Share

Belum Halal, Mas

Penulis: Merpati_Manis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-20 13:00:00

Larasati menggeleng. "Bukan itu, Bu. Rara percaya kalau Mas Bara serius pada Rara. Hanya saja, Rara minder, Bu. Rara ini bukan siapa-siapa, sementara Ibu dan Mas Bara ...." Sejenak Larasati menjeda perkataannya. 

"Harta yang kami miliki hanya titipan, Nak Rara," sergah Bu Dini yang sudah dapat menangkap ke mana arah pembicaraan Larasati. "Karena pada hakikatnya kita ini sama," lanjutnya dengan tatapan teduh. 

"Jadi, buang jauh pikiran seperti itu dari benakmu. Jika kami memilihmu, itu artinya kamu memang pantas untuk dipilih. Kamu itu spesial, Nak." Bu Dini menepuk-nepuk lembut punggung tangan wanita yang duduk di sampingnya.

Larasati merasa sangat terharu mendengar perkataan wanita anggun yang duduk di sampingnya. Dia merasa sangat beruntung, mengenal Bu Dini dan Bara. Namun, kenangan masa silam yang pahit, seringkali melintas dan mengganggu pikirannya. Haruskah Larasati melupakan kisah kelamnya yang pernah dibodohi dengan ketulusan yang ternyata semu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Masalah Serius

    Hari terus berganti. Larasati semakin memantapkan hati. Mencoba kembali membuka lembaran baru untuk berumah tangga. Sesuai dengan mimpi-mimpi yang beberapa malam terakhir mendatanginya.Dia pun mulai yakin dengan perasaannya dan mulai percaya dengan ketulusan yang diberikan oleh pria yang terus menghujani Larasati dengan perhatian. Apalagi orang-orang di sekitarnya, juga memberikan dukungan. Hal itu semakin membuat Larasati yakin untuk melangkah ke depan.Memang benar adanya. Sekeras-kerasnya batu, akan hancur juga dengan tetesan air yang secara terus-menerus dan Bara berhasil membuktikan itu semua. Dia hujani Larasati dengan perhatian dan kasih sayang tulus hingga wanita cantik itu luluh pada akhirnya.Bu Dini tentu sangat bahagia mendengar jawaban Larasati atas permintaan yang beliau lontarkan beberapa waktu yang lalu. Mamanya Bara itu langsung bergerak cepat untuk mempersiapkan semua dan tidak mau lagi menungu. Wanita anggun tersebut ingin s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Rencana Abi

    Di belahan dunia yang lain, tepatnya di Bandara Changi Singapura, Abimana berhasil membawa sang putra untuk kembali ke tanah air. Dia sudah mengetahui keberadaan Larasati dari seseorang yang selama ini dia suruh untuk mencari sang mantan istri. Abimana juga yakin, dia pasti bisa berkumpul kembali bersama Larasati.Keyakinan mantan suami Larasati itu bukan tanpa alasan karena dia yakin sang mantan istri tidak akan bisa merebut Nanda dari tangannya. Bukti kedekatan sang mantan istri dan mantan atasannya -Bara- sudah dia kantongi untuk menjegal Larasati mendapatkan hak asuh sang putra. Ya, Abimana akan memutarbalikkan fakta bahwa mantan istrinya itu berselingkuh sehingga dia yang kemudian mengambil hak asuh Nanda.Mengingat itu semua, sepanjang menunggu pemberangkatan pesawat, senyuman tidak pernah lepas dari bibir pria berkulit kuning langsat tersebut. Dia yang tengah memangku sang putra, terlihat sangat bahagia karena pada akhirnya Abimana dapat terlepas dar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Siapa Wanita Itu, Mas?

    Mobil yang dikemudikan Jali terus melaju, melandas di jalanan beraspal yang mulai padat. Sopir pribadi Bara itu harus fokus melihat ke depan agar perjalanan mereka selamat. Sepertinya, sebagian besar penduduk Jakarta yang sehari-hari menghabiskan waktu dengan bekerja mulai dari pagi buta dan baru kembali ke rumah ketika hari telah petang, memanfaatkan hari libur untuk jalan- jalan bersama keluarga tercinta hingga membuat jalanan semakin merayap.Di bangku belakang, Bara terlihat murung setelah menutup teleponnya. Pria yang akhir-akhir ini senang menggoda Larasati itu, kini menjadi pendiam dan seperti ada yang mengganggu benaknya. Hal itu mengundang perhatian Larasati yang sedari tadi memperhatikan Bara."Mas, ada apa? Apa ada masalah serius?" tanya Larasati seraya menoleh ke arah Bara. "Jika memang ada yang harus Mas Bara kerjakan, kita tunda dulu belanjanya enggak apa-apa, kok," lanjutnya, penuh pengertian.Bara menggelengkan kepala. "Tidak, D

