All Chapters of Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!: Chapter 101 - Chapter 110

225 Chapters

Bab 101. Hanzero Datang

"Ibu!" seru Salma dengan mata terbelalak dan wajah memucat. Dia pun bergegas berjalan menghampiri ibunya dan mengulurkan tangan untuk membantu ibunya berdiri dari lantai.Tiara meletakkan tangan di pinggangnya dan semua fitur wajahnya mengerut karena dia meringis kesakitan. Wajahnya terlihat penuh kesakitan dan dia berkata sambil menangis, “Revan, kamu harus membantuku… Ooooh... aku sudah tidak tahan tinggal di rumah ini. Aku ditindas seperti ini oleh Ellena, jadi kami sudah tidak punya muka untuk terus bertahan di sini."Beberapa pelayan yang mencoba memblokir pengawal ikut terlempar ke lantai. Pelayan keluarga Lewis ini belum menjalani pelatihan militer apa pun. Jadi, bagaimana bisa mereka menjadi tandingan para pengawal profesional? Seorang pengawal memukul sekelompok orang hingga babak belur. Ketika orang lain melihat pertempuran ini, mana mungkin mereka masih berani maju?"Ellena, kamu keterlaluan!" Salma membantu Tiara untuk berdiri. Kemudian, dengan wajah yang pucat, dia berkat
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 102. Dia Putriku Dan Aku Ayahnya!

Nada bicara Revan menjadi jauh lebih sopan ketika ia berbicara dengan Hanzero. Dia tidak berani sembarangan menyinggung perasaan Hanzero sebelum dia tahu identitas spesifiknya. Apalagi dia mengatakan sesuatu yang mengancamnya barusan.Kedengarannya seperti dia yang menyebabkan kebangkrutan Grup Raharja dalam semalam itu? pikir Revan. Perlahan ekspresi wajahnya pun berubah lagi, menjadi sedikit lebih takut dalam hati.Hanzero melirik dingin ke arah wajah Revan dan mengulang pertanyaannya, "Anda masih belum menjawab pertanyaan saya barusan. Anda yang memukulnya?"Revan sontak tercengang dan mengerutkan keningnya. Dia merasa bahwa pemuda ini agak sombong. Jelas-jelas pemuda ini dan putrinya bersikap begitu akrab, bahkan terlihat seperti sepasang kekasih. Tetapi, pemuda itu tidak memperlakukan orang yang lebih tua dengan sedikitpun rasa hormat yang pantas mereka dapatkan.Dia juga terlalu tidak menghargainya! Jika dia benar-benar kekasih putriku, dia seharusnya memanggilku Paman dengan ho
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Bab 103. Tidak Perlu Tinggal Di tempat Yang Mengerikan Ini!

Ellena seketika tertegun. Tangannya yang menggantung di samping tubuhnya kini terkepal dengan kuat. Kata-kata Revan ini bagaikan belati tajam yang dua kali menghujam jantungnya. Hubungan mereka sebagai ayah dan putrinya memang telah banyak memudar. Meskipun Ellena tidak berharap apa-apa dari Revan yang masih harus disebutnya sebagai ayah, dia masih merasa sakit saat mendengar kata-kata ini."Cepat panggil ambulans! Bawa istriku dan Nona Salma ke rumah sakit secepatnya!" Revan memerintah pelayan.Setelah Revan memarahi Ellena, dia menatap ke arah Tiara dan Salma yang terjatuh ke lantai dengan sangat cemas. Dibandingkan dengan rasa jijik yang dia tunjukkan saat menghadapi Ellena barusan, saat ini dia tampak seperti suami dan ayah yang baik yang sedang mengkhawatirkan istri dan putrinya.Pemandangan kontras ini terlihat sangat mencolok sekaligus konyol bagi Ellena yang terus saja menunduk. Lalu sebuah senyum mencibir terbit di sudut bibirnya. Dia jelas-jelas sudah tahu sejak awal jika di
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Bab 104. Akan Mengirim Surat Pemutusan Ayah Dan Anak

