Home / Romansa / Arthur&Bianca / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Arthur&Bianca: Chapter 221 - Chapter 230

241 Chapters

BAB 220 - RENCANA PERNIKAHAN CAROLINE

Arthur menatap Bianca yang masih tertidur pulas, dia merapihkan rambut istrinya itu yang menutupi wajah cantik Bianca. Arthur menatap pemandangan yang indah di pagi hari, Bianca tertidur pulas dalam pelukannya. Arthur memberikan ciuman bertubi-tubi di bibir Bianca hingga membuat Bianca menggeliat. Bianca membuka mata, dia melihat suaminya memberikan banyak ciuman, Bianca mengulum senyumanya dan membiarkan suaminya memberikannya ciuman. Karena di pagi hari, di sambut dengan ciuman dari orang yang kita cintai adalah hal terindah yang ada di hidup Bianca. "Apa aku membangunkan mu?" bisik Arthur, bibir bawahnya masih menempel di bibir Bianca. Bianca tersenyum, dia mengecup bibir suaminya. "Tidak sayang, kau tidak membangunkan ku. Hanya membuat mata ku terbuka karena mendapatkan ciuman yang begitu banyak." Arthur mengeratkan pelukannya, dia merapatkan tubuh istrinya pada tubuhnya. Lalu mengecup puncak kepala Bianca. "Aku ingin lebih banyak meluangkan waktu berdua dengan mu. Sejak Justi
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

BAB 221 - BERTANGGUNG JAWAB

Jason menatap lekat Drake yang melangkah masuk ke dalam ruang kerja. Drake duduk di hadapan Jason dengan menyilangkan kakinya. Mereka saling beradu pandang. Jason mengulas senyuman tipis menyambut kedatangan kakak iparnya. "Apa kabar Drake? lama tidak bertemu." Jason lebih dulu memulai percakapan. Drake memasang wajah datar, dia terus menatap lekat Jason dan menjawab, "Seperti yang kau lihat. Aku sangat baik." Jason mengangguk singkat. "Aku rasa kita harus minum sebelum memulai percakapan." Jason beranjak dari tempat duduknya, dia melangkah menuju lemari minuman. Dia mengambil dua gelas sloki dan satu botol wine. Lalu menuangkan wine kedua gelas sloki di hadapannya. Memberikan salah satu gelas sloki yang sudah terisi wine pada Drake. "Kau memang sangat tahu dengan baik untuk memulai sebuah percapakan." Drake mengambil gelas sloki itu, kemudian dia mulai menyesap wine di tangannya. "Jadi boleh aku tahu apa alasan kakak ipar ku yang terkenal sibuk mendatangi ku?" tanya Jason langsun
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

BAB 222 - TIDAK MEMILIH SIAPAPUN

Bianca turun dari mobil, dia baru saja kembali dari butik. Jika bukan karena permintaan Caroline untuk dibuatkan gaun pengantin mungkin Bianca tidak akan datang ke butik. Karena memang kini Bianca menyerahkan pada assistantnya untuk mengelola semua butiknya. Bianca sengaja tidak membawa Justin, karena tadi Justin di bawa oleh Elena ibu mertunya yang begitu mencintai Justin. Terlebih Elena selalu mengatakan Justin sangat mirip dengan Arthur saat kecil. Bianc melangkah masuk ke dalam kamar, dia langsung meletakan tasnya di atas meja dan segera menuju kamar mandi. Terdengar dering ponsel membuat Bianca menghentikan langkahnya. Bianca berbalik dan mengambil ponsel di dalam tas. Dia menatap ke layar tertera nama Viola. Dengan cepat Bianca mengusap layar untuk menerima panggilan sebelum kemudian ponsel di letakan di telinganya. "Ya Vi?" jawab Bianca saat panggilan terhubung."Bianca, aku sudah pulang ke apartemen ku. Aku sudah tidak lagi di rumah Richo." seru Viola terdengar dari seberang
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

