Owen berkata, "Meskipun kejadian malam ini nggak ada hubungannya denganmu, tapi apa kamu berani bilang kalau kamu nggak merencanakan sesuatu?""Aku merencanakan agar kamu cepat mati."Naomi merasa Owen sangat menjengkelkan, dia segera mendorongnya dan turun dari kasur.Owen berkata, "Kalau sekarang kamu keluar, Nenek akan tahu kalau tadi kita hanya akting. Kalau kali ini gagal, dia pasti akan melakukannya lagi.""Apa maksud Pak Owen? Kamu ingin aku tidur di kamarmu? Sepertinya nggak cocok, deh."Naomi memang menjawabnya seperti itu, tapi dia tidak ada rencana untuk keluar dari kamar ini.Kata-kata Owen memang benar. Kalau Naomi keluar sekarang, Rani pasti akan tahu semuanya.Semua usaha mereka tadi juga akan sia-sia.Owen menepuk sisi tempat tidurnya dan berkata, "Kemarilah."Kali ini, Naomi dengan patuh berjalan ke arah Owen.Saat Owen mengira Naomi akan tidur di sampingnya, Naomi tiba-tiba menunjukkan senyuman sopan kepada Owen.Setelah itu, dia menarik bantal dan selimut di bawah ba
Pakaian Naomi sudah menjadi kusut akibat pertengkaran mereka kemarin malam.Owen langsung memberikan sebuah kemeja putih kepada Naomi.Naomi mengambilnya dan berjalan ke dalam kamar mandi.Percikan api di hati Owen yang sudah padam, kini mulai membara lagi setelah melihat bayangan tubuh Naomi yang menawan dari pintu kamar mandi yang tertutup.Sesaat kemudian terdengar suara air dari dalam kamar mandi.Meskipun Owen sudah berusaha tetap tenang, pikirannya tetap saja teralihkan oleh suara itu.Ketika Naomi keluar dari kamar mandi, dia berkata kepada Owen yang sedang membaca buku, "Aku menghabiskan sabun mandimu. Apakah perlu kubeli?""Aku belum sampai tahap perlu mempermasalahkan sebotol sabun mandi denganmu."Owen berdiri, lalu saat dia menolehkan kepalanya, dia melihat Naomi memakai kemejanya.Naomi memiliki bentuk tubuh yang tinggi dan paha yang panjang. Kemeja Owen hanya menutupi sampai bagian pinggul, sepasang kakinya yang putih langsung menarik perhatiannya Owen.Owen melirik dari
Saat Naomi mau mengatakan sesuatu, Rani segera melambaikan tangannya pada Naomi sambil berkata, "Naomi, kamu harus segera melahirkan cicit untuk Nenek."Mata Rochelle langsung memerah ketika mendengar kata-kata Rani.Dia langsung menangis dan berlari meninggalkan Kediaman Pandawa.Owen pun segera mengejarnya. "Rochelle!"Sebelum pergi, Owen bahkan memelototi Naomi dengan tatapan dingin.Naomi menyipitkan matanya.Meskipun dia tidak takut Owen salah paham, perasaan dijebak seperti ini benar-benar tidak nyaman.Sepertinya Rani sudah menebak kalau Owen akan mengejar Rochelle, dia dengan santai berkata kepada Naomi, "Naomi, duduklah.""Nyonya Rani, apakah tadi kamu sengaja mengatakannya?"Menghadapi pertanyaan dari Naomi, Rani hanya berkata, "Semua ini sudah terjadi. Mulai sekarang, kamu adalah cucu menantu pilihan keluarga. Kamu jangan khawatir, Rochelle nggak akan mengancam posisimu."Mengancam posisi Naomi?Taktik Rani benar-benar sangat hebat.Owen langsung curiga padanya hanya dengan
