Share

12. Petunjuk

Penulis: pramudining
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-15 06:56:08

Happy Reading

*****

"Kapan, Mas, masuk?" tanya Firhan.

"Saya permisi dulu, Pak." Refara meninggalkan keduanya.

"Tidak perlu keluar, Re. Mas Zayn pasti tidak akan lama. Katakan ada apa, Mas? Jika kedatanganmu cuma untuk mengolok-olokku, kamu tidak perlu melakukannya. Aku tahu, aku lelaki bodoh yang percaya begitu saja pada perkataan Irene. Harusnya, ketika aku mendengar percakapan kalian waktu itu, aku melepaskan semua tipu dayanya untuk menjeratku."

Zayn mendengkus. "Aku datang ke sini cuma mau ngasih tahu. Ada berkas yang harus kamu tanda tangani terkait ekspor ke Arab Saudi." Lelaki itu melempar map berwarna hitam pada Firhan.

"Mas, kok kamu tega meminta aku kerja dengan keadaan seperti ini."

"Siapa yang memintamu kerja? Kamu, hanya perlu tanda tangan," tegas Zayn.

Merasa sebagai orang asing yang tidak seharusnya mendengarkan pertengkaran dua pewaris perusahaan tekstil terbesar di pulau itu, Refara pamit pulang.

"Re, aku masih sangat membutuhkanmu."

"Tapi, Pak. Saya tidak bisa m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   13. Curiga

    Happy Reading*****Zayn menyentil kening Refara. "Apa yang kamu pikirkan? Bisa-bisanya tidak fokus. Sana masuk, Firhan sudah menunggu sejak tadi," peringatnya."Hah, iya." Sejenak, Refara melupakan pertanyaannya tadi. Wajah Firhan terlihat menakutkan saat ini. Refara duduk di sebelah Firhan yang kebetulan satu mobil dengan Gandy. Si sulung itu, saat ini duduk di samping sopir, sedangkan Zayn satu mobil dengan Sailendra. "Kamu yakin tidak memiliki keinginan menikahi Elvira, Fir?" tanya Gandy setelah mereka menempuh setengah perjalanan menuju hotel pesta berlangsung. "Tidak berminat sama sekali. Malas banget dengan tie perempuan seperti dia," sahut Firhan, "Mas kan tahu gimana tipeku.""Oke. Aku percaya kamu tidak akan mengkhianatiku," sahut Gandy, "Boleh ngasih saran?""Silakan."Refara masih setia mendengarkan percakapan dua lelaki itu, dia sama sekali tidak berniat menyela atau bergabung dengan keduanya. Di pikirannya kini, hanya ada jepit dasi yang dipakai Zayn. Kenapa berbeda

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   14. Godaan Menyesatkan

    Happy Reading*****Zayn meninggalkan Refara yang terbengong dengan segala pemikirannya sendiri. Dia memilih pergi ke meja Elvira yang baru saja duduk setelah menyelesaikan dansa. "Tampaknya, kamu sangat tertarik pada saudaraku," ucap Zayn. Tanpa permisi, meminta ijin. Lelaki itu menyeret kursi di sebelah sang gadis.Elvira tak langsung menjawab, dia memilih meneguk minuman berwarna kuning di depannya. Setelah selesai minum, entah disengaja atau tidak. Perempuan itu sengaja menjilat sisa manis dari jus jeruk yang ada di bibirnya dengan sangat sensual. Zayn meneguk ludahnya sendiri, susah payah menahan gejolak yang ditimbulkan oleh gadis di depannya. Dia lelaki normal apalagi hidup di pulau yang katanya sangat bebas mengenai hubungan dua jenis kelamin yang berbeda. Tidak perlu munafik, lelaki itu sudah pernah mencicipi manisnya hubungan intim dengan seorang wanita walau belum menikah. Jadi, tak heran libidonya langsung naik ketika melihat aksi Elvira tadi. "Sial, apa kamu sengaja m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   15. Keluar Jalur

    Happy Reading*****Skakmat, Refara dengan cepat membaca tujuan Firhan mendekatinya bahkan ketika permintaan si bos belum diiyakan."Jangan asal tuduh, Re. Kamu bahkan sudah mendengarnya langsung ketika aku tidak mau berkompetisi mendapatkan Elvira. Semua itu karena aku tidak menginginkan menjalani pernikahan bisnis. Aku ingin pernikahanku diwarnai cinta, Re. Kalau kamu menolak bersamaku saat ini, tidak masalah. Aku akan menunggu jawabanmu." Firhan dengan lembut memegang kepala sang sekretaris lembut.Tanpa disadari keduanya jika Ilham melihat semua interaksi yang Firhan lakukan pada Refara. Tangannya terkepal, bukankah sahabatnya itu mengetahui jika dia tertarik pada perempuan yang kini sedang dia genggam tangannya. Tak tahan lagi untuk bersembunyi lebih lama lagi, Ilham mendekati keduanya. "Hei, apa kabar, Fir?" sapa Ilham, matanya fokus pada tangan sang atasan yang memegang tangan Refara. "Hei, kapan kamu datang?" tanya Firhan. Dia masih terus memegang tangan sang sekretaris wal

