All Chapters of Penyesalan Cinta yang Disadari Setelah Reinkarnasi: Chapter 71 - Chapter 80

274 Chapters

Bab 71

Rani melihat ke arah Naomi sambil berkata, "Naomi, kalau begitu buatlah masakan lain. Aku pergi dulu, ya."Setelah mengatakannya, Rani langsung berdiri. Sebelum dia pergi, dia bahkan memelototi Owen.Kediaman Pandawa dalam seketika hanya tersisa Owen dan Naomi berdua."Kenapa kamu masih diam di sini? Cepat masak!"Owen melirik Naomi dengan tatapan penuh penghinaan."Sekarang nggak ada siapa pun di rumah. Untuk apa Pak Owen masih berpura-pura?"Naomi menatap Owen berkata, "Kalau Pak Owen memang lapar, kamu pesan makanan saja.""Kamu ...."Naomi sendirian berjalan ke dapur untuk mencuci tangan dan mulai memasak.Saat melihat Naomi, Owen mencibir, "Apa yang kamu lakukan? Kamu menyuruhku pesan makanan, tapi kamu memasak? Kalau kamu benar-benar ingin pergi, kenapa nggak kabur di saat Nenek nggak di rumah?""Pak Owen, sebenarnya kamu atau aku yang bodoh?"Naomi dengan santai berkata, "Nyonya Rani jelas-jelas mengurung kita untuk membangun hubungan. Bagaimana mungkin dia membiarkanku kabur da
Read more

Bab 72

"Naomi, kamu jangan keterlaluan, ya."Owen mengernyit berkata, "Kamu kira aku benar-benar ingin makan ini?""Kalau begitu, terserah Pak Owen."Naomi bahkan makan sesuap di depan Owen untuk memprovokasinya.Naomi tahu kalau Owen dimanjakan sejak kecil, sehingga dia tidak bisa memasak.Owen tidak marah, dia melainkan tertawa melihat Naomi sengaja memprovokasinya.'Wanita ini semakin lama semakin berani!'Owen berdiri berjalan ke arah dapur. Melihat ada beberapa mi instan di dalam lemari, Owen pun mulai memasak.Senyuman di wajah Naomi semakin puas melihat sikap Owen.Mari kita lihat apa yang akan dibuat Owen.Dapur menjadi sangat ribut.Pada akhirnya, Owen hanya berhasil membawa semangkuk mi dari dapur.Naomi sudah selesai makan, dia membawa piring dan mangkuk kosong menuju dapur, lalu tertawa menghina ketika melihat mi yang dibawa Owen.Suara tawa itu berhasil memancing kemarahan Owen."Naomi, apa maksudmu?""Nggak ada apa-apa. Pak Owen yang berpikir terlalu banyak."Naomi tersenyum kep
Read more

Bab 73

Kamar ini tidak diubah sama sekali, hanya saja barang Naomi sudah tidak ada di sini.Naomi pun tersenyum pahit setelah memikirkannya.'Naomi oh Naomi, dulu kamu memang mencari masalah sendiri.'Saat Naomi baru saja masuk ke dalam kamar, sebuah suara keras tiba-tiba muncul dari kamar sebelah.Naomi mengerutkan keningnya sambil berjalan ke kamar Owen di sebelah.Di saat ini, kamar Owen telah dipenuhi aroma manis yang sangat kental. Naomi juga sangat terkejut dan ketika dia sadar, dia sudah ditarik oleh Owen ke dalam kamar."Naomi, kamu memang hebat sekali!"Sepasang mata Owen bahkan memancarkan aura dingin saat berbicara.Napasnya sangat berat, wajahnya memerah, pandangannya bahkan sudah berubah.Naomi dicekik Owen hingga hampir tidak bisa bernapas. "Owen, lepas ... lepaskan aku!""Naomi, ternyata ini rencanamu dengan Nenek!""Lepaskan aku!"Naomi berusaha melepaskan Owen.Saat Naomi berbatuk-batuk, dia hanya merasakan dirinya menghirup lebih banyak aroma yang manis itu.Wajah Naomi perl
Read more

