Semua Bab Jerat Pesona Pengacara Tampan: Bab 161 - Bab 170

254 Bab

Bab 161 – Misunderstanding II 

“Sudah, semua sudah selesai. Hari ini Miracle menemaniku di kantor. Tadi juga Dean datang ke kantor menemuiku tapi tidak lama.” Nada bicara Selena pelan dan terdengar santai tersirat wanita itu tak memiliki kesalahan. Dengan mudahnya Selena membahas soal ‘Dean’ di hadapan Samuel. Bahkan Selena tak menyadari kalau Samuel menatapnya tajam dan memendung amarah. “Dean datang ke kantormu?” Samuel memastikan ucapan Selena. Pria itu menatap dingin dan terselimuti kecemburuannya. Tatapannya menatap Selena penuh amarah yang kerkobar. “Iya, Dean ke kantorku, tapi tidak lama. Ah, ya, aku juga akan mengundang Dean ke pernikahan kita. Kau tidak keberatan, Kan, Samuel?” ujar Selena hangat dan menatap lembut Samuel. Gigi Samuel menggemeletuk menunjukan geraman tertahan amarahnya. Sorot mata Samuel menajam layaknya laser yang siap menembak. “Kau tahu aku tidak suka kau bertemu dengan Dean. Tapi kenapa kau masih berbicara dengannya, Selena?” tukasnya menahan emosi yang terbendung dalam dirinya. S
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

Bab 162 – Misunderstanding III

Mobil Samuel melaju dengan kecepatan di atas rata-rata. Lampu jalanan membantu mobil Samuel yang menyapu jalanan dengan laju yang tinggi. Malam kian larut. Suasana pun tak terlalu ramai. Hanya banyak para pemuda yang tengah memadu kasih. Namun untungnya tak menghalangi mobil Samuel yang melaju dengan kecepatan tinggi itu. “Shit!” Samuel memukul setir mobilnya kala dirinya tak berhasil menghubungi Selena. Nomor Selena tak aktif membuat Samuel kesulitan melacak GPS ponsel Selena.Samuel tak henti mengumpati kebodohannya. Andai dia bisa mengendalikan emosinya maka tak akan pernah menjadi seperti ini. Sungguh, Samuel tak pernah berniat untuk melukai hati Selena. Apa yang dia ucapkan semua terjadi karena rasa cemburu begitu menguasai dirinya. Samuel menepikan sebentar mobilnya ke pinggir jalan. Pria itu langsung mencari nomor Vian yang ada di dalam kontaknya. Tak ada pilihan lain, Samuel harus segera menghubungi asistennya untuk melacak keberadaan Selena. Samuel tidak ingin masalah ini b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 163 – There's Nothing to Talk About

“Kita akan tetap menikah, Selena! Kau tidak bisa membatalkan pernikahan ini!” Suara Samuel pelan menahan geraman amarahnya. Pria itu menatap dingin dan tajam Selena. Tangan pria itu mencengkram kuat lengan Selena. Samuel seperti merasakan ada api di atas kepalanya kala Selena ingin membatalkan pernikahan mereka. Selena bergeming di tempatnya. Wanita itu sedikit meringis kala Samuel mencengkram tangannya. Namun Selena menahan rasa sakit itu. Selena membiarkan Samuel mencengkram tangannya sesuka hatinya. “Kenapa tidak bisa dibatalkan? Menikah harus dengan keinginan kedua belah pihak. Kalau salah satunya tidak menginginkan maka pernikahan ini tak akan pernah bisa berjalan,” jawab Selena dengan suara tenang dan mata yang telah memendung air matanya. “Kau sedang emosi, Selena.” Samuel menurunkan nadanya, berusaha untuk mengendalikan emosi dalam dirinya. Otak Samuel langsung bekerja kalau dia tak bisa menuruti emosinya. Samuel tak ingin kalau masalah ini akan semakin rumit. “Kau boleh m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Bab 164 – You Can't Cancel Our Wedding Plans!

