Semua Bab Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi: Bab 141 - Bab 150

168 Bab

Bab 141 Pilihan yang Sulit

Ryu terus berada di sisi Mahira. Wanita itu dilarang pergi ke laboratorium dan diminta untuk beristirahat di kamar.“Apa aku boleh jalan-jalan di bawah?” tanya Mahira.“Untuk apa?” Ryu yang duduk di sofa menatap pada Mahira yang berdiri di depannya.“Aku sudah lama tidak menginjak tanah dan menyentuh tanaman,” jawab Mahira.“Benar. Dia terus berada di dalam kamar dan balkon saja.” Ryu menutup computer dan berdiri.“Aku akan menemani kamu.” Ryu mengulurkan tangannya.“Aku bisa jalan sendiri.” Mahira menolak. Dia masih ingat benar apa yang dilakukannya pada Ryu. Mencuri ciuman pria itu dan menganggapnya Elvis. Ada rasa tidak nyaman dan malu.“Kenapa?” tanya Ryu.“Tidak apa.” Mahira memalingkan wajahnya.“Kamu bahkan sudah mencium bibirku, Mahira.” Ryu berbisik di telinga Mahira.“Aku tidak sengaja. Aku pikir kamu….” Kalimat Mahira terputus karena mulutnya sudah ditutup Ryu dengan tangannya yang lebar.“Aku tidak ingin lagi kamu menyebutkan nama pria itu. Ingat perjanjian kita,” tegas Ryu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-22
Baca selengkapnya

Bab 142 Penyerangan

Rino terkejut mendapatkan surat gugatan cerai dari Mahira. Pria itu bingung harus melaporkan atau tidak kepada Elvis.“Di mana Nyonya sehingga bisa mengirimkan gugatan cerai ini?” Rino menatap surat gugatan dengan tanda tangan asli Mahira. “Tidak mungkin Nyonya ingin bercerai dengan Pak Elvis. Apalagi dia sedang hamil. Aku harus memberitahu Bos.” Rino mengambil ponsel dan menghubungi Elvis.“Ada apa?” Elvis dengan cepat menerima panggilan dari Rino.“Bos. Aku akan mengirimkan file. Ada harus segera membukanya,” ucap Rino.“Baiklah.” Elvis memutuskan panggilan. Dia melihat pesan yang muncul di layar ponsel dan dengan cepat membukanya.“Apa?” Elvis benar-benar terkejut melihat surat gugatan cerai yang dikirim langsung dari Jepang. “Tidak mungkin. Ini pasti palsu.” Elvis meremas ponsel menahan amarah.“Mahira tidak mungkin menggugat cerai diriku. Apalagi dia sedang hamil. Pasti ini dilakukan dengan paksaan.” Elvis menghubungi kembali Rino.“Apalagi yang kamu dapatkan?” tanya Elvis.“Nyo
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

Bab 143 Pelukan Kerinduan

Ryu menurunkan Mahira di lantai. Ruangan yang awalnya gelap secara otomatis menjadi terang.“Tempat apa ini?” Mahira memperhatikan sekeliling. Ruangan itu tampak bergerak.“Robot.” Mata Mahira melotot.Robot-robot dengan kemampuan bertarung dan menyerang diaktifkan. Diluncurkan melalui jalur khusus.“Jadi, pulau ini diaman oleh robot dan bukan manusia. Pantas saja tidak terlihat para penjaga. Manusia pun hanya kami berlima dan pelayan.” Mahira hanya terdiam. Dia sangat mengagumi kecanggihan teknologi yang digunakan Ryu.“Kita lihat yang melakukan penyerangan.” Ryu menarik tangan Mahira mengikutinya menuju layar besar yang memperlihatkan bagian atas pulau.“Ini tidak adil,” ucap Mahira melihat para robot yang akan bertarung dengan manusia.“Siapa kamu sebenarnya?” tanya Mahira.“Aku hanya seorang pria Jepang yang cerdas.” Ryu tersenyum. Pria itu terus memegang tangan Mahira dan tidak ingin melepaskannya.“Lepaskan!” Mahira menarik tangannya, tetapi gagal.“Tuan. Para penyusup membawa ah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

