Semua Bab Sayang, Yuk Balikan: Bab 401 - Bab 410

416 Bab

Bab 401

Ada bekas gigitan gigi di belakang telinga kakaknya, akibat digigitnya saat dirinya masih kecil.Saat orang tuaku meninggal, Nenek sibuk dengan segala urusan rumah serta perusahaan.Saat itu, mungkin karena baru saja kehilangan ibunya, Loren menjadi sangat sensitif.Tidak seorang pun dibolehkan menyentuhnya, kecuali Nenek.Namun, Nenek sibuk dan tidak bisa selalu bersamanya.Hari itu, Nenek pergi keluar untuk merundingkan kontrak dan Loren sedang tidur di rumah. Saat bangun, Nenek sudah pergi, Loren pun menangis tersedu-sedu.Terutama ketika pembantunya mencoba memeluknya, begitu menyentuhnya, dia mulai melawan dan terjatuh dari tempat tidur.Meski begitu, tetap tidak membiarkan seorang pun menyentuhnya.Kakaknya baru saja pulang sekolah lalu segera datang untuk membujuknya.Kakaknya pun tidak terkecuali. Loren pun melawan, tapi kakaknya menggendongnya dengan paksa.Loren menangis, mengamuk, mengumpat dan menggigit seakan-akan sedang bertemu orang jahat.Gigitan yang mengenai belakang
Baca selengkapnya

Bab 402

Leon bertanya dengan tergesa-gesa, "Kamu tampak kesal. Apa ada masalah?"Violet mendongak dan berkata, "Nggak ada, aku hanya nggak suka berbicara saat makan."Leon cemberut dan tidak mengatakan apa-apa lagi.Setelah sarapan, Violet pergi ke apotek lagi, Leon juga keluar.Leon memberi tahu Violet bahwa dirinya akan pergi ke perusahaan, tapi sebenarnya tidak. Sebaliknya, Leon menelepon Loren untuk membuat janji dengannya di toko makanan.Loren tiba-tiba punya firasat buruk tentang ajakan dari Leon.Karena kakaknya tidak akan pernah meminta untuk menemuinya di tempat seperti itu.Namun, Loren tetap pergi.Begitu mereka bertemu, Leon memanggilnya dengan lembut, "Adik, aku sudah memesankan kue stroberi kesukaanmu. Cobalah saja nanti. Kalau rasanya enak, aku akan sering datang ke sini bersamamu.""Baiklah!" Ini adalah pertama kalinya Leon memanggilnya adik, karena entah kapan pun, Leon akan selalu memanggil namanya.Sebenarnya, kakaknya adalah pria normal pada umumnya!Tidak pernah menyukai
Baca selengkapnya

Bab 403

Sebenarnya, dia tidak perlu menjawab pertanyaan tentang identitasnya, Loren bisa menebak siapa orang itu.Siapa lagi kalau bukan Adis?Jika itu Adis, maka kakaknya ....Loren tidak berani berpikir lebih jauh.Begitu menghadapi pertanyaan Loren, ekspresi Leon tidak berubah. "Kalau aku bukan kakakmu, siapa lagi aku?""Aku yang seharusnya menanyakan ini padamu!" Loren memasang ekspresi kosong di wajahnya. "Sebenarnya, kalaupun kamu nggak jawab, aku bisa menebak siapa kamu.""Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan?""Kamu beritahu aku di mana kakakku berada, tapi aku nggak memberi tahu Kak Violet tentang hal ini.""Haha!" Leon tertawa, "Kalaupun kamu bilang padanya, aku tetaplah Leon. Aku bukan orang lain, aku juga nggak bisa menjadi orang lain.""Oke, ini katamu!"Loren mengambil tasnya dan hendak pergi. Loren pikir Leon akan menghentikannya, tapi hanya duduk di sana dan tidak bergerak.Loren merasa gelisah karena Leon tidak peduli sama sekali dengan ancamannya.Setelah memikirkan hal i
Baca selengkapnya

