Home / Romansa / Arthur&Bianca / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Arthur&Bianca: Chapter 211 - Chapter 220

241 Chapters

BAB 210 - RENCANA STEVEN

Sinar matahari pagi menembus jendela, perlahan Bianca mulai membuka matanya. Dia menguap dan menggeliat. Bianca melihat jam dinding kini sudah pukul tujuh pagi. Saat tangan Bianca meraba kesamping dan ternyata ranjangnya kosong. Bianca langsung menoleh, Arthur sudah tidak ada. Bianca beranjak dari tempat tidurnya, dia mengikat asal rambutnya lalu berjalan ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci wajahnya. Setelah mencuci wajahnya, Bianca langsung berjalan keluar kamar mandi. Dia melihat ke walk in closet milik Arthur tapi suaminya itu tidak ada. Harusnya Arthur masih belum berangkat bekerja karena ini masih jam tujuh. "Kau mencari ku?" Arthur melangkah masuk ke dalam kamar dan melihat istrinya seperti mencari sesuatu. "Kau dari mana Arthur? aku bangun kau sudah tidak ada." kata Bianca, tidak biasanya Bianca bangun pagi suaminya tidak berada di sampingnya. Arthur berjalan mendekat ke arah Bianca, dia lansung memeluk pinggang istrinya. Mengecup leher istrinya. "Kenapa kau sel
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

BAB 211 - KILLING TIME

Kini Bianca tengah berada di salah satu kafe di Times Square bersama dengan Justin yang duduk di pangkuannya dan juga bersama dengan Ella pengasuh Justin. Tentu ada Marissa dan Bernard yang mengawasi Bianca dari kejauhan. Merasa bosan di rumah, Bianca memilih untuk bersantai di mall. Arthur belakangan ini disibukan dengan pekerjaannya. Bianca juga tidak ingin mengganggu suaminya itu. "Nyonya wajah Tuan Muda Justin sangat mirip dengan Tuan Arthur." kata Ella pengasuh Justin yang terus memperhatikan Justin. Bianca tersenyum, ia mengelus pipi gemuk Justin, "Kau benar, aku yang mengandung hingga badan ku gemuk tapi ketika lahir Justin mirip dengan ayahnya.""Tapi Tuan Muda Justin sungguh tampan nyonya. Saya yakin ketika Tuan Muda Justin dewasa banyak gadis yang mengejarnya." ujar Ella, dia terus menatap Justin dengan tatapan lembut. Justin tertawa ketika melihat Ella menatapnya. Justin memang mengenal dengan baik siapa pengasuhnya. Bianca mengecupi pipi gemuk Justin. "Ya, aku yakin itu
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

BAB 212 - ALTOV?

"Putra ku sangat menyukai mu." kata Bianca, dia menatap Justin terus tertawa dan bercanda dengan Tasya. "Tentu dia menyukai ku, aku ini cantik." tukas Taysa, lalu dia mengecupi pipi gemuk Justin. "Apa aku menganggu kalian?" suara Bariton dari belakang, membuat Tasya dan Bianca menoleh ke sumber suara itu. Bianca tersenyum saat melihat sosok pira yang sejak tadi dia tunggu. Sedangkan Tasya, tubuhnya mematung. Tasya tidak bisa berkata-katas saat melihat pria yang tadi dia bicaraka kini berada di hadapannya. Tasya menelan salivanay susah payah, dia mengatur napas. Jantungnya terus berdegup kencang saat melihat pria yang kini berdiri di hadapannya. Seketika rasanya Tasya ingin melarikan diri, jantungnya rasanya ini sekali melompat. "Kau sudah datang?" sapa Bianca. Altov mengangguk, lalu dia mengecup kening Bianca dan duduk di samping Bianca. Tasya yang berada di hadapan Altov dan Bianca langsung salah tingkah melihat altov mengecup kening Bianca, Tasya mengumpat dalam hati kenapa pria
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