Bab 144 Kritis

Elvis berhasil melepaskan diri dari borgol. Dia berlari mendekati Mahira. Pria itu ketakutan melihat darah yang telah membasahi gaun putihnya.“Tidak. Mahira!” Elvis memeluk Mahira da menangis. “Sayang, bangun. Kamu tidak boleh pergi. Aku mohon jangan tidur. Buka mata kamu. Mahira!” teriak Elvis.“Mahira.” Ryu mendekat.“Jangan sentuh istriku!” Elvis menatap tajam pada Ryu. “Mahira. Bicaralah. Di mana obat kamu?” Elvis kebingungan. Pria itu benar-benar menjadi gugup.“Tidak, Mahira!” Elvis melihat darah yang semakin deras mengalir dari perut dan juga diantara kedua kaki Mahira. “Mahira, bangun!” Elvis memukul pipi Mahira yang semakin pucat.“Kita harus membawanya ke ruangan perawatan. Aku akan memeriksanya.” Chris mendekat.“Menjauh dari istriku,” bentak Elvis.“Saya seorang dokter,” tegas Chris.“Kami akan segera melakukan pertolongan pada dokter Mahira,” lanjut Chris.“Tolong, selamatkan istriku.” Elvis benar-benar berharap banyak pada Chris.“Saya akan berusaha semaksimal mungkin
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

Bab 145 Cinta Sesungguhnya

Elvis benar-benar gelisah. Dia ingin segera membuka pintu dan bertemu dengan Mahira. “Sial! Kenapa masih belum dibuka juga?” Elvis berdiri di depan pintu dan melihat lampu yang sudah mati. Dia tidak tahu dokter sedang menoling istrinya yang kristis dan dalam kondisi berbahaya.“Ryu, bisakah kamu meminta mereka segera membuka pintu? Apa yang terjadi di dalam sana?” tanya Elvis memegang kerah kemeja Ryu dan pria itu hanya diam saja.“Apa kamu mau menculik Mahira lagi? Dia itu istriku dan sedang hamil anak kami. Jadi, tidak mungkin kamu merebut wanita yang sudah punya suami,” tegas Elvis.“Aku tidak masalah selama wanita itu adalah Mahira,” ucap Ryu dengan wajah datarnya.“Gila!” Elvis ingin memukul Ryu, tetapi dia ditarik oleh anak buah Ryu. Padahal dua pria itu sudah cukup babak belur karena saling pukul. “Kamu pasti bisa mendapatkan wanita lain,” tegas Elvis.“Tetapi aku mau Mahira.” Ryu tersenyum.“Bagaimana jika kita negosiasi saja? Aku bisa memberikan apa pun yang kamu inginkan se
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Bab 146 Musuh Tersembunyi

Seorang wanita Eropa berlari dan memeriksa wajah memar Ryu. Dia terlihat panik “Ryu, apa yang terjadi?” Elizabet benar-benar khawatir.“Eli. Kapan kamu datang?” Ryu cukup terkejut dengan kehadiran Elizabet.“Aku memang sudah berada di Jepang, tetapi belum menemui kamu karena masih ada urusan di pabrik robot,” jelas Elizabet.“Kenapa kamu bisa terluka? Apa tidak ada pengawal?” tanya Elizabet menyentuh pipi Ryu dan pria itu segera menepisnya.“Ah!” Elizabet terkejut. Wanita itu tidak sadar dengan tindakannya. Ryu tidak suka disentuh sembarangan orang.“Maaf. Aku terlalu khawatir,” ucap Eli.“Jangan lakukan itu lagi,” tegas Ryu duduk di sofa.“Produksi robot diawasi oleh Eli. Apa dia melakukan sesuatu?” tanya Ryu di dalam hati.“Ryo, awasi kondisi Mahira. Pastikan dia pulih,” tegas Ryu keluar dari ruang Ryo.“Ya.” Ryo melihat pada Eli yang seakan tidak suka mendengarkan nama Mahira. “Ryu, kamu mau kemana?” Elizabet segera mengejar Ryu.Elizabet menghentikan langkah kaki di depan pintu d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Bab 147 Racun

Chris membereskan semua yang dibutuhkan. Pria itu siap kembali ke rumah sakit dan membawakan obat untuk Mahira. “Apa kamu mau pergi? Bukankah baru tiga hari di sini?” Elizabet berdiri di depan Chris. “Eli, apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Chris heran. Pria itu mulai curiga dengan rekannya.“Kastil ini dengan mudah diperbaiki oleh robot pekerja dan manusia.” Elizabet tersenyum.“Tentu saja. Ini dibangun dengan kecanggihan teknologi,” ucap Chris.“Kenapa kamu tidak tinggal di sini saja?” Elizabet memperhatikan Chris.“Aku adalah seorang dokter. Sudah pasti bekerja di rumah sakit. Aku di sini pun menjadi dokter pribadi Ryu. Kamu tahu jelas,” tegas Chris.“Sekarang Ryu tidak di sini. Jadi, aku tetap akan di sisinya,” lanjut Chris.“Kenapa kamu kembali kemari?” tanya Elizabet.“Aku mengambil ramuan milik dokter Mahira.” Chris melempar koper kecil kepada Luo.“Aku duluan.” Luo segera masuk ke dalam helicopter.“Apa ada lagi yang kamu butuhkan Eli?” tanya Chris.“Tidak.” Elizabet melih
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Bab 148 Cemburu Buta

