Bab 60: Sebuah Kebenaran yang Tak TerelakkanArjuna terduduk di tepi tempat tidurnya, matanya menerawang jauh ke luar jendela kamar. Udara pagi terasa dingin, tetapi pikirannya berkecamuk seperti badai. Kenangan dari latihan panjang bersama para dewa masih terpatri jelas dalam benaknya. Ia ingat dengan detail setiap langkah, setiap pukulan, dan setiap pesan yang mereka berikan. Namun, di dunia nyata, semua itu terasa seperti lenyap begitu saja—hanya sekejap dalam tidur malam. Ia mengepalkan tangan, merasakan denyut jari-jarinya. Meski tubuhnya berada di kamar ini, ia merasa ada sesuatu yang hilang, sebuah keutuhan yang belum kembali. Matanya melirik ke arah Livia, yang berdiri di dapur kecil mereka, dengan sabar menuangkan teh ke dalam cangkir. Suara kecil dari air yang dituangkan terdengar menenangkan, tetapi di dalam hatinya, ada kegelisahan yang tak terelakkan. Livia berjalan mendekat, membawa secangkir teh hangat. “Ini, minumlah. Semoga bisa membantu menenangkanmu,” katanya sa
Last Updated : 2024-12-26 Read more