Semua Bab Dua Kali Menjadi Rahim Pengganti : Bab 11 - Bab 20

68 Bab

bagian 11

Dua Kali Menjadi Rahim Pengganti 11Mati. Bagaimana bisa Bian memergoki kami dalam keadaan seperti ini. Dia pernah mengira aku jatuh cinta pada pria dan Saga salah satu nama yang dia sebut. Bagaimana reaksi dan pikirannya sekarang melihatku dalam pelukan Saga. Bisa-bisa dia mengira aku benar-benar jatuh cinta pada pria ini."Sha, pura-pura pingsan," bisik Saga.Apa Saga berniat untuk menipu Bian sekarang. Tak mau banyak bertanya dan berpikir, aku mengikuti perintah bodyguardku ini. Sepertinya ini akan lebih selamat daripada aku mendebat Bian saat ini. "Lepaskan istriku," teriak Bian.Istri dia bilang, apa dia sedang kerasukan sekarang? "Maaf, Pak. Ibu pingsan bagaimana bisa saya lepaskan." Saga berkata sembari memindahkan posisiku. Aku dibopongnya sekarang. "Bapak apakan ibu hingga seperti ini. Dia hendak terjun ke sungai. Jika saya tidak segera datang, mungkin sekarang tubuhnya sudah di bawah sana. Saya harus membujuknya yang sedang emosi hingga dia pingsan seperti ini." Saga berb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Bagian 12

Dua Kali Menjadi Rahim Pengganti 12"Memangnya aku harus berbagi kebahagiaan dengan siapa di rumah ini. Hanya ada dia yang bisa kuajak bicara dan kubagi kebahagiaan. Kamu tak pernah ada di sini. Bahkan saat kau katakan akan ke sini sebulan lagi, kamu tak datang hingga waktu berlalu lebih dari sebulan setengah." Aku berbicara tanpa henti dalam satu tarikan nafas. Ah, sial. Kenapa Aku mengatakan kalimat terakhir itu, seakan aku menunggu kedatangan dan merindukannya. "Lagi pula, kamu kan yang menyuruh Saga agar perhatian padaku. Jika nanti kami terlihat dekat, jangan protes!" Aku masih meneruskan ucapanku karena tak mendapatkan respon dari Bian."Bagaimana bisa saya menghamili Bu Nala, Pak. Jika memang berniat seperti itu, sudah saya lakukan bertahun-tahun yang lalu. Kami sudah sangat lama tinggal bersama." Saga ikut berbicara. "Selain kejam dan tak punya hati, kamu juga gampang menuduh seseorang. Apa kau pikir kamu ini adalah pria yang paling sempurna sehingga bisa berbuat sesuka hat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Bagian 13

Dua Kali Menjadi Rahim Pengganti 13POV Bian Tubuh mungil itu terbaring di ranjang pasien dengan mata terpejam. Ada rasa bersalah singgah di hati saat melihatnya seperti ini. Aku sudah merubah wanita yang dulu begitu ceria meskipun tak punya orang tua, menjadi wanita yang sepertinya penuh duka. Mata yang berkaca-kaca, emosi yang tak terkendali, cukup menjadi bukti jika wanita di hadapanku sudah menjadi pribadi yang tak sama seperti dulu lagi. Dulu, aku melihat Nala sebagai wanita yang ceria, dia tak pernah marah meskipun aku selalu usil padanya. Dia selalu menurut saat aku meminta apapun padanya. Seharusnya aku senang memiliki Nala sebagai seorang adik, tapi ternyata tidak. Ada sisi hati yang tak suka dengan keberadaan anak dari sopir keluargaku itu. Belum lagi, tiba-tiba saja wanita itu bersedia menjadi istri keduaku. Apa coba maksudnya. Hanya gara-gara Ivanka tak bisa hamil, dan Mama juga Papa begitu ingin pewaris hingga aku dipaksa untuk menikah dengan Nala. Aku itu tak bisa men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

