All Chapters of Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi: Chapter 111 - Chapter 120

165 Chapters

Bab 111 Puncak Kenikmatan

!!! WARNING 21++++ !!!“Arrgggh!” Sasa menggila setelah mengetahui Mahira diculit Elivs. Dia tidak menyangka pria yang dicintainya lebih memilih mantan istri dari pada dirinya.“Kenapa harus Mahira? Wanita itu benar-benar dicintai banyak pria. Padahal dia hanya seorang dokter miskis.” Sasa menghambur isi kamarnya hingga berantakan. Semua perlengkapan kecantikan berserakan di lantai. Begitu juga dengan bantal dan guling serta foto-foto dirinya bersama dengan Elvis.“Harusnya malam itu aku berhasil mengambil benih milik Elvis hingga hamil. Harusnya aku pura-pura hamil. Benar. Aku harus mencari kesempatan lagi untuk bisa mengambil video bersama Elvis.” Sasa tersenyum. Dia sedang memikirkan rencana untuk mendapatkan cairan milik Elvis.“Bagaimana caranya agar aku mendapatkan benih milik Elvis agar aku bisa hamil anak dia? Dia pasti belum menyentuh Mahira dan aku yakin wanita itu juga tidak akan memberikan tubuhnya dengan mudah.” Sasa tahu benar dengan harga diri Mahira yang sangat tinggi s
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Bab 112 Masih Bercinta

WARNING 21+Tidak ada yang berani membangunkan Mahira dan Elvis. Para pelayan membiarkan pasangan suami istri itu tetap terlelap. Walaupun hari sudah tidak pagi lagi. Keduanya lelah setelah bercinta semalaman dengan penuh gairah.“Hah! Tubuhku lengket sekali.” Hah!” Mahira memegang sesuatu yang mengganjal di punggungnya.“Apa ini?” Mahira bingung. Jari-jarinya meremas benda lembut dan kenyal.“Hah. Oh no!” Mahira segera melepas sesuatu yang dengan mudah telah menegang.“Mahira, apa semalam belum puas sehingga kamu membuat senjataku menegang?” Elvis meremas buah kembar Mahira.“Aaah!” Mahira segera memegang tangan Elvis yang kekar.“Hhh. Kami tidur telanjang dan saling berpelukan.” Mahira tidak berani bergerak. Dia bisa merasakan hangat dari senjata Elvis yang menempel di punggungnya.“Kenapa Elvis tidak juga mengenakan celananya dan keluar dari selimut ini? Aku tidak bisa bergerak.” Mahira masih memegang tangan Elvis yang ada di dadanya. Pikirannya kacau mengingat malam panjang dan pan
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Bab 113 Rencana Baru

Elvis pergi ke Perusahaan hanya sebentar saja setelah makan siang. Pria itu sebenarnya sangat sibuk, tetapi lebih memilih berada di samping Mahira. Dia harus menebus dua tahun yang terbuang percuma.“Pak Elvis. Kenapa Anda datang?” tanya Rino.“Bukankah kamu memintaku untuk datang walaupun hanya sebentar saja,” jawab Elvis masuk ke dalam ruangannya.“Ya, tetapi….” Kalimat Rino terhenti.“Kak Elvis.” Sasa langsung memeluk Elvis. Wanita itu menangis sesegukan. “Sasa.” Elvis melihat pada Rino yang mengangkat tangannya.“Apa yang kamu lakukan di sini, Sasa.” Elvis mendorong tubuh Sasa agar menjauh darinya.“Kak, kenapa Kakak menghilang dan tidak pernah lagi datang kepadaku? Aku merindukan Kak Elvis.” Sasa menatap Elvis.“Aku sibuk. Aku sudah mengirimkan uang untuk pengobatan kamu dan sekarang kamu sudah sembuh. Itu cukup,” tegas Elvis duduk di kursinya. Dia benar-benar tidak ingin Sasa berada terlalu dekat dengannya.“Kak, apa Kakak tidak akan menepati janji?” tanya Sasa berdiri di depan
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Bab 114 Wanita yang Diperebutkan