“Tidak ada lagi yang perlu dibahas. Kau sudah tahu keputusan yang kemarin aku buat. Jangan memaksakan sesuatu hal yang tidak mungkin.”Nada bicara Selena pelan namun tersirat tegas seolah apa yang dia ucapkan adalah keputusan final dan tak lagi bisa diubah. Sedangkan Samuel hanya mengembuskan napas panjang seraya memejamkan mata lelah. Nampaknya Samuel berusaha untuk sabar. Bisa saja Samuel memaksa Selena namun Samuel tak ingin melakukan itu. Jika dia memaksa maka yang ada malah membuat Selena samakin membencinya. “Kita haru tetap bertemu dengan keluargaku, Selena. Dan pernikahan ini tidak bisa batal,” jawab Samuel dengan suara tenang. “Kenapa tidak bisa batal, Samuel? Ini hanya baru rencana pernikahan. Jelas saja kita bisa membatalkan pernikahan ini,” ucap Selena keras kepala. Tak memungkiri hati Selena sesak setiap kali mengatakan pernikahan batal. Namun setiap kali ada keragun muncul, Selena segera meneguhkan hatinya kalau memang ini semua adalah yang terbaik. Samuel melangkah m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

Bab 165 – Crazy Plans

Selena membuang wajahnya melihat ke luar jendela. Raut wajah jengkel dan kesal begitu terlihat di wajah cantik wanita itu. Ya, saat ini Selena tengah berada di mobil bersama dengan Samuel. Tepatnya setelah perdebatan tadi, Selena akhirnya menyetujui mengunjungi rumah keluarga Samuel. Namun, sebelum ke rumah keluarga Samuel; mereka harus menjemput Oliver lebih dulu. Tak ada pilihan lain, Selena terpaksa harus menuruti keinginan Samuel. Pasalnya kata-kata vulgar Samuel membuat Selena merasa terancam dalam bahaya. Berada di dalam kamar seperti berada di kandang harimau yang sewaktu-waktu harimau lapar bisa menerkamnya. Selena sangat tahu dirinya sangat lemah akan sentuhan Samuel. Lebih baik Selena menghindar daripada dia terlena akan sentuhan itu. Selena tak ingin Samuel memanfaatkan kelemahannya. Bagimanapun hati Selena masih sangat sakit setiap kali mengingat kata-kata Samuel.“Apa kau ingin makan sesuatu?” tawar Samuel seraya melirik Selena sekilas yang duduk di sampingnya. “Tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

Bab 166 – Crazy Plans II 

“Aku ingin memberitahu kalian kalau minggu depan, aku dan Selena akan menikah.” Raut wajah Kelton dan Jillian terkejut kala mendengar ucapan putra mereka yang mengatakan akan menikah minggu depan. Pasalnya menikah minggu depan sangatlah mendadak. Well, bukan hanya Kelton dan Jillian saja yang terkejut tapi Selena pun sama halnya dengan Kelton dan Jillian. Malah Selena tak pernah tahu sama sekali rencana Samuel yang mempercepat pernikahan mereka. “Kau dan Selena akan menikah minggu depan? Kenapa secepat itu, Samuel? Maksudku kalian bisa mempersiapkan rencana pernikahan kalian lebih matang lagi. Jangan terburu-buru dalam mempersiapkan pernikahan,” ujar Kelton memberikan nasihat pada putranya. Pasalnya menikah haruslah dipersiapkan dengan baik. Dan satu minggu terlalu singkat untuk mempersiapkan pernikahan. Samuel mengambil kopi yang diantarkan padanya—lalu pria itu menyesap kopi itu perlahan. Samuel terlihat santai kala semua orang yang ada di ruang keluarga itu menatapnya dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

Bab 167 – Crazy Plans III 

“Sekali saja kau berani mengatakan membatalkan pernikahan kita, aku akan mengatakan pada ayahmu kalau kau hamil.” “Kau—” Mata Selena menatap tajam Samuel dengan amarah yang tersulut dalam dirinya. Napas Selena memburu. Tatapannya pada Samuel tersirat tatapan penuh emosi. “Aku mempercepat pernikahan kita karena aku tidak mau kehilanganmu, Selena.” Samuel menurunkan suaranya, berusaha membujuk Selena agar tak keras kepala. Mata Selena berembun nyaris mengeluarkan air mata. Hati Selena sesak dengan semua sifat keras Samuel. Selena melangkah maju mendekat pada Samuel. Dengan luapan emosi, Selena memukul-mukul dada Samuel seraya terisak. “Kau jahat, Samuel! Kau jahat! Aku tidak mau memaafkanmu! Kau sendiri bilang aku adalah wanita murahan! Kenapa kau masih memaksa menikah dengan wanita murahan, hah? Harusnya kau mencari wanita baik yang bisa bersanding denganmu!” Tangis Selena mendera dan terdengar pilu. Kata-kata Selena menunjukan betapa dirinya terluka akan ucapan Samuel. Perkataan Sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