Bab 404

"Tapi kali ini obatnya nampaknya jauh lebih aman daripada sebelumnya, seenggaknya keadaan seperti sebelumnya nggak akan terulang lagi.""Ya, kali ini obatnya pasti lebih manjur daripada sebelumnya. Aku belum merasakan reaksi apa pun sejak meminumnya, tapi rasa nggak nyaman di tubuhku tampaknya belum berkurang.""Benarkah?" Violet melanjutkan, "Itu berarti penelitianku masih salah, aku harus melanjutkannya lagi!""Adis memang sangat hebat. Mungkin memang seperti yang dikatakannya, benar-benar tidak bisa menyembuhkan racun yang Adis berikan padaku."Leon tidak langsung menjawab, tapi menatap Violet cukup lama lalu berbicara perlahan, "Sebenarnya, ada sebuah pertanyaan yang selalu ingin aku tanyakan padamu, tapi aku khawatir kamu akan kesal."Kalau dulu, Violet pasti akan berkata, "Karena kamu sudah tahu, ya sudah jangan katakan lagi."Sekarang ...."Apa?""Aku ingin tahu, kalau Adis nggak melakukan hal-hal itu, apa perasaanmu terhadapnya akan berubah suatu hari nanti?"Setelah bertanya,
Baca selengkapnya

Bab 405

Alasan kenapa tidak mengungkapnya adalah karena Violet tidak tahu bagaimana situasi Leon.Jika masih hidup, akan merugikannya jika hal itu membuat Adis kesal!Jadi Violet berpura-pura tidak menyadari apa pun.Setelah tiba di pulau itu, Sheva mencari pulau itu luar dalam beberapa kali, tapi tidak menemukan jejak Leon.Tidak ada seorang pun di pulau itu, apalagi hantu.Setelah menerima telepon dari Sheva, hati Violet menegang. "Apa kamu yakin sudah memeriksa setiap tempat?""Aku bahkan ingin menggali lubang tikus, tapi nggak ditemukan apa pun ...."Sheva terdiam sejenak lalu baru melanjutkan, "Bos, jangan salahkan aku karena bicara terus terang, aku selalu merasa bahwa Leon mungkin dalam bahaya.""Bagaimanapun juga, Adis bukanlah orang yang baik. Terlebih lagi, Adis menganggap Leon sebagai duri dalam dagingnya. Bagaimana mungkin Adis membiarkannya hidup?"Sebenarnya, analisis Sheva sangat masuk akal.Jangankan Adis, pria mana pun tidak akan berbelas kasihan terhadap saingan cintanya.Vio
Baca selengkapnya

Bab 406

Setelah mengatakan ini, Violet segera berjalan maju.Begitu menatap punggung Violet, mata gelap Leon dengan cepat memancarkan sedikit kegelapan, lalu melangkah maju untuk mengikutinya.Violet membawa Leon ke ruang pengobatan gurunya, sebuah rumah yang sangat antik.Sebelum masuk, sudah bisa mencium aroma obat yang kuat.Meskipun tidak ada yang tinggal di sini selama bertahun-tahun, lingkungan sekitarnya masih rapi serta bersih.Karena sejak gurunya meninggal, Violet memerintahkan orang-orang untuk membersihkan secara teratur untuk memastikan rumah selalu terlihat seolah-olah gurunya masih hidup.Sudah beberapa tahun Violet tidak datang ke sini. Begitu melangkah masuk ke ruangan guru, Violet tak kuasa menahan air mata yang mengalir di matanya.Bahkan gurunya memperlakukannya dengan sangat baik, seperti cucunya sendiri.Sebenarnya, Violet tidak mengikuti gurunya saat pertama kali bergabung dengan organisasi tersebut.Kala itu, Violet lebih dulu menitikberatkan pada latihan fisik dan baru
Baca selengkapnya

Bab 407

Segalanya sudah sampai pada titik ini dan Adis tidak bisa menyembunyikan apa pun lagi, lagian semuanya sudah diungkap oleh Violet.Perlahan-lahan Adis melepas topeng kulit manusia di wajahnya, memperlihatkan wajah asli Adis lalu bertanya pada Violet, "Kenapa kamu baru menyadari bahwa aku bukanlah dia, padahal penampilan dan suaraku sudah sangat mirip dengan Leon?""Ibaratnya, sudah seperti harimau tapi kekuatan serta auranya nggak akan sama. Walaupun suara dan penampilanmu sudah sangat mirip, tapi kamu nggak bisa meniru sifat serta kebiasaannya dalam waktu singkat."Violet berkata tanpa ekspresi, "Kamu lihat, Lukas menyadari ada yang nggak beres saat pertama kali mendekatimu.""Karena mereka tumbuh bersama dan saling mengenal dengan baik, nggak akan mudah untuk menipunya.""Sebenarnya, saat itu aku nggak terlalu memikirkannya. Yang benar-benar membuatku ragu adalah caramu menatapku.""Walaupun Leon sering menatapku dengan mata seperti itu, bagaimanapun juga tetap saja berbeda.""Apalag
Baca selengkapnya

