Home / Romansa / Arthur&Bianca / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Arthur&Bianca: Chapter 91 - Chapter 100

241 Chapters

BAB 90 - UNGKAPAN HATI BRIAN

Bianca tengah duduk di kursi kerjanya, ia kembali mengingat kejutan yang di berikan oleh Arthur. Ini sungguh benar-benar luar biasa, Arthur memanjakannya dengan segara kemewahan. Arthur juga memberikan perhatian dan tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Arthur meminta Lily assistant Bianca untuk membuka butik baru di Melbourne, Kanada daan Seattle. Bianca tidak menyangka Arthur akan melakukan ini. Bahkan Arthur sudah menyiapkan designer yang bekerja di butik milik Bianca yang baru saja Arthur buka. Saat Bianca tengah melamun, terdengar suara ketukan pintu yang membuat ia sedikit tekejut. Ia pun langsung memintanya untuk masuk. Ceklek"Selamat pagi Nona Bianca, ada teman nona yang bernama Nona Viola datang," ucap Lily yang kini berada di ruang kerja bianca. "Kenapa dia tidak langsung masuk saja?" "Dia meminta saya untuk menyampaikannya pada nona." "CK, dia terlalu berlebihan. Persilahkan dia masuk." "Baik nona." kemudian Lily mempersilahkan Viola masuk ke ruang kerja Bianca.
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

BAB 91 - BERTEMU CLARISSA

Sejak saat Brian menyatakan perasaanya pada Bianca, Bianca lebih memilih untuk menghargai dan tidak menceritakan pada siapapun termaksud Arthur. Ia tidak ingin terjadi salah paham. Terlebih Brian adalah rekan bisnis Arthur. Jadi Bianca lebih memilih untuk diam, dan tidak menceritakannya. Bianca juga sudah mendapatkan kabar dari Caroline, jika keluarga Steven menyambutnya dengan sangat baik. Keluarga Steven juga mendengar jika Caroline adalah adik ipar dari seorang Arthur Afford. Ya, tentu saja semua orang akan senang jika memiliki hubungan dengan Arthur. Bianca sangat tahu itu, tapi yang terpenting keluarga Steven bersikap baik dengan Caroline dan juga Annabeth. Kini Bianca tengah memeriksa beberapa gaun yang akan di pajang di butiknya. Gaun-gaun hasil rancangan dirinya dan juga para designer yang bekerja di butik miliknya. "Nona Bianca," sapa Lily saat melihat Bianca tengah memeriksa gaun. "Hem?" Bianca menoleh ke arah Lily. "Biarkan saya saja nona, apa nona tidak ingin makan si
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

BAB 92 - KETERLIBATAN STEVEN I

Setelah makan siang dengan Bianca, Arthur langsung kembali ke kantor. Sedangkan Bianca , ia kembali ke mansion. Memang belakangan ini Bianca lebih suka bekerja dari rumah. Jika ada hal penting biasanya Lily yang akan menghampirinya ke mansion. Saat meeting tadi, Arthur sengaja mempercepat meeting dengan Lewis dan Clarissa. Ia tidak ingin Clarissa banyak bertanya hingga membongkar semuanya. Ia masih belum menemukan waktu yang tepat untuk mengatakannya pada Bianca. Sebenarnya bisa saja Arthur membatalkan kerja sama ini. Tapi ia tidak ingin bersikap tidak profesional, mencampurkan masalah pribadi ke dalam masalah pekerjaan. Beberapa hari terakhir memang Arthur menghindari untuk bertemu Clarissa. Hanya saja hari ini mereka di haruskan meeting karena terikat kerja sama. Itu pun Arthur berusaha untuk profesional. Kini Arthur duduk di kursi kebesarannya, ia menyandarkan tubuhnya di kursi. Hal terpenting saat ini adalah bagaimana menjelaskan pada Bianca. Serta bagaimana membuat Clarissa b
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