Bab 74

"Naomi, apa lagi yang mau kamu lakukan? Nggak kusangka Nona Naomi ternyata begitu nggak tahu malu.""Jijik sekali!"Naomi memelototi Owen sambil menjawab, "Siapa yang mau melakukannya denganmu?!"Setelah mengatakannya, Naomi langsung menyalakan lampu di kamar Owen.Namun, karena lampu di kamar Owen sudah diganti, ruangan menjadi semakin merah saat lampu dinyalakan.Naomi semakin pasrah setelah melihatnya.Owen menyipitkan matanya, jelas dia semakin salah paham.Di saat ini, Naomi pun merasa dirinya sudah tidak bisa menahan efek dari aroma yang memikat ini.Naomi segera mencari sumber aroma itu, lalu menyiramnya dengan air dan membuka jendela kamar.Angin dingin yang masuk ke dalam kamar dalam sesaat menghilangkan aroma di dalam kamar.Naomi merasa lebih nyaman setelah mencium udara yang segar.Kini, Owen pun mulai sadar.Naomi melirik Owen yang berada di kasur sambil berkata, "Dengarkan, masalah ini nggak ada hubungannya denganku.""Kemudian juga bukan aku yang menyentuh kamar ini."Ow
Read more

Bab 75

Naomi terus menatap ke arah pintu.Suara langkah kaki berhenti di depan pintu seakan-akan sedang menguping hal yang terjadi di dalam.Saat Owen mendongak, dia melihat dagu Naomi yang indah, tatapan matanya pelan-pelan menurun sampai ke arah tulang selangka dan bekas darah yang tidak jelas.Naomi memancarkan aroma yang sangat wangi dan mewah, bukan aroma bedak murahan atau parfum yang menyengat. Aroma itu seperti bawaan tubuh yang memberi kesan bersih hingga membuat orang ingin mendekatinya.Di saat ini, Naomi tiba-tiba berteriak, "Pak Owen, apa yang kamu lakukan?!"Jeritan ini sangat mendadak! Naomi tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk menarik bajunya sendiri. Saat menyadari bajunya tidak bisa dirobek, Naomi langsung menarik bajunya Owen.Suara "sreet" terdengar dengan jelas! Ekspresi Owen bahkan langsung berubah menjadi masam."Naomi, kamu ....""Pak Owen, kamu sudah memiliki Rochelle! Lepaskan aku!"Naomi memelototi Owen dengan ekspresi bermaksud, 'Kenapa kalau memang kurobek?', tap
Read more

Bab 76

Owen berkata, "Meskipun kejadian malam ini nggak ada hubungannya denganmu, tapi apa kamu berani bilang kalau kamu nggak merencanakan sesuatu?""Aku merencanakan agar kamu cepat mati."Naomi merasa Owen sangat menjengkelkan, dia segera mendorongnya dan turun dari kasur.Owen berkata, "Kalau sekarang kamu keluar, Nenek akan tahu kalau tadi kita hanya akting. Kalau kali ini gagal, dia pasti akan melakukannya lagi.""Apa maksud Pak Owen? Kamu ingin aku tidur di kamarmu? Sepertinya nggak cocok, deh."Naomi memang menjawabnya seperti itu, tapi dia tidak ada rencana untuk keluar dari kamar ini.Kata-kata Owen memang benar. Kalau Naomi keluar sekarang, Rani pasti akan tahu semuanya.Semua usaha mereka tadi juga akan sia-sia.Owen menepuk sisi tempat tidurnya dan berkata, "Kemarilah."Kali ini, Naomi dengan patuh berjalan ke arah Owen.Saat Owen mengira Naomi akan tidur di sampingnya, Naomi tiba-tiba menunjukkan senyuman sopan kepada Owen.Setelah itu, dia menarik bantal dan selimut di bawah ba
Read more

Bab 77

Pakaian Naomi sudah menjadi kusut akibat pertengkaran mereka kemarin malam.Owen langsung memberikan sebuah kemeja putih kepada Naomi.Naomi mengambilnya dan berjalan ke dalam kamar mandi.Percikan api di hati Owen yang sudah padam, kini mulai membara lagi setelah melihat bayangan tubuh Naomi yang menawan dari pintu kamar mandi yang tertutup.Sesaat kemudian terdengar suara air dari dalam kamar mandi.Meskipun Owen sudah berusaha tetap tenang, pikirannya tetap saja teralihkan oleh suara itu.Ketika Naomi keluar dari kamar mandi, dia berkata kepada Owen yang sedang membaca buku, "Aku menghabiskan sabun mandimu. Apakah perlu kubeli?""Aku belum sampai tahap perlu mempermasalahkan sebotol sabun mandi denganmu."Owen berdiri, lalu saat dia menolehkan kepalanya, dia melihat Naomi memakai kemejanya.Naomi memiliki bentuk tubuh yang tinggi dan paha yang panjang. Kemeja Owen hanya menutupi sampai bagian pinggul, sepasang kakinya yang putih langsung menarik perhatiannya Owen.Owen melirik dari
Read more

