Ruang rapat OSIS terasa lebih sunyi dari biasanya. Semua anggota hadir, termasuk aku, meski jelas-jelas aku bukan bagian dari mereka. Duduk di kursi tamu, aku mencoba menahan diri untuk tidak melempar pandangan sinis ke dua orang yang berdiri di depan. Mereka adalah para anggota OSIS yang selama ini diam-diam menjadi perundung, dan hari ini mereka dipanggil untuk dimintai pertanggungjawaban. Ketua OSIS, Abizar, duduk di ujung meja. Tatapannya tetap tenang, tapi auranya memancarkan tekanan. Dia melipat tangan di depan dada, menunggu penjelasan dari kedua pelaku. Mereka bukan orang asing bagiku. Aku tahu persis bahwa mereka adalah teman dekat Keyla, orang yang selama ini sering mencibirku secara halus di balik senyumnya yang manis. Juga orang yang pernah membuat masalah denganku hanya karena melihat aku dan Abizar bersama. Tapi yang mengejutkan, Keyla duduk diam di sudut ruangan, wajahnya tidak menunjukkan tanda-tanda ingin membela kedua temannya. Dia malah mengalihkan pandangan, men
Last Updated : 2024-12-01 Read more