BAB 93 - KETERLIBATAN STEVEN II

"Sehari sebelum kau menikah aku mendatangi mu bukan? aku menanyakan bagaimana jika Clarissa muncul di hadapan mu? Tapi setiap aku membahas Clarissa, kau selalu marah dan melarang ku berbicara tentang Clarissa." lanjut Steven."Jujur, aku senang saat Clarissa kembali. Aku berpikir dia akan kembali kepada mu dan Aku akan mendapatkan Bianca." ucap Steven yang membuat Arthur kini tersulut emosi, rahangnya mengeras mendengar ucapan Steven.BughBugh"Bastard! beraninya kau menginginkan istri ku! ku bunuh kau!" seru Arthur, ia meninju pelipis dan bibir Steven hingga mengeluarkan darah. "Bisakah kau tenang jerk!" Steven menyentuh sudut bibirnya yang berdarah. "Aku tidak berniat mengambil istri mu. Aku bertanya saat itu apa kau benar-benar menyukai Bianca atau tidak. Karena jika kau tidak menyukainya, aku akan memberitahukan mu tentang Clarissa dan aku akan mencoba mendapatkan Bianca." ujar Steven. "Tapi kau selalu mengelak jika kau mencintainya. Aku memang menyukai Bianca sejak awal, tapi
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

BAB 94 - PERMOHONAN SEORANG IBU

Clarissa duduk di lantai kamarnya dengan meringkuk sambil memeluk lututnya. Keadaan kamar yang kini sudah berantakan, banyak barang-barang yang dipecahkan oleh Clarissa. Dia menangis, dengan bahu gemetar dan dada yang di remas semakin sakit. Semuanya menyesakkan dan menyakitkan, setelah melihat istri Arthur hati dia benar-benar sangat hancur. Pauline berjalan menghampiri putrinya, ia melihat dari luar keadaan kamar putrinya yang tidak tertutup. Air matanya mulai membasahi pipinya, bagaimana tidak Clarissa adalah anaknya satu-satunya. Bertahan hidup karena seorang pria, setelah kembali pria itu ternyata sudah memiliki istri. "Clarissa sayang," panggil pauline dengan lembut, ia duduk di lantai kamar putrinya tepat di hadapan putrinya. "Mama, aku mau Arthur kembali. Aku mau Arthur hanya melihat ku, menatap ku ma." ucap Clarissa dengan isak tangisnya. "Clarissa, kau harus belajar melupakan semuanya nak. Kau layak mendapatkan pria yang juah lebih baik darinya." ujar Pauline yang berusa
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

BAB 95 - TIDAK INGIN BERPIKIR NEGATIVE

Bianca terbangun dari tidurnya, menggeliat tubuhnya dan menguap. Perlahan matanya terbuka dan mengerjap beberapa kali. Ia meraba ke samping ternyata Arthur masih belum pulang. Kemudian ia bangun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi. Bianca memutuskan untuk berendam dengan aroma madu dicampur milk untuk merilekskan tubuhnya. Perlahan ia masuk ke jaccuzi, berendam memang sangat menyenangkan. Selain membuat kulit lebih halus, setiap beban dalam pikiran perlahan akan terobati. "Aku malas sekali bekerja, kenapa sekarang menjadi malas. Oh astaga, jangan karena istri dari Arthur jadi malas bekerja." gumam Bianca, ia memang belakangan ini sangat malas bekerja. Lebih memilih untuk bekerja di rumah dan menyerahkan pada assistantnya. Terlebih Bianca sering mengantuk, bahkan ketika di butik pun ia sering tertidur. Tiga puluh menit kemudian, Bianca keluar dari kamar mandi dengan tubuhnya yang memakai handuk putih dan rambutnya yang dililit oleh handuk. Saat ia keluar dari kamar mandi ia
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

BAB 96 - KENYATAAN PAHIT I

Kini Bianca baru saja tiba di butik, jujur saja pikirannya mengingat perkataan Viola. Meskipun ia meyakinkan dirinya jika Arthur tidak mungkin membohonginya, tapi entah kenapa ia tetap merasakan perasaan yang aneh. Bianca mencoba menepis semua pikiran buruk mengenai Arthur. Ia yakin Arthur tidak mungkin menyakiti hatinya. Jika Arhur memang berniat menyakitinya, itu sudah pasti Arthur lakukan sebelumnya. Selama ini Arthur selalu memperilakukan Bianca dengan sangat baik. Bahkan sangat memanjakan Bianca dengan segala yang dimiliki oleh Arthur. Bianca berjalan masuk ke dalam butik, kali ini ia meminta Bernard dan Marissa menunggu Bianca di ruangan lain. Ia ingin memiliki privasi sendiri, ia sungguh lelah harus di kelilingi oleh pengawal. "Nona Bianca," panggil Lily saat melihat bosnya berjalan masuk. "Ya?" Bianca menoleh ke arah Lily, yang kini berjalan menghampirinya. "Nona, ada kiriman karangan bunga untuk nona dari Tuan Lewis. Lalu ada hadiah dari Tuan Lewis yang saya letakan di m
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

