Semua Bab Terperangkap Hasrat CEO Kejam: Bab 11 - Bab 20

35 Bab

11. Keberhasilan Refara

Happy Reading*****"Kita mu ke mana, Re?" tanya Zayn setelah sampai di tempat sepi tak jauh dari toilet. "Pak, saya harap Anda tidak marah. Sungguh, saya tidak mengetahui bahwa lelaki itu sudah menikahi Bu Irene. Anda tidak boleh menghukum saya karena tugas yang diberikan sudah terselesaikan dengan baik tanpa harus membunuh janin yang tak berdosa," terang Refara."Tapi, caramu berakibat fatal nantinya. Aku tidak suka kamu bertindak gegabah seperti ini." Zayn memegang kuat lengan Refara."Maaf, jika kejadian tidak bisa menyatukan kembali cinta Anda dan Irene." Suara Refara mulai bergetar apalagi ketika netranya bersirobok dengan tatapan tajam Zayn. "Maksudmu?""Saya tahu Anda dan Irene memiliki hubungan spesial di masa lalu. Oleh karena itulah Anda meminta saya memisahkannya dari Pak Firhan dan melenyapkan janin di perutnya. Saya rasa, Anda harus mengkaji ulang jika ingin tetap bersama Irene."Zayn melepas tangannya dari pergelangan Refara, seketika tawanya meledak tak mampu ditahan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

12. Petunjuk

Happy Reading*****"Kapan, Mas, masuk?" tanya Firhan. "Saya permisi dulu, Pak." Refara meninggalkan keduanya. "Tidak perlu keluar, Re. Mas Zayn pasti tidak akan lama. Katakan ada apa, Mas? Jika kedatanganmu cuma untuk mengolok-olokku, kamu tidak perlu melakukannya. Aku tahu, aku lelaki bodoh yang percaya begitu saja pada perkataan Irene. Harusnya, ketika aku mendengar percakapan kalian waktu itu, aku melepaskan semua tipu dayanya untuk menjeratku."Zayn mendengkus. "Aku datang ke sini cuma mau ngasih tahu. Ada berkas yang harus kamu tanda tangani terkait ekspor ke Arab Saudi." Lelaki itu melempar map berwarna hitam pada Firhan."Mas, kok kamu tega meminta aku kerja dengan keadaan seperti ini.""Siapa yang memintamu kerja? Kamu, hanya perlu tanda tangan," tegas Zayn. Merasa sebagai orang asing yang tidak seharusnya mendengarkan pertengkaran dua pewaris perusahaan tekstil terbesar di pulau itu, Refara pamit pulang. "Re, aku masih sangat membutuhkanmu.""Tapi, Pak. Saya tidak bisa m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

13. Curiga

Happy Reading*****Zayn menyentil kening Refara. "Apa yang kamu pikirkan? Bisa-bisanya tidak fokus. Sana masuk, Firhan sudah menunggu sejak tadi," peringatnya."Hah, iya." Sejenak, Refara melupakan pertanyaannya tadi. Wajah Firhan terlihat menakutkan saat ini. Refara duduk di sebelah Firhan yang kebetulan satu mobil dengan Gandy. Si sulung itu, saat ini duduk di samping sopir, sedangkan Zayn satu mobil dengan Sailendra. "Kamu yakin tidak memiliki keinginan menikahi Elvira, Fir?" tanya Gandy setelah mereka menempuh setengah perjalanan menuju hotel pesta berlangsung. "Tidak berminat sama sekali. Malas banget dengan tie perempuan seperti dia," sahut Firhan, "Mas kan tahu gimana tipeku.""Oke. Aku percaya kamu tidak akan mengkhianatiku," sahut Gandy, "Boleh ngasih saran?""Silakan."Refara masih setia mendengarkan percakapan dua lelaki itu, dia sama sekali tidak berniat menyela atau bergabung dengan keduanya. Di pikirannya kini, hanya ada jepit dasi yang dipakai Zayn. Kenapa berbeda
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