Melihat Sarah yang berbicara dengan tidak tahu malu, Naomi menjadi semakin tegas dan berkata, "Sepertinya rencana Bibi kali ini meleset. Sekarang Owen bahkan sangat membenciku dan sepertinya dia nggak akan membantu Grup Irawan lagi."Sarah langsung terbengong setelah mendengarnya."Kenapa?!"Naomi langsung naik ke atas karena tidak ingin membahas masalah ini dengan Sarah.Sekarang hanya Sarah yang panik sendiri.Di saat ini, Sarah tiba-tiba mendapat telepon dari pemegang saham. "Nyonya Sarah! Perusahaan kita sudah benar-benar bangkrut! Sebenarnya kamu ada cara mendapatkan dana atau nggak?""Pak Leo, kamu tenang dulu. Sekarang aku sedang mencari solusinya."Sebelum Sarah selesai berbicara, panggilan masuk datang lagi.Sarah sangat pasrah, dia terpaksa mengangkat satu per satu.Mitra kerja sama lainnya juga menghubunginya dan berkata dengan panik, "Nyonya Sarah, sebenarnya apa kondisi Grup Irawan sekarang? Kapan proyek kita bisa dilanjutkan? Cepat berikan aku sebuah kepastian! Kalau masi
Sarah menjadi sangat pusing akibat perdebatan yang ramai.Pikirannya tiba-tiba muncul kata-kata yang pernah disebutkan Naomi.Kalau Grup Irawan bangkrut, maka Sarah yang akan melunasi semua utang Grup Irawan!Sarah seketika menjadi panik setelah memikirkannya."Aku nggak bercanda! Perusahaan ini sudah diserahkan kepada Naomi!"Setelah mengatakannya, Sarah mengeluarkan kontrak dan berkata, "Kami sudah tanda tangan kontrak! Sejak beberapa hari yang lalu, Grup Irawan sudah dikelola oleh Naomi!"Sarah langsung mengeluarkan semua isi di dalam tasnya dan menemukan kontrak yang ditandatanganinya bersama Naomi sebelumnya.Kontrak ini ada dua set, satu di tangan Naomi, satu lagi di tangan Sarah.Semua orang dalam sesaat menjadi bingung ketika melihat kontrak asli yang dipegang oleh Sarah."Gawat! Grup Irawan benar-benar akan hancur!"Entah siapa yang mengatakan kata-kata ini.Di saat ini, pintu ruang rapat tiba-tiba terbuka.Naomi tiba-tiba berjalan masuk.Semua orang tercengang ketika melihat
Tidak ada satu pun dari mereka yang memandang tinggi Naomi.Mereka hanya ingin Naomi menjualkan perusahaan dan mengembalikan uang mereka.Naomi sebenarnya sudah menebak kondisi seperti ini.Di saat ini, dia menatap Nolan.Nolan segera menunjukkan laptop di depan mata mereka.Nolan hanya menekan sebuah tombol saja, dalam sekejap langsung muncul nominal empat triliun di rekening perusahaan."Lihatlah dengan jelas, ini adalah empat triliun."Semua orang sangat tercengang setelah mendengarnya.Empat triliun?Dari mana Naomi mendapatkannya?Sarah pun terkejut saat melihatnya.'Sejak kapan Naomi punya empat triliun?'Melihat beberapa pemegang saham maju untuk memastikan kebenarannya, Naomi hanya tersenyum dan berkata, "Sekarang uangnya terpampang di sini. Apa ada lagi yang mau kalian tanyakan?""Apakah itu memang empat triliun?""Nona Naomi, jangan-jangan kamu hanya melakukannya untuk menenangkan kami?""Dari mana asal empat triliun ini?"....Semua orang menatap Naomi dengan tatapan curiga.
Setelah mendengarnya, Sarah langsung dengan tegang berkata, "Naomi! Apa maksudmu?"Semua orang melihat ke arah Naomi.Sunardi pun maju dan berkata, "Nona Naomi, kamu masih begitu muda, sebenarnya Nyonya Sarah juga berpikir untuk kebaikanmu ...."Sebelum Sunardi selesai berbicara, Naomi langsung menyela, "Pak Sunardi, kamulah orang yang paling nggak pantas untuk membela Bibi di sini!""Nona Naomi, apa ... apa maksudmu?"Sunardi masih tidak tahu apa yang terjadi.Naomi hanya tertawa berkata, "Sebenarnya urusan keluarga memang nggak boleh dibicarakan di luar dan aku awalnya ingin bersabar karena nggak mau mempermalukan Bibi, tapi menurutku kalian terlalu nggak tahu diri. Aku memaafkan kalian, kalian malah semakin keterlaluan dan meminta aku menyerahkan perusahaan ini dengan terang-terangan?!""Naomi! Kamu nggak sopan sekali!"Sarah masih ingin mengatakan sesuatu, tapi Naomi langsung melihat ke arah Nolan.Nolan mengetik di laptopnya sebentar dan menampilkan rekaman video CCTV perusahaan.