Bab 408

"Terserahmu saja!" Violet tidak ingin berkata terlalu banyak padanya. "Adis, aku akan memberimu waktu tiga hari lagi untuk memikirkannya. Sebaiknya kamu katakan apa yang ingin aku ketahui, kalau nggak ....""Haha, nggak perlu menunggu tiga hari. Aku sudah memberitahumu apa yang perlu kamu ketahui. Jangan lagi berkhayal. Semua yang aku katakan padamu memang benar!"Adis segera menyela perkataannya. "Adapun mayat Leon, sama saja seperti yang aku katakan padamu di awal. Mayatnya sudah jadi makanan ikan.""Kawanan ikan itu sangat besar. Aku mengoleskan obat ke mayatnya dan dalam waktu kurang dari lima menit, mayatnya sudah habis.""..."Violet mengepalkan tangannya, tidak berkata apa-apa lagi, berbalik dan pergi, meninggalkan Adis sendirian di ruang pengobatan.Yang tidak diketahuinya adalah bahwa Adis sangat akrab dengan ruang pengobatan ini.Karena di sinilah Adis membunuh gurunya dengan tangannya sendiri.Alasannya adalah ....Begitulah kejadian hari itu, gurunya bertemu dengannya di lu
Baca selengkapnya

Bab 409

"Kamu lebih baik mati daripada bersamaku?"Tidak ada yang lebih menyakiti Adis selain kata-kata Violet.Adis sudah melakukan banyak hal hanya untuk bersama Violet.Bahkan sampai berpura-pura menjadi Leon, tapi pada akhirnya, tetap dengan mudah diungkap olehnya.Bukan hanya itu saja, Violet juga sangat tidak berperasaan terhadapnya!"Adis, entah kamu menggunakan identitas mana pun, jiwamu nggak akan pernah berubah. Perasaanku padamu ...."Violet menatap Adis dengan serius. "Aku juga!""Entah aku menggunakan identitas apa pun, kamu nggak akan pernah jatuh cinta padaku!" Adis merasa seolah-olah hatinya sedang dipotong olehnya dengan pisau.Awalnya berpikir bisa memenangkan cintanya dengan mengubah identitasnya menjadi Leon.Meski bukan untuknya tapi untuk Leon, yang penting bisa bersamanya.Demi mencintainya, Adis betul-betul merendahkan dirinya, tapi yang diberikannya hanyalah sikap yang kejam.Adis semakin tidak rela memikirkannya. Saat menatap Violet, tatapan matanya berangsur-angsur b
Baca selengkapnya

Bab 410

Meskipun baru saja mengatakannya dengan tegas, Adis tetap tidak bisa tetap acuh tak acuh saat melihat Violet benar-benar akan menyerang dirinya sendiri.Adis segera membungkuk, mengambil batu kecil dari tanah dan melemparkannya ke Violet.Batu itu mengenai pergelangan tangan Violet dan pisaunya jatuh ke tanah.Mata Adis memerah saat menatap Violet. "Kalau ... kalau saja kamu nggak bertemu Leon, apa kamu akan memilihku?"Jika mereka nggak berpisah saat itu dan selalu bersama, apa Violet akan jatuh cinta padanya, bukan pada Leon?Violet tahu bahwa kebenaran itu terlalu kejam bagi Adis, terutama sekarang Violet tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, tapi tetap tidak ingin berbohong kepadanya!"Nggak!" Violet mengatakan hal yang sama, "Kamu hanyalah Kakak bagiku! Kalaupun nggak ada Leon, akan ada orang lain. Jadi situasi saat ini antara kamu dan aku nggak ada hubungannya dengan Leon.""Haha!" Adis tertawa, tetapi air mata mengalir dari sudut matanya. "Violet, kamu terus bilang bahwa kamu m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
373839404142
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status