Home / Fantasi / Tukang Pijat Super / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Tukang Pijat Super: Chapter 111 - Chapter 120

322 Chapters

Bab 111

Rini meletakkan tehnya di meja lalu kembali ke dapur untuk membuat teh lagi buat Lilis. Sementara itu Juned kembali berbicara dengan Lilis sejenak.Setelah mengobrol sebentar dengan Lilis, Juned memutuskan untuk bangkit dari kursinya. “Aku keluar sebentar, mau ambil udara segar,” katanya dengan nada santai, meski dalam hatinya penuh kecemasan.Lilis menatapnya dengan curiga. “Udara segar? Kan masih gelap di luar, Juned. Kamu kenapa sih? Jujur aja, aku tahu kamu lagi kepikiran sesuatu.”Juned menghela napas panjang, mencoba tetap tenang. “Nggak apa-apa, Tante. Cuma butuh waktu buat mikir. Aku nggak tenang aja.”Rini yang sedang sibuk di dapur menoleh sebentar. "keluar di jam segini itu bagus, mas Juned. Udara pagi bagus buat pikiran," katanya dengan senyum tipis, tetapi tatapannya seperti mengamati Juned dengan saksama.Juned hanya mengangguk. Ia melangkah keluar ke halaman depan rumah, meninggalkan kedua perempuan itu di dalam. Tapi langkahnya hanya berhenti di dekat pohon mangga yan
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Bab 112

Juned akhirnya menyerah pada permintaan Rini.“Baiklah mbak, saya akan memijatmu.” Kata Juned sedikit gugup melihat keindahan tubuh Rini. Meskipun sudah berumur 40 tahun ke atas namun badannya masih terlihat kencang bak seorang gadis. Dengan ragu, ia memulai memijat bahu wanita itu. Tubuhnya terasa tegang, bukan karena takut atau lelah, melainkan karena suasana yang terasa aneh. Rini duduk dengan santai di kursi panjang ruang praktik, sementara Juned berdiri di belakangnya, berusaha menjaga jarak."Ah, tanganmu ternyata kuat juga seperti yang dikatakan orang-orang, Mas Juned," kata Rini sambil tertawa kecil.Juned hanya mengangguk pelan, tidak tahu harus menjawab apa. "Ini cuma pijatan sederhana saja," katanya, suaranya terdengar canggung.Namun Rini tidak menghiraukannya. Ia malah menoleh sedikit ke arah Juned, senyum tipis di bibirnya. "Kamu tahu, Mas Juned, kamu ini benar-benar orang baik. Novi beruntung punya teman seperti
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Bab 113

Juned langsung melonjak, menarik tubuhnya menjauh dari pelukan Rini. Wajahnya memucat, sementara Rini tampak lebih tenang, hanya tersenyum tipis seperti tidak terjadi apa-apa.“Tante Lilis... ini enggak seperti yang kamu pikirkan,” kata Juned tergagap, mencoba menjelaskan situasi yang tampak sangat salah itu. Keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya.Namun, Lilis menatapnya dengan sorot mata penuh kekecewaan. “Enggak seperti yang kupikirkan? Katamu jangan percaya kepada siapa pun! Tapi kamu melakukan itu dengan Mbak Rini, di klinik ini!” suaranya meninggi, membuat Juned semakin panik.“Tante Lilis, tolong dengarkan aku dulu,” kata Juned mencoba menenangkan. “Ini hanya salah paham. Mbak Rini tadi Cuma—“Rini, yang tampak santai sejak tadi, akhirnya berbicara. "Mbak Lilis, tenang. Awalnya aku yang meminta Mas Juned memelukku. Aku sedang merasa sedih dan butuh pelukan. Itu saja. Tapi aku tergoda oleh kejantanan Mas Juned," katanya dengan nada lembut,
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Bab 114

