Bab 28: Serangan Mendadak Di Tempat Persembunyian Malam itu begitu sunyi, hanya terdengar angin dingin yang menerpa dinding kayu markas persembunyian. Semua orang berkumpul di ruang utama, merasakan ketegangan yang menggantung di udara. Livia bersandar di sudut ruangan, wajahnya masih pucat akibat luka yang belum sepenuhnya sembuh. Ratna, seperti biasanya, berada di sisinya, memastikan perban di lengan Livia tetap terpasang dengan baik. "Kau harus tetap tenang," ujar Ratna, berusaha menenangkan. "Tubuhmu belum pulih, jangan memaksakan diri." "Aku hanya berharap kita semua bisa selamat dari ini, Ratna," balas Livia lemah namun tegas. Di sisi lain ruangan, Bayu, Dani, dan Sarah berkumpul di sekitar meja, mempelajari rencana pertahanan darurat yang sudah mereka susun. Dani tampak paling gelisah, memegang pisaunya dengan tangan yang gemetar. "Kita tidak bisa terus seperti ini," kata Bayu dengan nada serius. "Kalau mereka menyerang lagi seperti tadi malam, kita tidak akan punya b
Terakhir Diperbarui : 2024-11-22 Baca selengkapnya