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   16. Kesal

    Happy Reading*****Panggilan Sailendra terputus ketika Zayn berjanji akan menemukan Elvira secepatnya. Lelaki itu tidak mengetahui jika orang yang dicarinya sedang bersenang-senang dengan lelaki lain. Saat ini, Elvira baru saja keluar dari kamar hotel bersama sang mantan pacar. Seakan lupa minuman apa yang sudah dia berikan pada Zayn sebelumnya, perempuan itu langsung setuju dengan ajakan sang mantan. Sementara itu, Refara kembali ke rumah kontrakannya dengan deraian air mata. Dia merasa kotor saat ini. Apa yang dijaganya selama ini hilang di tangan orang yang tidak tepat. Andai Zayn adalah Firhan, mungkin perempuan itu tidak begitu menyesal. Setidaknya, Refara masih memiliki harapannya jika sang atasan yang merenggutnya, begitulah pikiran sang perempuan.Saat ini, harapan Refara cuma satu. Semoga kejadian semalam tidak menyebabkan dirinya hamil. Zayn benar-benar lelaki buas, berkali-kali melakukannya, tetapi tidak menggunakan pengaman sama sekali."Semoga kejadian tadi malam tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   17. Pertengkaran Berujung Luka

    Happy Reading*****Memegang pipinya yang panas akibat tamparan si cewek yang tak lain adalah Refara, Zayn mendengkus. "Siapa yang kamu telpon? Segitu bahagianya kamu mendapat telpon darinya."Bukannya menjawab, Refara malah melihat ke layar ponselnya. Bernapas lega karena dia telah berhasil mematikan sambungan sebelum lawan bicaranya mendengar percakapannya dengan lelaki kejam yang kini duduk di meja kerjanya."Refa," bentak Zayn merasa kehadiran pertanyaannya tidak dianggap."Apa?" tanya Refara disertai mata yang mendelik sebal. Dia masih mengingat setiap sentuhan kasar Zayn padanya semalam."Jawab pertanyaanku tadi! Siapa yang kamu telpon?" Lagi-lagi lelaki itu menunjukkan sifat arogan dengan segala kekuasaannya."Apa peduli Anda. Masalah pribadi saya tidak ada sangkut pautnya dengan tugas yang Anda berikan. Jadi, berhentilah mendikte.""Berani kamu?!" Tanpa Refara bisa memprediksi gerakan Zayn. Lelaki itu sekali lagi berhasil mencuri ciuman dari si perempuan.Sekretarisnya Firhan b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   18. Masih Tentang Pertengkaran Keluarga

    Happy Reading*****"Mas," bentak Firhan pada Gandy."Re, kamu tidak apa-apa?" tanya Ilham.Sementara itu, Zayn sibuk dengan ponselnya. Dia terus mendekap Refara tanpa bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan. Darah segar mengalir dari kepala si gadis. Kejadian yang begitu cepat tanpa bisa dicegah oleh siapa pun. Di saat Zayn memalingkan muka dan membelakangi, Gandy yang diliputi emosi berniat memukul lelaki tersebut. "Siapa cewek itu? Sok banget, sudah seperti pahlawan saja," gerutu Elvira. Dia menatap sinis pada Refara yang dikerubungi tiga lelaki. "Diam, El," bentak Zayn. "Fir, kita bawa dia ke rumah sakit. Terlalu lama jika menunggu asistenku," kata Zayn. Setelah berkata demikian, Zayn menyerahkan Refara ke pelukan saudaranya. Lelaki itu kemudian menyorot Elvira dan Gandy dengan tatapan kemarahan yang tak terbendung. "Ayo." Firhan menatap Ilham. Melalui sorot matanya, dia meminta lelaki itu untuk segera menyiapkan kendaraan.Tak mempedulikan saudaranya lagi, Firhan membopong