Lastri mengangguk pelan. "Aku nggak tahu harus bagaimana, Jun. Aku merasa nggak ada lagi yang bisa kita percaya."Lilis menggelengkan kepala, masih sulit menerima kenyataan ini. "Pak Samijo... selama ini dia yang selalu kelihatan mendukung kita. Tapi ternyata dia justru bermain di belakang kita."Juned berdiri dari kursinya, berjalan mondar-mandir sambil berpikir keras. "Ini berarti kita nggak bisa lagi mengandalkan siapa pun di kampung ini. Kalau Pak RT saja sudah berpihak ke Anton, berarti situasi kita jauh lebih buruk daripada yang kita kira."Lastri menatap Juned dengan penuh rasa takut. "Jun, aku takut Anton akan melakukan sesuatu yang lebih buruk. Saat di telepon, Pak RT bilang Anton nggak akan menyerah sampai dia mendapatkan apa yang dia mau."Juned menatap Lastri dengan penuh kekhawatiran. “Lastri, kamu bilang tadi dengar percakapan itu di rumah Pak Samijo? Lalu bagaimana dengan Vivi dan Novi? Mereka masih ada di sana?” tanyanya de
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Bab 115

Lastri langsung berdiri dan dengan cepat menuju kamar Lilis. Lilis terlihat khawatir, namun Juned menenangkannya dengan isyarat agar tetap tenang. Juned mengambil napas dalam-dalam, mencoba mengatur ekspresi wajahnya agar tidak terlihat gugup.Ketukan keras di pintu terdengar, diikuti oleh suara Pak Samijo yang berat. “Juned, buka pintunya! Ini aku, Pak Samijo!”Juned berjalan ke pintu dan membukanya perlahan, berusaha memasang wajah bingung. “Pak RT? Ada apa kok datang kemari? Bagaimana keadaan mereka di rumah bapak?” tanyanya, seolah tidak mengetahui apa pun.Pak Samijo masuk tanpa diundang, wajahnya terlihat tegang. Ia menatap Juned dengan tajam sebelum berbicara. “Juned, aku harus kasih tahu kamu sesuatu. Vivi, Novi, dan Lastri yang bersembunyi di rumahku tadi... mereka ditangkap lagi oleh anak buah Anton.”Juned pura-pura terkejut, memasang wajah panik. “Apa? Ditangkap? Bagaimana bisa, Pak? Bukannya mereka aman di rumah Pak RT?”Pak Samijo menghela napa
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Bab 116

Juned berjalan cepat menuju rumah Pak Samijo, mencoba menyembunyikan kegelisahan yang menggerogoti pikirannya. Dalam pikirannya, ia merancang setiap kata yang akan ia ucapkan, menyusun cerita agar terlihat meyakinkan. Ia tahu, jika ingin mendapatkan kebenaran, ia harus memainkan peran dengan sempurna."Kenapa kemarin aku menitipkan mereka di rumah Pak Samijo?" gumam Juned pada dirinya sendiri, mencoba mencari logika di tengah kekacauan pikirannya. Pak Samijo adalah orang terakhir yang bisa dipercaya, apalagi setelah Lastri mengungkap pengkhianatannya.Setelah beberapa menit berjalan, ia sampai di depan rumah Pak Samijo. Rumah itu tampak sepi, namun lampu di ruang tamu menyala, memberikan kesan seseorang sedang berada di dalam. Juned mengetuk pintu dengan sedikit ragu, memastikan dirinya tetap tenang.“Pak Samijo! Saya Juned, boleh masuk sebentar?” serunya dengan nada ramah.Pintu terbuka perlahan, dan Pak Samijo muncul dari balik pintu. Wajahnya tampa
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Bab 117

Juned menggenggam pinggiran jendela dengan erat, hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Matanya membelalak ketika melihat Pak Samijo perlahan mendekati Rini dan menuruti permintaannya.“Astaghfirullah...” bisik Juned dengan suara tertahan. Namun, ia tahu bahwa ini bukan waktu untuk berkonfrontasi. Dengan hati-hati, ia turun dari tumpukan kayu dan menjauh dari rumah itu, pikirannya penuh dengan kekecewaan dan kemarahan.Juned memperhatikan dengan penuh rasa tak percaya ketika Rini semakin mendekat ke arah Pak Samijo, dan pria tua itu dengan senyum licik menunggu gerakan Rini selanjutnya. Suasana di kamar itu terasa begitu ganjil dan membuat darah Juned mendidih. Ia tidak bisa memutuskan apakah harus langsung masuk dan mengonfrontasi mereka atau terus mengintai untuk mengetahui sejauh mana permainan yang akan dilakukan mereka.Namun, saat Juned mencoba menggeser tubuhnya untuk mendapatkan posisi lebih baik, kakinya tib
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Bab 118