BAB 97 - KENYATAAN PAHIT II

"Kau sudah membacanya kan? kau lihat betapa Arthur mencintai ku? Aku yakin dia hanya tidak tega meninggalkan mu karena kau pelampiasannya Bianca. Wanita yang Arthur cintai sudah kembali. Aku memohon pada mu, tinggalkan Arthur." ucap Clarissa, ia sungguh memohon pada Bianca. Bianca tersenyum, lalu ia berkata "Kalau memang seperti itu, silahkan kau menggoda suami ku untuk kembali pada mu." "Jadi kau akan meningalkan Arthur?" kali ini Clarissa tersenyum bahagia. "Aku tidak akan meninggalkan suami ku, aku hanya meminta mu menggodanya. Jika sampai dia tergoda oleh mu, maka aku akan meninggalkan Arthur. Tapi jika dia tidak tergoda oleh mu maka kau yang harus meninggalkan Arthur." ujar Bianca dengan suara tenang dan tegas dan berusaha untuk tidak menteskan air matanya. "Tapi jika Arthur tergoda dan memang masih mencintai ku, apa benar kau akan meninggalkannya?" tanya Clarisaa kembali. "Clarissa, aku tidak akan pernah menarik ucapan ku. Aku membiarkan mu untuk menggoda suami ku, jika mem
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

BAB 98 - KENYATAAN PAHIT III

Tengah malam, dering ponsel milik Arthur mengganggu Arthur dan Bianca yang tengah tertidur pulas. Kali ini Bianca tidur memunggungi Arthur, hanya saja Arthur memeluknya dari belakang. Perlahan Arthur menyalakan lampu di atas nakas, dan mengambil ponselnya. Saat ia melihat ternyata panggilan dari Pauline, Ibu Clarissa. Ia pun langsung bangun dari ranjang, dan mengangkat panggilan teleponnya di luar kamar. Tanpa Arthur sadari, Bianca sudah bangun dan menatap Arthur yang menjawab telepon hingga harus keluar kamar. "Ya," jawab Arthur serak saat panggilannya terhubung. "Arthur, Clarissa pingsan. Tolong Arthur, dia hanya bisa tenang jika kau ada." ucap Pauline dari sebrang line. "Bagaimana dia bisa pingsan?" tanya Arthur dengan nada agak cemas. "Aku tidak tahu, mungkin karena terlalu banyak memikirkan mu. Aku mohon Arthur," jawab Pauline dengan suara parau, ia sungguh memohon pada Arthur agar datang. "Aku kesana sekarang." Arthur menutup panggilan teleponnya dan ia melihat ponselnya
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

BAB 99 - MENENANGKAN DIRI

Pagi hari Bianca dan Arthur kini tengah menikmati sarapan mereka. Bianca memilih beef cheese omelette dan susu kacang. Sedangkan Arthur, sarapan dengan sandwich dan kopi espresso seperti biasa. Arthur melihat ke arah Bianca yang wajahnya tidak secerah biasanya. "Bianca, kau sakit?" tanya Arthur sambil menatap Bianca. "Tidak, mungkin hanya terlalu lelah saja." jawab Bianca dengan tenang. "Aku akan mengirim dokter pribadi ku ke mansion mu, jadi nanti dia akan memeriksa mu." ujar Arthur. Ia terus menatap wajah istrinya yang terlihat kurang sehat. Meskipun Bianca memakai make up tipis, tapi wajahnya tetap terlihat pucat tidak seperti biasanya. "Tidak Arthur, setelah aku sampai di rumah nanti, aku akan langsung beristirahat." tolak Bianca, ia enggan untuk di periksa oleh dokter. Menurutnya istirahat saja sudah lebih dari cukup. Banyak hal yang membebani pikirannya, jadi wajar saja kesehatannya menurun. "Kau yakin?" tanya Arthur memastikan. "Ya, aku baik-baik saja. Jika aku memerlukan
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more
PREV
1
...
89101112
...
25
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status