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Bukti Perselingkuhan

    Bara bukannya segera menjawab pertanyaan yang dilontarkan Larasati, pria tampan itu malah tersenyum melihat sorot kecemburuan di mata indah sang calon istri. Duda satu anak itu balas menatap Larasati dengan tatapan penuh arti. Apa yang dilakukan oleh Bara, membuat wanita muda yang duduk di samping ayah Bram tersebut menjadi keki."Apa Mas Bara hanya mau mempermainkan perasaan Rara saja?" tanya Larasati pelan dan hampir tidak terdengar dengan netra yang mulai berkaca-kaca. Melintas kembali dengan jelas, apa yang dulu pernah dia terima dari Abimana. Kelembutan dan ketulusan sang mantan suami di awal pertemuan mereka berdua, berakhir dengan goresan luka yang menganga.Bara menggeleng, cepat. "Cik, jelaskan apa maksud perkataanmu tadi!" titah Bara pada wanita berkulit putih yang tadi melontarkan candaan pada kedua tamunya tersebut."Maaf, Mbak. Saya hanya bercanda tadi. Saya dan Mas Bara, juga mendiang istrinya berteman baik. Bu Dini juga teman bai

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Rujuk

    Mendengar tuduhan dari Abimana, Bara nampak keheranan. Pria tampan itu sama sekali tidak dapat menerka, apa maksud dari perkataan mantan salah satu orang kepercayaannya tersebut. "Maksud Mas Abi, apa?" tanya Bara dengan tatapan tak mengerti ke arah Abimana yang berdiri di samping Larasati dan nampak sangat posesif.Abimana tersenyum seringai. Pria berkumis tipis itu lalu mengeluarkan ponsel dan membuka galeri tempat dia menyimpan foto-foto yang didapatkan dari saudara sepupunya. Abimana kemudian menunjukkan foto tersebut kepada Bara."Lihat ini, Pak Bara! Ini bisa saya gunakan sebagai bukti bahwa kalian berdua telah berselingkuh, sebelum saya menceraikan Larasati!"Bara mengamati foto yang telah diedit tersebut dengan seksama. Dari pakaian yang dia dan Larasati kenakan, Bara dapat menebak kapan dan di mana foto itu diambil. Foto kebersamaan dirinya dengan Larasati tanpa sang putra dan di dalam foto tersebut, ibu susu Bram itu nampak tengah hamil besa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Harapan

    Larasati masih duduk terdiam, di samping ranjang sang putra. Dia memikirkan bagaimana cara untuk bisa keluar dari sana dan menemui Bara. Wanita cantik itu dapat melihat dengan jelas kekecewaan di wajah Bara tadi, ketika Abimana mengatakan bahwa mereka akan kembali bersama.Sementara Abimana yang duduk di sofa, nampak sibuk menghubungi seseorang. Entah apa yang dia bicarakan. Dari raut wajah Abimana yang nampak serius tersebut, sepertinya ada masalah penting yang sedang dibahas.Larasati yang tidak mau kembali bersama Abimana lalu beranjak. Dia bertekad untuk menemui Bara, entah bagaimana caranya. Janda yang diceraikan Abimana ketika baru saja melahirkan sang putra itu lalu mengendap hendak keluar dari ruang rawat Nanda, ketika sang mantan suami masih sibuk dengan ponselnya."Mau ke mana kamu, Ra?" Larasati yang hendak mencapai pintu, menghentikan langkah lalu menoleh ke arah sumber suara.Di tempatnya duduk, Abimana menyorot tajam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Prasangka Buruk