Suasana di luar rumah kosong itu mulai hening. Kedua pria itu tampak berbicara pelan dengan wanita tersebut, membuat Juned kesulitan mendengar percakapan mereka. Ia hanya bisa terus mengawasi dari balik celah, menunggu saat yang tepat untuk bergerak. Setelah beberapa waktu, salah satu pria berdiri dan berkata, “Oke, gua mau patroli lagi. Lu jaga di sini. Kalau ada tanda-tanda Juned, langsung kabarin.” Pria lainnya mengangguk sambil menyulut rokoknya. Wanita itu hanya duduk santai, tampak tidak peduli dengan percakapan mereka. Juned merangkak keluar dari persembunyiannya dengan hati-hati, memastikan langkahnya tak mengeluarkan suara yang mencurigakan. “Ini kesempatan bagiku.” Gumam Juned sambil menggenggam sebatang kayu kecil yang dia temukan di dalam rumah. Pria tersebut masih tampak lengah, sibuk menikmati rokoknya sambil memainkan ponselnya. Juned mendekat perlahan dengan langkah hati-hati. Ketika jaraknya hanya beberapa meter dari pria itu, Juned dengan gerakan cepat dal
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 119

Juned berjalan menyusuri jalan desa yang sudah sangat sepi malam itu. Dia menuju ke sebuah warung kopi tempat Sugeng biasa kongkow-kongkow setiap malam.Setelah berjalan sambil menarik gerobak, benar saja insting yang di rasakan Juned. Sugeng memang berada di warung kopi tersebut.“Kalau aku berhasil menculik Sugeng, posisi Anton akan terpojok. Pak Slamet pasti akan mendesak Anton untuk menyelamatkan anaknya, dan kalau Anton menolak, dukungan Pak Slamet kepadanya bisa runtuh.” Pikir Juned yang bersembunyi tak jauh dari warung kopi itu.Malam itu, suasana di warung kopi tampak seperti biasa. Sugeng dan beberapa pemuda duduk di kursi panjang sambil berbincang santai."Sasaran sudah di depan mata, tinggal eksekusi saja. Tapi aku enggak bisa bergerak sembarangan, kalau ketahuan, masalahnya akan jadi runyam." Gumam Juned dengan mata tajam yang terus memperhatikan Sugeng yang kala itu sedang tertawa lepas sambil menyeruput kopi dari gelas.Juned memutuskan untuk menunggu hingga Sugeng
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 120

Juned melangkah meninggalkan Sugeng, dengan mengenakan topi dan jaket untuk membuatnya sedikit tersamarkan. Dengan raut wajah tenang, dia berusaha tampil senormal mungkin. “Kalau aku terlihat cemas atau gugup, itu malah bikin curiga,” pikirnya sambil melangkah menuju tempat hiburan yang dimaksud Sugeng.Setelah beberapa menit akhirnya dia sampai di desa sebelah.Bangunan itu tampak seperti kafe biasa dari luar, dengan lampu neon yang menyala terang dan beberapa motor dan mobil terparkir di depannya. Namun, atmosfernya terasa berbeda. Beberapa pria berpakaian mencolok berkeliaran di sekitar pintu masuk, dan musik keras menggema dari dalam bangunan.Saat mendekat, Juned memposisikan topinya agar menutupi sebagian besar wajahnya. Dua pria kekar berdiri di depan pintu, seperti penjaga yang siap menghadang siapa pun yang mencurigakan. Juned mengatur napasnya, lalu berjalan ke arah pintu dengan percaya diri.“Baru pertama kali ke sini?” salah satu penjaga bertanya, matanya mengamati Jun
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
33
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status