Mata Hanzero yang sedingin es itu menatap tajam ke arah Revan dan Salma. Lalu, bibir tipisnya sedikit melengkung. Suara Hanzero tidak keras, tetapi perkataannya terdengar jelas di telinga semua orang, "Revan Lewis, dalam hubungan ini, aku masih menganggapmu sebagai ayah Ellena. Jadi, aku masih sedikit sopan padamu. Tapi, sekarang kamu telah membuat wanita kesayanganku ini menderita. Kamu tidak layak lagi mendapatkan penghormatan ini."Tak hanya sampai di sana, Hanzero juga memperingatkan dengan tegas, "Dengar baik-baik. Bagaimana keadaan kamar Ibu Ellena dulu, sekarang dan nanti masih harus tetap sama. Jika wanita kesayanganku mengatakan kalau tidak boleh ada orang lain yang masuk dan menempatinya, tidak ada yang diizinkan untuk pindah ke sana. Aku sudah memberikan pesan, jika kalian bersikeras menentangku, percayalah. Kalian pasti tidak akan mampu menanggung konsekuensinya. Kali ini anggap saja sebagai sebuah peringatan. Tapi, urusannya tidak akan sesederhana itu untuk lain kali.”"L
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Bab 105. Akan Di sampingmu Seumur Hidup

Dia merengkuh pundak Ellena dengan ringan, mengerutkan kening, dan menatapnya sebentar. Setelah beberapa saat, dia menghela napas rendah dan berkata, "Menangislah. Menangislah jika kamu mau. Menangis saja kali ini. Kelak, jangan menangis lagi untuk hal yang sia-sia. Orang-orang itu tidak layak untuk membuatmu meneteskan air mata."Setelah Hanzero selesai berbicara, dia mengulurkan tangan dan memeluk Ellena dengan lembut. Jari-jarinya yang ramping dan bersih menyibakkan rambut yang menempel di wajah Ellena dengan lembut. Dia memegang wajah Ellena yang cantik saat sedang menangis. Kemudian, pria itu menundukkan kepalanya dan mengecup lembut pipi Ellena yang basah. "Sayang, sedih tidak perlu ditahan. Menangislah jika kamu mau, itu akan membuatmu lega. Tidak akan ada yang menertawakanmu.""Aku suamimu, seseorang yang akan menemanimu disampingmu seumur hidup. Di depanku, kamu tidak perlu menjadi kuat dan kamu tidak perlu memiliki keraguan apa pun."Ellena berbaring di dada Hanzero yang han
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Bab 106. Jika Sudah Menikah Harus Memiliki Kesadaran

Bip! Bip!Baru saja Hanzero mengunci layar ponselnya, ponsel itu bergetar lagi dua kali. Dia menundukan kepala dan melihatnya sekilas, lalu melihat pésan yang dikirimkan Intan. Setelah dia membacanya, dia langsung membalas.|Intan: Hanz, aku sudah kembali. Aku sekarang bersama Khale dan teman-teman lainnya. Dia bilang, dia baru saja menelponmu, tapi kamu bilang kamu tidak ada waktu untuk datang dan makan bersama kami. Kalau begitu, apa kamu ada waktu sore ini?||Hanzero: Tidak ada waktu.|Tak butuh waktu lama, Intan segera membalasnya kembali. Hanzero memandang Ellena yang tidur dengan pipi yang memerah dan seketika ragu-ragu. Lalu, ia mengangkat ponselnya dan membalas lagi.|Intan: Kalau begitu, aku akan pergi ke perusahaanmu untuk menemuimu di sore hari? Aku sudah tidak bertemu denganmu selama setahun lebih, jadi aku ingin melihatmu lebih cepat.||Hanzero: Aku sangat sibuk sore ini, aku tidak akan punya waktu untuk menyambutmu.||Intan: Kamu tidak perlu mempedulikanku. Kamu bisa sib
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Bab 107. Dapatkan Villa Keluarga Lewis

Begitu para sekretaris selesai menyapa, mereka langsung melihat Hanzero mengerutkan kening. Mereka mendadak terkejut hingga warna wajah mereka berubah karena mengira Hanzero marah. Mereka mengira karena melihat mereka tapi tidak menyambutnya dengan tepat waktu. Ketika para sekretaris hendak meminta maaf ternyata Hanzero langsung menoleh, menatap mereka dengan sedikit ketidakpuasan.Hanzero setengah menyipitkan mata dan berkata dengan suara rendah, "Kecilkan suara kalian. Jangan sampai membangunkannya."Sekelompok sekretaris itu sontak kebingungan, "???"Presiden Hanz bukan marah karena kami tidak menyapa tepat waktu? Tapi, justru karena suara kami terlalu keras saat menyapa dan khawatir akan membangunkan 'wanita misterius' dalam pelukannya? Beberapa sekretaris kembali terkejut hingga terpana. Sebenarnya, peri macam apa yang bisa membuat Presiden Hanz kesayangan mereka yang begitu murni selama bertahun-tahun ini tiba-tiba berubah menjadi seperti ini.Dua sekretaris wanita diam-diam men
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Bab 108. Dia Masih Mementingkan Pekerjaan