Elvis benar-benar tidak pernah lagi pulang ke rumah keluarganya. Pria itu hanya ingin menghabiskan waktu bersama Mahira. Dia tidak peduli pada sang ibu yang merindukan putra tersayang begitu juga sang adik yang kesepian.Mahira duduk di taman yang menghadap ke rumah kaca. Wanita itu menggenggam kunci rumah yang diberikan kepadanya.“Kenapa Elvis melakukan ini semua?” Mahira menatap kunci yang ada di tangannya. Dia beranjak berdiri.“Aaah. Sakit sekali. Uhh.” Mahira memukul pinggangnya. Dia kembali duduk ke kursi.“Ihhhh.” Mahira sangat kesal. Elvis menyiksanya dengan cara yang berbeda. Sakit berujunng nikmat, tetapi tetapi membuat wanita itu tersiksa.“Kejam sekali. Apa di aini hyper? Nafsuny ganas. Dia bahkan tidak sungkan memakan milikku di bawah sana dan itu terasa ….” Mahira tidak melanjutkan kalimatnya karena sensasi itu memang sangat nikmat dan membuat dirinya ketagihan.“Tidak. Tidak! Aku tidak boleh memancing Elvis. Dia tidak bisa hanya bermain sebentar dan santai. Pria itu ben
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Bab 115 Perlakuan Manis Rino

Rino dengan sabar menunggu Ela. Pria itu duduk di sofa dan memainkan ponselnya. Dia juga melaporkan posisi dirinya kepada Elvis. “Saya sudah siap.” Ela berdiri di depan Rino. Wanita itu mengenakan kaos dan celana jeans panjang. Pakaian perawat yang berwarna putih telah berubah. Dia terlihat lebih muda dari usianya. “Ya.” Rino cukup terpesona dengan Ela yang terlihat berbeda.“Ayo berangkat.” Rini segera membawa koper keluar dari rumah Ela.Ela menutup dan mengunci pintu rumahnya. Dia terus tersenyum bahagia karena akan bertemu dengan Mahira. “Apa kamu tidak membawa pakaian Ganti?” tanya Rino melihat pada Ela yang hanya membawa tas kecil.“Untuk apa?” Ela balik bertanya.“Mungkin Anda akan menginap,” ucap Rino. “Tidak mungkin.” Ela tersenyum.“Baiklah. Itu tidak akan masalah.” Rino membuka pintu untuk Ela di kursi depan. “Apa aku tidak di belakang saja?” tanya Ela.“Aku bukan sopir,” jawab Rino.“Oh. Maaf.” Ela segera duduk di kursi depan dengan tidak lupa memasang sabuk pengaman.
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Bab 116 Cinta Sesungguhnya

Elvis duduk di kursi kerjanya dan Rino di sofa. Dua pria itu tampak diam saja. Tidak ada yang memulai percakapan.“Bos, apa ada apa?” tanya Rino.“Ada undangan dari Sasa,” jawab Elvis.“Undangan?” Rino tampan bingung.“Ya. Apa bulan ini dia akan berulang tahun?” tanya Elvis.“Anda memang tidak pernah mengingat ulang tahun Nona Sasa dari sejak saya menjadi asisten Anda,” jelas Rino.“Ya. Dulu juga aku tidak peduli dengan ulang tahunnya, tetapi keluargaku selalu merayakannya bersama sehingga aku yang tidak suka dengan pesta pun terpaksa hadir,” ucap Elvis.“Berarti ini ulang tahun pertama Nona Sasa di Indonesia.” Rino pun menerima undangan itu.“Ya. Aku tidak tertarik untuk datang. Wanita itu benar-benar sangat licik. Dari kecil dia sudah suka menipu dan berbohong, tetapi kami membiarkannya sehingga menjadi terbiasa.” Elvis tidak pernah melupakan masa muda. Ingatan pria itu sangat kuat dalam segala hal.“Dia juga yang mengakui diri menjadi tunanganku sejak kecil. Menangis histeris ketik
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

Bab 117 Rumah Impian

Mahira membuka mata dan tidak mendapatkan Elvis di tempat tidur.“Tubuhku benar-benar terasa ringan setelah minum ramuan heral.” Mahira duduk di tepi kasur. Dia melihat Elvis keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk yang melingkar di pinggang. Rambut dan tubuhnya masih basah. Dia mengerikan kepalanya dengan handuk lain.“Pria tampan dan kaya memang mempesona. Mereka merawat diri. Lelaki pertama yang telanjang di hadapanku adalah Elvis. Ya karena dia yang menjadi suamiku sehingga kami satu rumah dan tidur di kamar serta kasur yang sama.” Mahira tanpa sadar menatap Elvis yang berjalan mendekatinya.“Apa kamu suka?” tanya Elvis.“Ya. Ah. Tidak.” Mahira kebingungan. Dia memalingkan wajahnya yang terasa panas dan merah.“Kamu padahal seorang dokter, tetapi masih terpesona pada tubuh pria.” Elvis menggoda Mahira. “Kamu bukan pasien,” tegas Mahira berdiri.“Benar. Aku sudah sering melihat tubuh manusia ketika berada di rumah sakit. Apalagi di ruangan operasi, tetapi rasanya ber
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