Bab 78

Saat Naomi mau mengatakan sesuatu, Rani segera melambaikan tangannya pada Naomi sambil berkata, "Naomi, kamu harus segera melahirkan cicit untuk Nenek."Mata Rochelle langsung memerah ketika mendengar kata-kata Rani.Dia langsung menangis dan berlari meninggalkan Kediaman Pandawa.Owen pun segera mengejarnya. "Rochelle!"Sebelum pergi, Owen bahkan memelototi Naomi dengan tatapan dingin.Naomi menyipitkan matanya.Meskipun dia tidak takut Owen salah paham, perasaan dijebak seperti ini benar-benar tidak nyaman.Sepertinya Rani sudah menebak kalau Owen akan mengejar Rochelle, dia dengan santai berkata kepada Naomi, "Naomi, duduklah.""Nyonya Rani, apakah tadi kamu sengaja mengatakannya?"Menghadapi pertanyaan dari Naomi, Rani hanya berkata, "Semua ini sudah terjadi. Mulai sekarang, kamu adalah cucu menantu pilihan keluarga. Kamu jangan khawatir, Rochelle nggak akan mengancam posisimu."Mengancam posisi Naomi?Taktik Rani benar-benar sangat hebat.Owen langsung curiga padanya hanya dengan
Read more

Bab 79

Melihat Sarah yang berbicara dengan tidak tahu malu, Naomi menjadi semakin tegas dan berkata, "Sepertinya rencana Bibi kali ini meleset. Sekarang Owen bahkan sangat membenciku dan sepertinya dia nggak akan membantu Grup Irawan lagi."Sarah langsung terbengong setelah mendengarnya."Kenapa?!"Naomi langsung naik ke atas karena tidak ingin membahas masalah ini dengan Sarah.Sekarang hanya Sarah yang panik sendiri.Di saat ini, Sarah tiba-tiba mendapat telepon dari pemegang saham. "Nyonya Sarah! Perusahaan kita sudah benar-benar bangkrut! Sebenarnya kamu ada cara mendapatkan dana atau nggak?""Pak Leo, kamu tenang dulu. Sekarang aku sedang mencari solusinya."Sebelum Sarah selesai berbicara, panggilan masuk datang lagi.Sarah sangat pasrah, dia terpaksa mengangkat satu per satu.Mitra kerja sama lainnya juga menghubunginya dan berkata dengan panik, "Nyonya Sarah, sebenarnya apa kondisi Grup Irawan sekarang? Kapan proyek kita bisa dilanjutkan? Cepat berikan aku sebuah kepastian! Kalau masi
Read more

Bab 80

Sarah menjadi sangat pusing akibat perdebatan yang ramai.Pikirannya tiba-tiba muncul kata-kata yang pernah disebutkan Naomi.Kalau Grup Irawan bangkrut, maka Sarah yang akan melunasi semua utang Grup Irawan!Sarah seketika menjadi panik setelah memikirkannya."Aku nggak bercanda! Perusahaan ini sudah diserahkan kepada Naomi!"Setelah mengatakannya, Sarah mengeluarkan kontrak dan berkata, "Kami sudah tanda tangan kontrak! Sejak beberapa hari yang lalu, Grup Irawan sudah dikelola oleh Naomi!"Sarah langsung mengeluarkan semua isi di dalam tasnya dan menemukan kontrak yang ditandatanganinya bersama Naomi sebelumnya.Kontrak ini ada dua set, satu di tangan Naomi, satu lagi di tangan Sarah.Semua orang dalam sesaat menjadi bingung ketika melihat kontrak asli yang dipegang oleh Sarah."Gawat! Grup Irawan benar-benar akan hancur!"Entah siapa yang mengatakan kata-kata ini.Di saat ini, pintu ruang rapat tiba-tiba terbuka.Naomi tiba-tiba berjalan masuk.Semua orang tercengang ketika melihat
Read more
PREV
1
...
678910
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status