BAB 223 - BERSAMA ALTOV

Tasya berjalan keluar dari perusahaan. Dia melirik arloji kini sudah pukul tiga sore. Hari ini Tasya tidak memiliki jadwal yang padat karena sebelumnya dia telah memiliki jadwal yang sangat padat itu kenapa hari ini Tasya lebih santai. Sejak Tasya menjadi salah satu model di Afford Company, kini namanya sudah jauh lebih di kenal dari sebelumnya. Tasya memang benar-benar beruntung saat dulu di New Zealand bertemu dengan Bianca dan ternyata Bianca adalah istri dari pemilik Afford Company. Tasya mengambil kunci mobil di dalam tas, dia langsung melangkah cepat menuju mobilnya. Namun saat Tasya berjalan cepat, dia tidak memperhatikan jalan hingga terpeleset.BrukkkTasya menubruk seseorang pria. Beruntung pria itu menangkap tubuhnya, hingga membuat Tasya tidak terjatuh di tanah. Tasya mengalihkan pandangannya dan menatap sosok pria yang membantunya berdiri. Seketika tubuh Tasya menegang kala menatap sosok pria yang membantunya ini. Jantungnya berdegup kecang. Tasya menarik napas dalam dan
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

BAB 224 - MEMINTA BANTUAN ARTHUR

Arthur duduk di kursi kerjanya, kini dia tengah memeriksa proposal kerja sama yang di berikan oleh Alvin. Sejak Bianca mengatakan menunda rencana mereka untuk berlibur, Arthur kembali mengurus pekerjaannya yang tertunda. Karena memang sebenarnya dia masih memiliki banyak pekerjaan. Tapi bagi Arthur keinginan Bianca adalah hal yang akan menjadi prioritas utama bagi Arthur. Terdengar suara interkom masuk dari sekretaris, Arthur langsung menekan tombol penerima. "Ada apa?" suara Arthur menjawab interkom masuk dengan nada begitu dingin, dia memang sedang tidak ingin diganggu oleh siapa pun. "Maaf Tuan Arthur, tapi saya hanya ingin memberitahu ada Tuan Richo datang." jawab Martha dari seberang line. "Suruh dia masuk," tutup Arthur. Dia memang tidak suka berbasa-basi jika membicarakan sesuatu. Tidak lama kemudian, Richo melangkah masuk ke dalam kerja Arthur. Kini mereka saling berada pandang. Arthur menyandarkan punggunya di kursi dengan jemari mengetuk pelan meja. Richo berjalan mendek
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

BAB 225 - SECRET ADMIRE

"Begini, ada hal penting yang ingin aku tanya. Tapi kau jangan menceritakan ini pada mama atau siapa pun. Karena aku hanya bertanya." ujar Altov."Apa yang ingin kau tanyakan ka?" Bianca mengernyitkan dahinya."Menurut mu, bagaimana Tasya? maksud ku apa kau tahu tentang wanita itu? karena sebelumnya kau sering terlihat jalan bersama dengannya. Apa kau mengetahui lebih tentang wanita itu?" tanya Altov sambil menatap Bianca dengan serius.Seketika senyum di wajah Bianca terukir sempurna. "Tasya? kau bertanya tentang Tasya? apa kau tertarik padanya?"Altov mendengus, "Kau ini! jawab saja pertanyaan kakak mu ini!"Bianca terkekeh pelan, "Apa yang ingin kau tahu tentang Tasya ka?" "Semuanya," tukas Altov. "Bagi ku Tasya adalah wanita yang baik. Dulu aku bertemu dengan Tasya saat aku di New Zealand. Waktu itu Tasya menenangkan diri karena telah di selingkuhi oleh kekasihnya. Dia wanita yang ceria dan baik hati. Selain itu yang aku suka darinya, dia sangat apa adanya." jelas Bianca. "Apa l
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

BAB 226 - GETTING CLOSER

Bunyi bell apartemen membuat Tasya yang tengah tertidur pulas itu terganggu. Tasya menggeliat dan menutup telinganya dengan bantal tapi bunyi bell tetap juga tidaK berhenti. Tasya mengumpat pelan, dia melirik ke jam dinding kini sudah pukul sebelas malam. Tasya membuang napas kasar, siapa yang datang bertamu di malam hari seperti ini. Sungguh menyusahkan saja. Padahal Tasya memiliki pemotretan besok di pagi hari. Tasya beranjak, dia mengikat asal rambutnya lalu berjalan ke arah pintu dan langsung membukanya. "Apa aku mengganggu mu?" suara bariton menyapa saat Tasya membuka pintu. Tasya tersentak, dia menatap Altov yang berdiri di hadapannya. Tanpa Tasya sadari, Altov menatap Tasya yang masih dengan balutan gaun tidur yang sangat seksi dan transparan. Ketika Tasya melihat Altov yang tidak henti menatap dirinya, dia langsung menurunkan pandangannya. Tasya berlari masuk ke dalam, menyambar jaket yang ada di sofa untuk menutupi tubuhnya. Tasya memejamkan matanya singkat, merutuki kebodo
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