Bab 118 Menjemput Kebahagiaan

Mahira melihat kepergian mobil Elvis hingga hilang dari pandangan. Wanita itu tersenyum senang. Dia akan mulai bermain dengan tanaman obat. “Ela, apa kamu ada jadwal di rumah sakit?” tanya Mahira.“Tidak, Dok. Aku sedang mengambil cuti satu hari,” jawab Ela tersenyum.“Bagus. Ayo ikut aku. Kita pergi ke kebun di belakang rumah kaca. Kamu pasti suka.” Mahira menarik tangan Ela.“Ya.” Ela mengikuti langkah kaki Mahira yang tampak bersemangat dan bahagia. “Dok, apa aku boleh bertanya?” tanya Ela. “Apa?” Mahira berjalan berdampingan dengan Ela. Mereka melangkah santai di jalan setapak.“Apa Anda bahagia?” Pertanyaan Ela menghentikan langkah kaki Mahira. Wanita itu pun memutar tubuh menghadap mantan asisten pribadinya.“Aku sedang berusaha mencapai kebagianku bersama Elvis. Dia sekarang sangat berbeda. Tidak seperti dulu lagi.” Mahira tersenyum dan memegang kedua tangan Ela. “Lihatlah. Elvis membangun rumah kaca sesuai impianku. Dia menebus dua tahun pernikahan yang sia-sia,” lanjut Mah
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

Bab 119 Pengganggu

Ela hanya diam saja di dalam mobil. Dia tidak bertanya apa pun kepada Rino yang menjadi sopir.“Apa yang ini kamu beli? Katakan saja,” ucap Rino berhenti di depan sebuah mall.“Tidak ada.” Ela menoleh kepada Rino dan tersenyum.“Kalau begitu aku akan mengantar Anda pulang.” Rino mengeluarkan secarik kertas dari saju jas dan memberikan kepada Ela. “Apa ini?” tanya Ela melihat cek.“Itu bayaran dari Pak Elvis untuk kamu yang telah menemani Nyonya Mahira,” jawab Rino.“Aku rasa tidak perlu.” Ela melihat angka dengan banyak nol tertulis di cek. “Aku senang bisa menemani Dokter Mahira,” lanjut Ela.“Pak Elvis tidak mau ada utang budi. Anda harus menerimanya agar kami tidak segan menjemput Anda kembali,” tegas Rino.“Kami mau makan siang di mana?” tanya Rino.“Terserah,” jawab Ela masih memegang cek tanpa menyimpannya.“Lebih baik cek itu kamu simpan. Jika hilang kami tidak akan menggantinya dan uang bisa ditarik langsung oleh pemilik cek,” jelas Rino.“Ya. Terima kasih.” Ela menyimpan cek
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Bab 120 Perhatian dalam Cemburu

Mahira menikmati waktu yang sangat berkualitas. Dia sibuk dalam bahagia. Bermain dengan tanaman obat dan membuat ramuan.“Apa aku boleh meminta dibuatkan laboratorium?” tanya Mahira pada dirinya sendiri. “Aku harus membersihkan diri. Hari sudah sore.” Mahira terus berada di rumah kaca.“Apa ada pakaian ganti?” Mahira masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dapur.“Kamar mandi yang lengkap. Ini benar-benar disiapkan untukku.” Mahira melihat perlengkapan mandi yang biasa digunakannya.“Aku suka ini. Elvis benar-benar luar biasa.” Mahira pun mandi dengan tenangnya.“Ah tidak. Pakaian ganti ku. Tidak mungkin aku keluar dengan handuk. Baju tadi sudah kotor.” Mahira keluar dari kamar mandi. Dia menaiki tangga menuju kamar dan berharap ada baju ganti di rumah kaca.“Di rumah utama saja tidak ada baju ganti. Apalagi di sini.” Mahira membuka lemari kaca. Dia terkejut.“Hah! Bagaimana ini bisa di sini?” Mahira sangat mengenali pakaian yang ada di lemari. Semua itu yang ditinggalkannya di apartem
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
17
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status