"Minggir!"Wanita itu berteriak sambil menghajar Sarah seperti orang gila.Wajah Sarah dihajar istri Sunardi hingga kemerahan, ruangan rapat sekarang pun dipenuhi oleh jeritan Sarah.Naomi sangat puas melihat keributan ini.Di saat ini, kabar krisis Grup Irawan teratasi dan Naomi menjadi pemimpin Grup Irawan sudah tersebar hingga telinganya Owen.Owen masih merasa pusing karena masalah pagi ini. Setelah mendengar kabar ini, alisnya semakin berkerut dan bertanya, "Krisis Grup Irawan sudah teratasi? Bagaimana bisa?""Aku juga nggak tahu jelas, tapi dengar-dengar Naomi yang menanganinya.""Naomi?"Ketika mendengar Naomi yang menyelesai krisis Grup Irawan, tatapan Owen berubah menjadi sangat menakutkan.Melihat kondisi ini, Heri berkata, "Pak Owen, apakah kita perlu ke Grup Irawan?""Naomi memang hebat! Kemarin masih berakting di depanku dan membuat Rochelle sedih! Dia pasti sudah membuat kesepakatan dengan Nenek! Aku hampir saja mengira dia memang nggak bersalah sama sekali!"Owen berkata
Melihat semua harta-harta ini, rentenir itu menganggukkan kepala dengan puas, kemudian bersama anak buahnya meninggalkan Kediaman Irawan.Sarah jatuh terduduk dengan pasrah. Dia tidak menyangka semua hartanya dan Michael langsung menghilang semuanya hanya karena pinjam uang dari rentenir.Di saat ini.Naomi di kantor Grup Irawan mendapat telepon dari rentenir."Nona Naomi, kami sudah menangani semuanya. Sekarang hanya menunggu semua barang-barang itu dijual menjadi uang.""Oke, terima kasih.""Sama-sama. Kami hanya menjalani perintah dari Pak Richard."Naomi hanya tersenyum saja. Semua ini memang berkat Richard.Kalau bukan karena Richard, Naomi tidak mungkin bisa begitu gampang mendapatkan semua harta Sarah dan Michael.Semua ini adalah milik ayahnya.Setelah panggilan diakhiri, Naomi mendongak menatap Dian, dia berkata, "Sudah beres. Ayo kita mulai.""Baik, Nona Naomi."Dian segera menghubungi kantor polisi.Di dalam Kediaman Irawan, Sarah dan Michael belum sempat bernapas dengan san
"Bibi, kenapa mendadak sekali? Apa yang terjadi?"Sarah tidak akan memberi tahu Naomi kalau dia pinjam uang dari rentenir.Keluarga Irawan melarang anggota keluarga mereka menyentuh hal yang berkaitan dengan rentenir.Kalau hal ini disebarkan, maka Sarah akan malu seumur hidup, bahkan mungkin diusir oleh Naomi dari Kediaman Irawan.Naomi sejak awal sudah tahu kalau Sarah tidak berani memberitahunya, jadi Naomi hanya tersenyum dan berkata, "Aku akan kirimkan kontraknya ke ponselmu. Kamu hanya perlu tanda tangan saja, maka kontrak itu langsung berlaku. Aku akan menyuruh bagian keuangan mengirimkan uang untukmu, tapi ini juga menandakan kalau Bibi dan Michael sudah melepaskan semua harta dari ayahku."Menghadapi kedua orang yang sangat menakutkan di depan mata, Sarah tentu saja langsung berkata, "Oke! Aku akan tanda tangan!"Sarah dengan cepat mendapatkan kontrak yang dikirimkan Naomi.Sarah langsung menandatangani kontrak itu tanpa membaca isinya dengan jelas.Sesaat kemudian, ponsel Sar