    Senyum di wajah cantik Larasati seketika menghilang kala melihat siapa yang menepuk pundaknya. Ternyata yang berdiri di belakangnya, bukanlah sang calon suami seperti yang dia harapkan. Namun, seorang wanita paruh baya yang mengenakan seragam khusus berwarna hijau muda."Maaf, jika saya sudah mengagetkan Mbak Rara," kata wanita paruh baya yang mengenakan seragam khusus petugas kebersihan makam. Petugas kebersihan yang dipasrahi Bara untuk merawat makam mendiang istrinya.Larasati mengangguk. "Tidak apa-apa, Bu. Saya kira, kalau tadi itu Pak Bara.""Pak Bara memang tadi ke sini, Mbak, tapi hanya sebentar. Beliau nampak sangat terburu-buru, tidak seperti biasanya," terang wanita tersebut dan Larasati mengangguk."Oh, ya. Tumben, Mbak Rara dan Pak Bara tidak datang bersama," lanjutnya penuh tanya dan Larasati hanya membalas dengan senyuman dan tidak ingin menjelaskan karena sedang terburu-buru."Maaf, Bu. Saya juga buru-buru. Terima

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Kehilangan Harapan

    Di tempat lain, tepatnya di dalam sebuah mobil pribadi tidak jauh dari kediaman Bara, Fredy dibuat keki sendiri. Sebab, sedari tadi mencoba menghubungi Bara, tetapi sang atasan tidak kunjung mengangkat telepon darinya. "Pak Bara di telpon dari tadi, kok, enggak diangkat, ya."Fredy lalu menyimpan kembali ponselnya di atas dashboard mobil. "Sebaiknya, aku kembali ke rumah sakit untuk mencari informasi, apa rencana Pak Abi selanjutnya," gumam Fredy pada diri sendiri. Orang suruhan Bara itu kemudian segera melajukan mobilnya dan menghentikan pengintaian terhadap Larasati, setelah memastikan bahwa calon istri sang atasan telah berada di tempat yang aman.Ya, sesuai perintah Bara, Fredy membuntuti Larasati begitu wanita cantik yang merupakan calon istri atasannya itu keluar dari rumah sakit. Fredy juga ikut ke pemakaman, ketika tadi Larasati menuju ke sana. Pria muda itu juga langsung mencoba menghubungi sang atasan, tetapi telponnya tidak juga diterima oleh Bar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24

Bab terbaru

  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Istriku Ternyata Nakal

    Keesokan harinya, baik Larasati maupun Bara telah bersiap di kamar màsing-masing. Sementara di ruang tamu yang luas, Bu Dini nampak bersemangat menyambut tamu undangan yang jumlahnya terbatas. Ya, Bu Dini hanya mengundang kerabat terdekat dan beberapa rekan bisnis sang putra yang sudah sangat lama menjalin hubungan kerja dengan Bara.Fredy dan pengacara pribadi Bara pun, terlihat ikut sibuk membantu Bu Dini. Mereka harus memastikan bahwa pernikahan dadakan Bara dan Larasati, dapat berjalan dengan lancar. Pengacara Bara juga tetap menyiapkan tim pengamanan karena tidak ingin hal buruk kembali menimpa klien dan keluarganya.Tepat pukul sepuluh pagi, penghulu datang dengan diiringi oleh Jali yang diminta Bu Dini untuk menjemput. Melihat kehadiran penghulu, Bu Dini lalu meminta Fredy untuk memanggil sang putra di ruang kerjanya. Ya, Bara lebih memilih menunggu di ruang kerjanya karena pagi ini, kamar utama sedang didekorasi oleh orang suruhan sang mama.&

  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Sabar, Bara

    Setelah kedua tamunya pulang, Bara meminta pada sang mama untuk berbicara empat mata. Bu Dini lalu mengambil alih kursi roda sang putra dari tangan Larasati karena kebetulan Bram rewel dan mencari ibu susunya. Di sinilah mereka berdua saat ini berada, duduk berhadapan di ruang kerja Bara."Ada apa, Bara? Apa kamu mau request hotel untuk malam pengantin kalian besok? Akan mama siapkan," tanya Bu Dini seraya tersenyum menggoda sang putra.Bara hanya membalas dengan decakan. Pria tampan itu masih diam dan belum ingin membuka suara."Mau barapa hari kalian menginap di hotel, hem?"lanjut Bu Dini seraya menelisik wajah putranya."Ma! Kenapa mama ngomongnya udah jauh banget, sampai bahas menginap di hotel segala, sih? Bara 'kan, belum setuju jika pernikahan kami dipercepat seperti keinginan mama tadi!""Kamu pasti setuju, Son, mama tahu itu." Bu Dini masih saja mengulas senyuman menggoda pada sang putra.Bara men

