Semua Bab Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris: Bab 41 - Bab 45

45 Bab

41. Kedatangan Leni

Fia bertukar pandangan dengan Erik, pria tampan itu menahan pergelangan tangan Fia agar tidak beranjak dari kursinya. "Biar mas yang keluar. Kamu tetap di sini, kedatangan mereka bukan sekedar silaturahmi," ujar pria itu berdiri."Aku ikut mas! Mereka ingin bertemu denganku," ujar Fia, tanpa tahu siapa yang datang."Baiklah, ayok. Bik Suni tolong jaga Al, bawa ke kamarnya. Suster Ani sebentar lagi datang, nanti akan membantu bibi," "Baik dek, bibi jaga den Al. Kalian hati hati, perasaan bibi tidak enak," ujar bik Suni, yang kini ikut pindah bersama Fia mengingat di rumah lama Erik ia kesepian."Ya bik, sayang ayok!"Erik tidak melepaskan tangan Fia, tak ingin sesuatu terjadi padanya. Suara gedoran pintu memekikkan telinga, terlebih teriakan mereka yang menganggu Erik dan keluarganya."Mas kamu tahu siapa mereka?" tanya Fia, suara dari luar tidak begitu jelas. Mengingat mereka berada di ruang makan."Entahlah dek, pikiran mas mengarah pada mereka,""Siapa?"Erik membuka pintu, di san
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

42. Titik Balik

Rara dan Bu Leni saling menatap, kemudian berpaling dan pergi dengan marah. Bermaksud untuk meminta bantuan nyatanya gagal. "Sayang sudahlah, jangan pikirkan lagi. Biarkan mereka menerima konsekuensi dari perbuatannya. Kamu sudah benar tidak membantunya," ujar Erik. "Ya mas, tapi apa benar kalau ayah meminta kompensasi segitu besarnya?" Gumam Fia, tidak yakin jika ayahnya melakukan hal itu."Sayang, dengarkan mas. Di dunia bisnis itu banyak kecurangan di dalamnya, terkadang orang yang kita anggap sahabat justru dialah yang menjadi musuh sesungguhnya. Jadi yakinlah jika ayah memiliki alasan untuk itu. Yuk, sekarang kita istirahat atau –" Fia menyembunyikan wajahnya yang merona, karena ulah sang suami."Kenapa wajahmu, merah sayang?""Mas!" seru Fia, memukul lengan suaminya. Kebahagiaan yang kini di rasakan oleh Fia, memiliki suami yang begitu mencintainya. Menjadikan dirinya satu-satunya ratu di rumah mereka, mencintai dan dicintai dua hal yang tentu berbeda. Dulu Fia begitu mencint
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya

43. Titik Balik 2

"Baiklah. Kami tunggu kabar baiknya dari kamu Fia.""Pak langsung ke rumah ayah ya,""Baik buk."Jarak rumah yang tidak terlalu jauh, dan jalanan yang tidak begitu ramai mempercepat Fia sampai di rumah sang ayah."Assalamualaikum, ayah, aku datang!""Waalaikumsalam nak, kamu sendirian? Mana Al, kenapa tidak kamu aja ke sini. Ayah kangen nak," "Al di rumah ayah. Aku cuma mampir ke sini sebelum ke restoran," Hanendra tersenyum simpul, ia tahu kedatangan putrinya karena ada hal yang ingin di sampaikan padanya. "Ada apa nak? Ayah tahu kamu ingin bicara sama ayah,"Fia menghela napasnya sebelum kembali bicara."Ayah, bisakah ayah mempertimbangkan kembali kompensasi itu. Mereka sudah mengakui kesalahan dan meminta maaf padaku" ujar Fia lirih. "Baiklah, anakku. Ayah akan mempertimbangkannya. Tapi mereka harus membuktikan perubahan mereka. Satu lagi nak, ada hal yang tidak bisa ayah katakan padamu sekarang. Jika ayah tetap memperpanjang masalah ini, itu tidak ada hubungannya dengan masalah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Baca selengkapnya

44. CEO baru

Perusahaan PT Maju Jaya resmi menjadi milik Keluarga Hanendra. Satu minggu setelah kejadian itu, hari ini Pak Hanendra kembali mengadakan rapat dadakan.Kedatangan Pak Hanendra menjadi pusat perhatian karyawan di perusahaan. Tidak jarang terdengar bisik-bisik kedatangannya. Bahkan dari mereka mengetahui kejadian berapa hari yang lalu. "Selamat pagi." "Pagi pak Hanendra,"Petinggi perusahaan dan berapa karyawan, kini sudah datang dan karyawan staf biasa Tutut menghadiri sebagai wakil, agar mengetahui kabar apa yang akan di sampaikan oleh pemimpin baru mereka."Saya rasa tidak perlu lagi menjelaskan, karena kalian pasti sudah tahu. Untuk kedepannya saya minta kerja samanya pada kalian semua, Selain itu, saya minta kalian jujur, jika kalian ingin pergi dari sini. Silahkan, saya tidak akan menahan kalian, karena saya tahu benar bagaimana kalian bekerja di perusahaan ini."Pak Hanendra, memperhatikan para staf perusahaan barunya. Ia tahu benar jika mereka adalah orang-orang kepercayaan B
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

45. Aku Bos

Fia mengulas senyum, melihat wanita yang bersembunyi di balik pintu ruang rapat. Ya, di sana Rara tengah menguping pembicaraannya di ruang rapat."Apa yang nona lakukan di sini? Bukankah saya meminta anda untuk menunggu di ruang kerja saya?" Rara tersenyum kikuk, bagaiman bisa ia kecolongan sampai Fia keluar dari ruang rapat. "Maaf," lirihnya menyembunyikan kegundahan hatinya.Wajah Fia tetap datar, sesaat memindai penampilan Rara. "Pakai baju yang baik dan benar. Aku tidak suka punya karyawan yang memamerkan pahanya." Ucap Fia tegas, aneh bukan? Dulu penampilan Rara tidak seperti itu tapi kini jauh berubah."Ada masalah dengan baju yang aku pakai? Ini sudah menjadi standar sebagai pekerja kantoran.""Itu berlaku di perusahaan lain. Tapi tidak dengan perusahaan yang aku mimpin. Jika kamu tidak bisa mengikuti peraturan maka silahkan, pintu keluar kamu masih ingat kan?""Ck, ribet amat sih!" Sinis Rara, tentu saja di dengar oleh Fia. Tapi Fia hanya diam, ia tahu apa yang harus di laku
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status