangkah ke depan. Memang benar adanya. Sekeras-kerasnya batu, akan hancur juga dengan tetesan air yang secara terus-menerus dan Bara berhasil membuktikan itu semua. Dia hujani Larasati dengan perhatian dan kasih sayang tulus hingga wanita cantik itu luluh pada akhirnya. Bu Dini tentu sangat bahagia mendengar jawaban Larasati atas permintaan yang beliau lontarkan beberapa waktu yang lalu. Mamanya Bara itu langsung bergerak cepat untuk mempersiapkan semua dan tidak mau lagi menungu. Wanita anggun tersebut ingin s
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Rencana Abi

Di belahan dunia yang lain, tepatnya di Bandara Changi Singapura, Abimana berhasil membawa sang putra untuk kembali ke tanah air. Dia sudah mengetahui keberadaan Larasati dari seseorang yang selama ini dia suruh untuk mencari sang mantan istri. Abimana juga yakin, dia pasti bisa berkumpul kembali bersama Larasati. Keyakinan mantan suami Larasati itu bukan tanpa alasan karena dia yakin sang mantan istri tidak akan bisa merebut Nanda dari tangannya. Bukti kedekatan sang mantan istri dan mantan atasannya -Bara- sudah dia kantongi untuk menjegal Larasati mendapatkan hak asuh sang putra. Ya, Abimana akan memutarbalikkan fakta bahwa mantan istrinya itu berselingkuh sehingga dia yang kemudian mengambil hak asuh Nanda. Mengingat itu semua, sepanjang menunggu pemberangkatan pesawat, senyuman tidak pernah lepas dari bibir pria berkulit kuning langsat tersebut. Dia yang tengah memangku sang putra, terlihat sangat bahagia karena pada akhirnya Abimana dapat terlepas dar
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Siapa Wanita Itu, Mas?

Mobil yang dikemudikan Jali terus melaju, melandas di jalanan beraspal yang mulai padat. Sopir pribadi Bara itu harus fokus melihat ke depan agar perjalanan mereka selamat. Sepertinya, sebagian besar penduduk Jakarta yang sehari-hari menghabiskan waktu dengan bekerja mulai dari pagi buta dan baru kembali ke rumah ketika hari telah petang, memanfaatkan hari libur untuk jalan- jalan bersama keluarga tercinta hingga membuat jalanan semakin merayap. Di bangku belakang, Bara terlihat murung setelah menutup teleponnya. Pria yang akhir-akhir ini senang menggoda Larasati itu, kini menjadi pendiam dan seperti ada yang mengganggu benaknya. Hal itu mengundang perhatian Larasati yang sedari tadi memperhatikan Bara. "Mas, ada apa? Apa ada masalah serius?" tanya Larasati seraya menoleh ke arah Bara. "Jika memang ada yang harus Mas Bara kerjakan, kita tunda dulu belanjanya enggak apa-apa, kok," lanjutnya, penuh pengertian. Bara menggelengkan kepala. "Tidak, D
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status