  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Menjadi Saudara yang Baik

    Mendengar perkataan istri dari mantan suami yang sepertinya benar-benar menyesali perbuatan di masa lalu, hati Larasati mulai sedikit luluh. Wanita berhijab itu sebenarnya tidak tega juga, melihat Abimana mengalami stress berat yang kini baru dia ketahui bahwa semua terjadi akibat tekanan dari sang istri. Larasati lalu menoleh ke arah Bu Dini untuk meminta pertimbangan."Bu. Apa kita bisa bicara sebentar," pintanya kemudian dan Bu Dini mengangguk, menyetujui."Maaf Pak Kusuma, Nak Lastri. Kami mau bicara sebentar," pamit Bu Dini seraya beranjak.Larasati lalu mendorong kursi roda Bara, mengekor langkah Bu Dini menuju ruang keluarga."Kalau memang Nak Rara keberatan jika Bara mencabut tuntutannya, biarlah proses hukum untuk Abimana tetap dilanjutkan. Ya, meskipun mama tidak yakin, kalau Pak Kusuma akan diam saja dan membiarkan menantunya itu mendekam di tahanan." Bu Dini mengawali pembicaraan, setelah beliau dan Larasati duduk di so

  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Penyesalan Istri Abimana

    Siang ini, istri pertama Abimana benar-benar datang ke rumah Bara untuk menemui mantan atasan suaminya. Kedatangan Lastri, tidak berselang lama setelah kepulangan Bara. Dia disambut dengan baik oleh Bu Dini dan sang putra. Sementara Larasati yang merasa tidak berkepentingan, enggan untuk ikut menemui wanita yang pernah menorehkan luka di hatinya.Lastri datang ke kediaman Bara tidak sendirian. Dia datang bersama sang ayah yang merupakan seorang pengusaha terkenal. Tentu saja kedatangan mereka berdua membuat Bara semakin penasaran."Katakan saja langsung, ada perlu apa Mbak Lastri datang menemui saya lagi?" tanya Bara bahkan sebelum sang tamu dipersilakan untuk duduk."Bara. Biarkan tamunya masuk dulu." Lembut Bu Dini mengusap lengan sang putra, meminta kesabaran putranya itu.Bara menghela napas panjang. Dia tidak ingin berbasa-basi dengan orang-orang yang tidak memiliki hati seperti wanita di hadapan. Sementara Lastri dan sang pap

  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Niat Tidak Baik

    Waktu terus berlalu. Kini, kondisi Bara sudah dinyatakan membaik dan sudah diperbolehkan pulang, setelah dirawat selama seminggu. Larasati yang setiap hari dengan setia menunggui Bara bersama Bu Dini, menyiapkan semua meski Bara masih saja mengabaikan wanita muda itu."Mbak Rara, ini obat yang harus diminum Pak Bara, ya. Jangan lupa, setiap pagi ajak Pak Bara berjemur untuk mempercepat pemulihan kesehatan beliau," terang suster sambil menyerahkan obat untuk pasiennya itu."Baik, Sus. Akan saya perhatikan," balas Larasati, seraya melirik Bara. Namun, pria yang dilirik memasang tampang dingin dan sama sekali tidak tertarik mendengar perkataan ibu susu sang putra.Larasati hanya bisa menghela napas panjang kemudian. Nampaknya, wanita muda itu harus menambah stok sabarnya. Telah seminggu Larasati mencoba untuk mendekati Bara, tetapi duda satu anak tersebut masih saja bersikap dingin padanya.Sementara Bu Dini yang menyaksikan semua, kemudian

  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Maafkan Rara, Mas

    Setelah mengalami kejang-kejang akibat reaksi obat pasca operasi kakinya yang patah, keadaan Bara kembali membaik. Duda satu anak itu juga sudah siuman dan pagi ini telah dipindahkan ke ruang perawatan. Ruangan VVIP yang luas dengan fasilitas terbaik di rumah sakit tersebut.Semalam, Bu Dini, ditemani Fredy dan Dhani dengan setia menunggui Bara. Mereka bertiga menunggu di ruang tunggu yang berada di samping ruang observasi. Sementara Jali disuruh langsung pulang agar jika Larasati butuh sesuatu, sopir pribadi Bara itu siap menemani.Benar saja, pagi-pagi sekali Larasati sudah menyiapkan Bram dan minta diantarkan ke rumah sakit. "Ayo, Mas Jali!" ajak Larasati dengan tidak sabar, membuat Bi Mimin yang ikut mengantarkan sampai teras tersenyum."Hati-hati, Mas Jali," pesan Bi Mimin dan sopir setia Bara itu mengangguk, patuh."Bi. Kami berangkat dulu," pamit Larasati, seraya melambaikan tangan.Sepanjang perjalanan menuju rumah s