Michael langsung menjadi pucat setelah mendengarnya."Ibu! Apa yang sedang mereka katakan? Utang apa? 180 miliar apa?"Sebenarnya Sarah tidak ingin beri tahu Michael tentang masalah hutang, tapi sekarang rentenir sudah datang ke rumah. Sarah terpaksa berkata, "Michael, berikan uang pernikahan yang ibu berikan padamu.""Ibu! Apa yang kamu katakan? Itu adalah uang yang kamu berikan padaku! Bukankah kamu bilang uang itu untuk beli rumah? Kenapa Ibu malah langsung minta begitu saja?"Michael tidak mau memberikannya. Melihat Michael masih tidak memahami situasi, Sarah langsung menamparnya dan berkata, "Kamu mau pertahankan nyawa atau uang? Cepat serahkan uang itu!"Sejak Sarah menikah dengan Bobi, dia tetap menyisakan sedikit uang untuk Michael setiap tahun. Setelah belasan tahun berlalu, jumlah uangnya sudah mencapai 60 miliar.Meskipun tidak bisa melunasi semua hutang Sarah, setidaknya 60 miliar ini bisa mendapat sedikit keringanan.Michael mendongak melihat beberapa pria yang sangat mena
Kali ini, tidak ada siapa pun yang bisa membantu Sarah lagi.Di Kediaman Irawan.Ketika Michael pulang ke rumah sore hari, dia melihat Sarah mondar-mandir di rumah. Dia mengerutkan alis dan berkata, "Ibu, apa yang sedang kamu lakukan?""Michael, kenapa kamu baru pulang sekarang?""Aku nggak punya uang lagi. Aku chat kamu, kamu juga nggak balas. Aku pulang untuk minta uang."Ketika mengetahui Michael kembali untuk mengambil uang, Sarah langsung mengamuk, "Minta uang! Minta uang terus! Kamu cuma tahu minta uang! Apa kamu nggak tahu kalau kita sudah nggak punya uang?""Kita nggak punya uang lagi? Apa Ibu sedang bercanda?"Michael tentu saja tidak percaya kalau mereka sudah tidak punya uang lagi. Dia sejak kecil terbiasa untuk berfoya-foya, uang jajan per bulan sejumlah satu miliar bahkan tidak cukup untuknya.Bahkan ketika Keluarga Irawan dalam kondisi kesulitan, uang jajan Michael juga tidak pernah berkurang. Jadi, dia tentu saja tidak percaya kalau Keluarga Irawan sudah tidak punya uang
Sarah berbicara sambil mau menyentuh lengannya Naomi.Namun, Naomi tidak memberi Sarah kesempatan untuk menyentuhnya.Sarah tidak berhasil menyentuhnya, tapi dia tetap menunjukkan senyuman lebar dan berkata dengan sungkan, "Nona Naomi, hari ini adalah hari kelulusanmu. Kenapa Pak Owen nggak pulang bersamamu?""Apa Bibi sedang bercanda? Aku sudah nggak ada hubungan pertunangan dengannya, kenapa dia pulang bersamaku?"Naomi hanya duduk di sofa ruang tamu dengan santai.Sarah segera menghampiri Naomi, dia berkata, "Nona Naomi, kamu jangan pura-pura nggak tahu. Kita semua sudah tahu kalau Owen bukan benar-benar mencintai Rochelle, jadi kalian tentu saja nggak perlu membatalkan pertunangan. Bibi tahu kamu baik hati, kamu batalkan pertunangan untuk merestui hubungan mereka berdua. Sekarang' kan nggak perlu lagi. Si Rochelle sudah nggak punya riwayat pendidikan tinggi, latar belakang apa pun, dia sudah nggak bisa mengalahkanmu."Sarah menuangkan segelas teh untuk Naomi.Naomi tidak menyangka
"Stefanus Andika? Siapa Stefanus?"Naomi melihat Jovani dengan kebingungan.Jovani dan Naomi sedang makan di kantin kampus. Jovani mengambil ponselnya dan berkata, "Nih! Dia adalah senior kita."Jovani menunjukkan ponselnya kepada Naomi sambil berkata, "Sepertinya dia adalah tuan muda dari Keluarga Andika. Tapi, sekarang Keluarga Andika sudah nggak tinggal di Kota Lordus. Katanya setelah Stefanus meninggal, semua keluarganya pindah keluar negeri. Sekarang platform online kampus sudah dipenuhi dengan gosip tentang Rochelle, katanya sih mereka bertiga sudah berteman sejak kecil. Stefanus dan Rochelle juga diam-diam melakukan hubungan saat masih di bawah umur, hasilnya Rochelle hamil. Sebenarnya mereka berdua juga sudah mau menikah, tapi siapa sangka Stefanus tiba-tiba meninggal karena kecelakaan, lalu nggak lama, Rochelle juga keguguran. Selama ini, Owen selalu memanjakan Rochelle karena itu adalah permintaan Stefanus sebelum meninggal. Faktanya, hubungan mereka berdua bukan hubungan sep