14. Godaan Menyesatkan

Happy Reading*****Zayn meninggalkan Refara yang terbengong dengan segala pemikirannya sendiri. Dia memilih pergi ke meja Elvira yang baru saja duduk setelah menyelesaikan dansa. "Tampaknya, kamu sangat tertarik pada saudaraku," ucap Zayn. Tanpa permisi, meminta ijin. Lelaki itu menyeret kursi di sebelah sang gadis.Elvira tak langsung menjawab, dia memilih meneguk minuman berwarna kuning di depannya. Setelah selesai minum, entah disengaja atau tidak. Perempuan itu sengaja menjilat sisa manis dari jus jeruk yang ada di bibirnya dengan sangat sensual. Zayn meneguk ludahnya sendiri, susah payah menahan gejolak yang ditimbulkan oleh gadis di depannya. Dia lelaki normal apalagi hidup di pulau yang katanya sangat bebas mengenai hubungan dua jenis kelamin yang berbeda. Tidak perlu munafik, lelaki itu sudah pernah mencicipi manisnya hubungan intim dengan seorang wanita walau belum menikah. Jadi, tak heran libidonya langsung naik ketika melihat aksi Elvira tadi. "Sial, apa kamu sengaja m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

15. Keluar Jalur

Happy Reading*****Skakmat, Refara dengan cepat membaca tujuan Firhan mendekatinya bahkan ketika permintaan si bos belum diiyakan."Jangan asal tuduh, Re. Kamu bahkan sudah mendengarnya langsung ketika aku tidak mau berkompetisi mendapatkan Elvira. Semua itu karena aku tidak menginginkan menjalani pernikahan bisnis. Aku ingin pernikahanku diwarnai cinta, Re. Kalau kamu menolak bersamaku saat ini, tidak masalah. Aku akan menunggu jawabanmu." Firhan dengan lembut memegang kepala sang sekretaris lembut.Tanpa disadari keduanya jika Ilham melihat semua interaksi yang Firhan lakukan pada Refara. Tangannya terkepal, bukankah sahabatnya itu mengetahui jika dia tertarik pada perempuan yang kini sedang dia genggam tangannya. Tak tahan lagi untuk bersembunyi lebih lama lagi, Ilham mendekati keduanya. "Hei, apa kabar, Fir?" sapa Ilham, matanya fokus pada tangan sang atasan yang memegang tangan Refara. "Hei, kapan kamu datang?" tanya Firhan. Dia masih terus memegang tangan sang sekretaris wal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

16. Kesal

Happy Reading*****Panggilan Sailendra terputus ketika Zayn berjanji akan menemukan Elvira secepatnya. Lelaki itu tidak mengetahui jika orang yang dicarinya sedang bersenang-senang dengan lelaki lain. Saat ini, Elvira baru saja keluar dari kamar hotel bersama sang mantan pacar. Seakan lupa minuman apa yang sudah dia berikan pada Zayn sebelumnya, perempuan itu langsung setuju dengan ajakan sang mantan. Sementara itu, Refara kembali ke rumah kontrakannya dengan deraian air mata. Dia merasa kotor saat ini. Apa yang dijaganya selama ini hilang di tangan orang yang tidak tepat. Andai Zayn adalah Firhan, mungkin perempuan itu tidak begitu menyesal. Setidaknya, Refara masih memiliki harapannya jika sang atasan yang merenggutnya, begitulah pikiran sang perempuan.Saat ini, harapan Refara cuma satu. Semoga kejadian semalam tidak menyebabkan dirinya hamil. Zayn benar-benar lelaki buas, berkali-kali melakukannya, tetapi tidak menggunakan pengaman sama sekali."Semoga kejadian tadi malam tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-17
Baca selengkapnya

17. Pertengkaran Berujung Luka

Happy Reading*****Memegang pipinya yang panas akibat tamparan si cewek yang tak lain adalah Refara, Zayn mendengkus. "Siapa yang kamu telpon? Segitu bahagianya kamu mendapat telpon darinya."Bukannya menjawab, Refara malah melihat ke layar ponselnya. Bernapas lega karena dia telah berhasil mematikan sambungan sebelum lawan bicaranya mendengar percakapannya dengan lelaki kejam yang kini duduk di meja kerjanya."Refa," bentak Zayn merasa kehadiran pertanyaannya tidak dianggap."Apa?" tanya Refara disertai mata yang mendelik sebal. Dia masih mengingat setiap sentuhan kasar Zayn padanya semalam."Jawab pertanyaanku tadi! Siapa yang kamu telpon?" Lagi-lagi lelaki itu menunjukkan sifat arogan dengan segala kekuasaannya."Apa peduli Anda. Masalah pribadi saya tidak ada sangkut pautnya dengan tugas yang Anda berikan. Jadi, berhentilah mendikte.""Berani kamu?!" Tanpa Refara bisa memprediksi gerakan Zayn. Lelaki itu sekali lagi berhasil mencuri ciuman dari si perempuan.Sekretarisnya Firhan b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-17
Baca selengkapnya