  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Pasien Kejang-kejang

    Larasati yang tengah menyuapi Bram makan sore, mengerutkan dahi kala melihat Bu Dini terlihat panik sendiri. Mamanya Bara itu nampak mondar-mandir, seraya berteriak memanggil sopir pribadi. Bu Dini juga menyerukan nama Bi Mimin, asisten senior di kediaman sang putra yang sudah sangat lama mengabdi."Ada apa, Ndoro Putri?" tanya Bi Mimin yang tergopoh-gopoh datang, ketika mendengar sang majikan memanggil namanya dengan teriakan. Disusul sopir keluarga yang langsung berdiri di samping asisten senior tersebut.Wajah asisten senior itu nampak cemas, begitu pula pria paruh baya di sampingnya. Bi Mimin dan Mang Ucup sepertinya dapat menebak bahwa sesuatu hal yang buruk pasti telah terjadi. Sebab, tidak biasanya sang majikan memanggil dengan seruan yang lantang."Bi. Aku mau ke rumah sakit, Bara mengalami kecelakaan. Tolong, Bibi bantu Rara mengawasi Bram," pinta Bu Dini dengan netra berkaca-kaca. Telihat dengan jelas bahwa wanita anggun tersebut sang

  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Semoga Tidak Terlambat

    Sikap Larasati masih saja sama meskipun Bu Dini sudah mengajak wanita muda itu berbicara. Perkataan Abimana kala di rumah sakit, tidak hanya membekas di hatinya. Namun, membuat Larasati dihantui rasa bersalah terhadap sang putra.Imbasnya, wanita berhijab tersebut terus larut dalam kesedihan. Bukan hanya itu, Larasati juga senantiasa menghindar dari ayahnya Bram hingga membuat Bara kebingungan. "Kamu kenapa, sih, Dik?" keluh Bara, setelah pria tampan itu kembali tidak berhasil mendekati Larasati.Bara hanya dapat melihat wanita cantik itu dari kejauhan, ketika pagi ini Larasati mengajak sang putra bermain di taman belakang. Ingin sekali Bara mendekat, tetapi dia khawatir Larasati akan semakin menjauhinya. Akhirnya, Bara hanya bisa menghela napas berat."Kenapa, Bara? Apa, Nak Rara belum mau bicara denganmu?" tanya Bu Dini, mengagetkan sang putra.Bara menggeleng. "Dia terus menghindar, Ma," kata pria tampan itu yang terdengar putus asa.&

  • Dijandakan Setelah Melahirkan    Ibu yang Egois

    Meskipun Bara telah mengungkap semua fakta tentang perbuatan Abimana, tetapi mantan suami Larasati itu tetap tidak merasa bersalah dan tidak mau kalah. Pria berkumis tipis tersebut masih saja ngoceh tidak karuan. Beruntung, kedua tangannya sudah dipegang dengan kuat oleh dua orang petugas dari kepolisian sehingga hanya sebatas omongan yang bisa dia lontarkan."Semua itu salahmu, Ra! Karena keegoisanmu Nanda meninggal! Kamu benar-benar ibu yang egois!" kecam Abimana.Semakin dilawan dengan kata-kata, Abimana semakin menggila. Bara akhirnya hanya diam saja dan tidak lagi meladeni ocehan Abimana. Sementara Larasati, nampak tertunduk dengan air mata yang terus mengucur deras. Sepertinya, ada perkataan Abimana yang berhasil menyentil sisi hatinya.'Benarkah Nanda pergi karena aku egois?' Larasati hanyut dalam pikiran dan terus menyesali diri sendiri."Sudah, Dik. Jangan dengarkan ocehannya," bisik Bara, kala melihat wajah sendu sang calon istri.&nb

DMCA.com Protection Status