Bagian 14

Dua Kali Menjadi Rahim Pengganti 14"Kalau kamu sudah bebas dari Pak Bian, aku tak perlu menjagamu. Jadi aku punya banyak waktu untuk mencari perempuan yang cocok untukku," tutur Saga panjang lebar. Hahh! Aku menarik nafas lega, ternyata bukan karena ingin menikah dengan Nala, Saga menunggu Nala bebas dariku. Tapi akankah aku melepaskan Nala. Jika dulu aku tak melakukannya karena ingin membuatnya menderita, lalu sekarang karena apa aku tak ingin melepas Nala. Bukankah Nala berhak bahagia, jika dia menikah dengan pria lain. Ah, sudahlah. Sepertinya aku tak perlu memberitahu pada Saga tentang apa yang harus dilakukan pada Nala. Pria itu sepertinya sudah tahu apa yang harus dilakukan. Satu hal yang tak bisa kuterima, jika dia pura-pura jadi aku demi Nala. Apa-apaan, Saga memakai parfum yang wanginya sama seperti milikku dan Nala akan memeluknya. Tak akan kubiarkan itu terjadi. Sampai kapanpun.Segera kutinggalkan kembali tempat ini, bergegas pulang untuk menemui Ivanka yang semakin ban
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

Bagian 15

Dua Kali Menjadi Rahim Pengganti 15"Halo, Boy. Kok ada situ?" tanyaku pada Cenna. "Miss mau pamitan, udah selesai belajarnya," jawab Cenna. Aku tersenyum dan bergerak perlahan ke arahnya. "Ayok, biar daddy aja. Mommy masih keringetan."Aku menggandeng tangan Cenna dan membawanya keluar dari ruangan tersebut dengan perasaan bertanya-tanya. Apakah putraku ini mengerti perdebatanku dengan Ivanka. "Dad, apa arti anak orang lain?" tanya Cenna sambil mengiringi langkah kakiku. Aku menghela nafas dalam, sepertinya Cenna mendengar beberapa kalimat istrinya."Cenna tak perlu memikirkan apapun, ya. Harus tetap sehat dan gak boleh sakit. Jangan terluka juga, oke."Bocah itu mengangguk, dan tak lagi bertanya.***"Berikan saja anak kedua Nala pada mama. Mamamu kan yang begitu ingin memiliki cucu. Pasti mereka tambah senang jika memiliki satu orang cucu lagi," ujar Ivanka, saat kami sedang berada di pembaringan. Bersiap untuk tidur. Kami hendak tidur, tapi wanita itu masih ingin membahas ten
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

Bagian 16

Dua kali menjadi rahim pengganti 16POV Nala "Selamat siang Mbak Nala," sapa seorang wanita dengan perut membuncit. Aku sedang ada di toko bunga, jika siang hari sepi pengunjung aku akan duduk di sudut ruangan bersama Saga. Apalagi sejak aku hamil, meskipun baru berusia tiga bulanan, tapi perutku akan terasa kram jika kelamaan berdiri. "Siang, Bu, mau cari apa?" "Biasa, Mbak," balas seorang pria. Dia baru datang dari arah luar. Pria itu adalah pria yang sama yang selalu datang ke sini untuk membeli bunga sedap malam. "Oh, Mas Raffa," kataku, sembari tersenyum pada istrinya. Wanita itu akhirnya datang ke toko bungaku juga. Tak hanya suaminya saja. Aku memanggil Mia untuk menyiapkan pesanan mereka seperti biasanya. Lalu mempersilahkan istri Mas Rafa untuk duduk di kursi yang berada tak jauh dari tempatku duduk tadi. Saga masih fokus dengan laptop yang ada di hadapan. Entah apa yang dia kerjakan. Jika berada di toko bunga ini, dia selalu duduk menungguku hingga sore hari. Saga s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

Bagian 17

Dua Kali Menjadi Rahim Pengganti 17"Saga akan pulang ke rumahnya selama lima hari. Penggantinya tak bisa ke sini, jadi aku sengaja datang kemari," terang Bian. Setelah merengek pada Saga, akhirnya pria itu mengizinkanku untuk ikut bersamanya. Kami sengaja membuat pengganti Saga, tak datang ke sini. Tapi malah sekarang yang datang adalah suamiku. Saga akan selalu pulang ke rumahnya enam bulan sekali, entah di mana rumahnya. Tapi pria itu mengatakan jika dia harus pulang enam bulan sekali untuk menengok ibunya yang sebatang kara. Aku pikir kali ini, akan ikut bersamanya untuk jalan-jalan. Mencoba bagaimana serunya jika aku mengikuti Saga suatu saat nanti. "Bagaimana dengan mbak Ivanka dan Cenna apa mereka tak akan mencarimu?""Kamu tak perlu memikirkan mereka.""Tak apa-apa, kamu pulang saja tak perlu mengkhawatirkanku. Aku berniat ikut dengan Saga saja.""Apa kamu bilang?!" Suara Bian terdengar menggelegar di telinga. Marah sudah jadi kebiasaan Bian sepertinya. "Aku ingin pergi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