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   19. Bukti Baru

    Happy Reading*****"Tidak perlu diperpanjang lagi," ucap Aryawardana, "Lebih baik kita mulai saja meeting kali ini." Sailendra mendengkus. Dia harus lebih bersabar dengan sikap cucu-cucunya demi kelangsungan keluarga Rafiq. Biarlah nanti, dia akan mengurus Firhan setelah meeting selesai. "Baiklah," putus Sailendra, "Jadi, apa yang harus kita sediakan untuk menyambut kedatangan klien besar kita nantinya.""Pastinya, kita butuh penerjemah handal yang menguasai bahasa Jepang. Pak Sailendra pasti pernah mendengar nama tamu kita yang akan berkunjung ini." Papanya Elvira menyodorkan map berwarna hitam pada kepala keluarga Rafiq. "Di dalam berkas itu, semua informasi mengenai Mr. Arnius sudah saya kumpulkan. Silakan dipelajari. Di dalamnya juga ada ringkasan order yang sudah beliau lakukan selama ini di perusahaan kami."Sailendra memberikan map tersebut pada Zayn. Sementara Firhan cuma bisa mendengar dan menatapnya. "Apakah Mr. Arnius ini tidak bisa bahasa Inggris, Om?" tanya Zayn. "Me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   20. Rahasia di Rumah Zayn

    Happy Reading*****Seketika wajah Refara menegang. "Sejak kapan Bapak ada di sini?" tanya si cewek terbata."Sejak kamu mengatakan kalimat terakhir tadi. Ada apa dengan keluargaku?" Firhan mendekat bahkan tangannya menangkup pada tangan Refara yang terpasang infus."Tidak ada apa-apa, Pak. Ada salah satu teman yang mengatakan bahwa keluarga Rafiq terlibat dalam usaha ilegal.""Siapa temanmu itu? Sampaikan padanya, jangan asal bicara. Usaha keluarga Rafiq, semua dijalankan dengan lurus," jawab Firhan. Terlihat jelas kemarahan yang nyata di wajah sang atasan."Kita bahas itu nanti. Sekarang biarkan dia siap-siap pulang," sela Ilham supaya pembahasan mereka tidak memanas. Dia bahkan membantu Refara menegakkan badan sebelum akhirnya si perawat datang membantu. Beberapa menit kemudian, mereka bertiga sudah dalam perjalanan pulang. Refara yang duduk di samping Firhan, diam seribu bahasa. Perempuan itu merasa bersalah karena ucapannya tadi. Namun, dia juga masih berpikir tentang pemilik

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18

Bab terbaru

  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   35. Ingatan Harri

    Happy Reading*****Refara jatuh terlentang di sofa. Dia semakin membenci lelaki di hadapannya kini. Apa yang dilakukan Zayn benar-benar kelewat batas. "Apa sebenarnya maumu, Pak?" tanya perempuan itu dengan tatapan penuh kebencian. Refara berusaha keras menghindari serangan lelaki mesum itu.Seakan tuli, Zayn memaksa mencium perempuan itu pada bibir. Kedua tangannya mencengkeram lengan Refara. "Mmm," gumam Refara tidak bisa menyuarakan kekesalannya. Zayn bahkan kini menyesap kuat bibir si perempuan karena tak kunjung diberi akses. "Mmm," ucap Refara sambil memukul-mukul dada lelaki di hadapannya itu. Tak sabar, Zayn menggigit bibir Refara. Perempuan itu mengaduh dan hal itu tak disia-siakan olehnya. Perang bibir pun terjadi tanpa keikhlasan hati sang sekretaris. Cukup lama mereka lelaki itu melakukannya hinga sebuah ketukan terdengar."Re, apa kamu di dalam? Ada berkas yang harus kamu kerjakan karena Firhan memintanya cepat," ucap seseorang yang tak lain adalah Ilham.Bukannya me

  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   34. Marah apa Cemburu?

    Happy Reading*****"Apa kamu lupa siapa aku?" Suara lelaki itu begitu dekat di telinga Refara. Embusan napasnya bahkan terasa hangat menyapa kulit wajah.Meremang, Refara tidak bisa memungkiri jika dia sangat mengenal suara lelaki tersebut. Siapa lagi yang berani menerobos batasan demi bisa melecehkannya. "Pak, jangan main-main. Kalau ada yang melihat dan melaporkannya pada Bu Elvira, Anda sendiri yang repot." Suara Refara bergetar hebat. Bukan karena takut, tetapi dia sedang berusaha menahan rangsangan yang diberikan Zayn pada bagian sensitif tubuhnya. Zayn mendengkus, tetapi tangannya masih bergerak aktif meremas gundukan Refara. Entahlah, mengapa lelaki itu selalu saja ingin melakukan hal-hal mesum pada perempuan yang dia tugaskan untuk menggoda saudaranya. Apalagi ketika Zayn melihat sendiri adegan romantis keduanya dengan mata kepala sendiri. "Kamu kira aku takut dengan ancamanmu? Sama seperti hubunganmu dengan Firhan, maka Elvira, hanyalah alat yang aku gunakan untuk mend