BAB 213 - ALWAYS MINE

Bianca melangkah masuk ke dalam rumah. Dia melirik jam dinding kini sudah pukul enam sore. Harusnya Arthur sudah pulang ke rumah. Beruntung tadi Bianca sudah memberi pesan pada suaminya itu jika dia akan ke mall. Bianca kini menatap Justin yang tertidur pulas dalam pelukannya. "Ella, baringkan Justin di kamarnya." Bianca menyerahkan Justin pada Ella pengasuh Justin. "Baik nyonya," jawab Ella. Dia langsung mengambil alih Justin dan berjalan menuju kamar Justin.Bianca berjalan masuk ke dalam kamar. Bahkan tadi Bianca, tidak memperhatikan mobil Arthur. Karena tadi saat tiba di rumah, Bianca langsung terburu-buru masuk. Justin sudah tertidur pulas dalam pelukannya. Saat Bianca melangkah masuk ke dalam kamar, dia menatap Arthur yang sedang fokus pada ipadnya dan duduk di sofa. Bianca melangkah mendekat ke arah Arthur dan langsung duduk di samping suaminya itu. "Aku mengganggu mu?" tanya Bianca menatap lekat Arthurr yang fokus pada ipadnya. Bahkan, Arthur tidak menyadari Bianca sudah pu
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

BAB 214 - MELAMAR CAROLINE

Bianca menatap lembut Justin yang tengah menyusu padanya. Putranya ini tumbuh dengan sehat. Kini usia Justin sudah menginjak sepuluh bulan. Tubuhnya sangat berisi dan begitu menggemaskan. Terlebih pipi bulat Justin yang membuat Bianca tidak berhenti menciumnya. Justin memang sangat mirip dengan Arthur. Bahkan mereka memiliki warna bola mata yang sama yaitu coklat. "Sayang, kenapa semakin dewasa kau mirip sekali dengan daddy hm? mommy yang mengandung mu, harusnya kau mirip dengan mommy bukan dengan daddy mu." Bianca mengelus pipi bulat putranya itu yang kini masih menyusu padanya. Dering ponsel milik Bianca membuat Bianca mengalihkan pandangannya, Bianca mengambil ponselnya dan melihat ke layar tertera nama Arthur mengirimkan pesan.*Hari ini datanglah ke kantor, ada hal penting yang harus kau lihat. Jangan lupa kau harus tetap bersama dengan Bernard dan Marissa.*Bianca menghela napas panjang setelah membaca pesan dari Arthur, padahal dia ingin sekali bersantai di rumah. Tapi kenapa
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

BAB 215 - TIDAK AKAN MENYERAH

Arthur membawa Bianca masuk ke dalam kamar pribadi yang berada di perusahaan. Steven membawa Caroline pulang menemui Annabeth. Sedangkan Richo membaawa Viola berjalan-jalan dan Justin juga ikut bersama dengan Viola. Bianca mengambil yoghurt yang sudah terserdia di atas meja. Sebelumnya Bianca memang meminta Marissa membelikan yoghurt untuknya. Lalu dia duduk di ranjang sambil menikmati yoghurt itu.Arthur melangkah mendekat ke arah istrinya lalu duduk di samping Bianca. "Apa kau ingin makan sesuatu?" Bianca mendengus. "Tidak Arthur! aku tidak mau makan banyak. Kau ini suka sekali melihat ku gemuk! baju ku nanti tidak cukup!" Kau tidak akan gemuk sayang, bahkan setelah kau melahirkan Justin kau terlihat sangat cantik dan seksi." jawan Arthur jujur, karena memang istrinya itu memiliki tubuh yang indah meski sudah melahirkan putranya. Bianca mencebik. "Kau ini pandai sekali merayu ku! tapi tetap saja aku akan tetap menjaga pola makan ku!"Arthu memeluk erar istrinya, dan mengecup p
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

BAB 216 - BAD NEWS OR GOOD NEWS?

Suara tangis Justin terdengar, Bianca membuka matanya saat mendengar Justin menangis. Dia melihat ke jam dinding kini sudah pukul dua pagi. Bianca menoleh ke arah Arthur, suaminya masih tertidur pulas. Bianca beranjak dari ranjang hati-hati dia tidak ingin membangunkan Arthur. Bianca mengikat asal rambutnya lalu berjalan menuju kamar Justin. Saat bianca melangkah masuk ke dalam kamar Justin, dengan cepat dia langsung menggendong Justin yang terus menangis. Bianca membuka kancing dressnya dan mulai menyusi Justin. Ternyata benar, putranya itu sangat haus. Justin melahapnya tidak sabar. Bianca tersenyum melihat Justin yang tegah menyusu."Kau haus sayang?" Bianca mengelus dengan lembut pipi bulat Justin.Arthur yang berdiri di depan pintu, sudah sejak tadi dia tahu Justin menangis. Dia langsung menyusul istrinya. Kini dia menatp putranya tengan menyusu."Justin bangun?" Arthur melangkah masuk ke dalam kamar Justin. Bianca menoleh saat mendengar suara Arthur, dia sedikit terkejut saat A
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