Bab 168 – The Acceptance

Bibir Samuel mengulum lembut bibir Selena. Pria itu menangkup kedua pipi Selena, memperdalam lumatan. Pun Selena menyambut bibir Samuel. Bibir mereka saling mengisap satu sama lain. Suara decapan terdengar. Mereka berciuman dengan ritme yang lembut namun tetap agresif. Tangan Samuel menyelip ke dalam dress Selena. Lantas Samuel memainkan puncak dada Selena dan memilin puncak dada Selena pelan. Desahan lolos di bibir Selena. Sejak dulu Selena tak bisa menolak sentuhan Samuel itu. “S-Samuel … j-jangan s-sekarang,” desah Selena di sela-sela lumatan bibirnya. Tangan nakal Samuel sejak tadi tak henti berada di atas dadanya. “Aku hanya ingin meninggalkan jejak di dadamu. Sepertinya yang kemarin sudah mulai pudar.” Samuel menurunkan tali spaghetti Selena dengan mudahnya. Pria itu pun menurunkan cup bra berwarna hitam Selena. Hingga terpampang gundukan kembar di dada Selena yang indah itu. Selena menggigit bibir bawahnya kala mata Samuel menatap lapar dadanya. Kissmark yang ditinggalkan S
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

Bab 169 – Let's Eat Together!

“Grandpa Kelton … Grandma Jillian … Oliver …” Suara Joice begitu kencang sambil berlari menuju taman. Sebelumnya gadis kecil itu telah diberitahu kalau kakek dan neneknya berada di taman bersama dengan Oliver. Itu yang membuat Joice begitu antusias karena ada Oliver. Padahal tujuan gadis kecil itu bermain ke rumah kakek dan neneknya hanya ingin mengunjungi kakek dan neneknya saja. Tapi rupanya Oliver juga berkunjung. “Joice? Kau di sini?” Oliver yang tengah bermain bola bersama dengan Kelton langsung menghentikan permainannya kala melihat Joice datang. Raut wajah Oliver berubah. Bocah laki-laki itu terlihat jengkel kala Joice datang. “Oliver, aku merindukanmu.” Joice langsung memeluk erat Oliver. Sedangkan Oliver? Bocah laki-laki itu tampak pasrah kala Joice memeluknya. “Aku tahu kau pasti merindukanku juga, Kan? Maaf ya, Oliver. Belakangan ini aku sibuk sekali jadi belum bisa bertemu denganmu.” Joice mengurai pelukannya. Gadis kecil itu terlihat sangat senang kala bertemu dengan Ol
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

Bab 170 – Incident at Dinner

Sebuah restoran Italia mewah di London menjadi tempat di mana Samuel mengajak kedua orang tuanya serta Selena, Oliver, dan Joice makan malam bersama. Di hadapan mereka sudah terhidang begitu banyak menu makan malam yang lezat. Kini mereka mulai menikmati makan malam mereka. Terlihat Joice begitu lahap memakan makanan yang telah di hidangkan itu. Semua berawal dari Joice yang mengajak Samuel untuk makan bersama. Hal itu yang membuat Samuel mengambil keputusan mengajak kedua orang tuanya serta Selena, Oliver, dan Joice makan bersama di restoran. Lagi pula selama ini pun Samuel dan Selena selalu sibuk dengan masalah mereka yang tak ada habisnya. Samuel ingin dirinya dan Selena meluangkan waktu untuk putra kesayangan mereka. “Paman Samuel, aku ingin sirloin steak boleh tidak?” pinta Joice yang tengah memakan lobster. “Of course, Little Girl. Apa pun yang kau inginkan pasti akan kau dapatkan,” jawab Samuel seraya mencubit dagu Joice gemas. Pipi gadis kecil itu terlalu gemuk. Sampai-samp
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
26
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status