  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   33. Persaingan

    Happy Reading*****Ilham melebarkan kelopak matanya ketika melihat Firhan sudah berada di hadapannya. Cepat-cepat memutuskan sambungannya dengan seseorang yang ditelepon tadi. "Sejak kapan kamu masuk, Fir?" tanya Ilham gugup."Tidak penting sejak kapan aku masuk. Siapa lagi cewek yang mau kamu lenyapkan? Ingat, Ham. Kamu tidak bisa terus menerus memukul mundur semua perempuan yang mendekatimu. Refara sudah bersedia menerima cintaku, jadi mulailah membuka hati untuk perempuan-perempuan yang mendekatimu termasuk si dia."Tawa Ilham menguar, "Jadi, sekali lagi kamu menggunakan kekuasaanmu untuk menekan Refara supaya menerima perasaanmu? Jangan naif, Fir. Kita sudah sepakat bermain sehat untuk mendapatkan hatinya.""Ayolah, Ham. Cewek mana yang akan memilihmu jika posisimu seperti sekarang. Jelas Refara lebih memilihku karena jabatan dan harta yang aku miliki sekarang. Tanpa perlu aku menekannya seperti yang aku lakukan pada Irene." "Aku rasa Refara bukanlah cewek seperti itu," sanggah

  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   32. Cemburu apa Gimana?

    Happy Reading*****Beberapa menit Firhan melumat dan menyesap bibir ranum Refara hingga perempuan itu memberi kode supaya segera menghentikan aksinya dengan memukul pelan dadanya. "Pak, apa yang Anda lakukan?" tanya Refara dengan napas memburu. Walau tidak membalas ciuman sang atasan, tetapi perempuan itu sedikit kesulitan bernapas akibat ulah Firhan."Re, aku beneran tertarik padamu. Aku tidak bisa melihatmu fokus pada Mas Gandy. Sejak meeting berlangsung tadi, tatapanmu selalu tertuju padanya. Apa kamu memiliki perasaan pada Mas Gandy?"Refara menggoyangkan tangannya dengan cepat, kepalanya juga menggeleng demi meyakinkan sang atasan. "Bapak, jangan asal mengambil kesimpulan sendiri. Saya sama sekali tidak tertarik dengan Pak Gandy. Jika selama meeting saya terus saja mengamati beliau. Semua itu karena saya penasaran dengan jepit dasi yang beliau kenakan.""Kenapa dengan jepit dasi milik Mas Gandy?" Firhan memegang pergelangan sang sekretaris dan mengajaknya duduk di sofa. Perem

  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   31. Firhan yang Agresif

    Happy Reading*****"Apalagi, Re? Aku tidak punya waktu untuk menjawab pertanyaan konyolmu itu." Gandy melanjutkan langkah meninggalkan perempuan itu."Pak, jika apa yang saya tanyakan menyangkut hidup mati seseorang, apakah Anda masih tidak mau menjawabnya. Jawaban bapak, benar-benar akan membantu seseorang itu," ucap Refara sedikit keras.Gandy kembali menghentikan langkahnya. Menggerakkan kepala ke arah sekretaris Firhan. "Aku tidak tahu ke mana perginya penjepit dasi yang diberikan almarhum ibuku. Sepertinya hilang," jawab si lelaki pada akhirnya."Kapan hilangnya, Pak?" tuntut Refara. Perempuan itu benar-benar tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan jawaban kepastian dari Gandy.Si sulung mengangkat kedua bahunya."Bukankah itu benda yang sangat berharga. Bagaimana Anda bisa tidak ingat dan tidak berusaha mencarinya." Suara Refara naik satu oktaf membuat Gandy membuka mata lebar-lebar."Jangan memancing amarahku, Re. Perkataanmu sudah seperti penyidik saja." Gandy menge