BAB 217 - PERINGATAN DARI ARTHUR

Arthur melangkah keluar dari ruang meeting menuju ruang kerja. Saat Arthur berjalan, langkahnya terhenti kelika melihat Alvin berlari menghampirinya. Arthur menatap lekat Alvin yang berdiri di hadapannya. "Ada apa?" tanya Arthur dingin. "Tuan, ada hal penting yang ingin saya sampikan." jawab Alvin. Arthur mengerutkan dahinya, "Hal apa yng membuat mu berlari seperti ini?" Alvin menunduk, "Maaf tuan, tapi ini tentang nyonya." "Kita bicara di dalam," tukas Arthur, dia kembali melangkah masuk ke dalam ruang kerja dan Alvin mengikutinya dari belakang. Dia duduk di kursi kerja dan kembali menatap Alvin yang berdiri di hadapanya. "Katakan ada apa dengan istri ku?" "Tuan, lihatlah ini." Alvin memberikan video yang ada di ipad. Arthur menerima ipad itu, pandangannya kini menatap video yang diberikan padanya. Arthur menatap tajam video itu, rahangnya mengetat, dia mengepalkan sebelah tangannya dengan kuat. "Siapa yang memberitahu media?" seru Arthur meninggikan suaranya. "T-Tuan, maaf t
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

BAB 218 - SOLUSI TERBAIK

Clarissa membanting seluruh lukisan, vas bunga dan segala pajangan yang ada di dalam kamar. Kini keadaan kamarnya begitu berantakan. Bahkan Pauline tidak mampu lagi mencegah Calarissa. Berkali-kali anak buahnya datang tapi Clarissa selalu mengancam akan bunuh diri jika ada yang menghalangi dirinya. Clarissa tidak memperdulikan jeritan Pauline ibunya yang sejak tadi memintanya untuk berhenti. "Clarissa sayang, hentikan sayang, Pecahan kaca itu bisa melukai mu sayang." kata Pauline dengan penuh permohonan. Air matanya terus berlinang membasahi pipinya. "Ma! jelaskan pada ku! kenapa berita mengatakan wanita sialan itu adik dari Ka Altov! permainan macam apa ini!" teriak Clarissa begitu keras, dia meremas dengan kuat rambutnya. Berita yang dia lihat begitu mengejutkan dan dia tidak akan pernah menerima ini. "Sayang, mama juga belum tahu. Bibi Paula mu belum mengatakan apa pun pada mama sayang. Hentikan ini sayang, pecahan kaca itu akan melukai kaki mu." Pauline lagi-lagi tidak menyerah
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

BAB 219 - ADIK UNTUK JUSTIN

Mobil Bianca sudah memasuki halaman parkir mansionya. Bianca turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam rumah. Bianca melirik Justin yang kini sudah tertidur pulas dalam pelukan Ella. Bianca meminta Ella untuk membawa putranya itu masuk ke dalam kamar.Saat Bianca melangkah masuk, dia berpapasan dengan pelayan yang menyambut dirinya. Pelayan itu menunduk saat melihat Bianca masuk ke dalam rumah. Bianca mengulas senyuman hangat di wajahnya. "Apa kau melihat suami ku?" tanya Bianca. "Tuan berada di ruang kerjanya nyonya, hari ini tuan pulang lebih awal," jawab pelayan itu. "Terima kasih," Bianca berjalan menuju ruang kerja Arthur. Bianca melirik arloji kini masih pukul tiga sore. Tidak biasanya Arthur pulang lebih awal. Belakangan ini Arthur memang terlalu sibuk. Tapi meski suaminya itu sibuk, dia tetap meluangkan waktu untuk dirinya dan juga Justin. "Arthur," panggil Bianca pelan saat masuk ke dalam ruang kerja Arthur. Arrthur mengalihkan pandangannya, dia menatap Bianca berjal
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more
PREV
1
...
202122232425
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status