18. Masih Tentang Pertengkaran Keluarga

Happy Reading*****"Mas," bentak Firhan pada Gandy."Re, kamu tidak apa-apa?" tanya Ilham.Sementara itu, Zayn sibuk dengan ponselnya. Dia terus mendekap Refara tanpa bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan. Darah segar mengalir dari kepala si gadis. Kejadian yang begitu cepat tanpa bisa dicegah oleh siapa pun. Di saat Zayn memalingkan muka dan membelakangi, Gandy yang diliputi emosi berniat memukul lelaki tersebut. "Siapa cewek itu? Sok banget, sudah seperti pahlawan saja," gerutu Elvira. Dia menatap sinis pada Refara yang dikerubungi tiga lelaki. "Diam, El," bentak Zayn. "Fir, kita bawa dia ke rumah sakit. Terlalu lama jika menunggu asistenku," kata Zayn. Setelah berkata demikian, Zayn menyerahkan Refara ke pelukan saudaranya. Lelaki itu kemudian menyorot Elvira dan Gandy dengan tatapan kemarahan yang tak terbendung. "Ayo." Firhan menatap Ilham. Melalui sorot matanya, dia meminta lelaki itu untuk segera menyiapkan kendaraan.Tak mempedulikan saudaranya lagi, Firhan membopong
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-17
Baca selengkapnya

19. Bukti Baru

Happy Reading*****"Tidak perlu diperpanjang lagi," ucap Aryawardana, "Lebih baik kita mulai saja meeting kali ini." Sailendra mendengkus. Dia harus lebih bersabar dengan sikap cucu-cucunya demi kelangsungan keluarga Rafiq. Biarlah nanti, dia akan mengurus Firhan setelah meeting selesai. "Baiklah," putus Sailendra, "Jadi, apa yang harus kita sediakan untuk menyambut kedatangan klien besar kita nantinya.""Pastinya, kita butuh penerjemah handal yang menguasai bahasa Jepang. Pak Sailendra pasti pernah mendengar nama tamu kita yang akan berkunjung ini." Papanya Elvira menyodorkan map berwarna hitam pada kepala keluarga Rafiq. "Di dalam berkas itu, semua informasi mengenai Mr. Arnius sudah saya kumpulkan. Silakan dipelajari. Di dalamnya juga ada ringkasan order yang sudah beliau lakukan selama ini di perusahaan kami."Sailendra memberikan map tersebut pada Zayn. Sementara Firhan cuma bisa mendengar dan menatapnya. "Apakah Mr. Arnius ini tidak bisa bahasa Inggris, Om?" tanya Zayn. "Me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

20. Rahasia di Rumah Zayn

Happy Reading*****Seketika wajah Refara menegang. "Sejak kapan Bapak ada di sini?" tanya si cewek terbata."Sejak kamu mengatakan kalimat terakhir tadi. Ada apa dengan keluargaku?" Firhan mendekat bahkan tangannya menangkup pada tangan Refara yang terpasang infus."Tidak ada apa-apa, Pak. Ada salah satu teman yang mengatakan bahwa keluarga Rafiq terlibat dalam usaha ilegal.""Siapa temanmu itu? Sampaikan padanya, jangan asal bicara. Usaha keluarga Rafiq, semua dijalankan dengan lurus," jawab Firhan. Terlihat jelas kemarahan yang nyata di wajah sang atasan."Kita bahas itu nanti. Sekarang biarkan dia siap-siap pulang," sela Ilham supaya pembahasan mereka tidak memanas. Dia bahkan membantu Refara menegakkan badan sebelum akhirnya si perawat datang membantu. Beberapa menit kemudian, mereka bertiga sudah dalam perjalanan pulang. Refara yang duduk di samping Firhan, diam seribu bahasa. Perempuan itu merasa bersalah karena ucapannya tadi. Namun, dia juga masih berpikir tentang pemilik
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status