TING! Suara lift berbunyi, pintunya terbuka.Talita melangkah keluar dengan hati berdebar. Ia masih mencurigai Emir yang berganti nama jadi Diego—pria yang tiba-tiba muncul dalam hidupnya, menolongnya dari ancaman, tetapi tetap penuh rahasia.Apartemen itu luas, dengan interior modern yang didominasi warna hitam dan abu-abu. Ada aroma kopi yang masih hangat di udara, menambah kesan nyaman di dalam ruangan.Begitu pintu terbuka lebih lebar, suara langkah kaki kecil terdengar."Bunda!"Hasan dan Hasna langsung berlari menghampiri Talita, memeluknya erat. Air mata mengalir di pipinya saat ia mengecup kening mereka satu per satu."Sayang... Maafkan Bunda telat datang..."Hasna memegang pipi Talita dengan tangan mungilnya. "Bunda jangan pergi lagi..."Talita tersenyum di tengah air matanya. "Bunda nggak akan kemana-mana, sayang..."Emir berdiri beberapa langkah di belakang, mengamati momen itu dengan mata yang dalam. Kerinduan, cinta, dan rasa bersalah berbaur di hatinya.Namun, ia tetap m
Last Updated : 2025-02-11 Read more