BAB 227 - THE ACCEPTANCE

"T-Tidak! mana mungkin! bukan aku!" bantah Tasya cepat. Dia berusaha menarik dagunya, namun Altov menarik dagu Tasya kembali."Begitukah? kenapa kau tidak mengakui kau yang menyukai ku? kenapa kau tidak mau mengakuinya?" bisik Altov di telinga Tasya."T-Tidak, aku-" ucapan Tasya terpotong saat Altov membenamkan bibirnya di bibir Tasya. Mata Tasya membulat sempurna mendapatkan ciuman dari Altov. Pria itu, menarik tengkuk leher Tasya, melumat dengan lembut bibir Tasya.Tubuh Tasya begitu lemas, bahkan rasanya dia tidak mampu berdiri mendapatkan ciuman dari Altov. Ciuman mereka begitu lama. Tasya hanya diam dan tidak membalas ciuman dari Altov. Hingga kemudian Altov melepaskan ciumannya. Kini Altov dan Tasya saling beradu pandang. Altov mengelus dengan lembut pipi Tasya, dia tahu wanita di hadapannya ini terkejut mendapatkan ciuman darinya. Senyum bibir di wajah Altov terukir menatap wajah Tasya yang masih terlihat begitu terkejut bahkan Tasya tidak mampu bekata-kata. Ketika Tasya meny
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

BAB 228 - MENGIKUTI PERMAINANNYA

Steven membaca kontrak kerja sama dengan perusahaan milik Arthur. Bekerja sama dengan perusahaan milik sahabatnya itu tidaklah mudah. Arthur tidak pernah membawa hubungan personal dalam pekerjaan. Itu yang membuat Steven harus fokus pada kerja sama ini. Meski hanya dalam hitungan hari lagi dia dan Caroline akan menikah, tapi Steven masih belum meninggalkan pekerjaannya. "Apa aku menganggu mu?" suara bariton menerobos masuk ke ruang kerja Steven. Steven mengalihkan pandangannya, lalu menatap sosok pria yang kini melangkah mendekat ke arahnya. Steven membuang napas kasar, melihat Richo datang ke tempat kerjanya. Tidak biasanya sahabatnya itu datang ketika jam kerja seperti ini."Ada apa dengan mu?" seru Steven. Richo tidak menjawab, dia langsung duduk di hadapan Steven. "Kau masih mengingat Jesslyn?" tanya Richo langsung. "Jesslyn? kenapa kau bertanya tentang Jesslyn?" Steven mengernyitkan dahinya menatap bingung Richo. Richo membuang napas kasar, "Jesslyn datang pada ku, dia menga
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

BAB 229 - REKAMAN CCTV

Kini Bianca dan Viola sudah tiba di butik. Viola sengaja ingin langsung ke butik milik Bianca, karena dia harus menyiapkan gaun untuk pernikahan Caroline dan Steven nanti.Bianca dan Viola melangkah masuk ke dalam butik. Namun, langkah Bianca terhenti ketika Lily assistantnya berjalan menghampirinya. '"Nyonya," sapa Lily menundukan kepalanya saat berada di hadapan Bianca. "Ada apa Lily?" tanya Bianca. "Saya ingin memberitahu nyonya. Ada kakak anda Tuan Altov bersama dengan kekasihnya tengah memilih gaun. Tuan Altov meminta rancangan terbaik nyonya untuk kekasihnya." ujar Lily sontak membuat Bianca terkejut. "Tunggu, kekasihnya?" Bianca kembali memastikan. Dia tidak pernah tahu, kakaknya itu memiliki kekasih. Sekarang assistantnya mengatakan jika kakaknya itu datang bersama kekasihnya. "Maaf nyonya? apa ada yang salah?" Lily menatap bingung Bianca. "Apa kau yakin kakak ku bersama dengan kekasihnya?" tanya Bianca lagi."Benar nyonya, kakak anda sendiri yang mengatakan mencari gaun
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
PREV
1
...
202122232425
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status