  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   30. Makin Penasaran

    Happy Reading*****Refara masih terus memandang jepit dasi yang dikenakan oleh Gandy dan mengabaikan pertanyaan Ilham."Re, apa yang kamu katakan tadi? Mengapa kamu menatap Mas Gandy sedemikian rupa? Apa yang salah dengannya?" Ilham menyentuh lengan perempuan di sampingnya itu.Refara tersadar dari lamunannya tentang Gandy. Melirik lelaki di sebelahnya, dia pun menggelengkan kepala. "Ayo, Pak. Kita harus sampai di ruangan sebelum Firhan sampai."Ilham terpaksa menuruti perkataan Refara karena yakin ada hal penting yang akan dibicarakan. Tidak mungkin keempat lelaki keluarga Rafiq itu datang bersamaan jika tidak ada hal yang mendesak.Keduanya sampai di ruangan bersamaan dengan Firhan yang akan masuk ruangannya. "Fir," panggil Ilham.Sang atasan menatap keduanya dingin. "Kalian berdua ke ruangan saya, sekarang juga," perintahnya.Cuma bisa menatap satu sama lain. Ilham dan Refara segera masuk ruangan si bos. "Apa ada meeting yang tidak aku ketahui, Fir?" tanya Ilham membuka suara te

  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   29. Bukti yang Membingungkan

    Happy Reading*****"Aku minta maaf, Mas. Mungkin, ponsel itu sudah ikut terbakar bersama mobil kita," ucap Refara sedih. Harri menggelengkan kepala. Refara pun memegang tangan saudaranya itu, mencoba menghibur. "Ikhlaskan saja. Jika memang ada yang ingin berbuat jahat dengan keluarga kita, sebentar lagi kebenaran itu akan terungkap.""Re, aku melempar HP itu sebelum tak sadarkan diri. Mungkin saja, HP-nya jatuh tak jauh dari tempat kecelakaan," terang Harri.Refara menatap lurus, berpikir sejenak dan mencoba mengingat kejadian ketika dia datang ake lokasi kecelakaan keluarganya. "Tapi, Mas. Kejadian itu sudah berlangsung lebih dari dua bulan. Jika kita mencarinya apa mungkin HP itu masih bisa ditemukan.""Sebelum seseorang mengeluarkan aku dari mobil, aku sempat merekam percakapan seseorang yang mencurigakan. Sepertinya, kecelakaan itu memang sudah direncanakan. Tapi, Mas tidak tahu motifnya apa.""Aku pasti akan menyelidikinya. Sekarang, Mas Harri istirahat dulu. Aku akan memint

  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   28. Harri

    Happy Reading*****"Zayn, tunggu!" teriak Elvira. Sailendra menarik kerah kemeja cucu sulungnya. Dia membawa Gandy turun dari panggung bersama dengan Firhan.Cucu kedua dari keluarga Rafiq itu tersenyum sebelum berbalik. Dia juga sempat mengedipkan sebelah mata pada Refara. Entah apa maksudnya, Refara tidak berani bereaksi apa pun walau sekedar memandang. "Ada apa?" sahut Zayn santai."Aku memilihmu untuk menjadi pendamping hidupku. Mari kita lanjutkan rencana pertunangan ini. Menjalankan dan mewujudkan apa yang sudah kita rencanakan sebelumnya." Elvira turun, mendekati lelaki yang tadi sempat meninggalkannya. Zayn berbalik dan tersenyum. "Kamu yakin memilihku?" tanyanya memastikan.Elvira mengangguk, membalas senyuman Zayn dengan manis. Tangannya terulur meminta di gandeng si lelaki. Namun, Zayn malah berbuat sebaliknya. Lelaki itu memasukkan kedua tangan ke saku celana walau langkahnya mendekati Elvira. "Ayo, kita selesaikan ritual ini," pintanya. Saat Zayn naik ke panggung be

  • Terperangkap Hasrat CEO Kejam   27. Akhir dari Pesta

    Happy Reading*****Refara pura-pura ke toilet untuk menghubungi Zayn demi memastikan semua. Entah mengapa dia begitu khawatir jika lelaki itu akan mendapat luka lagi seperti semalam. Namun, ponsel Zayn lagi-lagi tidak bisa dihubungi. "Apa hukuman itu belum selesai juga. Tapi, kenapa tadi mengatakan bahwa semua akan kembali normal setelah jam delapan pagi. Ah, Zayn. Kenapa kamu membuatku khawatir," lirih Refara. Tidak berhasil menghubungi orang yang dicarinya, Refara meminta bantuan Yoga untuk datang ke vila, memastikan keberadaan Zayn. Namun, baru saja dia akan men-dial kontak Yoga di ponselnya, suara riuh tamu undangan terdengar. Gegas, perempuan itu kembali ke meja semula. Di mana Firhan sudah tidak berada di sana dan Refara melihat sosok Zayn berdiri tegak di samping Sailendra."Kenapa datang jika sebelumnya kamu sudah menyakiti Elvira," kata Sailendra. "Jangan mempermalukan keluargamu sendiri, Zayn."Lelaki berjas hitam dengan membawa buket mawar itu cum menatap sang kepala ke

DMCA.com Protection Status