Namun, Rochelle malah membuat mereka tidak bisa lulus kuliah.Naomi hanya tertawa sinis ketika melihat Rochelle dicekik hingga wajahnya memucat.Kesalahan dari bencana alam mungkin masih bisa dimaafkan, tapi kesalahan diri sendiri tidak dapat dihindari.Semua ini adalah akibat dari perbuatan Rochelle sendiri.Sore ini, keputusan hukuman Rochelle diubah sekali lagi.Kali ini, Rochelle tidak bisa lulus kuliah, bahkan nilai akademiknya akan dicabut.Termasuk beberapa orang yang terlibat dalam membantu Rochelle juga dicabut dari jabatan mereka.Setelahnya, Heri memberi tahu Owen tentang keputusan yang telah diberikan.Karena masalah ini sangat besar, pihak dinas pendidikan menjadi sangat serius dalam menangani hal ini.Kali ini, Owen juga tidak mampu membantunya lagi.Mempertimbangkan dampak masalahnya, Rochelle tidak bisa lulus dengan lancar."Pak Owen, Nona Rochelle datang, dia di bawah bilang ingin menemuimu. Apakah mau diizinkan masuk?"Heri tidak pernah melihat Rochelle diabaikan sepe
Video itu menunjukkan Rochelle menarik Owen dan memohonnya untuk masalah kelulusan.Video itu tidak panjang, tapi jumlah repost-nya sudah melebihi sepuluh ribu, bahkan ada yang berniat melaporkan video ini ke dinas pendidikan.Kalau memang seperti ini, Owen juga tidak bisa melindunginya lagi.Dalam seketika, Rochelle seperti bola meletus yang terjatuh di kursi dengan pasrah.Semua mahasiswa di dalam kelas menatap Rochelle dengan tatapan aneh.Ekspresi Rochelle menjadi sangat buruk.Dia tidak pernah menghadapi tatapan dari orang-orang yang seperti ini.Naomi di luar kelas menyaksikan semua keseruan ini.Seorang wanita yang sangat dicintai Owen, ternyata juga bisa merasakan tatapan seperti ini?Dilihat dengan tatapan seperti ini, pasti merasa sedih, 'kan?'Sebelumnya saat Naomi dituduh menyontek, mereka juga menatapnya dengan tatapan seperti ini.Sekarang, Naomi hanya mengembalikan semuanya kepada Rochelle.Rochelle di dalam kelas juga melihat keberadaan Naomi.Rochelle langsung berlari
Ketika mendengar Rochelle bisa lulus dengan lancar, Naomi mengira dia salah dengar. "Rochelle lulus dengan lancar? Kenapa bisa begitu? Dia yang memulainya, kenapa dia nggak mendapat hukuman apa pun?""Ini adalah keputusan dari komisi disiplin mahasiswa. Rektor telah diselidiki dan dicabut dari jabatannya. Rektor baru Universitas Chandala akan mulai menjabat dalam beberapa hari ini. Ini adalah hasil yang terbaik.""Apakah karena Owen?"Naomi menanyakan keraguannya.Namun, dia pun segera tertawa lagi.Dia merasa pertanyaannya memang sangat bodoh.Di Kota Lordus, siapa lagi yang punya kekuasaan sebesar ini selain Owen?Peter pelan-pelan berkata, "Kamu sudah berusaha, tapi siapa suruh dukungannya lebih kuat darimu? Kali ini, kamu terpaksa harus menerimanya."Naomi mendongak setelah mendengar kata-kata Peter."Kenapa melihatku?"Peter mengerutkan alisnya."Apa Pak Peter mengaku kalau dirimu lebih lemah dari Owen?""Aku nggak pernah bilang kalau aku adalah pendukungmu.""Tapi, sekarang kita