Ryu memerintahkan Edo untuk mengaktifkan penghancuran otomatis pada robot yang ada di kastil. Pria itu pun mengumpulkan semua pelayan yang bekerja untuknya. “Aku akan kembali ke kastil,” ucap Ryu.“Eli ada di sana.” Chris memperhatikan Ryu yang selalu tampak tenang.“Kenapa dia ke kastil? Wanita itu tidak ada urusan lagi dengan rumah pribadiku.” Ryu berjalan cepat meninggalkan Chris. “Ada apalagi?” tanya Luo mendekati Chris.“Aku tidak mengerti. Semuanya menjadi kacau,” jawab Chris duduk di kursi tunggu.“Ryu pergi kemana?” tanya Luo duduk di samping Chris.“Sepertinya dia kembali ke kastil,” jawab Chris.Elizabet masih berada di kastil. Dia mendekati para pelayan yang bertanggung jawab atas dapur.“Tugas kalian sudah selesai. Kasti ini tidak akan digunakan lagi.” Elizabet tersenyum.“Aku akan mengirim kalian pulang ke rumah masing-masing dengan kapal,” ucap Elizabet.“Tapi, laut masih ada rancau.” Seorang wanita paruh baya terlihat khawatir.“Tidak usah takut. Pelindung pulau ini su
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Bab 149 Mimpi yang Nyata

Elvis hanya berdua saja dengan Mahira. Pria itu terus berada di sisi istrinya.“Mahira, waktu ini seakan bergitu lambat. Aku tidak tahu lagi sudah berapa lama kita berada di ruangan ini. Bisakah kamu bangun?” Elvis mengusap kepala Mahira. “Sayang, aku mohon bangun. Mahira!” Elvis berteriak. Dia benar-benar merasa hancur karena tidak juga melihat perkembangan dari sang istri. “Bangun, Mahira! Sampai kapan kamu akan menyisaku. Aku menyesal. Aku mohon bangun.” Elvis menggengam kuat jari-jari Mahira yang lemas. Pria itu sangat kesal. Dia ingin marah, tetapi tidak tahu harus diluapkan kepada siapa karena yang menyakiti istrinya adalah robot.“Aku akan membunuh Ryu. Aku pun tidak peduli, jika aku yang mati, Mahira.” Elvis berbisik di telinga Mahira.“Jika kamu tidak juga bangun. Aku akan membunuh semua orang di rumah sakit ini dan membawa kamu pergi. Kita mati bersama saja. Bagaimana? Apa kamu suka?” Elvis terlihat tersenyum dalam tangis. Pria itu merasa dirinya telah hancur karena Mahira
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya

Bab 150 Membingungkan

Elvis membuka mata karena cahaya matahari telah masuk dan menyilaukan. Dia meraba sang istri yang tidak bergerak sama sekali.“Sayang.” Elvis turun dari tempat tidur memastikan Mahira baik-baik saja.“Kenapa dia belum bangun?” Elvis menyentuh pipi Mahira yang dingin. Dia melihat layar computer yang bergerak stabil untuk detak jantung dan tekanan darah.“Sayang, apa kamu masih tidur?” tanya Elvis membuka jari-jari Mahira yang menggenggam.“Kenapa dia tidak bangun lagi? Apa sengaja agar tidak ada yang tahu atau aku memang hanya bermimpi?” Elvis tampak bingung. Dia bahkan meragukan keberamaanya dengan Mahira.“Apa aku berhalusinasi? Aku benar-benar sudah gila, tetapi semuanya terasa nyata.” Elvis duduk di kursi dan memijik kepalayang. Dia menatap Mahira yang tidur dengan tenang.“Anda sudah bangun.” Ryo mengetuk pintu.“Ya. Aku akan ke kamar mandi.” Elvis tampak linglung. Dia benar-benar tidak bisa membedakan mimpi atau nyata ketika Mahira bangun dan mereka saling bicara.“Hm.” Ryo memeri
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121314151617
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status