"....." Leo tidak bisa berkata-kata, dia mengerti sekarang. Dia harus melakukannya meskipun itu tidak bisa akan didapatkan dengan mudah. Presiden Hanz benar-benar keterlaluan! Selalu saja menggunakan alasan pemecatan dengan mudah untuk mengancamnya.Bagaimana bisa hati kecil Leo yang rapuh ini bertahan menghadapi segala ancaman itu?"Ada masalah?" Hanzero menatap Leo dengan ekspresi sedikit kesal dengan mata dalam yang menyipit."Eh, tidak, tidak!" Leo segera berdiri tegak dan menegakkan punggung, lalu menatap Hanzero dengan mata penuh percaya diri dan berbicara untuk menegaskan, "Tidak ada masalah sama sekali. Tuan Hanzero tenang saja. Saya pasti akan melakukan apa yang sudah Tuan Hanzero perintahkan.""Hng," Hanzero melambaikan tangannya ke arah Leo, "Keluarlah, jangan berisik. Ada istriku sedang tidur di dalam kamar. Pelanlah sedikit saat menutup pintu."Leo melompong, lumayan terkejut, tapi segera sadar dan hanya bisa menjawab, "...Iya."Sedangkan di rumah sakit, Tiara yang awalny
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Bab 109. Menemui Kelvin

"Ini bukan..." Ekspresi wajah Tiara tiba-tiba berubah menjadi cemas. Dia meraih tangan Salma dan bertanya dengan gugup, "Apa dia sudah memiliki wanita lain diluar sana?” Tiara berpikir mungkin karena Salma sedang hamil sekarang, pasti putrinya ini tidak bisa memuaskan Reno dalam hal itu. Reno adalah bos dari Star Entertainment dan perusahaan itu pasti menaungi banyak wanita cantik. Pasti akan ada beberapa wanita penggoda yang ingin merayunya dan sekarang kebetulan adalah waktu yang terbaik. Wajah Tiara terlihat sangat jelek saat memikirkan kemungkinan itu. "Salma, coba telepon Reno dan tanyakan di mana dia berada. Pergilah dan lihatlah dia. Aku curiga Reno diseret oleh wanita penggoda yang membuatnya jadi tidak bisa pergi," kata Tiara, "Kondisi Reno sangat bagus. Pasti banyak wanita penggoda yang ingin menarik perhatiannya. Kamu harus lebih waspada. Jangan biarkan orang lain memanfaatkannya." Wajah Salma berubah dan dia berkata, "Bu, Reno bukan orang seperti itu." Tiara menci
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 110. Aku Hanya Punya Satu Kakak

Perawat melihat Salma yang berpakaian bagus dan mengaku sebagai kakak perempuan kedua Kelvin. Dia pikir, wanita ini seharusnya bukan pembohong. Tiba-tiba, sikap perawat itu menjadi sangat hormat dan dia menjawab, "Ah, maaf, Nona. Tuan Kelvin belum keluar dari rumah sakit, tapi dia pindah ruang rawat dan sekarang tidak tinggal di sini."Salma berkedip, "Pindah? Pindah di mana?"Perawat itu melirik Salma lagi. Padahal, kakak beradik. Bagaimana mungkin dia tidak mengetahui hal ini? gumamnya dalam hati. Tapi, dia masih tetap menjawab dengan sopan, "Sudah pindah ke zona khusus VIP sejak lama."Wajah Salma tiba-tiba berubah saat dia mendengar kata-kata zona khusus VIP. Ada ekspresi tidak percaya di wajahnya. Dia bertanya lagi untuk memastikan, "Apa kamu yakin Kelvin pindah ke sana?"Zona khusus VIP bukan tempat yang bisa ditinggali orang biasa. Orang kaya pun juga belum tentu bisa tinggal di sana. Mereka yang bisa tinggal di zona itu adalah tokoh-tokoh berkuasa yang sangat terkemuka. Salma
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more
PREV
1
...
910111213
...
23
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status