Bagian 18

Dua Kali Menjadi Rahim Pengganti 18Dunia rasanya berhenti berputar. Andai bisa ingin kuhentikan waktu, maka akan aku lakukan. Biar aku bisa lebih lama dalam pelukannya. Menikmati aroma tubuhnya, merasakan detak jantungnya. Ya Tuhan, bisakah aku memiliki suami yang bisa aku peluk setiap hari."Aku melakukan ini karena khawatir pada anak dalam perutmu," ucap Bian, setelah aku berada dalam pelukannya dalam waktu yang lama. "Iya, kamu sudah bilang tiga kali sepagian ini," balasku santai, sambil melepaskan diri.Aku tak lagi merasa kecewa, biarlah dia bertindak dan berbuat sesuka hatinya. Aku hanya perlu untuk tak mengambil hati semua perkataan dan perbuatannya. "Aku ingin rebahan sebentar di kamar, nanti panggilan saja jika sudah mau berangkat ke dokter." Aku berkata sambil berlalu dari hadapannya. Aku berjalan perlahan sambil memegangi kepalaku yang masih terasa berputar-putar. Tapi tiba-tiba tubuhku sudah berpindah ke dalam dekapan Bian. Dia membopongku menuju ke kamar. Aku menatap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

Bagian 19

Dua Kali Menjadi Rahim Pengganti 19"Na, kamu mau merawat anak ini?" tanya Bian memecah keheningan. Kami sedang dalam perjalanan pulang dari dokter kandungan. Bian fokus berkendara meskipun mulutnya bertanya."Emang boleh?" Aku balik bertanya. Apa Bian hanya butuh kesembuhan Cenna saja. Dia tak ingin anak ini, aku tak masalah. Akan aku besarkan dia sendiri jika Bian tak menginginkannya. "Emang kamu bisa?" Bian balik bertanya."Bisa," jawabku mantap. "Kamu akan jadi single parent.""Nggak apa-apa." Iya, tak apa-apa meskipun aku menjadi orang tua tinggal. Aku memang tak bisa mengharapkan Bian menjadi suamiku. Jika dia menceraikanku dan membiarkanku bersama anakku, aku tak akan masalah. "Bagaimana jika dia menanyakan tentang Daddynya?"Oh, jadi Cenna memanggil Bian Daddy. Pasti memanggil Mbak Ivanka Mommy. Mereka memang pantas menyandang panggilan itu. Pantas saja nama Cenna kebarat-baratan. "Aku akan mengatakan jika dia akan tahu saat sudah sebesar aku."Aku harus meyakinkan Bian
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

Bagian 20

Dua Kali Menjadi Rahim Pengganti 20Baju milik Mbak Fatim ini sepertinya membuatku menjadi orang yang berbeda. Gamis berwarna biru langit yang dipadankan dengan kerudung berwarna navy sepertinya membuatku mendadak jadi wanita sholehah. Aku langsung membuang pandangan, kemudian menendang-nendang tanah di bawahku. Selama ini tak pernah ada laki-laki yang mengatakan kosakata itu padaku. Cantik, oh ya Allah. Lalu tiba-tiba manusia robot ini mengatakan kalau aku cantik, bagaimana aku tak jadi salah tingkah dibuatnya. "Sudah sarapan?" tanya Saga. Dia kembali ke setelan awalnya. Aku menggeleng kepala. "Aku mau nyariin kamu dulu," jawabku. "Kan tadi aku sudah berpesan pada Fatim agar menyuruhmu makan terlebih dahulu.""Gimana aku bisa makan, padahal tuan rumah saja tak tahu ada di mana. Kamu tadi ke mana sih?" Aku bertanya. "Pergi ke tempat anak-anak. Aku lebih suka ada di tengah mereka jika ada di tempat ini," tutur Saga menerangkan. Aku menganggukkan kepala berulang kali mendengar jaw
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status